dengan air dryer, main line filter, mist separator dan micro mist separator. Instalasi kompresor ini digunakan hanya pada peralatan yang memerlukan udara bertekanan.
3.8 Pengolahan Dokumen
Dokumentasi merupakan bagian dari sistem informasi menajemen sebuah organisasi perusahaan. Dokumentasi di Lafi Ditkesad meliputi :
1. Dokumentasi seluruh pedoman yang berkenaan dengan aktifitas Lafi
Ditkesad dengan pelaksanaan fungsinya sebagai lembaga produksi obat yang dituangkan dalam Prosedur Tetap Protap yang meliputi bidang
personalia, administrasi dan logistik, operasional peralatan dan Instalasi umum, sanitasi dan higiene, prosedur operasional dan perawatan alat,
prosedur pembersihan alat atau ruangan, kalibrasi dan validasi, spesifikasi bahan, prosedur pengolahan dan pengujian, metoda dan instruksi serta
protap-protap lain yang diperlukan. 2.
Dokumen seluruh proses pembuatan obat yang dituangkan dalam Catatan Pengolahan dan Pengemasan bets meliputi spesifikasi, prosedur, metoda
dan Instruksi, catatan dan laporan selama proses produksi berlangsung dari mulai penimbangan sampai pengemasan yang menggambarkan
riwayat lengkap dari bets obat yang diproduksi. 3.
Dokumentasi untuk setiap pengambilan sampel dan bahan uji, baik bahan baku, bahan setengah jadi, produk ruahan maupun obat jadi serta hasil
pengujiannya.
Universitas Sumatera Utara
4. Dokumen untuk setiap obat yang telah diluluskan oleh Instalasi
Pengawasan Mutu dan telah didistribusikan. 5.
Dokumentasi juga dilakukan untuk segala aktifitas yang berkenaan dengan perbaikan, pemantauan dan pengendalian, misalnya lingkungan,
perlengkapan, peralatan dan personalia. Seluruh dokumen di atas dikelola dan disimpan oleh bagian-bagian yang
bersangkutan dengan aktifitas yang dilaksanakan tetapi Master Document disimpan di produksi. Catatan Pengolahan dan Pengemasan Bets yang sudah diisi, disimpan di
Instalasi Pengawasan Mutu
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PEMBAHASAN
Lafi Ditkesad merupakan suatu lembaga penunjang dalam pelaksanaan tugas pokok Direktorat Kesehatan Angkatan Darat yaitu dalam penyediaan obat-obatan
untuk kepentingan TNI-AD serta keluarganya. Lafi Ditkesad merupakan lembaga pelaksana produksi obat-obatan yang dituntut untuk menghasilkan obat yang bermutu
tinggi, aman dan berkhasiat walaupun obat yang diproduksi dipakai untuk lingkungan sendiri yaitu anggota prajurit dan PNS TNI-AD serta keluarganya dan tidak
dipasarkan tidak mendapat keuntungan. Selain itu, Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat Lafi Ditkesad merupakan suatu badan pelaksana pusat
yang berada dibawah Direktorat Angkatan Darat yang bertugas untuk menyelenggarakan dan melaksanakan fungsi teknik yang meliputi produksi obat,
pengawasan mutu, penelitian dan pengembangan, penyimpanan, administrasi logistik, pemeliharaan alat produksi dan instrumen serta menyelenggarakan fungsi militer dan
fungsi pembinaan. Fungsi militer dilaksanakan dalam rangka mendukung tugas pokok Lafi Ditkesad.
Dalam pelaksanaan produksi, Lafi Ditkesad selalu mengacu pada CPOB hal ini dibuktikan dengan telah memiliki 5 sertifikat CPOB untuk 5 macam sediaan
antibiotik Betalaktam dan 5 sertifikat sediaan Non Betalaktam. Pedoman CPOB meliputi beberapa aspek, yaitu : manajemen mutu; personalia; bangunan dan fasilitas;
peralatan; sanitasi dan hygiene; produksi; pengawasan mutu; inspeksi diri;
74
Universitas Sumatera Utara