1.6.1.4.1 Osteoporosis
Osteoporosi merupakan penipisan progresif pada struktur tulang dengan hilangnya kalsium tulang, mengakibatkan peningkatan risiko keretakan tulang.
Tulang punggung menjadi lebih padat sehingga menyebabkan perubahan postur tubuh dan rasa sakit. Beberapa orang terkena osteopororsis sebagai akibat dari
kekacauan hormonal seperti penyakit Cusbing, atau akibat komplikasi obat-obatan steroid tertentu.
Pada osteoporosis terjadi penipisan bagian dalam tulang yang membuat tulang menjadi lebih ringan, lebih mudah pecah, rapuh, dan cenderung mudah
retak. Bila tulang punggung terkena osteoporosis, tulang yang melemah akan hancur sehingga menyebabkan sakit dan panjang tulang berkurang. Pada beberapa
kasus saat tulang melemah, retakan kecil mudah muncul dan ruas-ruas tulang belakang menjedi terjepit. Beberpa orang mengalami serangan berulang sakit
punggung hebat dan secara berangsur-angsur menjadi bungkuk Tony Smith, 2002:53.
1.6.1.4.2 Kifosis
Kifosis adalah membungkuknya tulang punggung, hal ini karena tulang punggung bagian atas melengkung kearah depan. Ketika derajat kifosis diatas
normal, maka perlu dilakukan perawatan. Seiring dengan bertambahnya usia, ma aterjadi peningkatan kifosis pada tulang dada secara bertahap dan alami yang
mengakibatkan penampilan semakin membungkuk. Kifosis dapat terjadi sebagai akibat dari msalah perkembangan, penyakit
degeneratif, seperti radang tulang sendi atau trauma pada tulang belakang.
Kondisi tersebut dapat mempengaruhi semua umur. Kifosis dapat menyebabkan beberapa masalah, akan tetapi pada kasus yang parah kifosis dapat mempengaruhi
paru-paru, saraf dan organ lainya, sehingga meyebabkan rasa sakit dan masalah lainya.
1.6.1.4.3 Lordosis
Lordosis adalah kondisi dimana lumbal spinalis melengkung kedalam. Lengkungan kifotik dan lordotik dalam tingkatan rendah adalah normal, namun
dapat memburuk karena postur tubuh yang buruk atau kelebihan berat badan. Lordis mengakibatkan lumbago atau semakin lemahnya tulang punggung. Sakit
punggung, nyeri dan perubahan dalam usus dan kandung kemih terkadang dirasakan penderitaa lordosis Kanisius, 2009:19.
1.6.1.4.4 Rheumatoid