2.2.2 Standar Kualitas Kimia Air Minum
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan R.I.No.01BIRHUKMAS11975 tercantum sebanyak 26 macam unsur standar kualitas air minum. Beberapa
diantara unsur-unsur tersebut tidak dikehendaki kehadirannya pada air minum, karena merupakan zat kimia yang bersifat racun, ataupun sebagai penyebab bau
atau rasa yang akan mengganggu kualitas air. Bahan-bahan tersebut adalah nitrit, sulfida, ammonia dan CO
2
agresif. Beberapa unsur-unsur meskipun bersifat racun, masih dapat ditolerir kehadirannya
dalam air minum namun tidak melebihi konsentrasi yang telah ditetapkan. Unsur atau bahan-bahan tersebut adalah arsen, selenium, chromium, cadmium, timbal
dan air raksa Sutrisno, 1991. Standar kualitas kimia air minum adalah sebagai berikut :
a. Derajat keasaman pH
Sebagai pengukur sifat asam dan basa air dinyatakan dengan pH yang didefenisikan sebagai logaritma dari timbale baliknya konsentrasi
ion hidrogen dalam moll. Air murni pada 24ÂșC ditimbang dengan ion- ion H
+
dan ion-ion OH
-
masing-masing mempunyai kandungan 10
-7
moll. Dengan demikian pH air murni adalah 7. Air dengan pH di atas 7 bersifat basa dan pH di bawah 7 bersifat asam. Nilai pH air dapat diukur
pH meter. b.
Alkalinitas Kebanyakan air bersifat alkali karena garam-garam alkali sangat
umum berada di tanah. Ketidakmurnian air diakibat adanya karbonat dan bikarbonat dari kalsium, sodium dan magnesium.
Universitas Sumatera Utara
c. Kesadahan
Kesadahan didalam air terutama disebabkan oleh ion-ion Ca
2+
, Mg
2+
, Sr
2+
, Fe
2+
dan Mn
2+
semua kation yang bermuatan dua. Kesadahan hardness adalah sifat air yang disebabkan oleh adanya ion-ion kation
logam valensi dua. Kation-kation ini dapat bereaksi dengan sabun membentuk endapan dengan anion-anion yang terdapat didalam air
membentuk endapat atau karat pada logam.
2.2.3 Standar Kualitas Biologi Air Minum
Air permukaan biasanya mengandung berbagai macam organisme hidup. Jenis-jenis organisme hidup yang mugkin terdapat dalam air meliputi
macroskopik, mikroskopik dan bakteri. Spesies organisme makroskopi dapat dibedakan dengan mata telanjang,
sedangkan organisme mikroskopi memerlukan alat bantu mikroskop untuk membedakan spesiesnya. Bakteri adalah organisme hidup yang sangat kecil
dimana spesiesnya tidak dapat menimbulkan penyakit disebut bakteri pathogen, sedangkan yang tidak membahayakan bagi kesehatan disebut non pathogen
Suripin, 2002.
2.3. Proses Pengolahan Air