29 Indah Sulistyo Rahayu 2003 Analisis Kelayakan Usahatani Ikan Sistim
Karamba di Kabupaten Sukoharjo. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini Pada usahatani ikan nila sistim karamba, dalam satu kali masa produksi 5 bulan rata-
rata biaya mengusahakan sebesar Rp806.977 per karambamp. Rata-rata penerimaan sebesar Rp1.101.000 per karambamp. Rata-rata pendapatan sebesar
Rp294.022 per karamba mp. Sehingga rata-rata pendapatan per bulan sebesar Rp58.804. Pada usahatani ikan patin sistim karamba, dalam satu kali masa
produksi 8 bulan rata-rata biaya mengusahakan sebesar Rp 1.056.936 per karambamp. Rata-rata penerimaan sebesar Rp 1.725.000 per karambamp. Rata-
rata pendapatan sebesar Rp 534.400,71 per karambamp. Sehingga rata-rata pendapatan per bulan Rp83.500. Pendapatan pada usahatani ikan patin sistim
karamba Rp83.500,11 per karambabulan lebih besar daripada pendapatan usahatani ikan nila sistim karamba Rp58.804 per karambabulan. Nilai RC rasio
usahatani ikan nila sistim karamba sebesar 1,4. Nilai RC rasio usahatani ikan patin sistim karamba sebesar 1,6 sehingga usahatani ikan patin sistim karamba
lebih efisien dibandingkan usahatani ikan nila.
2.10 Kerangka Pemikiran
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui biaya dan pendapatan usaha pembesaran ikan lele sangkuriang di Bojong Farm. Selain itu dalam penelitian ini
mengalanisis kelayakan usaha untuk meyakinkan bahwa usaha tersebut dapat dikatakan layak untuk dijalankan. sehingga dapat dilihat usaha ikan lele di Bojong
Farm ini layak untuk dilaksanakan atau tidak, Kemudian dalam penelitian ini menganalisis sensitivitas yang terjadi jika ada perubahan-perubahan biaya
30 variable yang terjadi dalam menjalankan usaha pembesaran ikan lele sangkuriang
clarias gariepinus di Bojong Farm. Analisis kelayakan usaha pembesaran ikan lele ini menggunakan RC rasio, BC rasio, dan Break Even Point BEP dan
Payback Period. Selanjutnya analisis sensitivitas kenaikan biaya variabel dalam usaha pembesaran ikan lele sangkuriang di Bojong Farm. Berdasarkan uraian
diatas maka gambaran kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Analisis Pendapatan Usaha Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang Clarias gariepinus di Bojong Farm
Evaluasi Usaha
Layak Tidak Layak
1. Biaya Tetap 2. Biaya Variable
Jumlah Produksi Total Penerimaan
1. Total Biaya dan Total Pendapatan 2. Analisis Kelayakan Usaha
RC Rasio,BC Rasio,BEP,PP 3. Analisis Sensitivitas dan Switching Value
Bojong Farm
Usaha Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang Clarias gariepinus
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu pengambilan data untuk penelitian ini dilakukan pada bulan
Januari 2015 dan penelitian pendapatan usaha pembesaran ikan lele sangkuriang
dilakukan di Bojong Farm, Desa Kedung Waringin, Kecamatan Bojong Gede,
Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa usaha pembesaran ikan lele pada perusahaan Bojong Farm
menggunakan cara intensif di kolam terpal dan baru berdiri 1 Tahun.
3.2 Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan responden
yakni pemilik, pengelola dan pekerja Bojong Farm serta dengan pengamatan
langsung di lapangan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi pustaka hasil riset terdahulu dan berbagai literatur seperti buku, internet yang berkaitan, dan
instansi-instansi yag terkait seperti Kelurahan Kedung Waringin Kecamatan Bojong Gede. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bogor, Balai Riset
Penelitian Budidaya Ikan Air Tawar, artikel, hasil riset, dan bahan pustaka yang
lain.