Kesimpulan Pertanggungjawaban Pidana Dokter yang Melakukan Euthanasia Ditinjau dari Aspek Medis dan Hukum Pidana

118

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada skripsi ini, maka penulis menyimpulkan beberapa hal diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Ditinjau dari segi medis yang diatur dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia yang telah diperbaharui, dalam : Pasal 11 yang berbunyi : “Setiap dokter wajib senantiasa mengingat kewajiban dirinya melindungi hidup makhluk insani. ” bahwa adanya kode etik kedokteran bertujuan untuk mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien, menjamin bahwa profesi kedokteran senatiasa dilaksanakan dengan niat luhur dan dengan cara yang benar. Yang dokter maupun tenaga kesehatan lainya tidak diperkenankan melakukan tindakan pengakhiran kehidupan Euthanasia kepada seorang pasien. euthanasia sangat bertentangan dengan Kode Etik Kedokteran dan Sumpah Hippocrates dari dokter. prinsip Euthanasia jelas tidak dianut oleh dokter-dokter Indonesia, disamping melanggar sumpahnya juga melanggar moral, etika dan norma hukum di Indonesia. masalah ini penting dikaji untuk medapatkan solusinya sebab sebagai Negara hukum, tentu saja ada konsekuensi pertanggungjawaban terhadap suatu perbuatan yang dijalankan oleh setiap warga Negara atas dasar profesinya. 2. Bila merujuk dari apa telah diuraikan di atas, dapatlah di ambil suatu kesimpulan, bahwa Euthanasia ataupun pengakhiran kehidupan dengan Universitas Sumatera Utara suatu permintaan di Indonesia ini tetap dilarang. Larangan ini terdapat Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHP yang mengatur tentang tindak pidana terhadap nyawa yang diklasifikasikan dalam beberapa pasal berikut : 1 Pembunuhan biasa 338 KUHP 2 Pembunuhan berencana 340 KUHP 3 Pembunuhan atas permintaan 344 KUHP 4 Pembunuhan dengan bantuan 345 KUHP Dan bila perbuatan tersebut dilakukan oleh Dokter atau pun Tenaga Kesehatan maka dapat diterapkan pasal dalam KUHP sebagai berikut : 1 Membiarkan sesorang yang butuh pertolongan 304 dan 306 2 KUHP 2 Penganiyayaan 351 KUHP 3 Karena Kesalahan 359 KUHP 4 Orang yang memerlukan pertolongan 531 KUHP yang sampai sekarang masih berlaku. Berdasarkan dari beberapa bunyi pasal tersebut yang paling mendekati dengan tindakan Euthanasia adalah Pasal 344 KUHP dengan penggolongan tindakan Euthanasia yang secara aktif dilakukan yang atas permintaan sendiri dengan kesungguhan hati, sehingga 344 KUHP ini sulit diterapakan dalam hal pembuktiannya Oleh karena itulah, maka sebaiknya bunyi pasal 344 KUHP tersebut dapatlah kiranya untuk dirumuskan kembali, berdasarkan kenyataan-kenyataan Universitas Sumatera Utara yang terjadi sekarang, yang telah disesuaikan dengan perkembangan di bidang medis. 3. Sebagai tenaga profesional dalam dunia medis maka Dokter bertanggung jawab dalam setiap tindakan medis yang dilakukan terhadap pasien. Begitu juga halnya yang melekat pada seorang diri dokter, khususnya dalam tindakan pengakhiran kehidupan atau Euthanasia yang dibebani oleh pertanggungjawaban pidana, etik, dan profesi.

B. Saran