sekuritas, pembiayaan konsumen, pengelolaan properti, perbankan syariah serta bancassurance
sebagai berikut :
Tabel 4.1 Anak Perusahaan PT Bank Mandiri, Tbk
Nama Anak Perusahaan Jenis Usaha
Kedudukan Persentase
Kepemilikan 2010 2009
Bank Mandiri Europe Limited BMEL Perbankan London
100,00 100,00
Mandiri International Remittance Sendirian Berhad MIR
Layanan Remittance Kuala
Lumpur 100,00 100,00
PT Bank Syariah Mandiri BSM Perbankan Syariah
Jakarta 99,99
99,99 PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara
Pengelolaan Properti Jakarta
99,00 99,00
PT Mandiri Sekuritas Sekuritas
Jakarta 95,69
95,69 PT Bumi Daya Plaza
Pengelolaan Properti Jakarta
93,33 93,33
PT Bank Sinar Harapan Bali BSHB Perbankan
Denpasar 81,46
81,46 PT Mandiri Tunas Finance MTF
Pembiayaan Konsumen
Jakarta 51,00 51,00
PT AXA Mandiri Financial Services Asuransi Jiwa
Jakarta 51,00
- Efektif 20 Agustus 2010
Sumber : www.bankmandiri.co.id
4.1.2. PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk
Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der
Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum
Priyayi yang berkebangsaan Indonesia pribumi. Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran Bank Rakyat Indonesia.
Pendiri Bank Rakyat Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1
disebutkan bahwa Bank Rakyat Indonesia adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun
1948, kegiatan Bank Rakyat Indonesia sempat terhenti untuk sementara waktu dan
Universitas Sumatera Utara
baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41
tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan BKTN yang merupakan peleburan dari Bank Rakyat Indonesia, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche
Maatschappij NHM. Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden Penpres No. 9
tahun 1965, BKTN diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan Bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan
baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan eks BKTN diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan
NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor Exim. Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang
Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank
Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor
Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok Bank Rakyat Indonesia sebagai Bank Umum.
Sejak tanggal 29 April 1992, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 21 Tahun 1992, bentuk badan hukum Bank Rakyat Indonesia diubah
menjadi Perusahaan Perseroan Persero. Berdasarkan akta No. 51 tanggal 26 Mei 2008 telah dilakukan perubahan terhadap Anggaran Dasar Bank Rakyat Indonesia,
Universitas Sumatera Utara
antara lain untuk penyesuaian dengan ketentuan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang “Perseroan Terbatas” dan Peraturan Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan “Bapepam-LK” No. IX J.I tentang “Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas
dan Perusahaan Publik”, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-
48353.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 6 Agustus 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 68, Tambahan No. 23079 tanggal 25 Agustus
2009. Selanjutnya, Anggaran Dasar Bank Rakyat Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dilakukan sebagai tindak lanjut atas pelaksanaan
program Management Stock Option Plan MSOP berdasarkan jumlah lembar opsi saham yang telah dieksekusi dan persetujuan pemecahan nilai nominal saham stock
split dari Rp500 nilai penuh per saham menjadi Rp250 nilai penuh per saham,
sesuai dengan akta No. 38 tanggal 24 November 2010. Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Bank Rakyat Indonesia yang terakhir, ruang lingkup kegiatan Bank Rakyat
Indonesia adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya
dengan melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku, termasuk melakukan kegiatan operasi sesuai dengan prinsip
syariah. Pada tanggal 31 Oktober 2003, Bank Rakyat Indonesia telah menyampaikan
pernyataan pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham Initial Public Offering
yang selanjutnya disebut “IPO”. Melalui Menteri Badan Usaha Milik
Universitas Sumatera Utara
Negara BUMN disetujui untuk melakukan penawaran umum saham perdana sebesar 3.811.765.000 lembar saham biasa Bank Rakyat Indonesia bersamaan dengan opsi
pemesanan lebih dan opsi penjatahan lebih. Penawaran umum saham perdana Bank Rakyat Indonesia meliputi 3.811.765.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp500
Rupiah penuh per lembar saham dengan harga jual Rp875 Rupiah penuh per lembar saham. Selanjutnya, opsi pemesanan lebih sejumlah 381.176.000 lembar saham dan
opsi penjatahan lebih sejumlah 571.764.000 lembar saham masing-masing dengan harga Rp875 Rupiah penuh setiap lembar saham telah dilaksanakan masing-masing
pada tanggal 10 November 2003 dan 3 Desember 2003. Setelah IPO Bank Rakyat Indonesia dan opsi pemesanan lebih dan opsi penjatahan lebih dilaksanakan oleh
Penjamin Pelaksana Emisi, Negara Republik Indonesia memiliki 59,50 saham di Bank Rakyat Indonesia. Saham yang ditawarkan tersebut mulai diperdagangkan di
Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sekarang Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 November 2003 dan pada saat yang bersamaan seluruh saham Bank Rakyat
Indonesia juga dicatatkan. Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka
sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai 18 delapan belas kantor wilayah, 14 empat belas kantor inspeksi, 409 empat ratus sembilan kantor cabang dalam
negeri, 1 satu kantor cabang khusus, 3 tiga kantor cabangkantor perwakilan di luar negeri, 470 empat ratus tujuh puluh kantor cabang pembantu , 822 delapan ratus dua
puluh dua kantor kas, 4.649 empat ratus enam puluh empat sembilan Bank Rakyat Indonesia unit, 617 enam ratus tujuh belas teras. Bank Rakyat Indonesia juga
memiliki 1 satu anak perusahaan yaitu PT Bank Bank Rakyat Indonesia Syariah dan
Universitas Sumatera Utara
1 satu kantor cabang luar negeri yang berlokasi di Cayman Islands dan 2 dua kantor perwakilan yang berlokasi di New York dan Hong Kong.
4.1.3. PT Bank Negara Indonesia, Tbk