52
reduksi sebesar 23,82, dan proses hidrolisis selama 4 jam dengan penambahan 15 ml asam memiliki kadar gula reduksi sebesar 31,42.
Dari hasil data Tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa pada metode asam semakin lama proses hidrolisis maka gula reduksi akan semakin besar, namun jika
terlalu lama dan semakin banyak penambahan asam maka terjadi penurunan kadar gula reduksi, hal ini dapat disebabkan adanya reaksi browning atau dehidrasi
glukosa Yuniarti, 2004. Kadar gula reduksi memiliki standar baku pada hasil sirup glukosa yang dihasilkan yaitu minimal sebesar 30 menurut standar
nasional indonesia SNI. Hasil yang tebaik pada sirup glukosa dengan metode hidrolisis enzim adalah variasi 15 ml asam dengan dengan proses hidrolisis
selama 4 jam menghasilkan kadar gula reduksi sebesar 31,42 dan kadar gula reduksi tersebut memenuhi standar SNI. . Berikut diagram kadar air pada metode
hidrolisis asam.
Gambar 4.9 Diagram Batang Kadar Gula Reduksi Metode Hidrolisis Asam
4.4.1.4 Total padatan pada Sirup Glukosa
Prinsip analisis pada bahan kering ini didasarkan pada metode oven vakum yang pengeringannya dilakukan pada suhu dan tekanan rendah. Berat bahan
kering adalah berat bahan setelah mengalami pemanasan beberapa waktu tertentu
10 20
30 40
10 mL 15 mL
20 ml 25 mL
30 mL
k ad
ar gu
la re
d u
k si
volume asam
1 jam 2 jam
3 jam 4 jam
53
sehingga beratnya tetap konstan Februadi. 2011. Pada proses pengeringan air yang terkandung dalam bahan tidak dapat seluruhnya diuapkan.
Hasil analisis pada total padatan dapat dilihat pada tabel 4.14 Tabel 4.14 Hasil Analisis Total padatan Metode Hidrolisis Asam
Volume perlakuan pada
variasi sampel dengan HCl 0,5N
mL Waktu perlakuan
variasi hidrolisis Berat sampel yang
digunakan gram
total padatan
10 ml
1 jam
5,0260 7,04
15 ml 5,0192
7,16 20 ml
5,0234 9,49
25 ml 5,0546
10,89 30 ml
5,0446 11,42
10 ml
2 jam
5,0248 12,69
15 ml 5,0208
12,74 20 ml
5,0333 13,08
25 ml 5,0104
13,32 30 ml
5,0321 13,37
10 ml
3 jam
5,0367 13,75
15 ml 5,0002
15,99 20 ml
5,0295 17,67
25 ml 5,0544
17,68 30 ml
5,0495 18,00
10 ml 15 ml
20 ml 25 ml
30 ml
4 jam
5,0014 22,99
5,0050 23,05
5,0652 24,05
5,0194 26,26
5,0458 56,76
Sumber : Data Primer
Hasil dari pembuatan sirup glukosa pada tabel 4.10 yang paling maksimal pada proses hidrolisis selama 1 jam dengan penambahan 25 ml asam memiliki
total padatan sebesar 10,89, proses hidrolisis selama 2 jam dengan penambahan 10 ml asam memiliki total padatan sebesar 12,69, proses hidrolisis selama 3 jam
dengan penambahan 25 ml asam memiliki total padatan sebesar 17,68, dan proses hidrolisis selama 4 jam dengan penambahan 15 ml asam memiliki total
padatan sebesar 23,05.
54
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa semakin lama proses hidrolisis dan penambahan asam, total padatan pada sirup glukosa semakin besar. Hal ini dapat
disebabkan karena semakin banyak asam maka pemecahan glukosa semakin banyak Dani, 2009. Hasil yang terbaik pada sirup glukosa dengan metode
hidrolisis enzim adalah variasi 15 ml asam dengan dengan proses hidrolisis selama 4 jam menghasilkan total padatan sebesar 23,05. . Berikut diagram total
padatan pada metode hidrolisis asam.
Gambar 4.10 Diagram Batang Total padatan Pada Metode Asam
4.4.1.5 Kadar Ekuivalen Dekstrosa pada Sirup Glukosa