Teknik Analisis Data Kualitatif

Persentase hasil belajar afektif yang diperoleh siswa digolongkan ke dalam ketuntasan hasil belajar afektif siswa secara klasikal pada tabel di bawah ini. Tabel 3.9 Kategori ketuntasan hasil belajar afektif siswa secara klasikal. No Tingkat Keberhasilan Kategori 1 ≥81 Membudaya 2 66-80 Mulai berkembang 3 51-65 Mulai terlihat 4 ≤50 Belum terlihat Sumber: Adaptasi Aqib, dkk., 2010: 41 c Hasil belajar psikomotor siswa Untuk memperoleh hasil belajar psikomotor siswa dapat diperoleh melalui rumus: Keterangan: N = Nilai psikomotor yang diharapkan R = Jumlah nilai psikomotor yang diperoleh siswa SM = Jumlah nilai maksimal psikomotor siswa 100 = Bilangan tetap Sumber: Adaptasi Purwanto, 2008: 102 Ν = R SM × Nilai hasil belajar psikomotor siswa yang diperoleh digolongkan ke dalam kategori nilai hasil belajar psikomotor siswa yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.10 Kategori hasil belajar psikomotor setiap siswa. No Nilai Huruf Mutu Kategori 1 86-100 A Sangat terampil 2 81-85 A- 3 76-80 B+ Terampil 4 71-75 B 5 66-70 B- 6 61-65 C+ Cukup terampil 7 56-60 C 8 51-55 C- 9 46-50 D+ Kurang terampil 10 0-45 D Sumber: Adaptasi Kemendikbud, 2013: 8 Sedangkan untuk menghitung persentase hasil belajar psikomotor siswa secara klasikal diperoleh melalui rumus: Keterangan: P = Persentase hasil belajar psikomotor siswa secara klasikal Sumber: Adaptasi Aqib, dkk., 2010: 41 Ρ = ∑siswa yang tuntas belajar ∑siswa × Persentase hasil belajar psikomotor yang diperoleh siswa digolongkan ke dalam ketuntasan hasil belajar psikomotor siswa secara klasikal pada tabel di bawah ini. Tabel 3.11 Kategori ketuntasan hasil belajar psikomotor siswa secara klasikal. No Tingkat Keberhasilan Kategori 1 ≥81 Sangat terampil 2 66-80 Terampil 3 51-65 Cukup terampil 4 ≤50 Kurang terampil Sumber: Adaptasi Aqib, dkk., 2010: 41

2. Teknik Analisis Data Kuantitatif

Teknik analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil belajar siswa pada ranah kognitif yang berhubungan dengan penguasaan materi yang telah disampaikan oleh guru. a Rumus menghitung hasil belajar kognitif siswa Keterangan: N = Nilai kognitif yang dicari R = Jumlah nilai yang diperoleh siswa SM = Jumlah nilai maksimal siswa 100 = Bilangan tetap Sumber: Adaptasi Purwanto, 2008: 102 N = M × Nilai hasil belajar kognitif siswa yang diperoleh digolongkan ke dalam kategori hasil belajar kognitif siswa yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.12 Kategori hasil belajar kognitif setiap siswa. No KKM Kriteria 1. ≥66 Tuntas 2. 66 Belum tuntas b Rumus menghitung rata-rata hasil belajar kognitif siswa Keterangan: ̅ = Nilai rata-rata ∑X = Jumlah semua nilai siswa ∑N = Jumlah siswa Sumber: Adaptasi Aqib, dkk., 2010: 40 Rata-rata yang diperoleh siswa dapat digolongkan ke dalam kategori rata-rata hasil belajar kognitif siswa pada tabel berikut. Tabel 3.13 Kategori rata-rata hasil belajar kognitif siswa. No Rentang Nilai Kategori 1 81A≤100 Sangat tinggi 2 66B≤80 Tinggi 3 51C≤65 Sedang 4 ≤50 Rendah ̅ = ∑Χ ∑Ν c Persentase ketuntasan hasil belajar kognitif siswa secara klasikal Keterangan: P = Persentase hasil belajar kognitif siswa secara klasikal Sumber: Adaptasi Aqib, dkk., 2010: 41 Persentase hasil belajar kognitif yang diperoleh siswa digolongkan ke dalam ketuntasan hasil belajar kognitif siswa secara klasikal pada tabel di bawah ini. Tabel 3.14 Kategori ketuntasan hasil belajar kognitif siswa secara klasikal. No Tingkat Keberhasilan Kategori 1 ≥81 Sangat tinggi 2 66-80 Tinggi 3 51-65 Sedang 4 ≤50 Rendah Sumber: Adaptasi Aqib, dkk., 2010: 41

F. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus dilakukan melalui empat tahap, yaitu tahap perencanaan planning, tahap pelaksanaan acting, tahap pengamatan observing, dan tahap refleksi reflecting. 1. Perencanaan adalah merencanakan program tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang mencakup semua langkah tindakan secara rinci tentang segala keperluan pelaksanaan PTK, mulai dari materibahan ajar, rencana pengajaran mencakup metode dan teknik mengajar, serta teknik atau instrumen observasi dan evaluasi. Ρ = ∑siswa yang tuntas belajar ∑siswa × 2. Pelaksanaan adalah realisasi dari segala teori dan teknik mengajar yang telah disiapkan oleh peneliti sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Pengamatan adalah tahapan mengobservasi yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. 4. Refleksi adalah tahapan untuk mengkaji data yang diperoleh peneliti pada saat melakukan pengamatan sehingga dapat dijadikan sebagai dasar acuan untuk melaksanakan pembelajaran berikutnya.

G. Urutan Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, dan masing-masing siklusnya memiliki empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun siklus tersebut sebagai berikut. Siklus I 1. Perencanaan Pada tahap ini peneliti membuat rencana penelitian yang matang untuk mencapai pembelajaran yang diinginkan. Langkah-langkah perencanaannya adalah sebagai berikut. a. Menganalisis kurikulum untuk mengetahui Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD yang akan diajarkan. b. Menyiapkan materi pembelajaran yang akan diajarkan. c. Membuat perangkat pembelajaran berupa pemetaan, silabus dan Rencana Perbaikan Pembelajaran RPP. d. Menyiapkan sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan dalam proses pembelajaran.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 GUNUNG SUGIH BESAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 2 47

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A SD NEGERI 1 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 12 68

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD NEGERI 4 BUMI JAWA LAMPUNG TIMUR

2 9 76

PENERAPAN MODEL TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 03 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

5 45 78

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V B SD NEGERI 5 METRO PUSAT

0 5 85

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD

0 0 8

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYAPADA SISWA KELAS V SD N 1 MLATI LOR

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SD NEGERI CIKIJING III KECAMATAN CIKIJING KABUPATEN MAJALENGKA

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD 1 NGEMBAL KULON KUDUS

0 0 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD NEGERI GUWO 01

0 3 21