Langkah-langkah Algoritma Titik Interior

29 3. Mengubah daerah layak tersebut untuk menempatkan penyelesaian percobaan yang sedekat mungkin pada titik pusatnya dan dengan demikian memungkunkan peningkatan yang besar bilamana melaksanakan konsep yang pertama.

2.6 Langkah-langkah Algoritma Titik Interior

Langkah –langkah pengerjaan algoritma titik interior: 1. Mengidentifikasi variabel keputusan, fungsi tujuan, dan fungsi kendala. 2. Memformulasikan variabel keputusan, fungsi tujuan, dan fungsi kendala ke dalam bentuk program linier. 3. Diubah dalam bentuk maximize diperluas dengan menambahkan variabel slack pada fungsi kendala. 4. Jika program linier sudah dalam bentuk minimize diperluas, maka permasalahan dapat diselesaikan dengan algoritma titik interior dengan langkah sebagai berikut: Langkah 1: Diketahui penyelesaian percobaan awal yang di ambil dari fungsi kendala D adalah matriks diagonal dari percobaan awal. Langkah 2: Hitung nilai Langkah 3: Hitung nilai Langkah 4: Hitung nilai , Langkah 5: Hitung nilai Langkah 6: Tentukan komponen negatif yang mempunyai nilai absolut terbesar dan tetapkan V sama dengan nilai absolut tersebut. Universitas Sumatera Utara 30 Langkah 7: Hitung , Langkah 8: Hitung , jika penyelesaian percobaan ini tidak berubah dari percobaan sebelumnya maka algoritma telah memuat suatu penyelesaian optimal. Keterangan: = Matriks koefisien kendala = Perkalian antara matriks kofisien kendala dan matriks diagonal dari percobaan awal = Vektor kolom dari koefisien fungsi tujuan = Tingkat kemiringan = Matriks proyeksi = Tingkat kemiringan yang diproyeksikan = Penyelesaian percobaan awal baru Kenaikan dalam nilai adalah proporsional terhadap , nilai mengukur proporsi jarak yang dapat ditempuh sebelum meninggalkan daerah layak. Suatu nilai yang mendekati batas atas 1 adalah baik sebagai langkah berarti ke arah optimalitas dalam proses iterasi. Narendra Karmarkar mengemukakan untuk algoritma titik interior nilai sebesar Hiller and Lieberman, 1990. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, ilmu mengenai operasi riset banyak digunakan dan diterapkan oleh manusia, terutama diterapkan pada bidang ekonomi yaitu pada dunia usaha. Setiap pelaku usaha atau pelaku ekonomi pasti melakukan apa yang disebut dengan prinsip ekonomi, yaitu dengan usaha atau modal yang sedikit mampu menghasilkan keuntungan yang banyak, sehingga muncul masalah optimisasi. Masalah optimisasi tersebut meliputi meminimumkan biaya atau memaksimumkan keuntungan dengan kapasitas sumber daya yang ada agar mampu mendapatkan hasil yang optimal. Program linier pertama kali diperkenalkan oleh George Dantzig 1947 yang pada awalnya banyak dipakai pada bidang perencanaan militer, khususnya dalam perang dunia II oleh angkatan bersenjata Amerika Serikat dan Inggris. Metode pengerjaan program linier umumnya menggunakan metode grafik dan metode simpleks. Program linier merupakan sebagai instrumen pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengalokasian sumber daya dalam mencapai tujuan tertentu. Sumber daya berupa uang, tenaga kerja, material, mesin, fasilitas, ilmu pengetahuan, teknologi, keahlian, waktu dan ruang. Sumber daya ini sifatnya terbatas. Program linier merupakan suatu cara yang lazim digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara optimal. Persoalan pengalokasian akan muncul apabila seseorang diharuskan untuk memilih atau menentukan tingkat aktivitas yang akan dilakukannya, di mana masing-masing aktivitas membutuhkan sumber yang sama sedangkan jumlahnya terbatas Mustafa Parkhan, 1999. Program linier berperan sebagai alat untuk membantu dalam pengambilan keputusan manajemen dengan cara mengidentifikasi kombinasi sumber daya yang tersedia sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan optimal. Sejak Universitas Sumatera Utara