commit to user
37 Rendah: Besar arus berangkat pada tempat masuk dan keluar tidak
berkurang oleh hambatan samping dari jenis-jenis yang disebutkan diatas. · Median jika terdapat median pada bagian kanan dari garis henti dalam
pendekatan. · Kelandaian kelandaian dalam , naik = +; turun = -.
· Belok Kiri Langsung LTOR diijinkan YaTidak pada pendekatan. · Jarak ke Kendaraan Parkir jarak normal antara garis-henti dan kendaraan
pertama yang diparkir disebelah hulu pendekatan. · Lebar Pendekatan Pendekatan W
A
, Masuk W
MASUK
, Belok Kiri Langsung W
LTOR
, Keluar W
KELUAR
. 2. Arus Lalu Lintas.
Terdiri dari Semua arus lalu lintas kendaraan bermotor dan kendaraan tak bermotor:
· Kendaraan bermotor: Kendaraan ringan LV, kendaraan berat HV, sepeda motor MC.
· Kendaraan tak bermotor: Becak, sepeda, andong. 3. Waktu Antar Hijau, Waktu Hilang.
Lalu lintas berangkat dan lalu lintas datang. 4. Penentuan Waktu Sinyal, Kapasitas.
Terdiri dari: tipe pendekatan, lebar pendekatan efektif, arus jenuh dasar, waktu siklus dan waktu hijau dan kapasitas.
5. Tundaan, Panjang Antrian, Jumlah Kendaraan Terhenti.
3.2. Prosedur Survei
Survei yang dilakukan untuk pengambilan data yang akan digunakan dalam perencanaan suatu simpang bersinyal adalah:
1. Survei pendahuluan terlebih dahulu untuk menghindari lebih dini kemungkinaan terjadinya kesalahan atau permasalahan yang tidak diketahui
sebelumya sehingga pengambilan data harus diulang. 2. Survei geometri jalan lebar jalur masuk, lebar jalur keluar,lebar pendekatan.
commit to user
38 3. Survei volume lalu lintas kendaraan ringan, Kendaraan berat, Sepeda motor
dan kendaraan tak bermotor.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dengan cara survei langsung di lokasi pengamtan yaitu di simpang Empat Warung Pelem.
3.3.1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam pengamatan ini adalah: 1. Data geometrik persimpangan Simpang Empat Warung Pelem.
2. Data arus lalu lintas berupa banyaknya kendaraan yang melewati simpang tersebut kendaraaan ringan, kendaraan berat, sepeda motor, dan kendaraan
tak bermotor. 3. Peta wilayah penelitian
Data ini diperoleh secara langsung dari lapangan melalui survei lapangan yang dilakukan oleh 24 orang dengan tugas yang telah ditentukan sebelumnya dan
dipimpin oleh seorang pemimpin surveyor.
3.3.2. Deskripsi Lokasi Pengamatan
Lokasi penelitian adalah Simpang Empat Warung Pelem Kota. Wilayah di bagian Utara simpang Empat Warung Pelem merupakan daerah komplek pertokoan,
sekolah, kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta UNS, wilayah di bagian Barat merupakan daerah komplek pertokoan, jalan akses menuju Luwes dan
Wonogiri, wilayah Selatan merupakan daerah komplek pertokoan serta Pasar Gede Solo, dan di bagian Timur adalah daerah pertokoan dan juga Pasar Legi
Solo. Simpang empat ini terjadi dari pertemuan antara jalan Jendral Urip Sumoharjo sebagai jalan utama yang membentang dari Utara ke Selatan, jalan Ir.
Juanda yang membentang dari Barat dan jalan Sultan Syahrir dari arah Timur.
commit to user
39
3.4. Alat Pengamatan
Dalam pengamatan ini digunakan beberapa alat untuk menunjang pelaksanaan survei di lapangan, meliputi :
a. Formulir SIG untuk perhitungan Metode MKJI 1997. b. Roll Meter, digunakan untuk mengukur lebar ruas jalan.
c. Alat tulis, untuk mencatat hasil penelitian. d. Stop watch, digunakan untuk mencatat waktu nyala lampu lalu lintas pada
setiap fase. e. Arloji, dipakai untuk mengetahui dimulai dan diakhirinya waktu pencacahan.
3.5. Pelaksanaan Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan dengan mencatat semua jenis kendaraan yang melewati simpang Empat Warung Pelem. Pencatatan meliputi jumlah setiap gerakan belok
kiri, lurus, belok kanan. Pencatatan dilaksanakan selama 2 hari pada saat kondisi cerah, yaitu hari Senin
dan Kamis, 12 dan 15 Desember 2011: · Jam 06.00 – 08.00 WIB untuk jam puncak pagi
· Jam 11.00 – 13.00 WIB untuk jam puncak siang Survei dilakukan hari Senin karena hasil survei itu akan dijadikan sebagai
pembanding dengan hasil survei pada hari Kamis, meskipun survei pada hari Senin itu belum efisien arus lalu lintasnya seperti hari-hari lainnya. Sehingga
diperkirakan akan didapat volume arus lalu lintas persimpangan Warung Pelem kota Surakarta. Pada saat itu juga dilakukan pencatatan waktu nyala lampu lalu
lintas dan pengamatan kondisi lingkungan sekitar simpang empat Warung Pelem. Sedangkan untuk pengukuran data geometrik di persimpangan dilakukan pada
malam hari pukul 23.00 WIB sampai selesai agar pengukuran berjalan dengan lancar karena arus lalu lintas masih sepi.
commit to user
40 Cara pelaksanaan pengamtan dapat dilaksanakan sebagai berikut:
a. Menghitung data arus lalu lintas pada keempat pendekat. 1. Menyiapkan formulir pencatatan arus lalu lintas.
2. Penghitungan dilakukan untuk setiap interval waktu 10 menit pada masing- masing periode jam puncak.
3. Penghitungan dilakukan oleh 24 orang surveyor. 4. Hasil perhitungan dicatat pada formulir yang telah disediakan.
b. Menghitung waktu nyala lampu tiap fase 1. Menyiapkan formulir yang dibutuhkan dan stop watch.
2. Menghitung nyala lampu merah, kuning, dan hijau pada setiap fase dengan stop watch.
3. Mencatat hasil penghitungan pada formulir. 4. Pengukuran dilakukan secara berulang-ulang agar diperoleh hasil yang
akurat. c. Mengukur data geometrik persimpangan
1. Menyiapkan gambar sketsa persimpangan, meteran dan alat penerangan. 2. Satu orang petugas memegang alat penerangan dan member tanda pada
pengguna jalan agar berhati-hati untuk melindungi petugas pengukur. 3. Dua orang petugas mengukur data geometrik yang dibutuhkan.
4. Satu orang petugas untuk mencatat hasil geometrik dan hasil pegukuran dicatat pada formulir yang disediakan.
3.6. Analisis Data