Respon Afektif Respon Warga Desa Tajur Halang Bogor Terhadap Pernikahan Dini

Yang mengetahui tentang dampak positiv dan negativ terhadap pernikahan dini kebanyakan adalah wanita, dikarenakan wanita sering banyak bergaul, seperti mengikuti pengajian, perkumpulan ibu-ibu PKK, dan dari media, dari situlah responden wanita menngetahui informasi tentang dampak positive dan negativ terhadap pernikahan dini. Tabel 9.2 Menurut Jenis Kelamin Yang Tidak Mengetahui Tentang Dampak Positiv dan Negativ Terhadap Pernikahan Dini No. Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase 1. Pria 4 44 2. Wanita 5 56 Jumlah 9 100 Berdasarkan hasil penelitian responden yang tidak mengetahui tentang dampak positiv dan negativ terhadap pernikahan dini, penulis mengambil sampel 9 responden, terdiri dari pria dan wanita. Berdasarkan data angket yang terkumpul dari 4 pria atau 44 dan 5 wanita atau 56. Maka dapat disimpulkan bahwa data responden yang tidak mengetahui terhadap hukum pernikahan dini menurut agama adalah 9 warga. Responden pria dan wanita hampir banyak yang tidak mengetahui tentang dampak positiv dan negativ terhadap pernikahan dini, dikarenakan responden pria sibuk akan pekerjaannya masing-masing. Responden pria lebih baik memenuhi kenutuhan rumah tangga dibandingkan berkumpul atau mengikuti sebuah acara atau perkumpulan, sedangkan responden wanita banyak yang tidak mengetahui tentang dampak positiv dan negativ terhadap pernikahan dini, dikarenakan kurangnya sarana informasi seperti televisi, radio, Koran, dan sarana media informasi yang lainnya. Selain itu responden wanita lebih mementingkan membantu orang tuanya. Tabel 9.3 Menurut Jenis Pekerjaan Responden Yang Menngetahui Tentang Dampak Positiv dan Negativ Terhadap Pernikahan Dini No. Jenis Pekerjaan Frekuensi Prosentase 1. Petani 10 43 2. Pedagang 3 13 3. Peternak 4 17 4. Tukang Bangunan 1 4 5. Penjahit 2 9 6. Tukang Ojek 2 9 7. BengkelTambal Ban 1 5 Jumlah 23 100 Dengan data tabel di atas, bahwa jenis pekerjaan responden yang mengetahui tentang dampak positiv dan negative terhadap pernikahan dini, penulis mengambil sempel 23 responden, terdiri dari 10 responden atau 43 adalah petani, 3 responden atau 13 adalah pedagang, 4 responden atau 17 adalah peternak, 1 responden atau 4 adalah tukang bangunan, 2 responden atau 9 adalah penjahit, 2 responden atau 9 adalah tukang ojek, 1 responden atau 5 adalah bengkeltambal ban. Tabel 9.4 Menurut Jenis Pekerjaan Responden Yang Tidak Mengetahui Tentang Dampak Positiv dan Negativ Terhadap Pernikahan Dini No. Jenis Pekerjaan Frekuensi Prosentase 1. Petani 2 22 2. Pedagang 1 11 3. Peternak 2 22 4. Tukang Bangunan 2 22 5. Penjahit - 6. Tukang Ojek 1 11 7. BengkelTambal Ban 1 11 Jumlah 9 100 Dengan data tabel di atas, bahwa jenis pekerjaan responden yang tidak mengetahui tentang dampak positiv dan negativ terhadap pernikahan dini, penulis mengambil sempel 9 responden, terdiri dari 2 responden atau 22 adalah petani, 1 responden atau 11 adalah pedagang, 2 responden atau 22 adalah peternak, 2 responden atau 22 adalah tukang bangunan, 0 responden atau 0 adalah penjahit, 1 responden atau 11 adalah tukang ojek, 1 responden atau 11 adalah bengkel tambal ban. Tabel 9.5 Jenis Pendidikan Terakhir Responden Yang Mengetahui Tentang Dampak Positiv dan Negativ Terhadap Pernikahan Dini No. Pendidikan Terakhir Frekuensi Prosentase 1. SD Sederajat 5 22 2. SMP Sederajat 16 69 3. SMA Sederajat 2 9 Jumlah 23 100 Dengan data tabel di atas, bahwa jenis pendidikan terakhir responden yang mengetahui tentang dampak positiv dan negativ terhadap pernikahan dini, penulis mengambil sempel 23 responden, yang terdiri dari 5 responden atau 26 adalah SDsederajat, 16 responden atau 69 adalah SMPsederajat, 2 responden atau 19 adalah SMAsederajat. Tabel 9.6 Jenis Pendidikan Terakhir Responden Yang Tidak Mengetahui Tentang Dampak Positiv dan Negativ Terhadap pernikahan Dini No. Pendidikan Terakhir Frekuensi Prosentase 1. SD Sederajat 2 22 2. SMP Sederajat 7 78 3. SMA Sederajat Jumlah 9 100 Dengan data tabel di atas, bahwa jenis pendidikan terakhir responden yang tidak mengetahui tentang dampak positiv dan negativ terhadap pernikahan dini, penulis mengambil sempel 9 responden, yang terdiri dari 2 responden atau 22 adalah SDsederajat, 7 responden atau 78 adalah SMPsederajat, 0 responden atau 0 adalah SMAsederajat.

3. Respon konatif

Respon konatif berhubungan dengan perilaku nyata yang meliputi tindakan, kegiatan, atau kebiasaan berprilaku. Respon konatif di dalam skripsi ini penulis menanyakan kepada responden tentang ada paksaan dalam melakukan pernikahan dini, dan faktor- faktor apa saja yang mengakibatkan pernikahan dini. Tabel 10 Faktor-Faktor yang Menyebabkan Warga Melakukan Pernikahan Dini No. Alasannya Frekuensi Prosentase 1. Ekonomi 25 78 2. Budaya 3 9 3. Hamil di Luar Nikah 4 13 Jumlah 32 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui faktor-faktor yang menyebabkan warga melakukan pernikahan dini karena alasan tertentui, adalah 25 responden atau 78 karena faktor ekonomi, 3 responden atau 9 karena faktor budaya, 4 responden atau 13 karena faktor hamil di luar nikah. Dapat disimplkan bahwa, mayoritas responden melakukan pernikahan dini karena faktor ekonomi. Hal ini dikrenakan orang tua sana menikahkan anaknya sejak dini agar mereka lepas dari beban hidupnya, karena di sana kebanyakan bermata pencaharian sepreti bertani, berternak, mengojek, warung, bengkel, dan usaha kecil yang lainnya. Tabel 10.1 Menurut Jenis Kelamin Faktor Ekonomi yang Menyebabkan Warga Melakukan Pernikahan Dini No. Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase 1. Pria 11 44 2. Wanita 14 56 Jumlah 25 100 Berdasarkan hasil penelitian responden yang melakukan pernikahan dini karna faktor ekonomi, penulis mengambil sampel 25 responden, terdiri dari pria dan wanita. Berdasarkan data angket yang terkumpul dari 11 pria atau 44 dan 14 wanita atau 56. Maka dapat disimpulkan bahwa data responden yang melakukan pernikahan dini karena faktor ekonomi adalah 25responden.