Prinsip-prinsip belajar Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Belajar
masalah dan membantu mereka menyelidiki masalah-masalah intelektual dan sosial.
2.1.4
Macam-macam Teori Belajar
Teori belajar yang secara umum dapat di kelompokkan dalam empat kelompok atau aliran yang meliputi:
a.
Teori Belajar Kontruktivisme
Menurut pendekatan kontruktivisme pengetahuan bukanlah kumpulan fakta dari suatu kenyataan yang sedang dipelajari,melainkan sebagai
kontruksi kognitif seseorang terdapat objek,pengalaman,maupun lingkungan.Pengetahuan bukanlah sesutau yang sudah ada dan dan
tersedia dan sementara orang lain tinggal menerimanya.Pengetahuan adalah sebagai suatu pembentukan yang terus menerus oleh seseorang
yang setiap saat mengalami reorganisasi kerena adanya pemahaman- pemahaman baru.Pengetahuan dikontruksikan oleh siswa sendiri
melalui pengalaman dan pengetahuan mereka sendiri.Budiningsih 2004: 56 - 57
Menurut Von
Galserfeld dalam
Budiningsih 2004:
57 mengemukankan bahwa beberapa kemampuan yang diperlukan dalam
proses mengkontruksikan pengetahuan yaitu: 1. Kemampuan
mengingat dan
menggungkapkan kembali
pengalaman 2. Kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan akan
kesamaan dan perbedaan 3. Kemampaun untuk lebih menyukai suatu pengalaman baru.
Peran siswa dalam pembelajaran kontruktivisme belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan.Siswa harus berperan aktif
melakukan kegiatan belajar sementara guru hanya berperan membantu agar proses mengkontruksiakan pengetahuan berhasil.
b.
Teori belajar kognitif
mulai berkembang pada abad terakhir sebagai protes terhadap teori perilaku yang telah berkembang sebelumnya. Model kognitif ini
memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses informasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan
kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini menekankan pada
bagaimana informasi diproses.
Peneliti yang mengembangkan teori kognitif ini adalah Ausubel, Bruner, dan Gagne. Dari ketiga peneliti ini, masing-masing memiliki
penekanan yang berbeda. Ausubel menekankan pada apsek pengelolaan organizer yang memiliki pengaruh utama terhadap
belajar. Bruner bekerja pada pengelompokkan atau penyediaan bentuk konsep sebagai suatu jawaban atas bagaimana peserta didik
memperoleh informasi dari lingkungan.
Menurut Jean Piaget dalam Riyanto 2010: 121 salah seorang penganut aliran kognitif yang kuat, bahwa proses belajar sebenarnya
terdiri dari tigatahapan,yakni 1. Asimilasi, 2. Akomodasi, dan 3. Equilibrasi
penyeimbangan. Proses asimilasi adalah proses penyatuan pengintegrasian informasi baru ke struktur kognitif yang
sudah adadalam benak siswa. Akomodasi adalah penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi yang baru. Equilibrasi adalah penyesuaian
berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi. Piaget mempelajari bagaimana anak berfikir dan proses-proses yang
berkaitan dengan perkembangan intelektual .Perkembangan intelektual terdiri dari tiga aspek yaitu struktur, isi dan fungsi. Struktur merupakan
hubungan fungsional antara tindakan tindakan fisik,tindakan mental dan berfikir logis anak. Isi merupakan pola respon yang diberikan
terhadap berbagai masalah atau situasi yang dihadapinya.Fungsi merupakan cara yang digunakan organisma untuk membuat intelektual
individu tumbuh dan berkembang melalui interaksi dengan lingkungan.
Menurut piaget dalam Riyanto 2010: 126 penerapan prinsip teori kognitif dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Menggutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan pembelajaran,siswa di dorong
utuk menemukan sendiri pengetahuan itu melalui interaksi spontan dengan lingkunganya.
2. Memusatkan perhatian kepada berfikir atau proses mental anak,dan tidak sekedar kepada hasilnya.
3. Maklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan perkembangan.Karena faktor ini sangat mempengaruhi proses
belajar siswa. Perbedaan-perbedaan ini mencakup kemampuan intelektual, kepribadian serta kebutuhan akan sukses,locus of
control dan gaya berfikirgaya kognitif. Menurut Bruner dalam Budiningsih 2004: 41 proses belajar akan
berjalan dengan baik jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep,teori maupun aturan
maupun contoh yang ditemui dalam kehidupan nyata yang kita kenal dengan teori free discovery learning.
Bruner mengemukakan bahwa adanya pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang.