Bidang, Lokasi dan Lembaga Mitra Kerja Penelitian

11 Sekretariat Perizinan Penelitian Asing Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi DIREKTORI PENELITIAN ASING DI INDONESIA 2014 Gambar 8: Komposisi bidang ilmu penelitian asing tahun 2010 kiri dan 2011 kanan;dan 2012 bawah; hanya ditunjukkan 10 besar Dalam tahun 2014 terdapat 56 cabang disiplin ilmu yang diteliti oleh 512 peneliti asing dari 44 negara. Bila kita susun dikotomi bidang keilmuan menjadi IImuSsocial –Hhumaniora dan Ilmu Alam, maka jumlah disiplin ilmu kelompok Ilmu Alam juh lebih besar yaitu sebanyak 389 cabang ilmu atau sebesar 74,22 sedangkan kelompok Ilmu Sosial Humaniora sebanyak 123 cabang ilmu atau sebesar 24, 88. Data selengkapnya dapat dilihat di halaman lampiran. 12 Sekretariat Perizinan Penelitian Asing Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi DIREKTORI PENELITIAN ASING DI INDONESIA 2014 Bila kita cermati lebih lanjut lagi, dari 56 cabang disiplin ilmu tersebut, terlihat bahwa Ilmu-ilmu Biologi dan cabang-cabangnya, seperti, Primatologi, Zoologi, Botani, Oseanograi dan Ekologi serta Manajemen Sumber Daya Alam, Kehutanan dan Pertanian lebih mendonimasi daya tarik peneliti asing. Hal ini tercermin dari gambar di bawah ini. 15,43 9,77 8,79 8,01 5,86 5,08 4,30 3,71 2,93 2,93 Top 10 Displin Ilmu yang Diminati Peneliti Asing 2014 Gambar 9 : Disiplin Ilmu Yang Paling Diminati Peneliti Asing Pada tahun 2014 kegiatan penelitian dilakukan di 35 provinsi. Provinsi Papua merupakan satu-satunya provinsi yang tidak dikunjungi oleh peneliti asing karena tidak ada permohonan izin penelitian yang disetujui oleh TKPIPA karena pertimbangan keamanan. Berdasarkan sampling 10 provinsi yang paling banyak diminati untuk kegiatan penelitian, maka dapat diasumsikan bahwa terdapat dua factor pendorong utama yang menjadi daya tarik, yaitu 1 Tingginya Sumber Daya Genetik di provinsi tersebut; 2 Banyaknya Lembaga Litbang dan Perguruan Tinggi terkemuka sebagai center of exelence sebagai mitra kerja utama peneliti asing di Indonesia. Data 10 besar provinsi yang paling diminati oleh peneliti asing dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 13 Sekretariat Perizinan Penelitian Asing Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi DIREKTORI PENELITIAN ASING DI INDONESIA 2014 Jawa Barat Sulawesi Selatan Kalimantan Tengah DKI Jakarta Sulawesi Utara DI Yogyakarta Jawa Tengah Papua Barat Bali Jawa Timur 80 68 66 59 49 43 36 35 30 29 Top 10 Provinsi Lokasi Penelitian 2014 Gambar 10: 10 Besar Provinsi Yang Paling Diminati Peneliti Asing Terdapat tiga kategori Lembaga Litbang yang menjadi mitra kerja counterpart penelitian bagi peneliti asing di Indonesia, yaitu: 1 Lembaga Litbang Kementerian dan Lembaga, 2 Perguruan Tinggi, dan 3 Lembaga Swadaya Masyarakat LSM. Dalam tahun 2014 terdapat 33 Lembaga Litbang, 51 Perguruan Tinggi dan 17 LSM yang menjadi kerjasama penelitian dengan peneliti asing. Pada umumnya Lembaga Litbang, Perguruan Tinggi dan LSM yang menjadi mitra kerja counterpart peneliti asing tersebut merupakan lembaga litbang jejaring internasional yang sangat luas dan sebagian besar penelitinya merupakan alumni universitas di luar negeri. Hal ini tercermin dari 10 besar PT dan Lembaga Litbang di bawah ini. 14 Sekretariat Perizinan Penelitian Asing Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi DIREKTORI PENELITIAN ASING DI INDONESIA 2014 71 46 43 31 29 27 21 20 18 16 Top 10 Mitra Kerja Indonesia yang Bermitra Kerja dengan Peneliti Asing 2014 Gambar 11: 10 Besar Lembaga Litbang Mitra Kerja Penelitian 15 Sekretariat Perizinan Penelitian Asing Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi DIREKTORI PENELITIAN ASING DI INDONESIA 2014

BAB 2 ILMU PENGETAHUAN HAYATI

A. BIOLOGI A.1. Genome Wide Diversity Analyses of Banana and Fusarium oxysporum

f.sp. cubense from Indonesia

Tujuan Penelitian Research Objective : Menetapkan koleksi tumbuhan Fusarium oxysporum f.sp. cubense isolates Bidang Penelitian Field of Research : Biologi Lama Penelitian Research Duration : 3 tiga bulan mulai 7 Juli 2014 month, starting from Daerah Penelitian Research Location : Jabar Kabupaten Sukabumi, Kab. Cianjur, Kab. Bogor, Jatim Kabupaten Lumajang, Kabupaten Banyuwangi Mitra Kerja Counterpart : Puslit Biologi LIPI Yuyu Surysari Poerba Abstract Panama disease is one of the major constraints in banana production. The disease is caused by the soil-borne fungus Fusarium oxysporum f.sp. cubense Foc, that devastates banana plantations in many banana growing countries. A new and highly virulent strain of Foc, Tropical Race 4 TR4, is pathogenic on many edible bananas, including Cavendish clones that represent 90 of the export trade. The pathogen cannot be controlled with fungicides or other agronomical treatments due to its soilborne nature and persistent chlamydospores that contaminate soils for decades. Therefore, new control methods are required and ideally resistant cultivars should be developed to cope with the current threat that is largely due to the monocropping of one highly susceptible cultivar. For this purpose it is important to understand the genetic bases of host resistance and the fungal pathogenicity. Resistance to TR4 was determined in the wild Indonesian Musa acuminata ssp. malaccensis. As Indonesia is the center of diversity of both wild and cultivated banana, we plan in this project explorative studies to identify and characterize sources of resistance to Panama disease. Moreover, based on co-evolutionary genetics, we expect also 16 Sekretariat Perizinan Penelitian Asing Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi DIREKTORI PENELITIAN ASING DI INDONESIA 2014 a wide genetic diversity in Foc that will be explored. This project aims at collecting, exploring and exploiting genetic diversity of Foc and banana in Indonesia. We plan using genome wide association procedures and deep sampling methods to describe and test diversity using high throughput genotyping technologies that will provide an unparalleled resolution of genetic diversity. Finally, phenotypic data on pathogenicity and susceptibility of selected Foc and banana accessions, respectively, will enable the identiication of genomic regions containing candidate genes for further geneticfunctional analyses and deployment in breeding or genetic engineering programs. The aim of this research stay is to establish a collection of Fusarium oxysporum f. sp. cubense isolates – the causal agent of Panama disease in banana. Together with Ms. Nani Mariyani, I will visit sites on Java, Kalimantan and Sumatra see below for a detailed list to collect the fungal isolates from diseased banana plants. I will document the diseased plants and the collection sites in writing and photographs. A.1.1. Ms. Sarah Maria Schmidt Warga Negara Nationality : Jerman Jabatan Position : Postdoctoral Researcher Institusi Institution : University of Amsterdam Email email : s.m.schmidtuva.nl Alamat Address : P.O.BOX 94215 1090 GE Amsterdam, The Netherlands A.2. Mechanisms, Ultrastructure and Behavioral Function of Flashing in Ctenoides ales: “Disco Clams” Tujuan Penelitian Research Objective : Meneliti manfaat perilaku menyala berkedip pada kerang Ctenoides ales Bidang Penelitian Field of Research : Biologi Lama Penelitian Research Duration : 12 dua belas bulan, mulai 11Agustus 2014 month, starting from Daerah Penelitian Research Location : Bali Denpasar Mitra Kerja Counterpart : FK UNPAD Bachri Alisjahbana, MD., PhD.