Hak atas Jaminan Sosial Tenaga Kerja diri dan keluarganya

pekerja yang sakit tidak mengeluarkan biaya, tapi untuk obat harus dibeli dengan uangnya sendiri.

B. Hak atas Jaminan Sosial Tenaga Kerja diri dan keluarganya

Dalam pelaksanaan pembangunan, tenaga kerja mempunyai peranan dan arti yang penting sebagai suatu unsur penunjang untuk berhasilnya pembangunan nasional Tenaga Kerja yang mempunyai hubungan kerja dengan perusahaan merupakan potensi untuk meningkatkan produktivitas, sehingga sudah sewajarnya apabila kepada mereka diberikan perlindungan, pemeliharaan dan pengembangan terhadap kesejahteraannya. 73 a. Norma Keselamatan Kerja Salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya adalah melalui program jaminan sosial yang pelaksanaannya dilakukan melalui sistem Asuransi Sosial yang dinamakan Asuransi Tenaga Kerja ASTEK. Dengan ditingkatkannya jaminan sosial melalui suatu sistem asuransi maka akan dapat diwujudkan ketenteraman dan ketenangan kerja. Penyelenggaraan program jaminan sosial dan asuransi sosial tenaga kerja merupakan pelaksanaan sebagian dari tugas pokok Pemerintah di bidang ketenagakerjaan sebagaimana diatur dalam UU No. 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja, khususnya pasal 10 dan 15 . Pasal 10 menyatakan : Pemerintah membina perlindungan tenaga kerja yang mencakup : b. Norma Kesehatan Kerja dan Hygiene perusahaan c. Norma Kerja dan 73 Sendjun H. Manulang, Op.Cit, hal 129 Universitas Sumatera Utara d. Pemberian Ganti Kerugian, perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan kerja Pasal 15 menyatakan : Pemerintah mengatur penyelenggaraan pertanggungan sosial dan bantuan sosial bagi tenaga kerja dan keluarganya. Bagi tenaga kerja apa yang dinamakan jaminan sosial sangatlah diperlukan untuk meningkatkan produktivitas. Kiranya dapat dibayangkan bagaimana keadaannya apabila tenaga kerja yang bekerja tanpa adanya jaminankesejahteraan sama sekali, barangkali keadaannya mirip dengan kerja paksa atau rodi yang pernah menimpa bangsa Indonesia. 74 Jaminan sosial tenaga kerja ialah jaminan yang menjadi hak tenaga kerja berbentuk tunjangan berupa uang, pelayanan dan pengobatan yang merupakan pengganti penghasilan yang hilang atau berkurang sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin hari tua, meninggal dunia dan menganggur. Oleh karena jangkauan program jaminan sosial tenaga kerja sangat luas, maka penyelenggaraannya dilakukan secara bertahap. Dengan sendirinya bagi perusahaan yang belum menjadi peserta asuransi sosial tenaga kerja jaminan-jaminan tersebut tetap menjadi tanggung jawab perusahaan itu sendiri. 75 Seperti halnya program pembinaan generasi muda, program peningkatan peranan wanita inipun merupakan program koordinatif dengan instansi lain di bawah koordinasi Menteri Negara Peningkatan Peranan Wanita. Dari segi ketenagakerjaan program ini juga ditujukan untuk meningkatan peran serta wanita 74 Ibid, hal 130 75 Ibid, hal 131 Universitas Sumatera Utara dalam kegiatan produktif, sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Dalam hidupnya manusia menghadapi ketidakpastian, 76 Upaya untuk menanggulangi, mengelakkan, mengurangi atau memperkecil resiko tersebut dengan jalan mengalihkan pada pihak lain berdasarkan perjanjian. baik itu ketidakpastian yang sifatnya spekulatif maupun ketidakpastian murni yang selalu menimbulkan kerugian. Ketidakpastian murni ialah yang seringkali disebut dengan resiko terdapat dalam berbagai bidang, dan bisa digolongkan dalam dua kelompok utama, yaitu resiko fundamental dan resiko khusus. Resiko fundamental ini sifatnya kolektif dan dirasakan oleh seluruh masyarakat, seperti resiko politis, ekonomi, social, hankan dan internasional, sedangkan resiko khusus sifatnya lebih individual karena dirasakan oleh perorangan, seperti resiko terhadap harta benda, terhadap diri pribadi PHK dan terhadap kegagalan usaha. 77 Perjanjian yang dimaksud disini adalah perjanjian asuransi yang disebut jaminan sosial tenaga kerja. 78 Jaminan sosial tenaga kerja ialah jaminan yang menjadi hak tenaga kerja berbentuk tunjangan berupa uang, pelayanan dan pengobatan yang merupakan pengganti penghasilan yang hilang atau berkurang sebagai akibat peristiwa atau 76 Sri Rejeki Hartono, Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi, Jakarta : Sinar Grafika, 1997, hal 12 77 Ibid, hal 25 78 Lalu Husni, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Jakarta : PT. Raja Grafindo, 2003, hal 142 Universitas Sumatera Utara keadaan yang di alami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua, meninggal dunia dan menganggur. 79 Dalam suatu masyarakat modern, musyawarah untuk kesepakatan kerja bersama merupakan lembaga yang sangat penting. Demikian juga fungsinya penting sekali karena melalui musyawarah untuk mufakat inilah serikat pekerja dapat memenuhi kewajiban kepada para anggotanya untuk berusaha meningkatkan kondisi dan persyaratan kerja serta jaminan sosialnya. Perjanjian kerja bersama dilihat dari segi hukum kerja merupakan suatu karakteristik yang esensial yang diakui baik oleh pengusaha, pekerja dan pemerintah. Oleh karena jangkauan program jaminan social tenaga kerja sangat luas, maka penyelenggara dilakukan secara bertahap. Dengan sendirinya bagi perusahaan yang belum menjadi peserta asuransi social tenaga kerja jaminan- jaminan tersebut tetap menjadi tanggungjawab perusahaan itu sendiri. Undang-Undang No.13 Tahun 2003, Pasal 1 angka 21 tentang ketenagakerjaan mengatur hal perjanjianj kerja bersama. Dalam perjanjian kerja bersama adalah perjanjian yang merupakan hasil perundingan antara serikat pekerjaserikat buruh atau beberapa serikat pekerjaserikat buruh yang tercatat pada perusahaan yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan dengan pengusaha, atau beberapa pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban kedua belah pihak. 80 Undang-undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan Pasal 123 menyebutkan bahwa : Masa berlakunya perjanjian kerja bersama paling lama 2 dua tahun dan hanya dapat diperpanjang satu kali untuk palinglama 1 satu 79 Ibid, hal 147 80 Sendjiun Manulang, Op.Cit, hal 73 Universitas Sumatera Utara tahun berdasarkan kesepakatan tertulis antara serikat buruhserikat pekerja dengan pengusaha. Pasal 124 ayat 1 menyebutkan bahwa : perjanjian kerja bersama paling sedikit memuat : 1. Hak dan kewajiban pengusaha 2. Hak dan kewajiban serikat pekerjaserikat buruh serta pekerjaburuh 3. Jangka waktu dan tanggal mulai berlakunya perjanjian kerja bersama 4. Tanda tangan para pihak pembuat perjanjian kerja bersama Jaminan sosial tenaga kerja di PT. Indofood sudah mengikuti sertakan pekerjaburuh perempuan ke semua program Jamsostek yaitu : 1. Program jaminan kecelakaan 2. Program jaminan kematian 3. Program jaminan pemeliharaan keehatan dan 4. Program jaminan tabungan hari tua Untuk pekerjaburuh perempuan di PT. Indofood belum semua pekerja diikutkan, disamping programnya banyak perusahaan belum mampu dan yang diikutkan bertahap. Jadi yang diutamakan ikut program jaminan social ini adalah yang bekerja kurang lebih 5 tahun masa kerja baru diikutkan tetapi untuk memberikan perlindungan terutama pada pekerjaburuh perempuan pada umumnya di tempat kerja sudah menyediakan obat-obatan yang ringan bila ada yang sakit. Misalkan ada pekerjaburuh perempuan sakit sewaktu kerja dan perlu adanya perawatan inipun di rawat di Rumah sakit yang ditunjuk perusahaan puskesmas Universitas Sumatera Utara salaman, masalah biaya yang menaggung PT. Indofood, hal-hal seperti ini perusahaan sudah melaksanakan. 81

C. Hak-hak cuti khusus perempuan di PT. Indofood