C. 3. Hasil Tambahan 1. Perbedaan Penolakan Sosial, Tendensi Atribusi Bermusuhan dan

Hasil perhitungan menggunakan formula sobel z-test menunjukkan ekuasi yang signifikan di mana tendensi atribusi bermusuhan memediasi hubungan antara penolakan sosial dengan perilaku tweet war, z = 5,997, p = 0,000. Hasil ini sejalan dengan hipotesis dimana munculnya perilaku tweet war dengan penolakan sosial yang tinggi merupakan hasil dari kecenderungan seseorang untuk mengatribusikan sesuatu hal yang ambigu dengan cara yang bermusuhan.

IV. C. 3. Hasil Tambahan 1. Perbedaan Penolakan Sosial, Tendensi Atribusi Bermusuhan dan

Perilaku Tweet War Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin, perbedaan skor-skor subjek penelitian dengan bantuan SPSS 17.00 for windows dapat dilihat pada tabel 24 berikut ini. Tabel 24. Gambaran skor-skor berdasarkan jenis kelamin Penolakan Sosial Tendensi Atribusi Bermusuhan Perilaku Tweet War Jenis Kelamin N Mean levene’s test sig. sign 2 tailed Mean levene’s test sig. sign 2 tailed Mean levene’s test sig. sign 2 tailed Laki-Laki 148 41,79 0,000 0,025 40,32 0,067 0,168 52,48 0,339 0,598 Perempuan 329 39,43 38,91 53,31 Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa mean penolakan sosial subjek penelitian laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan mean penolakan sosial pada subjek penelitian perempuan, dan ada perbedaan yang signifikan penolakan sosial berdasarkan gender p = 0.025 0,05. Pada tendensi atribusi Universitas Sumatera Utara bermusuhan, terlihat bahwa mean pada subjek laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan, namun tidak ada perbedaan signifikan tingkat tendensi atribusi bermusuhan berdasarkan gender p = 0,168 0,05. Untuk perilaku tweet war, mean subjek perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan subjek laki-laki, namun tidak ada perbedaan signifikan tingkat perilaku tweet war berdasarkan jenis kelamin p = 0,598 0,05. 2. Perbedaan Penolakan Sosial, Tendensi Atribusi Bermusuhan dan Perlaku Tweet War Berdasarkan Usia Berdasarkan usia, perbedaan skor-skor subjek penelitian dengan bantuan SPSS 17.00 for windows dapat dilihat pada tabel 25 berikut ini. Tabel 25. Gambaran skor-skor berdasarkan usia Penolakan Sosial Tendensi Atribusi Bermusuhan Perilaku Tweet War Usia N Mean levene’s test sig. sign 2 tailed Mean levene’s test sig. sign 2 tailed Mean levene’s test sig. sign 2 tailed 10-20 205 40,16 0,185 0,996 39,56 0,359 0,698 52,01 0,261 0,216 20-30 272 40,17 39,19 53,83 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa mean penolakan sosial hanya berbeda sedikit antara usia remaja dan dewasa awal, dan berdasarkan nilai p sign = 0,996 0,05 didapakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat penolakan sosial berdasarkan usia. Pada tendensi atribusi bermusuhan, berdasarkan nilai p sign = 0,698 0,05 didapatkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan tendensi atribusi bermusuhan berdasarkan usia. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan perilaku tweet war ditemukan bahwa mean lebih tinggi pada subjek dewasa awal dan berdasarkan nilai p sign = 0,216 0,05 didapatkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat perilaku tweet war berdasarkan usia. 3. Perbedaan Penolakan Sosial, Tendensi Atribusi Bermusuhan, dan Perilaku Tweet War Berdasarkan Status Sosial Berdasarkan status sosial, perbedaan skor-skor subjek penelitian dengan bantuan SPSS 17.00 for windows dapat dilihat pada tabel 26 berikut ini. Tabel 26. Gambaran skor-skor berdasarkan status sosial Penolakan Sosial Tendensi Atribusi Bermusuhan Perilaku Tweet War Status Sosial N Mean sign Mean sign Mean sign Pelajar 75 40,16 0,345 41,27 0,347 56,91 0,038 Mahasiswa 374 39,95 38,93 51,96 Pekerja 27 42,32 39,80 56,88 Pengangguran 4 46,75 40,50 60,25 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa subjek penelitian dengan status pengangguran memiliki mean penolakan sosial paling tinggi dibandingkan subjek dengan status sosial lainnya, disusul oleh subjek pekerja, pelajar, dan yang paling rendah tingkat penolakan sosialnya adalah mahasiswa. Namun, berdasarkan p sign = 0,345 0,05 didapatkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat penolakan sosial berdasarkan status sosial. Untuk tendensi atribusi bermusuhan, mean tertinggi ada pada pelajar, diikuti oleh pengangguran, pekerja, dan yang memiliki mean paling rendah adalah Universitas Sumatera Utara mahasiswa, dan berdasarkan nilai p sign = 0,347 0,05 juga didapatkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada tendensi atribusi bermusuhan berdasarkan status sosial. Kemudian pada variabel perilaku tweet war, yang memiliki mean paling tinggi adalah pengangguran, diikuti oleh pelajar, pekerja dan kemudian mahasiswa. Berdasarkan nilai p sign = 0,038 0,05 diketahui bahwa ada perbedaan signifikan tingkat perilaku tweet war berdasarkan status sosial. 4. Perbedaan Penolakan Sosial, Tendensi Atribusi Bermusuhan, dan Perilaku Tweet War Berdasarkan Lama Menggunakan Twitter Berdasarkan lama menggunakan Twitter, perbedaan skor-skor subjek penelitian dengan bantuan SPSS 17.00 for windows dapat dilihat pada tabel 27 berikut ini. Tabel 27. Gambaran skor-skor berdasarkan lama menggunakan twitter Penolakan Sosial Tendensi Atribusi Bermusuhan Perilaku Tweet War Lama Menggunakan N Mean sign Mean sign Mean sign 1 tahun 86 41,99 0,226 41,26 0,252 52,71 0,627 1-3 tahun 258 39,76 38,68 53,70 3-5 tahun 125 39,61 39,38 51,72 5-7 tahun 8 42,25 40,00 56,63 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang telah menggunakan Twitter selama 5-7 tahun memiliki mean penolakan sosial paling tinggi, dan yang terendah adalah selama 3-5 tahun. Namun, tidak Universitas Sumatera Utara ditemukan perbedaan yang signifikan tingkat penolakan sosial berdasarkan lama menggunakan twitter p sign = 0,226 0,05. Untuk tendensi atribusi bermusuhan, mean tertinggi ada pada pengguna twitter selama kurang dari 1 tahun dan terendah adalah 1-3 tahun, dan berdasarkan nilai p sign = 0,252 0,05 juga didapatkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada tendensi atribusi bermusuhan berdasarkan lama menggunakan Twitter. Kemudian pada variabel perilaku tweet war, yang memiliki mean paling tinggi adalah pengguna Twitter selama 5-7 tahun , dan yang terendah adalah 3-5 tahun. Berdasarkan nilai p sign = 0,627 0,05 diketahui juga bahwa tidak ada perbedaan signifikan tingkat perilaku tweet war berdasarkan lama menggunakan Twitter. 5. Perbedaan Penolakan Sosial, Tendensi Atribusi Bermusuhan, dan Perilaku Tweet War Berdasarkan Durasi Menggunakan Twitter Berdasarkan durasi menggunakan twitter, perbedaan skor-skor subjek penelitian dengan bantuan SPSS 17.00 for windows dapat dilihat pada tabel 28 berikut ini. Tabel 28. Gambaran skor-skor berdasarkan durasi menggunakan twitter Penolakan Sosial Tendensi Atribusi Bermusuhan Perilaku Tweet War Durasi N Mean sign Mean sign Mean sign 1 jam 244 40,37 0,391 38,43 0,101 50,45 0,000 1-5 jam 183 40,37 40,04 54,48 5 jam 50 38,40 41,30 60,50 Universitas Sumatera Utara Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa ada perbedaan yang signifikan tingkat perilaku tweet war berdasarkan durasi penggunaan twitter, dimana semakin lama durasi yang dihabiskan seseorang dalam menggunakan twitter, maka semakin tinggi tingkat perilaku tweet war-nya. Namun tidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada penolakan sosial dan tendensi atribusi bermusuhan berdasarkan durasi menggunakan twitter. 6. Perbedaan Penolakan Sosial, Tendensi Atribusi Bermusuhan, dan Perilaku Tweet War Berdasarkan Penggunaan Data Diri Asli Berdasarkan penggunaan data diri asli, perbedaan skor-skor subjek penelitian dengan bantuan SPSS 17.00 for windows dapat dilihat pada tabel 29 berikut ini. Tabel 29. Gambaran skor-skor berdasarkan penggunaan data diri asli Penolakan Sosial Tendensi Atribusi Bermusuhan Perilaku Tweet War Penggunaan Data Diri N Mean levene’s test sig. sign 2 tailed Mean levene’s test sig. sign 2 tailed Mean levene’s test sig. sign 2 tailed Asli 430 39,83 0,531 0,023 38,93 0,468 0,007 52,74 0,556 0,194 Tidak Asli 47 43,19 43,21 55,91 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tidak mencantumkan data diri asli di akun twitternya memiliki tingkat penolakan sosial lebih tinggi dibandingkan dengan subjek penelitian yang mencantumkan data diri asli, dan berdasarkan nilai p sign = 0,025 0,05 maka didapatkan bahwa ada perbedaan signifikan tingkat penolakan sosial Universitas Sumatera Utara subjek berdasarkan penggunaan data diri asli. Untuk variabel tendensi atribusi bermusuhan, subjek yang tidak mencantumkan data diri asli juga memiliki tendensi atribusi bermusuhan lebih tinggi dibandingkan dengan subjek yang mencantumkan data diri asli, dan juga ada perbedaan signifikan tendensi atribusi bermusuhan ditinjau berdasarkan penggunaan data diri asli p sign = 0,007 0,05. Namun untuk variabel perilaku tweet war tidak ditemukan perbedaan yang signifikan tingkat perilaku tweet war subjek ditinjau dari penggunaan data diri asli di Twitter p sign = 0,194 0,05.

IV. D. PEMBAHASAN