67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pengalaman marah terjadi dalam hubungan relasi yang dekat, seperti keluarga dan dalam hubungan berpasangan. Kemarahan biasanya terjadi akibat
ada ketidaksesuaian antara apa yang diharapkan terjadi dan apa yang sungguh terjadi. Kejadian ini akan menimbulkan kemarahan bila terjadi berulang-ulang,
karena adanya penumpukan rasa jengkel dan kesal sejak ketidaksesuaian pertama kali terjadi.
Saat marah seseorang mengalami luapan emosi akibat penumpukan rasa jengkel dan kesal. Seseorang juga menilai dirinya sebagai sesuatu yang harus
dikontrol agar dapat mengikuti firman Tuhan dan tidak tergoda iblis untuk meluapkan kemarahan. Dalam mengatasi kemarahan seseorang mengalami
Tuhan sebagai sosok yang membawa kelegaan. Lewat penelitian ini ditemukan bahwa makna pengalaman marah orang
Kristiani adalah diri harus dikontrol oleh firman Tuhan agar tidak jatuh dalam godaan iblis untuk melampiaskan emosi marah. Akan tetapi apabila diri
kehilangan kontrol maka Tuhan adalah sosok yang membawa kelegaan karena membantu mengatasi kemarahan.
67
68
B. Saran
Saran yang dapat diberikan terkait dengan penelitian ini : 1. Pada penelitian selanjutnya dapat mengikutsertakan partisipan pria serta
umat Kristen pada denominasi yang berbeda. 2. Dalam penelitian ini ekspresi marah orang Kristiani adalah ekspresi verbal.
Oleh karena itu dapat diteliti lebih lanjut mengenai kemungkinan kesamaan atau keberagaman ekspresi emosi pada orang Kristiani lainnya dan alasan
pemilihan ekspresi tersebut. 3. Salah satu penyebab kemarahan orang Kristiani adalah penumpukan emosi
jengkel dan kesal akibat kejadian yang tidak menyenangkan bagi mereka. Dalam penelitian berikutnya mungkin dapat diteliti mengapa mereka tidak
langsung mengungkapkan emosi tersebut, apakah hal ini juga berhubungan dengan ajaran untuk mengasihi.
4. Penelitian ini berfokus pada aturan Kristiani untuk mengasihi dan menjauh dari emosi marah. Pada penelitian selanjutnya mungkin dapat diteliti adanya
pengaruh sosial atau lingkungan yang mungkin dapat mempengaruhi pengalaman marah orang Kristiani.
5. Kemarahan yang melampiaskan emosi menimbulkan penyesalan. Penelitian berikut mungkin dapat menggali lebih dalam apa yang dialami oleh seorang
Kristiani ketika mereka mengalami penyesalan.
69
DAFTAR PUSTAKA
Chang, P. P., Ford, D. E., Meoni, L. A., Wang, N. Y., Klag, M. J. 2002. Anger in young men and subsequent premature cardiovascular disease.
Archive Internal
Medicine, 162,
1-6. Diambil
dari http:archinte.jamanetwork.com
Chaplin, J. P. 1989. Dictionary of Psychology. New York: Dell Publishing Co. Inc.
Craighead, W.E., Weiner, I. B. 2010. The Corsini Encyclopedia of Psychology 4th ed. Vol. 1, A-C. New York: Wiley.
Cresswell, J. W. 2007. Qualitative Inquiry Research Design: Choosing Among Five Approaches 2nd ed. USA: Sage Publications, Inc.
Deffenbacher, J.L., Oetting, E. R., Lynch, R. S., Morris, C. D. 1996. The expression of anger and its consequences. Behavior Research Theories,
347, 575-590. de Rivera, Joseph. 2006. Conceptual Encounter: The Experience of Anger.
Dalam Fischer, C. T. Ed., Qualitative Research Methods for Psychologists: Introduction through Empirical Studies pp. 213-245. San
Diego, CA, US: Elsevier Academic Press.
Eatough, V., Smith, J. A. 2006. „I was like a wild wild animal‟: Understanding feelings of anger using interpretative phenomenological
analysis. British Journal of Psychology, 97, 483-498. Eatough, V., Smith, J. A., Shaw, R. 2008. Women, Anger, and Aggression :
An Interpretative Phenomenological Analysis. Journal of Interpersonal Violence, 2312, 1767-1799. Doi: 10.11770886260508314932
Ekman, P. 2003. Membaca Emosi Orang. Jogjakarta: Think. Emmons, R. A. 2005. Emotion and Religion. Dalam Paloutzian, R. F. Ed.,
Handbook of the Psychology of Religion and Spirituality pp. 235-252. New York: The Guilford Press.
Fredrickson, B. L. 2003. The Value of Positive Emotions. American Scientist, 91, 330-335.
Funkenstein, D.H., King, S.H., Drolette, M. 1954. The direction of anger during a laboratory stress-inducing situation. Psychosomatic Medicine,
165, 404-413.
Diambil dari
http:www.psychosomaticmedicine.orgcontent165404.full.pdf
69
70
Geyer, A. L., Baumeister, R. F. 2005. Religion, Morality, and Self-Control: Values, Virtues, and Vices. Dalam Paloutzian, R. F. Ed., Handbook of
the Psychology of Religion and Spirituality pp. 412-432. New York: The Guilford Press.
Heider, F. 1958. The Psychology of Interpersonal Relations. Diambil dari http:books.google.co.idbooks?id=Zh6TDmayL0ACpg=PA218hl=id
source=gbs_toc_rcad=4v=onepageqf=false Jack, D. C. 2001. Understanding women‟s anger: a description of relational
patterns. Health Care for Woman International, 22, 385-400. Diambil dari http:faculty.wwu
.edudjackpublicationsUnderstanding_Women‟s_Ange r.pdf
Jang, S. J., Johnson, B.R. 2004. Explaining religious effects on distress among african americans. Journal for the Scientific Study of Religion, 432,
239-260. DOI: 10.1111j.1468-5906.2004.00230.x Jang, S. J., Johnson, B.R. 2005. Gender, religiosity, and reactions to strain
among african americans. The Sociological Quarterly, 462, 323-357. Diambil dari http:www.jstor.orgstable4120993
Kassinove, H., Sukhodolsky, D.G., Tsytsarev S.V., Solovyova, S. 1997. Self- Reported Anger Episodes in Russia and America. Journal of Social
Behavior and Personality, 122, 301-324. Lara, D. R., Pinto, O., Akiskal, K., Akiskal, H. S. 2006. Toward an integrative
model of the spectrum of mood, behavioral and personality disorders based on fear and anger traits: I. Clinical implications. Journal of Affective
Disorders, 941-3,
67-87. Diambil
dari http:dx.doi.org10.1016j.jad.2006.02.025
Meffert, S. M., Metzler, T. J., Henn-Haase, C., McCaslin, S., Inslicht, S., Chemtob, C., . . . Marmar, C. R. 2008. A prospective study of trait anger
and PTSD symptoms in police. Journal of Traumatic Stress, 214, 410- 416. DOI: 10.1002jts.20350
Moustakas, C. 1994. Phenomenological Research Methods. California: Sage Publications, Inc.
Nelson, J. M. 2009. Psychology, Religion, and Spirituality. New York: Springer. Oman, D. Thoresen, C. E. 2005. Do Religion and Spirituality Influence
Health? Dalam Paloutzian, R. F. Ed., Handbook of the Psychology of Religion and Spirituality pp. 435-459. New York: The Guilford Press.
Poerwandari, E. K. 1998. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Jakarta: LPSP3.
71
Schieman, S. 1999. Age and anger. Journal of Health and Social Behavior, 403, 273-289.
Smith, J.A. 2009. Psikologi Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Spielberger, C.D., Sydeman, S.J. 1994. State-Trait Anxiety Inventory and
State-Trait Anger Expression Inventory. In M. E. Maruish Ed., The use of psychological testing for treatment planning and outcome assessment
pp.292-321. Hillsdale,
NJ: Erlbaum.
Diambil dari
http:dionysus.psych.wisc.edulitarticlesSpielbergerC1994a.pdf Stimmel, D. T., Link, J., Daugherty, D., Raffled, P. M. 2009. Anger and
shame as predictors of psychopathology. Psychology Journal, 62, 78-86. Diambil dari www.psychologicalpublishing.com
Thomas, S.P. 2002. Age differences in anger frequency, intensity, and expression. Journal of the American Psychiatric Nurses Association, 82,
44-50. Doi: 10.1067mpn.2002.124412 van Daalen-Smith, C. 2008. Living as a chameleon: girls, anger, and mental
health. The Journal of School Nursing, 243, 116-123. Doi: 10.11771059840543214321
VandenBos, G. R. 2007. APA Dictionary og Psychology. Washington DC: American Psychological Association.
Waller, G., Babbs, M., Milligan, R., Meyer, C., Ohanian, V., Leung, N. 2003. Anger and core beliefs in the eating disorders. International Journal of
Eating Disorders, 341, 118-124. DOI: 10.1002eat.10163 Williams, J. E., Paton, C. C., Siegler, I. C., Eigenbrodt, M. L., Nieto, F. J.,
Tyroler, H.A. 2000. Anger proneness predicts coronary heart disease risk: prospective analysis from the atherosclerosis risk in communities
ARIC study. Doi: 10.116101.CIR.101.17.2034
72
LAMPIRAN
A. Koding Sarah