Keterangan: = Harga bilangan F untuk garis regresi
= Rerata kuadrat garis regresi = Rerata kuadrat residu
Dari hasil perhitungan nilai F hitung kemudian nilai ini
dibandingkan dengan F tabel. Jika F hitung lebih besar dari F tabel, maka hipotesis nol yang menyatakan bahwa spesifikasi model dalam
bentuk fungsi linear ditolak.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas Menurut Ghozali 2006: 105 uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variable independen. Jika variable independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Jika
antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0,90 maka hal ini mengindikasikan adanya multikolinieritas.
Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari multikolinieritas. Multikolinieritas dapat disebabkan
karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen.
Multikolinieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya serta variance inflation factor VIF. Tolerance mengukur
variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah
sama dengan nilai VIF tinggi.
Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance
≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang
masih dapat ditolerir. Sebagai missal nilai tolerance = 0.10 sama dengan tingkat kolinieritas 0.95.
b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjai ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian ini dilakukan
dengan menggunakan uji glejser. Uji glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen.
Gujarati dalam Imam Ghozali, 2006, dengan rumus:
Kriteria terjadinya heteroskedastisitas dalam suatu model regresi adalah jika signifikansinya 0,05, yang berarti bahwa apabila
signifikansinya 0,05 penelitian dapat dilanjutkan.
4. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Sederhana untuk Uji Hipotesis Pertama dan Kedua Regresi sederhana dipakai apabila kita ingin memprediksi variabel
kriteria dengan menggunakan satu variabel predictor variabel bebas. Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun
kausal satu variabel bebas dengan variabel terikat. Langkah- langkahnya sebagai berikut:
1 Membuat garis linier sederhana Persamaan umum regresi linier sederhana sebagai berikut:
Y = a + bX Keterangan:
Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan kecurangan mahasiswa.
a = harga konstan yaitu harga Y ketika harga X=0 b = angka arah atau koefisien regresi yang menunjukan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel independen yang didasarkan pada perubahan variabel independen.