pengendalian variasi bebas tersebut. Perubahan yang terjadi pada variabel tergantung akan dikendalikan penyebabnya pada perbedaan perlakuan yang diberikan pada
variabel bebas.
3.1.2 Desain Penelitian
Menurut Christensi desain penelitian adalah rencana atau strategi yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian Liche, dkk. 2009: 32. Desain atau
perencanaan diperlukan sebelum kita melakukan atau membuat sesuatu agar hasilnya sesuai dengan keinginan atau harapan. Dengan desain yang baik, maka pengaturan
variabel dan kondisi- kondisi eksperimen dapat dilakukan dengan seksama. Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi eksperimen design jenis
Nonequivalent Control Group Design. Merupakan desain eksperimen yang tidak dilakukan randomisasi untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol Sugiyono, 2009: 116. Desain eksperimen yang hanya memiliki kelompok-kelompok yang diberi
perlakuan saja ternyata tidak cukup. Diperlukan juga satu atau beberapa kelompok sebagai pembanding. Penelitian eksperimental, didalam prakteknya peneliti
memanipulasikan sesuatu stimulasikan suatu stimulasi, tritmen, atau kondisi-kondisi eksperimen, kemudian mengobservasi pengaruh, atau perubahan yang diakibatkan
oleh manipulasi secara sengaja dan sistematis tadi. Suatu eksperimen mengandung upaya perbandingan mengenai akibat suatu
tritmen tertentu dengan suatu trietmen lainya yang berbeda. Kelompok eksperimen
dan kontrol, sedapat mungkin sama atau mendekati sama ciri-cirinya. Pada kelompok eksperimen diberikan pengaruh atau trietmen tertentu, sedangkan dikelompok kontrol
tidak diberikan. Kemudian diobservasi untuk melihat atau membandingkan perbedaan atau perubahan yang terjadi pada kelompok eksperimen, tentu saja perbedaan atau
perubahan sebagai hasil bandingan yang terdapat dikelompok kontrol Taniredja, dkk. 2011: 53-54.
Subjek dimasukan kedalam dua kelompok yang berbeda, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang
diberikan media Diversity doll sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang diberikan media gambar.
Pretest adalah pengujian awal sebelum eksperimen dilakukan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan sikap toleransi anak. Setelah
Pretest dilakukan, kelompok eksperimen diberi media diversity doll dan kelompok kontrol diberi media gambar, selanjutnya dilakukan posttest pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Postestt merupakan pengujian akhir yang dilakukan dengan observasi setelah perlakuan pada kelompok eksperimen selesai
dilaksanakan. Pemberian Postestt berfungsi untuk mengetahui apakah hasil pemberian perlakuan berupa media diversity doll untuk kelompok eksperimen dapat
meningkatkan kemampuan toleransi kelompok eksperimen dan hasil tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh terhadap
kemampuan toleransi anak. Pengaruh Pretest dan Posttest yang kemudian dibandingkan dari dua kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Apabila ada
perbedaan skor Pretest dan Posttest lebih besar secara signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian media Diversity doll terbukti dapat meningkatkan
kemampuan toleransi anak. Rancangan penelitian pretest-posttest control group design
Kelompok Pre test
Treatment Post test
Diversity doll T1
X T2
Gambar T1
X T2
Keterangan: T1 : Tes awal
T2 : Tes akhir X : Perlakuan
3.2. Variabel Penelitian 3.2.1 Identifikasi Variabel Penelitian