Dana Alokasi Khusus LANDASAN TEORI
Setiap pemerintahan kabupatenkota pasti menginginkan adanya pertumbuhan ekonomi di daerah yang ada di bawah wewenangnya. Hal ini
dikarenakan pertumbuhan ekonomi merupakan suatu bukti nyata hasil usaha dari pemerintah daerah dalam upaya memajukan daerahnya, pertumbuhan
ekonomi ini diproksikan melalui Produk Domestik Regional Bruto PDRB. PDRB suatu daerah dapat diciptakan apabila didukung oleh infrastruktur atau
sarana prasarana daerah yang baik. Infrastruktur atau sarana prasarana tersebut bisa didapat dari belanja modal yang dianggarkan pemerintah daerah
setiap tahunnya. Bila PDRB suatu daerah baik maka berpengaruh pula pada alokasi belanja modal pemerintah daerah tersebut, semakin baik PDRB
daerah tersebut maka semakin menuntut pemerintahan daerah untuk mengalokasikan belanja modalnya semakin banyak lagi.
Kemampuan daerah dalam merealisasikan potensi ekonomi daerah menjadi sumber penerimaan daerah yang dapat digunakan untuk membiayai
pembangunan daerah. Untuk itu, dalam masa desentralisasi seperti ini, pemerintah daerah dituntut untuk bisa mengembangkan dan meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah PAD pada daerahnya masing-masing dengan memaksimalkan sumberdaya yang dimiliki agar dapat membiayai segala
kegiatan penciptaan infrastruktur atau sarana prasarana daerah melalui alokasi belanja modal pada APBD. Semakin baik PAD suatu daerah maka semakin
besar pula alokasi belanja modalnya. DAU merupakan salah satu dari Dana Perimbangan yang
disediakan oleh pemerintah pusat yang bersumber dari APBN, yang
berutujuan untuk memeratakan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
Pemerintah daerah yang kemampuan keuangannya lemah akan mengandalkan DAU untuk membiayai segala kegiatan pemerintahan, karena DAU juga
merupakan salah satu sumber pendanaan bagi daerah dalam pelaksanaan desentralisasi. Oleh karena itu, semakin besar DAU yang diperoleh semakin
besar pula alokasi belanja modal daerah tersebut. DAK merupakan transfer yang bersifat khusus untuk mengatasi
masalah khusus dengan dana pendampingan dari APBN dengan tujuan utama pembangunan nasional. Salah satu kebijakan DAK yaitu mendukung
penyediaan sarana dan prasarana di daerah yang terkena dampak pemekaran www.depkeu.djpk.go.id
. Dari kebijakan tersebut terlihat jelas bahwa DAK memiliki pengaruh terhadap belanja modal.
Anggaran Belanja Modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu
periode akuntansi. Pemerintah kabupaten mengalokasikan dana dalam bentuk anggaran belanja modal dalam APBD untuk menambah aset tetap. Alokasi
belanja modal ini didasarkan pada kebutuhan daerah akan sarana dan prasarana, baik untuk kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan maupun
untuk kualitas pelayanan publik. Besarnya belanja modal yang dialokasikan pemerintah kabupaten dalam APBD tentu sangat dipengaruhi oleh posisi
keuangan pada daerah tersebut.