Kebijakan otonomi daerah Tinjauan Teoritis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Kebijakan otonomi daerah

Widjaja 2005 : 25 menyatakan bahwa otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, sedangkan desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintah kepada daerah otonom. Pada hakikatnya urusan pemerintah yang diserahkan kepada daerah otonom merupakan urusan pemerintah yang menjadi kompetensi pemerintah. Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang No. 33 tahun 2004 menjelaskan tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah menjelaskan bahwa pemerintah pusat mempunyai tekad untuk meningkatkan peranan pemerintah daerah dalam mengelola daerahnya sendiri. Sebagaimana tercantum dalam pasal 1 Undang- Undang No. 32 tahun 2004 yang dimaksud dengan otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan peraturan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam pasal 18 Undang-Undang 1945 beserta penjelasannya juga menyatakan bahwa negara Indonesia terbagi dalam daerah yang bersifat otonom atau bersifat daerah administrasi. Dimana pembangunan daerah sebagai bagian Universitas Sumatera Utara integral dari pembangunan nasional dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi daerah dan pengaturan sumber daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi dan kinerja daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat menuju madani yang bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. Kebijakan otonomi daerah lahir dengan tujuan untuk menyelamatkan pemerintahan dan keutuhan negara, membebaskan pemerintah pusat dari beban yang tidak perlu, mendorong kemampuan prakarsa dan kreativitas pemerintah daerah dan masyarakat daerah dalam mengejar kesejahteraan, walau dalam perjalanannya mengalami distorsi pemahaman yang lumayan memprihatinkan. Karena itu dalam rangka otonomi daerah diperlukan kombinasi yang efektif antara visi yang jelas serta kepemimpinan yang kuat dari pemerintah pusat, dengan keleluasaan berprakarsa dan berkreasi dari pemerintah daerah Haris, 2005 : 9. Dengan otonomi ini pemerintah diharapkan bisa meningkatkan kemandirian dalam pengelolaan pembangunan daerah.

2. Pengelolaan Pemerintah Daerah dalam Desentralisasi Fiskal