14
Jenis ini terjadi pada kulit puting dan areola payudara yang menyerupai jenis yang invasif atau non invasif seperti karsinoma in situ.
Kebanyakan penyakit ini menyerang wanita yang berusia lebih tua dibandingkan dengan kanker jenis lain Pihie, 1998.
1.4.8 Karsinoma Payudara In situ Karsinoma payudara in situ ini lebih sering dideteksi dengan
meluasnya penggunaan skrining mammografi yang ditandai oleh poliferasi sel-sel maligan didalam duktus dan lobulus, tanpa invasif kedalam
jaringan sekitarnya. Terdapat dua karsinoma in situ yakni ; duktal dan lobular Smeltzer Bare, 2001.
Pada karsinoma lobular in situ, sel-selnya relatif seragam, berukuran kecilsedang, berwarna pucat, bulat dengan sedikit atau tanpa
mitosis Cornain, 1986. Sedangkan jenis karsinoma duktal in situ adalah yang paling umum dari kanker payudara yang tidak berbahaya
noninvasif. Kanker ini tidak meluas melalui dinding – dinding pembuluh ke jaringan payudara. Hampir semua wanita yang mengalami kanker jenis
ini bisa diobati dengan baik Pamungkas, 2011.
1.5 Stadium Kanker Payudara
Pentahapan klinik yang paling banyak digunakan untuk kanker payudara adalah sistem klasifikasi TNM Tumor, Nodus, Metastasis yang mengevaluasi
ukuran tumor, jumlah nodus limfe yang terkena, dan bukti adanya metastasis yang jauh Smeltzer Bare, 2001. Sistem klasifikasi TNM diadaptasi oleh The
American Joint Committee on Cancer Staging and end Results reporting. Ketiga
Universitas Sumatera Utara
15
faktor T, N, dan M dinilai baik secara klinis sebelum dilakukan operasi, juga sesudah operasi dan dilakukan pemeriksaan histopatologi. Pada kanker payudara,
penilaian TNM sebagai berikut Rasjidi, 2009 : Tabel 1 : Klasifikasi TNM Kanker Payudara
Klasifikasi Defenisi
Tumor Primer T Tx
Tumor primer tidak didapatkan
To Tidak ada bukti adanya tumor primer
Tis Karsinoma In Situ
Tis DCIS
Duktal Karsinoma In Situ
Tis LCIS Lobular Karsinoma In Situ
Tis Paget Paget’s Disease tanpa adanya tumor
T1 Ukuran tumor 2 cm
T1mic Mikroinvasif 0,1 cm
T1a
Tumor 0,1 cm dan 0,5 cm
T1b Tumor 0,5 cm dan 1 cm
T1c Tumor 1 cm dan 2 cm
T2 Tumor 2 cm dan 5 cm
T3 Tumor 5 cm
T4
Tumor dengan segala ukuran disertai dengan adanya perlekatan pada dinding thoraks atau kulit
T4a Melekat pada dinding dada, tidak termasuk M.
Pectoralis major
Universitas Sumatera Utara
16
T4b Edema termasuk peau d’orange atau ulserasi pada
kulit, atau adanya nodul pada payudara
T4c Gabungan antara T4a dan T4b
T4d Inflamatory carcinoma
Kelenjar Limfe Regional N Nx
Kelenjar limfe regional tidak didapatkan
No
Tidak ada metastasis pada kelenjar limfe
N1 Metastasis pada kelenjar aksila ipsilateral yang dapat
digerakkan
N2 Metastasis pada kelenjar limfe aksila ipsilateral, tidak
dapat digerakkan
N3
Metastasis pada kelenjar limfe infraclavicular, atau mengenai kelenjar mammae interna, atau kelenjar
limfe supraclavicular
Metastasis M Mx
Metastasis jauh tidak didapatkan
Mo
Tidak ada bukti adanya metastasis
M1 Didapatkan metastasis yang telah mencapai organ
sumber : Rasjidi, 2009 Setelah masing-masing faktor TNM digabungkan akan diperoleh stadium
kanker sebagai berikut : 1.5.1 Stadium I
Terdiri atas tumor yang kurang dari 1-2 cm, tidak mengenai nodus limfa, dan tidak terdeteksi adanya metastasis Smeltzer Bare, 2001
Universitas Sumatera Utara
17
1.5.2 Stadium II Ukuran tumor antara 2,5 cm dan tidak terdapat penyebaran di
organ lain maupun di kelenjar getah bening supraklavikula Saryono, 2008
1.5.3 Stadium III Stadium III dibagi dalam :
a. Stadium IIIA : Tumor lebih besar dari 5 cm, dengan
keterlibatan limfonodus. Semua tumor dengan limfonodus terkena, tidak ada
penyebaran jauh Schwartz, 2000 b. Stadium IIIB
: Tumor sudah meluas dalam payudara 5- 10 cm, fiksasi pada kulit atau dinding dada,
kulit merah dan ada edema lebih dari 13 permukaan kulit payudara, ulserasi dan atau
nodul satelit, kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain atau terhadap
jaringan sekitarnya. Diameter lebih dari 2,5 cm belum ada metastasis jauh Smeltzer
Bare, 2001 1.5.4 Stadium IV
Kanker payudara dengan metastasis jauh, misalnya ke tengkorak, tulang punggung, paru-paru, hati atau ginjal Wiknjosastro,2007.
Universitas Sumatera Utara
18
1.6 Pencegahan Kanker Payudara