Berdasarkan keterangan beberapa informan di atas terkait sejauh mana pengetahuan petugas medis dan petugas non medis tentang limbah medis padat,
para informan dari Puskesmas A, Puskesmas B, dan Puskesmas C memberikan pendapat yang relatif sama bahwa limbah medis adalah limbah sisa hasil
pelayanan medis yang sudah tidak terpakai, seperti spuit, jarum, verban, botol infus, dan lain-lain.
4.2.2 Perilaku Membuang Limbah Medis Padat pada Puskesmas
Berdasar wawancara dan observasi pada saat wawancara berlangsung para petugas mengaku membuang limbah medis hasil kegiatan pelayanan di tempat
sampah yang disediakan. Hal ini sesuai dengan wawancara dengan sumber informasi sebagai berikut :
Pertanyaan :
“ Apakah ada pelabelan tempat atau kode warna dalam proses pemilahan limbah medis di Puskesmas ?
”
“ Tidak ada pelabelan untuk tempat sampah medis dan tempat sampah non medis. Pemisahan warna juga tidak
ada. Jadi setelah dari masing-masing unit ya itu saja
tempat sampahnya dibuang jadi satu ”.
Petugas Sanling Puskesmas A
“ ... ya ada, pelabelan medis dan non medis, tapi ya tidak ada pemisahan warna kalau yang melakukan pemilahan ya
petugas pelayanan pada saat mereka melakukan pelayanan medis kalau dimana pemilahannya ya di masing-masing
unit pelayanan langsun
g dibuang di tempat sampah”
KepalaPuskesmas B
“ Ada pelebelan tapi tak ada kode warna. Seperti jarum suntik gitu masuk di sampah medis kalau lainnya sampah
non medis ”.
Petugas Sanling Puskesmas B
Berdasarkan observasi dan hasil wawancara pada petugas di Puskesmas B, sudah ada pelabelan tempat sampah untuk sampah medis dan non medis, namun
tidak ada permilahan warna, selain itu, para petugas medis membuang limbah medis hasil kegiatan pelayanan di tempat sampah yang disediakan .
“ Mulai dari ruang perawatan dipilah, dimasukkan ke sampah berbeda, ada yang medis dan non medis.
Kemudian dari sampah itu diangkut ke tempat pembakaran, untuk sampah yang medis, yang non medis
dibawa ke tempat pembuangan. Pemisahan warna untuk tempat sampah adalah berbahaya warna merah, yang
lainnya hitam untuk yang biasa ”.
Petugas Sanling Puskesmas C
“ Ya,
tempat sampahnya
memang dipisah.
Pembuangannya juga dipisah antara sampah medis dan non medis. Kecuali kalau salah satu tempat sampah itu
penuh, ya seadanya. Yang mudah untuk diraih saja ”.
Perawat Puskesmas C
Puskesmas di Kabupaten Pati umumnya sudah menyediakan tempat sampah di setiap unit pelayanannya. Puskesmas A hanya mempunyai satu tempat
sampah di setiap unit pelayanan, tidak ada pemisahan warna kantong sampah dan pelabelan khusus. Untuk Puskesmas B dan Puskesmas C yang sudah melakukan
pelabelan limbah medis dan non medis, namun hanya Puskesmas C yang melakukan pemilahan warna kantong sampah.
4.2.3 Pemilahan Limbah Medis Padat