atau pelaksanaan kegiatan. Ini berkaitan dengan jumlah keluaran yang dihasilkan.
2. Kualitas, yaitu mutu yang harus dihasilkan baik tidaknya.
Pengukuran kualitatif keluaran mencerminkan pengukuran ”tingkat kepuasan”, yaitu seberapa baik penyelesaiannya. Ini berkaitan dengan
bentuk keluaran. 3.
Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan. Pengukuran ketepatan waktu merupakan jenis khusus
dari pengukuran kuantitatif yang menentukan ketepatan waktu penyelesaian suatu kegiatan.
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Menurut Setiyawan dan Waridin 2006, faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja adalah disiplin kerja dan budaya organisasi.
1. Disiplin kerja
Disiplin kerja harus dimiliki setiap karyawan dan harus dibudayakan di kalangan karyawan agar bisa mendukung kinerja karyawan yang baik
dan dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi karena merupakan wujud dari kepatuhan terhadap aturan kerja dan juga sebagai tanggung
jawab diri terhadap perusahaan.
2. Budaya organisasi.
Budaya organisasi merupakan hal penting bagi perusahaan karena kemampuannya mempengaruhi kinerja karyawan. Pengaruh ini
semakin besar jika budaya organisasi semakin kuat. Setiap perusahaan harus mampu mengelola budayanya dengan baik agar tercipta budaya
yang kuat yang mampu mendorong tercapainya kinerja tinggi. Pengelolaan budaya organisasi harus diarahkan kepada kemampuan
budaya untuk mendorong meningkatnya kinerja perusahaan melalui kinerja karyawannya.
Sedangkan faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan menurut
Sutrisno 2010 yaitu : 1.
Efektivitas dan Efisiensi Dalam hubungannya dengan kinerja organisasi, maka ukuran baik
buruknya kinerja diukur oleh efektivitas dan efisiensi. Masalahnya adalah bagaimana proses terjadinya efisiensi dan efektivitas organisasi.
Dikatakan efektif bila mencapai tujuan, dikatakan efisien bila hal itu memuaskan sebagai pendorong mencapai tujuan.
2. Otoritas dan Tanggung jawab
Dalam organisasi yang baik, wewenang dan tanggung jawab telah didelegasikan dengan baik, tanpa adanya tumpang tindih tugas.
Masing-masing karyawan yang ada dalam organisasi mengetahui apa yang menjadi haknya dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai
tujuan organisasi. Kejelasan wewenang dan tanggung jawab setiap