Konsep laba dinyatakan dalam IAI 2007:23 menyatakan, Pendapatan dan beban sehubungan dengan suatu transaksi atau kejadian tertentu diakui
secara bersamaan, proses ini biasanya mengacu pengaitan pendapatan dan beban matching revenue and expense. Beban termasuk jaminan beban dan biaya lain yang
terjadi setelah pengiriman barang, biasanya dapat diukur dengan andal bila kondisi lain untuk pengakuan pendapatan yang berkaitan dapat dipenuhi. Tetapi tidak dapat diakui
bila beban yang berkaitan tidak dapat diukur dengan andal. Dalam keadaan demikian setiap imbalan yang telah diterima untuk penjualan barang tersebut diakui sebagai
kewajiban.
Menurut Suwardjono 2005:455 makna income dalam konteks perpajakan dapat berbeda atau bahkan berbeda dengan makna income dalam akuntansi atau pelaporan
keuangan. Dalam perpajakan, pendapatan dimaknai sebagai jumlah kotor sehingga
diterjemahkan sebagai penghasilan sebagaimana digunakan dalam Standar Akuntansi
Keuangan. Dalam buku-buku teks akuntansi khususnya teori akuntansi, istilah income pada
umumnya dimaknai sebagai jumlah bersih sehingga istilah laba lebih menggambarkan apa
yang dimaksud pendapatan dalam buku-buku tersebut. Muqodim 2005:111 menyatakan bahwa banyak literatur akuntansi sebagian penulis
mengutip pendapat tentang tujuan penghitungan laba dan pengertian laba sebagaimana dikemukakan oleh ekonom John Hiks 1949 yang dapat dikemukakan bahwa laba pribadi
merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi selama periode misalnya satu minggu atau satu bulan dengan harapan keadaannya pada akhir periode tetap sama as well off
seperti keadaan awal periode.
E. Laba Akuntansi
Menurut Harahap 2007 ”Laba akuntansi adalah perbedaan antara pendapatan yang direalisasi yang timbul dari transaksi pada periode tertentu.” Laba akuntansi yang dilaporkan
Universitas Sumatera Utara
pada laba rugi merupakan merupakan laba akuntansi Laba akuntansi diukur berdasarkan konsep akuntansi akrual. Secara konseptual, akuntansi akrual mengkonversi arus kas menjadi
suatu pengukuran yang secara prinsip mendekati konsep laba ekonomi. Akuntansi akrual berusaha untuk memperoleh pengukuran laba yang mempertimbangkan baik arus kas kini
maupun transaksi terhadap arus kas masa depan. Pendapatan dalam berbagai pengukuran diperluas tak terbatas adinfinitum. Pendapatan
merupakan item laporan keuangan memberi dasar dan penting memiliki berbagai kegunaan dalam berbagai konteks. Pendapatan secara diyakini sebagai dasar untuk perpajakan,
penentuan dasar pembagian deviden, petunjuk investasi, dan pembuatan keputusan serta prediksi Belkaoui 2001:124. Pendapatan merupakan dasar untuk perpajakan dan
pendistribusian dan kesejahteraan kembali untuk individu. Pendapatan juga sebagai prediksi yang memberitahu prediksi pendapatan masa yang akan datang dan kejadian ekonomi dimasa
yang akan datang. Pendapatan masa lalu berdasarkan kas historis dan nilai sekarang yang telah ditemukan bermanfaat dalam memprediksi nilai pendapatan dimasa mendatang.
Pendapatan terdiri atas hasil operasi atau pendapatan biasa yang jumlahnya sama dengan pendapatan bersih.
Ahmed Belkaoui 2000:332 menyatakan bahwa laba akuntansi secara operasional didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan yang direalisasikan yang berasal dari
transaksi suatu periode dan berhubungan dengan biaya historis. Dalam metode historical cost biaya historis laba diukur berdasarkan selisih aktiva bersih awal dan akhir periode yang
masing-masing diukur dengan biaya historis, sehingga hasilnya akan sama dengan laba yang dihitung sebagai selisih pendapatan dan biaya.
Laba akuntansi sebelum pajak adalah jumlah laba sebelum pajak penghasilan yang ditentukan menurut standar akuntansi keuangan, karena dihitung hanya untuk tujuan
Universitas Sumatera Utara
pelaporan keuangan, maka laba akuntansi sebelum pajak tidak berpengaruh pada jumlah pajak penghasilan yang sebenarrnya bagi pemakai laporan keuangan untuk pengambilan
keputusan dan karena terdapat peraturan pengukuran alternatif yang dapat dipilih untuk mengukur laba akuntansi sebelum pajak. Perubahan modal suatu kesatuan usaha di antara dua
titik waktu tidak termasuk perubahan-perubahan akibat investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik, dimana modal dinyatakan dengan ukuran nilai dan didasarkan pada skala
tertentu. Menurut pengertian akuntansi konvensional dinyatakan bahwa laba akuntansi adalah
perbedaan antara pendapatan yang dapat direalisir yang dihasilkan dari transaksi dalam suatu periode dengan biaya yang layak dibebankan kepadanya Muqodim, 2005:111. Suwardjono
2005:455 mendefinisian laba sebagai pendapatan dikurangi biaya merupakan pendefinisian secara struktural atau sintaktik karena laba tidak didefinisi secara terpisah dari pengertian
pendapatan dan biaya. Pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah laba yang merupakan selisih pengukuran pendapatan dan biaya secara akrual.
Laba akuntansi diukur berdasarkan konsep akuntansi akrual. Secara konseptual, akuntansi akrual mengkonversi arus kas menjadi suatu pengukuran yang secara perinsip
mendekati konsep laba ekonomi. Akuntansi akrual berusaha untuk memperoleh pengukuran laba yang mempertimbangkan baik arus kas kini maupun implikasi terhadap
arus kas masa depan. Misalnya, akuntansi akrual mengakui arus kas masa depan yang berasal dari penjualan kredit dengan mengakui pendapatan saat terjadi penjualan
sebalum kas diterima. Akuntansi akrual bertujuan untuk memberikan informasi kepada para pemakai
mengenai konsekuensi aktivitas usaha tehadap arus kas perusahaan di nasa depan secepat mungkin dengan tingkat kepastian yang layak. Hal ini dapat dicapai dengan
mengakui pendapatan dan beban saat terjadi, tanpa memperhatikan apakah terdapat arus
Universitas Sumatera Utara
kas pada saat bersamaan. Pemisahan pengakuan pendapatan dan beban dengan arus kas masuk dan keluar untuk memperoleh pendapatan dan beban. Penyesuan akrual dicatat
setalah membuat asumsi dan estimasi yang layak, tanpa mengorbankan keandalan informasi akuntansi secara material.
Laba akuntansi bukanlah definisi yang sesungguhnya dari laba melainkan hanya merupakan penjelasan tentang bagaimana cara menghitung laba. Karateristik dari
perhitungan laba akuntansi tersebut memiliki beberapa keunggulan. Beberapa keunggulan laba akuntansi yang ikemukakan oleh Muqodim 2005: 144 adalah:
1. terbukti teruji dari sepanjang sejarah bahwa laba akuntansi bermanfaat bagi para
pemakainya dalam pengambilan keputusan, 2.
laba akuntansi talah diukur dan dilaporkan secara onyektif dapat diuji kebenarannya sebab didasarkan pada transaksi nyata yang didukung oleh bukti,
3. berdasarkan prinsip realisasi dala mengakui pendapatan laba akuntansi
memenuhi dasar konservatisme, 4.
laba akuntansi bermanfaat untuk tujuan pengendalian terutama berkaitan dengan tanggung jawab manajemen.
F. Laba Tunai