Analisis Wacana Kritis TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian ini difokuskan untuk menganalisis paradigma ketiga yaitu pandangan kritis, karena pandangan kritis tersebut melihat bahasa yang terdapat dalam sebuah wacana tidak hanya dipandang sebagai alat komunikasi tetapi bahasa merupakan aspek sentral dari penggambaran suatu subjek, dan lewat bahasa ideologi terserap didalamnya Eriyanto, 2001: 6.

2.2 Analisis Wacana Kritis

Menurut Eriyanto 2001 : 6-7 pandangan kritis menganggap bahwa wacana melihat bahasa selalu terlibat dalam hubungan kekuasaan, terutama dalam pembentukan subjek, dan berbagai tindakan representasi yang terdapat dalam masyarakat. Analisis wacana kategori ini disebut sebagai Analisis Wacana Kritis AWKatau Critical Discourse Analysis CDA karena memakai paradigma kritis. AWK menyediakan teori dan metode yang bisa digunakan untuk melakukan kajian empiris tentang hubungan-hubungan antara wacana dan perkembangan sosial dan kultural dalam dominan-dominan sosial yang berbeda. Tujuan AWK adalah menjelaskan dimensi linguistik kewacanaan fenomena sosial dan kultural dan proses perubahan dalam modernitas terkini Jorgensen dan Philips, 2007 : 114-116. AWK memahami wacana sebagai suatu kajian bahasa yang dianalisi dengan menghubungkan konteks. Konteks berarti bahasa dipakai untuk tujuan dan praktik tertentu, termasuk didalamnya praktik kekuasaan. AWK melihat bahasa sebagai faktor penting, yakni bagaimana bahasa digunakan untuk melihat ketimpangan kekuasaan dalam masyarakat terjadi Eriyanto, 2001 : 7. Universitas Sumatera Utara Menurut Fairclough dan Wodak 1997 AWK melihat pemakaian bahasa baik tuturan maupun tulisan yang merupakan praktik dari bentuk sosial. Menggunakan bahasa sebagai praktik sosial menyebabkan sebuah hubungan dialeksis di antara peristiwa deskriptif tertentu dengan situasi, institusi, dan struktur sosial yang membentuknya. Wacana ini dapat memproduksi dan mereproduksi hubungan kekuasaan yang tidak seimbang antara kelas sosial, laki- laki dan perempuan, kelompok mayoritas dan minoritas melalui perbedaan representasi dalam posisi sosial yang ditampilkan van Dijk, 1997: 258. Ada beberapa pendekatan dalam analisis wacana kritis, yaitu Pendekatan Analisis Linguistik Kritis Critical Linguistics oleh Roger Fowler dkk 1979 yang dalam menganalisis wacana memusatkan pada bahasa yang digunakan dan menghubungkannnya dengan ideologi, Analsisi Wacana Pendekatan Prancis French Discourse Analysis oleh Pecheux yang memusatkan perhatian pada efek ideologi dari formasi wacana yang memposisikan seseorang sebagai subjek dalam situasi sosial tertentu, Pendekatan Perubahan Sosial Sociocultural Change Approach oleh Norman Faircloug yang dalam analisisnya memusatkan perhatian pada wacana dan perubahan sosial dan inti dari teknik analisis Fairclough adalah melihat bahasa sebagai praktik kekuasaan Eriyanto, 2001: 287. Kemudian pendekatan wacana sejarah Discourse Historical Approach oleh Ruth Wodak dkk yang dalam menganalisis suatu wacana menyertakan konteks sejarah bagaimana wacana tentang suatu kelompok atau komunitas digambarkan, dan Pendekatan Kognisi Sosial Socio Cognitive Approach yang dikembangkan oleh Teun Adrianus van Dijk 1988, dalam menganalisis wacana Universitas Sumatera Utara tidak hanya dari struktur wacananya saja yang diteliti tetapi bagaimana sebuah wacana diproduksi, dan bagaimana pengaruh kekuasaan terhadap sebuah wacana Eriyanto, 2001 : 15-17. Dari beberapa model analisis yang dikembangkan oleh para ahli tersebut, peneliti melihat pendekatan Kognisis Sosial Social Cognition Approach merupakan model yang cocok digunakan untuk penelitian ini, karena dalam menganalisis sebuah wacana van Dijk 1988 tidak hanya memusatkan perhatian pada sktruktur wacana saja, tetapi juga melihat bagaimana teks tersebut diproduksi sehingga dapat diperoleh suatu pengetahuan kenapa sebuah teks bisa semacam itu.

2.2.1 Analisis Wacana Model Teun Van Dijk

Terminologi analisis wacana menurut Teun A. van Dijk yang dikutip dari artikel “Critical Discourse Analysis” yang dimuat dalam jurnal online,Discourse Society “Critical discourse analysis CDA is a type of discourse analytical research that primarily studies the way social power abuse, dominance, and inequality are enacted, reproduced, and resisted by text and talk in the social and political context. With such dissident research, critical discourse analysts take explicit position, and thus want to understand, expose, and ultimately resist social inequality.” Analisis wacana kritisAWK adalah jenispenelitian analitikwacanayangterutamaStudicarapenyalahgunaankekuasaan sosial, dominasi, danketidaksetaraanyangberlaku,direproduksi, danditentang olehteks danpembicaraandalam kontekssosial dan politik. DenganPenelitianpembangkangtersebut,analiswacana kritismengambilposisieksplisit, dan dengan demikianingin memahami, mengekspos, dan akhirnyamenolakketimpangan sosial .” Universitas Sumatera Utara Perbedaan Model van Dijk 1988 dengan model AWK yang dikembangkan oleh para ahli lain adalah dalam menganalisis sebuah wacana teori tersebut dapat menjelaskan bagaimana struktur sosial, dominasi dan kelompok kekuasaaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana kognisipikiran dan kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu. Wacana oleh van Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensibangunan: teks, kognisi sosial dan konteks sosial Eriyanto, 2001: 224. Model analisis van Dijk digambarkan sebagai berikut, Gambar 1. Diagram Model Analisis Van Dijk dalam Eriyanto 2001: 225 Inti analisis van Dijk adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut kedalam satu kesatuan analisis. Dimensi teks yang diteliti adalah struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan tema tertentu. Pada level kognisi sosial dipelajari proses produksi teks berita yang melibatkan kognisi individu dari wartawan. Aspek terakhir, mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah Eriyanto, 2001: 224-225. Van Dijk 1988 melihat suatu teks terdiri atas beberapa struktur yang masing-masing saling mendukung, ia membaginya ke dalam tiga struktur, yaitu: struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Kognisi sosial Konteks Kognisi sosial Teks Universitas Sumatera Utara Tabel 1. Struktur Teks Van Dijk Stuktur Makro Makna global dari suatu teks yang dapat diamati Dari topiktema yang diangkat oleh suatu teks Superstruktur Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup, dan kesimpulan Struktur mikro Makna lokal dari suatu yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat dan gaya yang dipakai oleh suatu teks Berikut penguraian satu per satu elemen wacana menurut model Van Dijk Eriyanto, 2001: 228-229. Tabel 2. Elemen Teks Wacana Van Dijk No Struktur wacana Hal yang diamati Elemen Struktur makro Tematik Tematopik yang dikedepankan dalam suatu berita Topik Superstruktur Skematik Bagaimana bagian dan urutan berita diskemakan dalam teks berita utuh Skema Universitas Sumatera Utara Struktur Mikro Semantik Makna yang ingin ditekankan dalam teks berita Latar, detil, maksud, praanggapan Sintaksis Bagian kalimat bentuk, susunan yang dipilih. Bentuk kalimat, koherensi, kata ganti Stilistika Pilihan kata yang dipakai dalam teks berita Leksikon Retoris Cara penekanan dilakukan Grafis, metafora, dan ekspresi Penelitian yang peneliti lakukan, lebih memfokuskan dalam menganalisis struktur makro dan superstruktur teks berita di media online Arab dengan menggunakan teori Teun A. van Dijk 1988. 2.2.1.1Struktur Makro Struktur makro merupakan makna global dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik dan tema yang diangkat dalam suatu berita Eriyanto, 2007: 226. Struktur makro sebuah teks dalam teknik analisis van Dijk adalah melihat topik atau tema dari suatu berita dengan elemen wacana yang akan diamati adalah tematik. Universitas Sumatera Utara Tematik secara harfiah tema berarti ‘sesuatu yang telah diuraikan’, atau ‘sesuatu yang telah ditempatkan’. Tema berasal dari kata Yunani tithenai yang berarti ‘menempatkan’ atau ‘meletakkan’. Sebuah tema bukan merupakan hasil dari seperangkat elemen yang spesifik, melainkan wujud-wujud kesatuan yang dapat kita lihat di dalam sebuah teks . Budiman dalam Sobur 2012:75 mengatakan Tematisasi adalah proses pengaturan tekstual yang diharapkan mampu membuat pembaca memberikan perhatian pada bagian-bagian yang penting dari isi teks, yaitu tema. Tema sering disandingkan dengan kata topik. Topik secara teoritis dapat digambarkan sebagai dalil dan bagian dari informasi terpenting dari suatu wacana yang ingin disampaikan oleh komunikator. Topik sebuah berita baru bisa disimpulkan setelah tuntas membaca, mendengar, atau menonton berita tersebut. Gagasan penting van Dijk, wacana umumnya dibentuk dalam tata aturan umum. Teks tidak hanya didefiniskan tetapi suatu pandangan umum yang koheren, yaitu bagian-bagian dalam teks menunjuk pada satu titik gagasan umum, dan bagian- bagian tersebut saling mendukung satu sama lain untuk menggambarkan topik umum tersebut. Teun A. van Dijk 1988 mendefinisikan topik sebagai struktur makro dari sebuah wacana. Topik dapat menjelaskan masalah dan tindakan yang diambil oleh komunikator dalam mengatasi suatu masalah. Tindakan, keputusan atau pendapat dapat diamati pada struktur makro dari suatu wacana Sobur, 2012: 75. Universitas Sumatera Utara

2.2.1.2 Superstruktur

Menurut van Dijk dalam Eriyanto 2001 : 234, arti penting dari skematik adalah strategi wartawan untuk mendukung topik tertentu yang ingin disampaikan dengan menyusun bagian-bagian dengan urutan-urutan tertentu. Skematik memberikan tekanan mana yang didahulukan, dan bagian mana yang disembunyikan. Upaya penyembunyian itu dilakukan dengan menempatkan di bagian akhir agar terkesan kurang menonjol. Teks atau wacana umumnya mempunyai skema dari pendahuluan sampai akhir. Skema tersebut menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti. Meskipun mempunyai bentuk dan skema yang beragam, berita umumnya mempunyai dua kategori skema besar yaitu ringkasan dan isi. Pertama, ringkasan summary yang biasanya ditandai dengan dua elemen yakni judul dan teras berita. Elemen skema ini merupakan elemen yang dipandang paling penting. Judul umumnya menunjukkan tema yang ingin ditampilkan oleh wartawan dalam pemberitaannya. Teras berita umumnya sebagai pengantar ringkasan apa yang ingin dikatakan sebelum masuk dalam isi berita secara lengkap van Dijk, 1988 : 53 Kedua, isi berita atau disebut dengan story yakni isi berita secara keseluruhan. Isi berita ini juga mempunyai dua sub kategori. Pertama berupa situasi yakni proses atau jalannya peristiwa, sedang yang kedua komentar yang ditampilkan dalam teks van Dijk, 1988 : 53-56. Universitas Sumatera Utara Superstruktur berita menurut van Dijk 1988 dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2. Superstruktur Berita menurut Teun A. van Dijk 1988: 55 2.3 Arab Spring Ada beberapa istilah “Arab Spring” dalam bahasa Arab yaitu ﺓﺭﻮﺜﻟﺍ ﺔﻴﺑﺮﻌﻟﺍ Al- şauratu al-‘arabiyah berasal daripada perkataan ﺓﺭﻮﺛ, ﺭﻮﺜﻳ , ﺭﺎﺛ yang bermaksud memberontak, penentangan dan revolusi. Ada juga yang menyebutnya dengan ﻲﺑﺮﻌﻟﺍ ﻊﻴﺑﺮﻟﺍ Al-Rabi’ Al-Arabi. Peristiwa ini merupakan penentangan rakyatyang menuntut pembaharuan dalam sistem negara. Penentangan tersebuttelah mengubah struktur politik, ekonomi dan sosial negara menjadi lebih demokratis.Dylan t.th menyatakan pandangan “Al-Rabi’ Al-Arabi” merupakan istilahyang diberikan terhadap “Revolusi Dunia Arab” dalam bahasa Inggris disebut ‘Arab Spring’. Peristiwa tersebut membuat pemimpin diktator dipaksa meletakkan jabatan seperti yang terjadi di negara Tunisia, Mesir, Libya dan negara Arab lainnya Musa dan Mujani, 2014: 2 Superstruktur Ringkasan Summary Judul Teras berita Isi Berita Story Situasi Komentar Universitas Sumatera Utara Istilah ‘Arab Spring’ merupakan istilah yang pada tahun 2011 muncul sebagai label yang diberikan oleh pengamat politik dan media massa untuk mengekspresikan gerakan perlawanan sipil terhadap pemerintah di beberapa negara Arabyang terjadi selama tiga tahun yang lalu. Ada beberapa juga istilah yang menyebutkan gerakan revolusi ini selain ‘Arab Spring’. Ada yang menyebutnya dengan ‘Arab Revolutions’, ‘Arab Awakening’ atau kadang disebut juga dengan istilah Kebangkitan Arab. Namun istilah yang banyak dikenal adalah Arab SpringBramantyo, 2013: 1. Negara-negara Arab merupakan negara yang menggunakan bahasa Arab dan menggunakan kebudayaan Arab yang terdapat di kawasan Jazirah Arab dan sebagian di Afrika Utara. Kemudian kata ‘spring’ adalah istilah untuk menyebut ‘musim semi’ bagi Eropa yang terdapat empat musim. Siklus musim yang terjadi berawal dari musim semi spring, musim panas summer, musim gugur autumn dan musim dingin winter. Pada musim semi tanaman-tanaman mulai tumbuh dan menghijau, udara terasa lebih segar dan matahari yang menjadi sumber kehidupan menjadi lebih hangat. Siklus tersebut bagi orang Amerika maupun Eropa, musim semi menjadi musim yang memberikan harapan baru. Dikatakan seperti itu karena musim sebelumnya adalah musim dingin. Sehingga istilah ‘spring’ untuk menyimbolkan gejolak perlawanan masyarakat sipil yang terjadi di kawasan Arab ini sebagai musim baru bagi politik di Arab. Musim yang membawa angin segar dan harapan baru yang menggantikan musim sebelumnya yang terdapat aksi penindasan, korup dan tidak adil bagi masyarakat Bramantyo, 2013: 1-2. Universitas Sumatera Utara Peristiwa Arab Spring ini terjadi sejak 18 Desember 2010 hingga Mei 2011 yang dimulai dari Tunisia hingga menyebar ke negara-negara di Arab lainnya seperti Mesir, pemberontakan sipil di Bahrain, Suriah dan Oman protes besar di Aljazair, Irak, Yordania, dan Maroko, serta protes kecil di Kuwait, Lebanon, Mauritania, Arab Saudi, Sudan dan Sahara Barat. Namun dari beberapa negara tersebut, baru tiga pemimpin negara yang harus meninggalkan jabatannya, yakni mantan Presiden Tunisia Zine El Abidin Ben Ali, mantan Presiden Mesir Husni Mubarak, dan mantan Presiden Libya Moammar Khadafi Agastya, 2013: 11. Gambar 3. Peta Persebaran gelombang Arab Spring https:matnwahawamesh.wordpress.comcategoryarab-world Penyebab terjadinya transisi politik di Tunisia adalah protes bakar diri dari Mohamed Bouazizi. Lulusan perguruan tinggi, ia tidak dapat menemukan pekerjaan dan menjual buah di kios pinggir jalan sampai polisi menyita barang dagangannya. Hari berikutnya, 17 Desember, ia menyiram dirinya dengan bensin dan membiarkan dirinya terbakar. Kematiannya pada tanggal 4 Januari dibawa Universitas Sumatera Utara bersama berbagai kelompok yang tidak puas dengan sistem yang ada, termasuk banyak pengangguran, politik dan aktivis HAM, buruh, serikat buruh, mahasiswa, dosen, pengacara, dan lain-lain untuk memulai Revolusi Tunisia. Setelah aksi bakar diri Mohamed Bouazizi di Sidi Bouzid, serangkaian demonstrasi jalanan semakin keras hingga Desember 2010. Akhirnya Presiden Zine El Abidine Ben Ali dipecat pada 14 Januari 2011. Demonstrasi itu disebabkan oleh pengangguran yang tinggi, inflasi makanan, korupsi, kurangnya kebebasan berbicara dan bentuk-bentuk kebebasan politik, dan kondisi hidup yang buruk. Protes merupakan kerusuhan sosial dan politik di Tunisia dalam tiga dekade dan telah menghasilkan puluhan kematian dan cedera yang sebagian besar adalah hasil dari tindakan oleh polisi dan pasukan keamanan terhadap pengunjuk rasa. Ben Ali melarikan diri ke pengasingan di Arab Saudi, mengakhiri 23 tahun kekuasaannya Bramantyo, 2013: 3-4. 2.3.1. Arab Spring di Mesir 2.3.1.1. Negara Mesir Menurut Wikipedia Republik Arab Mesir ﺮﺼﻣ ﺔّﻳﺭﻮﻬﻤﺟ ﺔﻴﺑﺮﻌﻟﺍ jumhūriyyatu miṣra al-‘arabiyyahatau disebut dengan Mesir adalah sebuah negara yang sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika bagian timur laut. Namun sebagian negara Mesir terletak di benua Asia. Mesir merupakan negara berbentuk republik sejak 18 Juni 1953. Majelis Konstitusi menjelaskan mengenai Negara Mesir dalam Rancangan Konstitusi Republik Arab Mesir 2014 pada ayat 1, yaitu: Universitas Sumatera Utara ﻰﻁﺍﺮﻘﻤﻳﺩﺎﻬﻣﺎﻈﻧﻭ،ﺔﺋﺰﺠﺘﻟﻼﺒﻘﺗﻻﺓﺪﺣﻮﻣ،ﺓﺩﺎﻴﺴﺗﺍﺫﺔﻠﻘﺘﺴﻣﺔﻟﻭﺩﺔﻴﺑﺮﻌﻟﺍﺮﺼﻣﺔﻳﺭﻮﻬﻤﺟ . ﺪﺘﻣﺎﺑﻭﺔﻴﻘﻳﺮﻓﻷﺍﺓﺭﺎﻘﻟﺍﻮﻠﻴﻨﻟﺎﺿﻮﺤﻠﻬﺋﺎﻤﺘﻧﺎﺑﺰﺘﻌﻳﻭ،ﺔﻴﻣﻼﺳﻹﺍﻭﺔﻴﺑﺮﻌﻟﺎﻨﻴﺘﻣﻷﺎﻨﻣءﺰﺠٮﺮﺼﻤﻟﺎﺒﻌﺸﻟﺍﻭ ﺔﻴﻧﺎﺴﻧﻹﺍﺓﺭﺎﻀﺤﻟﺎٮﻓﺔﻴﺑﺎﺠﻳﺈﺒﻛﺭﺎﺸﻳﻭ،ﻯﻮﻴﺳﻵﺎﻫﺩﺍ . Jumhūriyyatu miṣra al-‘arabiyyati daulatun mustaqilatun ẕātu siyādatin, muwa ḥidatin lā taqbalu at-tajazi’ata, wa niẓāmuhā dīmuqraṭiyya. Wa asy-sya’bu al-mi ṣri juz’un min al-‘umataini al-‘arabiyyati wa al-‘islāmiyyati, wa yu’tazzu bi’inti māihi liḥauḍin an-nīli wa al-qārati al-‘afrīqiyyati wa bi’imtidādihi al- ‘āsiwy, wa yusyariku bi-‘ījābiyyatin fī al-ḥaḍārati al-‘insāniyyati ‘Republik Arab Mesir adalah negara merdeka yang berdaulat, bersatu dan tak terpisahkan, dan sistem pemerintahan adalahdemokrasi. Mesir bagian dari negara- negara Arab dan Islam, dan bangga milik Nil dan benua Afrika dan Asia, dan berpartisipasi secara aktif dalam peradaban manusia’ Mayoritas penduduk Mesir menetap di pinggiran Sungai Nil sekitar 40.000 km2. Sebagian besar daratan merupakan bagian dari gurun Sahara yang jarang dihuni. Mesir terkenal dengan peradaban kuno dan beberapa monument kuno termegah di dunia, seperti Piramida Giza, Kuil Karnak, Lembah Raja serta Kuil Ramses. Kini, Mesir diakui secara luas sebagai pusat budaya dan politikal utama di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara Agastya, 2014: 47. Ir. Soekarno dalam Agastya 2014: 47 menjelaskan secara demografis, Mesir merupakan negara Arab yang paling banyak penduduknya. Hampir seluruh populasi terpusat di sepanjang sungai Nil, terutama di Iskandariyah dan Kairo, serta sepanjang delta Nil dan dekan dengan Terusan Suez. Mayoritas penduduknya beragama Islam sehingga sumber undang-undangnya berasal dari prinsip-prinsip agama Islam. Penduduk Mesir hampir homogenous. Pengaruh Mediterania seperti Arab dan Italia dan Arab muncul di utara serta ada penduduk asli berkulit hitam di Universitas Sumatera Utara bagian selatan. Banyak teori yang menjelaskan mengenai asal-usul orang Mesir, namun tidak konklusif, dan paling banyak diterima adalah masyarakat Mesir merupakan campuran dari orang Afrika Timur dan Asiatik yang pindah ke Lembah Nil setelah zaman es Agastya, 2014: 47-48

2.3.1.2. Revolusi di Mesir

Aksi demontrasi dalam rangkaian gelombang Arab Spring juga terjadi di Mesir. Protes di Mesir mulai pada tanggal 25 Januari dan berjalan selama 18 hari hingga tanggal 11 Februari 2011. Warga dari berbagai kalangan berbaur memenuhi jalan akibat ketidakpuasan mereka terhadap keadaan pemerintahan yang diselenggarakan pemerintah. Gerakan massa tersebut disebabkan karena masyarakat dinilai sudah jenuh dengan pemerintahan otoriter Husni Mubarak yang telah ia jalankan selama 30 tahun. Tetapi pemerintah menanggapi demonstrasi tersebut dengan keras dan tidak menolerir pemberontakan yang direncanakan. Bahkan, ia menghimbau bahwa masyarakat untuk tidak meniru perjuangan yang dilakukan aktivis di Tunisia, dengan menerbitkan peraturan yang membatasi kebebebasanmasyarakat, mencekal organisasi masyarakat dan menjaga ketat setiap demo yang dilakukan Agastya, 2013: 55. Demonstrasi yang terus bergulir dan menjadi semakin besar mengakibatkan pihak pemerintah mengeluarkan reaksi keras dan mengerahkan tenaga keamanan untuk menertibkan para pengunjuk rasa. Pihak polisi menindak keras para pengunjuk rasa dan sering kali membubarkan kerumunan massa dengan bantuan kendaraan militer seperti panzer dan mobil anti huru-hara. Tindakan yang dilakukan polisi ini menyulut reaksi dunia yang menganggap Universitas Sumatera Utara bahwa perlakuan aparat keamanan terhadap pengunjuk rasa berlebihan dan seharusnya dapat dihindari. Tetapi bentrokan yang terjadi tidak hanya antara aparat keamanan dengan pengunjuk rasa yang menginginkan Mubarak untuk mundur, tetapi juga dengan pihak yang pro-pemerintahan Mubarak. Bentrokan pun tidak dapat dihindari dan korban jiwa di kedua pihak semakin bertambah.http:ahmadharakan.comperan-jejaring-sosial-dalam-revolusi-mesir Pemerintah Mesir juga telah mendapatkan tekanan dari berbagai pihak untuk segera mengabulkan tuntutan rakyat Mesir, namun juga tidak didengarkan. Presiden Mubarak tetap menolah mundur dan hanya bersedia merombak kabinet pemerintahannya. Tanggal 29 Januari 2011 Mubarak menunjuk Omar Sulaiman, Kepala Badan Intelijen sebagai wakil presiden. Rakyat Mesir tetap tidak puas, mereka akan tetap melanjutkan demonstrasinya hingga Presiden Husni Mubarak turun dan dilakukan perombakan pemerintahan secara menyeluruh http:ahmadharakan.comperan-jejaring-sosial-dalam-revolusi-mesir. Presiden Husni Mubarak berserta jajaran kabinetnya tidak henti-hentinya melakukan negosiasi dengan rakyat Mesir untuk mempertahankan pemerintahannya. Setelah menunjuk Omar Sulaiman, Mubarak juga melantik kabinet baru untuk mendinginkan massa. Mubarak menawarkan konsesi kepada rakyat Mesir untuk mengundurkan diri pada bulan September, ketika masa jabatannya berakhir. Tetapi rakyat Mesir mengancam akan melakukan demonstrasi besar-besaran jika tuntutan mereka tidak segera dipenuhi. Perang antara kelompok pro-pemerintah dan anti-pemerintah tidah hanya terjadi di dunia nyata tetapi juga terjadi di dunia maya. Ada dua akun Facebook Universitas Sumatera Utara yang menjadi pemicu gerakan revolusi Mesir, yaitu “6 th of April Youth Movement” dan We are all Khaled Said”. Kedua akun tersebut milik dua kelompok tersebut yang berisi saling berperang komentar. Kelompok pro- pemerintah mengeluarkan kata-kata emosional untuk menyerang musuh mereka. Selain itu, kelompok pro-pemerintah juga mengeluarkan ungkapan-ungkapan yang menakut-nakuti kelompok anti-pemerintah agar menghentikan demonstrasinya http:ahmadharakan.comperan-jejaring-sosial-dalam-revolusi- mesir. Presiden Husni Mubarak akhirnya mengundurkan diri sebagai presiden Mesir pada tanggal 11 Februari 2011 dan menyerahkan wewenang kepada militer. Omar Sulaiman, wakil presiden yang pada waktu itu ditunjuk untuk menyampaikan berita tersebut bahwa Dewan Militer akan memegang kendali atas Mesir. Seluruh rangkaian aksi protes dan gelombang revolusi yang terjadi di negara-negara Arab tersebut pada intinya bertujuan untuk menggulingkan para pemimpin negara karena telah bertindak diktator, otoriter, korup dan menindas rakyat dalam memimpin. 2.4 Konseptualisasi Berita 2.4.1 Pengertian Berita