11
Universitas Sumatera Utara
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Paradigma Penelitian
Paradigma adalah satu set asumsi, konsep, nilai-nilai dan praktek dan cara pandang realitas dalam disiplin ilmu. Paradigma merupakan cara pandang atau pola
pikir komunitas ilmu pengetahuan atas peristiwarealitasilmu pengetahuan yang dikaji, dipelajari, dipersoalkan, dipahami, dan untuk dicarikan pemecahan
persoalannya.
Paradigma penelitian adalah perspektif penelitian yang digunakan oleh peneliti tentang bagaimana peneliti Pujileksono, 2015: 26:
a. Melihat realita world views, b. Bagaimana mempelajari fenomena,
c. Cara-cara yang digunakan dalam penelitian, dan d. Cara-cara yang dilakukan dalam menginterpretasikan temuan.
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma positivistik. Paradigma positivistik adalah suatu paradigma yang terorganisir untuk
mengkombinasikan deductive logic dan pengamatan empiris dari perilaku individu, yang berguna secara probabilistik menemukan atau memperoleh konfirmasi tentang
sebab-akibat yang bisa dipakai untuk memprediksi pola umum dari kegiatan manusia Neumann, 2005: 140. Adapun karakteristik dari paradigma positivistik adalah:
a. Melihat fakta sosial sebagai realita. Fakta sosial dimasyarakat berlangsung
mengikuti hukum alam yang sifatnya umum, yaitu hukum sebab-akibat cause-effect. Fakta sosial itu keberadaannya benar-benar ada sehingga
realita itu sifatnya eksis dan dapat digambarkan. b.
Paradigma ini mempertanyakan suatu realita dengan ‘apa’ what? atau menanyakan mengenai apa yang terjadi dimasyarakat pada umunya.
c. Peneliti tidak berinteraksi dengan objek penelitian sehingga terdapat jarak
antara peneliti dan objek penelitian. Keberadaan objek penelitian diluar diri peneliti.
Universitas Sumatera Utara
d. Peneliti menjaga nilai-nilai yang ada dalam dirinya untuk tidak dimasukkan
pada penelitiannya
sebagai aksiologinya.
Peneliti benar-benar
menggambarkan realita yang ada dimasyarakat secara objektif dengan tujuan keakuratan pengukuran dalam penelitian.
e. Penelitian paradigma positivistik menggunakan metode empiris untuk dapat
menggambarkan fakta sosial sebagai realita atau objek penelitian. Metode ini juga ditujukan untuk memprediksi atau menemukan pola umum sebagai
hukum alam dalam suatu fakta atau gejala sosial. f.
Syarat realitas yang diteliti meliputi; dapat diamati observable, dapat diulang repeatable, dapat diukur measurable, dan dapat diuji testable.
g. Hasil penelitian dapat ditentukan kualitasnya melalui validitas internal,
validitas eksternal, reliabilitas, dan objektivitas Pujileksono, 2015: 27-28. Peneliti menggunakan paradigma positivistik untuk mengetahui bagaimana
penerapan strategi komunikasi pemasaran pariwisata yang digunakan oleh TMC Group untuk mengembangkan pariwisata di Sumatera Utara.
2.2 Kajian Pustaka 2.2.1 Komunikasi