Alat Bahan Cara kerja pemeriksaan IL-5 dalam serum

3.8 Identifikasi variabel

Variabel bebas : Kadar Interleukin-5 IL-5 dalam serum Variabel terikat : Derajat kepositifan uji tempel Variabel kendali : Tehnik pemeriksaan dan pengukuran kadar IL-5 dan uji tempel

3.9 Alat, bahan dan cara kerja

3.9.1 Alat

A. Quantikine ® kit. B. Alergen nikel sulfat 5 dalam vaseline dari Gama Alergen C. Alergen pottasium dichromate 0,5 dalam vaseline dari Gama Alergen D. Alergen cobalt chloride 1 dalam vaseline dari Gama Alergen E. Unit uji tempel persegi IQ Square Chamber dari Chemotechnique F. Plester G. Untuk pengambilan masing-masing sampel darah : a. Satu pasang sarung tangan. b. Satu buah alat ikat pembendungan torniquet. c. Satu buah spuit disposable 3 cc. d. Satu buah vacutainer tabung pengumpul darah steril 5 cc yang mengandung heparin. e. Satu buah plester luka. H. Satu unit alat sentrifuge alat pemusing untuk memisahkan serum. Universitas Sumatera Utara I. Microtube tabung mikro 1 ml untuk menyimpan serum. J. Satu buah freezer.

3.9.2 Bahan

A. Kapas alkohol 70 B. Dua ratus mikroliter larutan pretreatment IL-5 untuk masing-masing sampel. C. Dua puluh lima mikroliter serum darah kelompok pasien dermatitis kontak nikel dan kelompok kontrol.

3.9.3 Cara kerja pemeriksaan IL-5 dalam serum

A. Petugas laboratorium memakai sarung tangan steril lalu kulit tempat lokasi uji tempel dibersihkan dengan kasa kering atau bila kulit berminyak atau berkeringat dapat dengan kasa yang dibasahi NaCl 0,9 dan dibiarkan sampai kering. Lokasi penusukan harus bebas dari luka dan bekas lukasikatrik. Darah diambil dari vena mediana cubiti pada lipat siku. Ikatan pembendungan torniquet dipasang pada lengan atas dan pasien diminta untuk mengepal dan membuka telapak tangan berulang kali agar vena terlihat jelas. Lokasi penusukan didesinfeksi dengan kapas alkohol 70 dengan cara berputar dari dalam keluar. Spuit disiapkan dengan memeriksa jarum dan penutupnya. Setelah itu vena mediana cubiti ditusuk dengan posisi sudut 45 derajat dengan jarum menghadap ke atas. Darah dibiarkan mengalir ke dalam jarum kemudian jarum diputar menghadap ke bawah. Agar aliran darah bebas, pasien diminta untuk membuka kepalan tangannya dan darah dihisap sebanyak 8 cc. Torniquet dilepas, lalu jarum ditarik dengan tetap menekan Universitas Sumatera Utara lubang penusukan dengan kapas alkohol 70. Selanjutnya tempat bekas penusukan ditekan dengan kapas alkohol 70 sampai darah tidak keluar lagi. Kemudian bekas tusukan ditutup dengan plester. Darah kemudian dimasukkan ke dalam vacutainer 10 cc. Selanjutnya sampel darah segera dikirim ke Laboratorium Klinik Prodia Medan. B. Di Laboratorium Klinik Prodia Medan, sampel darah pasien dermatitis kontak nikel dan kontrol disentrifugasi menggunakan sentrifuge dengan kecepatan 1000 rpm selama 15 menit untuk mendapatkan serum. Serum yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam microtube 1 cc untuk penyimpanan serum. C. Setelah diperoleh serum, selanjutnya diambil 25 μl dari serum tersebut untuk kemudian dilarutkan secara manual dengan larutan pretreatment IL-5. D. Sampel pasien dermatitis kontak nikel dan kontrol kemudian disimpan dalam freezer pada suhu -25 o C yang akan stabil selama 12 bulan sebelum pemeriksaan. Hindari kontaminasi dan pajanan langsung terhadap sinar matahari. E. Sampel pasien dermatitis kontak nikel dan kontrol selanjutnya dikirim ke Laboratorium Klinik Prodia Pusat di Jakarta untuk pemeriksaan kadar Interleukin-5. Pengiriman sampel dari Laboratorium Klinik Prodia Medan ke Laboratorium Klinik Prodia Pusat di Jakarta yang dilakukan satu kali per minggu yaitu setiap hari Senin. Universitas Sumatera Utara F. Di Laboratorium Klinik Prodia Jakarta, proses pemeriksaan kadar IL-5 dilakukan setiap hari Rabu dan hasil analisisnya dapat diperoleh dalam waktu lebih kurang 1 jam. G. Hasil yang diperoleh kemudian dicatat sebagai nilai IL-5 dan kemudian dibandingkan dengan nilai referensi IL-5 0,06 – 1,08 pgml

3.9.4 Cara kerja uji tempel