terjadi peningkatan stadium limfedema dimana pembengkakan yang semula terjadi hilang timbul piting akan menjadi pembengkakan menetap non piting. Oemijati,
2006
2.1.7 Diagnosis Filariasis
Diagnosis dipastikan dengan pemeriksaan 1.Diagnosis Parasitologi
A. Deteksi parasit yaitu menemukan mikrofilaria di dalam darah, cairan hidrokel atau cairan kiluria pada pemeriksaan sediaan darah tebal dan teknik
konsetrasi Knott, membran filtrasi.Pengambilan darah harus dilakukan pada malam hari setelah pukul 20.00 wib mengingat periodiditas mikrofilaria umumnya
nokturna. Pada pemeriksaan hispatologi kadang-kadang potongan cacing dewasa dapat ditemukan di saluran dan kelenjar limfe dari jaringan yang dicurigai sebagai
tumor. B. Teknik biologi molekuler dapat digunakan untuk medeteksi parasit
melalui DNA parasit dengan menggunakan reaksi rantai polimerase Polymerase Chain ReactionPCR. Teknik ini mampu memperbanyak DNA sehingga dapat
digunakan untuk mendeteksi parasit pada cryptic infection. Utama, 2008 2. Radiodiagnosis
A.Pemeriksaan dengan ultrasonografi USG pada skrotum dan kelenjar getah bening inguinal pasien akan memberikan gambaran cacing yang bergerak-
gerak. Ini berguna terutama untuk evaluasi hasil pengobatan. Pemeriksaan ini hanya dapat digunakan infeksi filaria oleh W.bancrofti.
Universitas Sumatera utara
B. Pemeriksaan Limfosintigrafi dengan menggunakan dekstran atau albumin yang ditandai dengan zat radioaktif menunjukan adanya abnormalitas sistem limfatik
sekalipun pada penderita yang asimptomatik mikrofilaremia. Utama, 2008 3. Diagnosis Imunologi
Deteksi antigen dengan immuno chromatographic test ICT yang menggunakan antibodi monoklonal telah dikembangkan untuk mendeteksi antigen
W.bancrofti dalam sirkulasi darah. Hasil tes positif menunjukkan adanya infeksi aktif walaupun mikrofilaria tidak ditemukan dalam darah.
Deteksi antibodi dengan menggunakan antigen rekombinan telah dikembangkan untuk deteksi antibodi subklas IgG4 pada filariasis Brugia. Kadar
antibodi IgG4 meningkat pada penderita mikrofilaremia. Deteksi antibodi tidak dapat membedakan infeksi lampau dan infeksi aktif.
Pada stadium obstruktif mikrofilaria sering tidak ditemukan lagi dalam darah kadang-kadang mikrofilaria tidak dijumpai di dalam darah tetapi ada di dalam cairan
hidrokel atau cairan kiluria. Utama, 2008
2.1.8 Penentuan Stadium Limfedema