menekankan pada tingkah laku pemodal di masa yang akan datang berdasarkan kebiasaan di masa lalu nilai psikologis. Di dalam analisis teknikal informasi
tentang harga dan volume perdagangan merupakan alat utama untuk analisis. misalnya, peningkatan atau penurunan harga biasanya berkaitan dengan
peningkatan atau penurunan volume perdagangan. Analisis teknikal pada dasarnya merupakan upaya untuk menentukan kapan akan membeli atau menjual
saham, dengan memanfaatkan indikator-indikator teknis ataupun menggunakan analisis grafis. Asumsi dasar dari analisis teknikal adalah bahwa jual beli saham
merupakan kegiatan berspekulasi. 2.
Analisis Fundamental Analisis ini merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham di masa
yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan menerapkan hubungan
vaiabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham Husnan, 2003:339 Analisis fundamental lebih menekankan pada penentuan nilai instrinsik
dari suatu saham. Untuk melakukan analisis yang bersifat fundamental, analisis perlu memahami variabel-variabel yang mempengaruhi nilai instrinsik saham.
Nilai inilah yang diestimasi oleh investor, dan hasil dari estimasi ini dibandingkan dengan nilai pasar sekarang current market price sehingga dapat diketahui
saham-saham yang overprice maupun yang underprice.
2.2.10 Kerangka Berpikir.
Pada dasarnya harga saham terbentuk dari interaksi antara penjual dan pembeli yang terjadi di lantai bursa yang akan bergerak sesuai dengan kekuatan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
permintaan dan penawaran yang terjadi atas saham di bursa. Akan Tetapi terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu faktor mikro perusahaan dan
faktor makro ekonomi. Faktor mikro internal perusahaan yang mempengaruhi harga saham antara lain : tingkat keuntungan yang diperoleh, tingkat resiko,
kinerja perusahaan dan corporate action yang dilakukan perusahaan tersebut. Sedangkan factor makro eksternal perusahaan adalah tingkat perkembangan
inflasi, nilai tukar atau kurs rupiah, keadaan perekonomian, dan kondisi sosial politik negara yang bersangkutan.
Investor mengukur kinerja beberapa perusahaan berdasarkan kemampuan beberapa perusahaan dalam mengelola sumber dana yang dimiliki untuk
menghasilkan keuntungan. Kemampuan beberapa perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian kinerja
perusahaan, karena laba merupakan indikator kemampuan beberapa perusahaan dalam memenuhi kewajibannya kepada para penyandang dana. Jika suatu
perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik maka investor akan menanamkan modalnya, karena bisa dipastikan akan memperoleh keuntungan dari
penanaman modal tersebut. Karena penilaian-penilaian tersebut dipilihlah rasio profitabilitas dan
solvabilitas yang mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam hal modal dan kemampuan dalam pengendalian hutang yang kemudian dalam hipotesis nya
dapat mempengaruhi harga saham
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Penilaian kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi yang akan dilakukan menggunakan rasio profitabilitas dan rasio
solvabilitas yang mana : 1.
Rasio profitabilitas meliputi ROE Return on Equity dan ROA Return on Asset’s.
2. Rasio solvabilitas meliputi DAR Debt to Asset’s Ratio dan DER Debt to
Equity Ratio. ROE Return on Equity digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba bersih melalui penggunaan modal sendiri. Semakin besar angka yang dihasilkan, semakin efisien dan efektif manajemen
perusahaan, yang nanti nya dapat mempengaruhi investor dalam menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.
ROA Return on asset’s digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih melalui penggunaan modal berupa
aktiva baik aktiva lancar maupun aktiva tetap. Semakin tinggi angka yang dihasilkan, semakin efisien dan efektif manajemen suatu perusahaan, yang
nantinya berpengaruh terhadap keputusan investor. DAR Debt to Asset’s Ratio digunakan untuk mengukur tingkat
penggunaan hutang terhadap aset aktiva yang dimiliki perusahaan, baik aktiva tetap maupun aktiva lancar.
DER Debt to Equity Ratio digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan hutang terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Rasio ini juga menunjukkan pentingnya dari sumber modal pinjaman relative importance of borrowed fund dan tingkat keamanan yang dimiliki kreditor.
Dari uraian tersebut dapat disusun karangka pikir dalam penelitian ini sebagai berikut :
Gambar 2.1 : Pengaruh Rasio Profitabilitas {ROE Return on Equity, ROA Return
on Asset’s} dan Solvabilitas {DARDebt to Asset’s Ratio, DER Debt to Equity Ratio} Terhadap Harga Saham
Return on Equity X
1
Return on Asset’s X
2
Harga Saham Y
Debt to Asset’s Ratio X
3
Debt to Equity Ratio X
4
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.11 Hipotesis.