kemudian hanya beberapa pegawai saja yang berkesempatan mendapatkan pelatihan dari Kementrian Komunikasi dan Informatika guna meningkatkan
kualitas sumber daya manusianya, tak hanya itu ia juga mengatakan bahwa anggaran untuk mendukung pengadaan fasilitas masih belum cukup memadai.
Ketika ditanya terkait respon masyarakat terhadap E-Government yang telah dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya kepala bidang Informasi dan
komunikasi publik ini mengatakan bahwa respon masyarakat cukup positif, terbukti dengan banyaknya masyarakat yang mengirim e-mail dan
berkomentar tentang isi informasi yang di update setiap harinya. Hal ini menandakan bahwa website Pemko Medan telah diakses dan informasi yang
terdapat didalamnya telah tersampaikan kepada masyarakat. Kemudian diakhir wawancara beliau mengharapkan adanya penambahan anggaran untuk
pengelolaan dan penerapan E-Government pada Pemerintah Kota Medan, karena seperti yang kita ketahui bahwa implementasi E-Government akan
berlangsung dengan baik jika didukung anggaran yang cukup dan sumber
daya manusia yang berkualitas.
5.2. Hasil Wawancara dengan Kepala Bidang Statistik Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan
Drs. Harunsyah, M.Ap merupakan kepala bidang statistik Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan, ketika diwawancarai tekait hal
pengelolaan website dan mekanisme update informasi beliau memaparkan bahha Pemerintah Kota Medan memiliki sebuah website yang didalamnya
terdapat 42 sub domain milik Satuan Kerja Perangkat DaerahSKPD yang
Universitas Sumatera Utara
dikelola oleh masing-masing SKPDdimana orang-orang yang mengelola website tersebut telah mendapatkan pelatihan terlebih dahulu oleh
Diskominfo Kota Medan. Mekanisme pengelolaan dan update informasi dilakukan dengan pola sebagai berikut Informasi yang masuk pengalami
pengelolaan informasi oleh tim redaksi website dibantu dengan wartawan yang berada dilapangan, kemudian informasi yang telah mengalami proses
editing dan pengecekan ulang diupload ke dalam website kemudian diupdate setiap harinya atau bahkan setiap jam nya sesuai dengan waktu masuknya
informasi. Saat ditanya tentang sejauh mana kini E-Government di
Implementasikan dan sudah baagaimana perkembangannya beliau menjawab bahwa E-Government bukan hanya berbicara soal website, tetapi memang
website merupakan tahap pertama bagi pembangunan E-Government, untuk saat ini dari empath taham pengembangan E-Government, websitePemerintah
Kota Medan telah mencapai tahap ke-3 yaitu tahap transaksi dibuktikan dengan keterhubungan Link Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu BPPT
dengan websitePemko Medan yang memungkinkan masyarakat lebih mudah untuk mengurus perizinan.
Kekurangan dalam implementasi E-Governmentsaat ini lebih kepada pengembangan E-Governmentitu sendiri, website Pemko Medan saat ini
masih belum berbasis android sehingga saat di buka melalui android tampilannya masih belum optimal, kemudian Diskominfo masih kekurangan
sumber daya manusia yang siap untuk menghadapi perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat.
Universitas Sumatera Utara
Untuk hal sosialisasi beliau mengatakan bahwa sosialisasi tentang adanya E-Government dilakukan melalui berbagai cara mulai dari yang
tradisional seperti pertemuan tatap muka dan pembentukan Kelompok Informasi Masyarakat KIM, pertemuan-pertemuan tersebut biasanya
diadakan disatu kecamatan kemudian dengan metode sosialisasi dan dialog interaktif. Kegiatan seperti ini diadakan minimal setahun sekali karena
keterbatasan anggaran. Kemudian bentuk sosialisasi lainnya adalah melalui pameran dikegiatan-kegiatan tahunan seperti Pekan Raya Sumatera Utara
PRSU . Dari segi Efektivitas dan respon masyarakat terhadap E-Government
beliau merasa bahwa respon masyarakat cukup baik, apalagi setelah diluncurkannya aplikasi berbasis android yang dapat diunduh pada
Playstorebernama “Medan Rumah Kita”. Aplikasi yang muncul pada Desember tahun 2016 ini merupakan aplikasi yang memungkinkan kita
melaporkan kejadian atau masalah yang tejadi disekitar kita terkait kenyamanan dan pelayanan publik secara langsung dan lebih cepat kepada
Pemerintah Kota Medan atau SKPD terkait yang tergabung dalam 42 Sub- domain dalam website milik Pemko Medan. Sudah banyak masyarakat yang
mengunduh aplikasi ini dan respon masyarakat sudah cukup baik karena laporan-laporan yang masuk melalui aplikasi ini sudah cukup banyak.
Setelah beberapa tahun E-Governmentini diimplementasikan maka tidak dapat dipungkiri bahwa akan ada masalah yang muncul, masalah-masalah
seperti masyarakat yang tidak mau tahu tentang E-Government dan tidak mau
Universitas Sumatera Utara
bekerja sama membangun Kota Medan yang lebih baik, menjadi hambatan yang cukup sulit untuk di atasi sehingga manfaat dari
Pada akhir wawancara kepala bidang statistik Diskominfo Kota Medan ini berharap agar Kota Medan menjadi kota yang cerdas, dengan masyarakat
yang cerdas pula. Masyarakat yang tidak gagap teknologi , terwujudnya aplikasi-aplikasi yang memudahkan masyarakat dalam beraktivitas dan dapat
diakses melalui perangkat yang mereka miliki hanya dari dalam rumah adalah pendukung terwujudnya Medan Smart City, sesuai dengan misi Kota Medan
yang terakhir.
5.3. Hasil Wawancara dengan Masyarakat Kota Medan