37
dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan pengaruh negatif dari globalisasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila tidak perlu kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari melainkan harus kita hindari agar tidak membawa pengaruh buruk bagi perkembangan bangsa Indonesia.
Untuk dapat menyikapi globalisasi yang terus berkembang dengan pesat kita harus membentengi diri dengan agama. Agama kita bisa mengendalikan diri kita
dari segala pengaruh. Sehingga diharapkan kita dapat menyikapi dampak negatif globalisasi.
Contoh budaya asing yang harus kita tolak antara lain gaya hidup hura-hura, sikap atheis tidak mengakui adanya Tuhan, berpakaian terbuka, individualistik,
berjudi, dan kebiasaan negatif lainnya. Sebaliknya, kita harus mampu menerapkan budaya asing yang postif dalam kehidupan kita, misalnya semangat yang tinggi
dalam bekerja ataupun belajar, menghargai waktu, dan menepati janji.
2.3 Kerangka Berpikir
Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SD adalah PKn. PKn merupakan mata pelajaran yang sangat penting karena mengajarkan nilai dan
moral kepada siswa. Pembelajaran PKn seharusnya mampu menjadikan siswa memahami materi yang dipelajarinya dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Pada kenyataannya mata pelajaran PKn dianggap sebagai mata pelajaran yang cukup dihafalkan kemudian dilupakan setelah anak menempuh
ujian. Salah satu cara untuk membuat siswa memahami materi dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan menciptakan
pembelajaran yang bermakna. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran
38
Aktivitas dan hasil belajar
siswa pada materi
globalisasi masih rendah
Pembelajaran menggunakan
model Problem Based
Learning aktivitas dan
hasil belajar siswa
meningkat yang membantu siswa menemukan sendiri pengalaman belajarnya melalui
kegiatan yang menyenangkan, sehingga siswa memahami apa yang sedang dipelajari dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kebanyakan pembelajaran PKn yang terjadi di SD masih menekankan pada materi-materi yang terdapat di dalam buku dan belum memanfaatkan lingkungan
dalam pembelajaran. Guru masih berpedoman pada urutan-urutan yang terdapat di dalam buku tanpa mempedulikan kesesuaian materi yang ada di dalamnya dengan
lingkungan belajar siswa. Hal tersebut membuat pembelajaran PKn tidak efektif, karena akan menyebabkan kebosanan pada siswa. Pembelajaran yang kurang
menarik akan menyebabkan siswa mudah melupakan materi yang diajarkan. Pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning dapat
membantu siswa belajar secara mandiri. model Problem Based Learning menyajikan masalah-masalah autentik yang berhubungan dengan kehidupan siswa
dan membebaskan siswa untuk belajar memecahkan masalah tersebut. Hal ini akan meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga aktivitas dan hasil belajar
siswa akan meningkat. Kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.2. Kerangka berpikir
39
2.4 Hipotesis