kreditur dalam peristiwa likuidasi. Di sisi lain, pemegang saham akan menginginkan leverage yang lebih besar karena akan dapat meningkatkan laba
yang diharapkan. DAR =
Total hutang debt x
100 Total Aset assets
Sawir,2001: 13
2.2.5.2 Debt to Equity Ratio DER.
Rasio ini menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan
tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Formulasi dari debt to equity ratio adalah sebagai berikut:
DER = Total hutang debt
x 100
Total Modal Equity
2.2.6 Pengaruh ROA, ROE, DAR dan DER Terhadap Harga Saham.
2.2.6.1 Pengaruh Return On Assets Terhadap Harga Saham.
ROA atau sering juga disebut dengan “Return On Assets” adalah merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam
menghasilkan laba dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik keadaan suatu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
perusahaan, Syamsudin, 1998:70. Return On Assets merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur hubungan antara laba yang diperoleh dan investasi
yang diinginkan untuk menghasilkan laba tersebut. Rasio ini mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan
menggunakan seluruh dana aktiva yang dimilikinya. ROA merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan laba. Yang digunakan untuk mengukur rasio ini adalah laba bersih setelah
pajak atau EAT. Sutrisno, 2003:255. Jadi, semakin tinggi ROA semakin tinggi pula tingkat pengembalian
investasi maka kepercayaan investor terhadap perusahaan juga tinggi sehingga permintaan atas saham perusahaan akan tinggi pula yang pada akhirnya
menaikkan harga saham dan begitu pula sebaliknya.
2.2.6.2 Pengaruh Return On Equity terhadap harga saham.
Menurut Hanafi 2003;85 Return On Equity adalah salah satu rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba dengan berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham.
Dengan demikian investor ini lebih memperhatikan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mengelola modal sendirinya untuk
menghasilkan laba bersih. Semakin besar pengembalian atas modal sendiri ROE maka semakin efisien dan efektif manajemen perusahaan. Hal ini
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menunjukkan bahwa perusahaan lebih dapat memanfaatkan modalnya sendiri dibandingkan perusahaan lain. Dengan demikian hal ini akan mendorong
investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut, sehingga akan meningkatkan permintaan saham yang pada akhirnya dapat menaikkan
harga saham. Demikian pula sebaliknya, apabila ROE rendah, berarti perusahaan tidak menggunakan equity nya dengan efisien dan efektif,
sehingga hal ini dapat mengurangi kepercayaan investor terhadap nilai perusahaan dan kemudian berdampak pada turunnya harga saham.
Jadi ROE ini dijadikan sebagai indikator atas kinerja suatu perusahaan mengingat para investor lebih cenderung memperhatikan kemampuan
perusahaan dalam mengelola modal sendiri. Return on equity dapat dijadikan suatu tolak ukur oleh investor untuk mengetahui produktifitas dari dana-dana
pemilik perusahaan didalam perusahaannya sendiri. Rasio ini juga menunjukkan rentabilitas dan efisiensi modal sendiri. Makin tinggi rasio ini
akan semakin baik, karena posisi modal pemilik perusahaan akan semakin kuat, atau rentabilitas modal sendiri yang semakin baik, sehingga para investor
percaya bahwa dikemudian hari perusahaan akan dapat memberikan keuntungan yang lebih besar, akibatnya harga saham dapat naik di pasar
modal, demikian juga keadaan sebaliknya.
2.2.6.3 Pengaruh Debt to Asset Ratio terhadap harga saham.