Aspek Perkembangan pada Masa Remaja Akhir

22 kejadian sehari-hari. Kebiasaan-kebiasaan tersebut antara lain melakukan penundaan prokrastinasi terhadap tugas-tugas akademis, kurang memberi perhatian ketika menghadapi materi perkuliahan berada di kelas, membuang- buang waktu ketika akan mulai belajar, terlambat menghadiri perkuliahan dan lain sebagainya. Sebagaimana diungkapkan Calhoun dan Acocella, 1990, bahwa salah satu masalah dalam kontrol diri berkaitan dengan kebiasaan belajar. Jika kebiasaan tersebut dilakukan terus menerus maka akan mempengaruhi kinerja akademik mahasiswa. Hasil yang dicapai akan kurang maksimal karena membuat belajar menjadi tidak efektif dan efisien. Menurut Carver dan Scheier dalam Quinn, Pascoe, Wood, dan Neal, 2010, berbagai kebiasaan-kebiasaan buruk dalam diri individu dapat diubah dengan melibatkan regulasi diri. Regulasi terhadap pikiran, sebagai contoh, dapat dilakukan dengan memacu diri untuk berkonsentrasi, mengubah suasana hati dan emosi, serta menahan dorongan yang tidak diharapkan Tangney, Baumeister, dan Boone, 2004. Menurut Hurlock 1991, individu perlu mengembangkan tanggung jawab dalam dirinya untuk menghadapi masa dewasa. Lingkungan kehidupan kampus perguruan tinggi menuntut mahasiswa untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang memiliki karakteristik berbeda dengan lingkungan pendidikan sebelumnya tingkat SMA. Dengan kata lain, mahasiswa bertanggung jawab penuh atas proses belajar yang dihadapi di perguruan tinggi, seperti keputusan untuk menghadiri perkuliahan, menyelesaikan tugas, maupun mempersiapkan diri menghadapi ujian 23 Wadsworth dan Blerkom, 2004. Segala tanggung jawab mengarahkan mahasiswa kepada kinerja akademik yang maksimal. Block dalam Papalia, Olds, dan Feldman, 2009 menjelaskan bahwa kontrol diri terdiri atas ego-resilient ego ulet, overcontrolled kontrol berlebihan, dan undercontrolled kekurangan kontrol. Secara umum mahasiswa dengan ego-resilient akan lebih mampu mengarahkan diri pada perilaku yang lebih utama, yaitu belajar atau kuliah, sedangkan mahasiswa dengan kontrol diri rendah kurang mampu mengatur dan mengarahkan perilakunya, sehingga akan lebih mementingkan sesuatu yang lebih menyenangkan, dan diasumsikan banyak menunda-nunda prokrastinasi. Individu dengan ego-resilient akan lebih mampu beradaptasi dengan baik. Sebagai mahasiswa yang tugas utamanya adalah belajar atau kuliah, mereka akan lebih mampu memandu, mengarahkan dan mengatur perilaku. Mahasiswa mampu menginterpretasikan stimulus yang dihadapi, mempertimbangkan konsekuensinya sehingga mampu memilih tindakan dan melakukannya dengan meminimalkan akibat yang tidak diinginkan. Mahasiswa mampu mengatur stimulus sehingga dapat menyesuaikan perilakunya kepada hal-hal yang lebih menunjang perkuliahannnya. Individu yang kurang memiliki kontrol diri kurang mampu mengarahkan dan mengatur perilakunya, sehingga diasumsikan seorang mahasiswa dengan kontrol diri yang rendah akan berperilaku, lebih bertindak kepada hal-hal yang lebih menyenangkan dirinya misalnya melakukan aktivitas yang kurang bermanfaat seperti jalan-jalan ke Mall, nongkrong tanpa 24 batas waktu, begadang semalaman, serta aktivitas-aktivitas lain yang kurang bermanfaat atau membuang-buang waktu, bahkan mahasiswa cenderung menunda-nunda tugas yang seharusnya dikerjakan terlebih dahulu. Dengan kontrol diri yang rendah, mahasiswa kurang mampu memandu, mengarahkan dan mengatur perilaku. Mahasiswa kurang mempu menginterpretasikan stimulus yang dihadapi, kurang mampu mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin dihadapi sehingga kurang mampu memilih tindakan yang tepat. meliputi aspek

E. Hipotesis

Ada hubungan positif antara kontrol diri dengan prestasi akademik. Disiplin diri Non-impulsif Regulasi diri Kebiasaan sehat Reliabilitas diri Prestasi Akademik Kontrol Diri

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA ASISTEN MATA KULIAH PRATIKUM Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Asisten Mata Kuliah Praktikum.

0 3 14

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa SMA.

0 5 15

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa SMA.

1 3 17

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK Hubungan Antara Harga Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.

1 1 16

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.

1 5 19

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Perilaku Seksual Pranikah Pada Mahasiswa.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Perilaku Seksual Pranikah Pada Mahasiswa.

1 4 15

Hubungan antara kontrol diri dengan prestasi akademik pada mahasiswa.

0 0 102