Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Kabupaten Kutai

57

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD pada hakekatnya merupakan rencana kerja pemerintah daerah yang diwujudkan dalam bentuk uang rupiah selama periode waktu tertentu satu tahun serta merupakan salah satu instrumen untuk kebijakan dalam upaya peningkatan pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat daerah. Belanja modal merupakan belanja Pemerintah Daerah yang manfaatnya melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan daerah dan selanjutnya akan menambah belanja yang bersifat rutin seperti biaya pemeliharaan pada kelompok belanja administrasi umum. Belanja modal digunakan untuk memperoleh aset tetap pemerintah daerah seperti peralatan, infrastruktur, dan harta tetap lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari Produk Domestik Regional Bruto, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap anggaran Belanja Modal pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah pada kabupaten Kutai Barat. Jenis penelitian ini merupakan studi kasus, yaitu penelitian terhadap suatu objek tertentu dengan mengambil data tertentu pada waktu tertentu. Hasil pengujian data digunakan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan penelitian, mendukung atau menolak hipotesis yang dikembangkan dari landasan teori. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka data yang telah diperoleh dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat, adalah data Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD yang didalamnya terdapat data PAD, DAU, dan DAK pada Kabupaten Kutai Barat periode tahun 2001 sampai dengan tahun 2010 serta data Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga konstan Kabupaten Kutai Barat periode tahun 2001 sampai dengan tahun 2010. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan menggunakan data time series, yaitu berupa data yang terdiri dari Produk Domestik Regional Bruto X 1 , Pendapatan Asli Daerah X 2 , Dana Alokasi Umum X 3 dan Dana Alokasi Khusus X 4 sebagai variabel bebas inpenden variabel; dan belanja modal Y sebagai variabel bebas dependen variabel. Dari penelitian yang dilakukan dan setelah dilakukan pengolah data maka diperoleh data sebagai berikut : Tabel 5.1. Data PDRB, PAD, DAU, dan DAK di Kabupaten Kutai Barat tahun 2001-2010 TAHUN PDRB XI PAD X2 DAU X3 DAK X4 BELANJA MODAL dalam jutaan rupiah 2001 1,663,707.86 11,164,967,000 113,002,450,000 30,864,863,000 221,683,785,000 2002 1,888,224.58 35,771,588,000 106,901,667,000 20,000,000,000 300,500,895,000 2003 2,082,583.91 36,164,877,000 125,150,981,000 25,591,376,000 249,165,245,030 2004 2,195,795.01 18,764,546,000 116,624,000,000 30,000,000,000 244,868,160,919 2005 2,376,621.97 9,812,788,000 116,624,000,000 4,000,000,000 499,078,968,204 Sumber : Data diolah Tabel 5.1. Data PDRB, PAD, DAU, dan DAK di Kabupaten Kutai Barat tahun 2001-2010 lanjutan TAHUN PDRB XI PAD X2 DAU X3 DAK X4 BELANJA MODAL dalam jutaan rupiah 2006 2,521,799.18 18,900,788,717 278,151,500,000 48,362,070,000 230,080,333,582 2007 2,684,532.10 28,145,248,321 304,309,500,000 19,187,000,000 531,901,465,705 2008 2,868,001.16 33,441,689,130 369,682,515,000 54,754,000,000 645,436,378,222 2009 3,065,614.33 34,209,876,961 339,894,940,000 47,546,000,000 394,681,803,633 2010 3,252,454.38 38,249,578,880 252,246,051,000 44,971,100,000 527,848,117,124 Sumber : Data diolah

B. Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis ini bertujuan untuk melihat profil dari data penelitian yang terdapat pada Tabel 5.1. tersebut dengan hubungan yang ada antar variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan data yang telah diolah diatas maka statistik deskriptif dari data penelitian adalah : Tabel 5.2. Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation PDRB 10 1518489110000.00 6829174810000.00 3778596698000.0000 1724002803194.50950 PAD 10 9812788000.00 38249578880.00 26462594800.9000 10847213870.43140 DAU 10 106901667000.00 369682515000.00 212262360400.0000 106620946025.71834 DAK 10 4000000000.00 60971100000.00 34327640900.0000 18975535240.24353 BM 10 212683785000.00 645436378222.00 429806024426.6000 173977066399.73224 Valid N listwise 10 Sumber : Output SPSS Produk Domestik Regional Bruto PDRB adalah nilai barang dan jasa komoditas yang diproduksi pada suatu wilayah domestikregional tanpa memperhatikan pemilikan faktor-faktor produksinya. Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif dapat diketahui bahwa pada tahun 2001- 2010 diperoleh nilai PDRB terendah sebesar Rp.1.518.489.110.000, sementara nilai tertinggi sebesar Rp.6.829.174.810.000 dengan standar deviasi Rp.1.724.002.803.195. Adapun nilai rata-rata PDRB Kabupaten Kutai Barat sebesar Rp.3.778.596.698.000. Dengan melihat angka laju PDRB pada suatu daerah maka dapat memberikan suatu gambaran bagaimana pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai oleh daerah tersebut. Pendapatan Asli Daerah PAD merupakan sumber pendapatan daerah asli yang bersumber dari daerah tersebut yang kemudian digunakan untuk modal dasar pemerintah daerah dalam membiayai pembangunan dan usaha-usaha daerah untuk memperkecil ketergantungan dana dari pemerintah pusat Undang-undang No.33 Tahun 2004. Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif dapat diketahui bahwa pada tahun 2001 –2010 diperoleh nilai PAD terendah sebesar Rp.9.812.788.000, sementara nilai tertinggi sebesar Rp.38.249.578.880 dengan standar deviasi Rp.10.847.213.870. Adapun nilai rata-rata PAD Kabupaten Kutai Barat sebesar Rp.26.462.594.801. PAD menggambarkan kemampuan Pemerintah daerahPemerintah kota dalam menggali potensi yang terdapat pada daerahnya untuk meningkatkan pendapatan daerahnya. Dana Alokasi Umum DAU merupakan dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam rangka pelaksanaan desentralisasi PP No.55 Tahun 2005. Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif dapat diketahui bahwa pada tahun 2001 –2010 diperoleh nilai DAU terendah sebesar Rp.106.901.667.000, sementara nilai tertinggi sebanyak Rp.369.682.515.000 dengan standar deviasi Rp.106.620.946.026. Adapun nilai rata-rata DAU Kabupaten Kutai Barat sebanyak Rp. 212.262.360.400. Dana Alokasi Khusus DAK merupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional Undang-undang No.34 Tahun 2004. Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif dapat diketahui bahwa pada tahun 2001-2010 diperoleh nilai DAK terendah sebesar Rp. 4.000.000.000, sementara nilai tertinggi sebanyak Rp.60.971.100.000 dengan standar deviasi Rp.18.975.535.240. Adapun nilai rata-rata DAK Kabupaten Kutai Barat sebanyak Rp. 34.327.640.900. Belanja modal BM merupakan belanja pemerintah daerah yang manfaatnya melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan daerah dan selanjutnya akan menambah belanja yang bersifat rutin seperti biaya pemeliharaan pada Kelompok Belanja Administrasi Umum PP No.71 Tahun 2010. Belanja Modal merupakan belanja daerah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Lain-lain Pendapatan terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara)

1 39 84

The influence of original local government revenues, general allocation funds and special allocation funds to local government expenditures

0 12 99

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat periode Tahun 2009-2012

1 17 161

PENGARUH BELANJA DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP Pengaruh Belanja Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia(Studi Empiris Pada Pemerint

2 6 19

PENGARUH BELANJA DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP Pengaruh Belanja Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia(Studi Empiris Pada Pemerint

0 2 19

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ANGGARAN BELANJA Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Anggaran Belanja Modal Kabupaten Dan Kota Di Jawa Tengah (Tahun 2012)

0 3 12

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ANGGARAN BELANJA Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Anggaran Belanja Modal Kabupaten Dan Kota Di Jawa Tengah (Tahun 2012)

0 2 14

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ANGGARAN BELANJA MODAL (Studi Kasus pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kutai Barat tahun 2001-2010) SKRIPSI Diajukan untu

0 0 135