2. Fitur Produk Berpengaruh Positif terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, fitur produk memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000. Dari hasil uji t pada variabel
fitur produk menyatakan bahwa signifikansi uji t lebih kecil dari 0,05 dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,254. Sedangkan nilai t-
hitung yang diperoleh yaitu 4,717 lebih besar dari nilai t-tabel yaitu 1,976. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis yang menyataka
n “fitur produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian” dinyatakan diterima.
Berdasarkan hasil riset, diperoleh sebanyak 18 responden 12,4 memberikan penilaian terhadap variabel fitur produk dalam kategori
tinggi, 106 responden 73,1 memberikan penilaian dalam kategori sedang, 21 responden 14,5 memberikan penilaian dalam kategori
rendah. Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan penilaian pada variabel fitur produk dalam kategori sedang.
Sebagaimana yang disebutkan oleh Kotler dan Keller, 2012 bahwa fitur adalah karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk. Upaya
untuk menjadi yang pertama dalam memperkenalkan keistimewaan baru yang berharga merupakan salah satu dari cara yang efektif untuk bersaing.
Fitur produk memengaruhi konsumen untuk membeli produk smartphone Android dengan segala kelebihannya seperti keragaman tipe
smartphone, ukuran layar yang lebar, aplikasi yang lengkap, jenis charger yang mudah didapat, serta dukungan kartu SD untuk memperluas
kapasitas penyimpanan data. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa keputusan pembelian smartphone Android dipengaruhi oleh fitur produk.
Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Aditya Yessika Alana, Wahyu Hidayat, Handoyo Djoko W 2012, dalam penelitiannya
yang berjudul “Pengaruh Citra Merek, Desain, dan Fitur Produk terhadap Keputusan Pembelian Handphone Nokia Studi Kasus pada Mahasiswa
Universitas Diponegoro” menunjukkan bahwa variabel citra merek, desain, dan fitur produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian handphone Nokia.
3.
Word of Mouth
Berpengaruh Positif terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
word of mouth
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000. Dari hasil uji t pada variabel
word of mouth
menyatakan bahwa signifikansi uji t lebih kecil dari 0,05 dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,447. Sedangkan
nilai t-hitung yang diperoleh yaitu 5,464 lebih besar dari nilai t-tabel yaitu 1,976. Berdasarkan
hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan “
word of mouth
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian” dinyatakan
diterima.
Berdasarkan hasil riset, diperoleh sebanyak 23 responden 15,9 memberikan penilaian terhadap variabel
word of mouth
dalam kategori tinggi, 102 responden 70,3 memberikan penilaian dalam kategori
sedang, 20 responden 13,8 memberikan penilaian dalam kategori
rendah. Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan penilaian pada variabel
word of mouth
dalam kategori sedang.
Sebagaimana yang disebutkan oleh Sumardi dkk., 2011 bahwa
Word of Mouth Marketing
adalah kegiatan pemasaran yang memicu konsumen untuk membicarakan, mempromosikan, merekomendasikan
hingga menjual merek suatu produk kepada calon konsumen lainnya. Hasil riset ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Puji
Rahayu dan Muhammad Edward 2014, dalam penelitiannya yang berjudul ”Pengaruh
Word Of Mouth
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk Smartfren Andromax Studi Pada Mahasiswa Kampus
Ketintang Universitas Negeri Surabaya ” yang menyimpulkan bahwa
variabel independen yaitu
word of mouth
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian. Dengan
demikian, dapat diketahui bahwa keputusan pembelian smartphone Android dipengaruhi oleh word of mouth.
4. Persepsi harga, fitur produk, dan
word of mouth
secara bersama-sama mempengaruhi keputusan pembelian.
Dari hasil pengujian diperoleh nilai F-hitung sebesar 33,420 dan nilai F-tabel sebesar 2,668. Sedangkan signifikansinya sebesar 0,000.
Karena nilai signifikansi di bawah 0,05 dan nilai F-hitung lebih besar daripada nilai F-tabel 33,420 2,668, maka hipotesis yang menyatakan