24 sendiri, sementara pengetahuan masyarakat tentang artinya bencana dan
cara mencegah serta mengurangi resiko umumnya masih rendah.
3.1.2 Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi 1. Permasalahan dalam Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi pada setiap bidang sesuai dengan tupoksi adalah sebagai berikut :
a. Permasalahan dalam bidang ideologi dan wawasan kebangsaan 1. Makin hari rasa berbangsa dan bernegara makin memudar
2. Makin menurunnya moral dari generasi muda khususnya dam masyarakat umumnya
3. Sikap dan tindak masyarakat sudah jauh dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
b. Permasalahan pada kewaspadaan dan pembinaan masyarakat 1. Karakteristik daerah yang dibangun dalam kondisi yang masih
terbatas yang berpotensi menimbulkan kerawanan social 2. Masih lemahnya koordinasi antar lembaga sektoral dibidang
kewaspadaan diri c. Permasalahan pada bidang politik dalam negeri
1. Masih terbatasnya pendidikan politik pada masyarakat dan generasi muda
2. Masih kurangnya kesadaran masyarakat mendaftarkan ormas dan LSM
3. Masih kurangnya kesadaran pengurus partai politik penerima bantuan dalam penyelesaian administrasi
2. Permasalahan dalam Urusan Penanggulangan Bencana Daerah
Beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi pada setiap bidang sesuai dengan tupoksi adalah sebagai berikut :
a. Permasalahan Penanggulangan Bencana pada saat Pra Bencana 1. Keterbatasan anggaran Pemerintah Daerah
2. Lemahnya kemampuan sumber daya manusia staf Pemerintah Daerah 3. Kelembagaan belum representative
4. Lemahnya koordinasi antar instansi
25 5. Belum adanya aturan dari Peraturan Daerah tentang Penanggulangan
Bencana 6. Dampak perubahan iklim yang mempengaruhi variable risiko bencana
masih belum diperhitungan secara mendalam dalam kajian risiko bencana
7. Sosialisasi penanggulangan bencana kemasyarakat masih sangat kurang
8. Lemahnya kesadaran masyarakat akan potensi bencana 9. Belum lengkapnya protap penanggulangan bencana
10.Belum memadainya kapasitas Tim Reaksi Cepat TRC b. Permasalahan Penanggulangan Bencana pada Saat Bencana
1. Sumber daya belum optimal 2. Kendala peralatan
3. TRC membutuhkan tim khusus terlatih, peralatan, sertifikasi, lingkup kerja yang jelas , peningkatan sumber daya manusia , peralatan
perorangan 4. Butuh Tim SAR yang terlatih dalam berbagai medan
c. Permasalahan Penanggulangan Bencana pada Saat Bencana 1. Ketidak pastian koordinasi dalam melakukan rehabilitasi
2. Pendataan yang tidak akurat dan lengkap 3. Batas waktu pemberian bantuan kurang jelas
4. Perlu rumusan yang jelas tentang standar kerusakan akibat bencana 5. Bantuan tidak sesuai kebutuhan
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Dalam RPJMD Kota Payakumbuh tahun 2012 -2017 , Visi Kota
Payakumbuh dalam jangka menengah adalah “ Terwujudnya Payakumbuh menjadi kota yang maju, sejahtera dan religius , pro rakyat , berbasis
ilmu pengetahuan dan pendidikan yang berlandaskan kepada Adat Basandi Syarak , Syarak Basandi Kitabullah”
Adapun Misi pembangunan sebagai penjabaran Visi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Menjadikan Payakumbuh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasis ekonomi kerakyatan di Sumatera Barat
2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, professional dan bebas KKN
26 3. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia dan menjunjung tinggi
nilai-nilai agama ditengah masyarakat sesuai dengan falsafah Adat Basandi Syarak , Syarak Basandi Kitabullah
4. Mewujudkan pendidikan yang merata , berkualitas dan berkarakter untuk mewujudkan sumberdaya manusia Kota Payakumbuh yang berilmu dan
bermoral 5. Meningkatkan kualitas kesehatan dan pelayanan kesehatan masyarakat
6. Melakukan revitalisasi
nagari dan
memberdayakan kelembagaan
masyarakat adat lokal yang ada didalam wilayah Kota Payakumbuh, agar efektif berperan dan berpartisipasi dalam membangun masyarakat dan Kota
Payakumbuh 7. Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum sesuai
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota Payakumbuh Terkait dengan urusan kesatuan bangsa dan politik sangat diperlukan
rencana yang matang serta melalui proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan unsur pemangku kepentingan didalamnya , guna
pemanfaatan dan pengalokasian sumberdaya yang ada, dalam rangka meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa dalam suatu lingkungan
wilayahdaerah dalam jangka waktu tertentu.
3.3 Telaahan Renstra KL dan Renstra Propinsi
Penjabaran dari arah Kebijakan Nasional bidang Penanggulangan Bencana tahun 2010-2014 , diarahkan kepada pengarusutamaan pengurangan
resiko bencana sebagai prioritas nasional dan daerah, penguatan kapasitas penanggulangan bencana dipusat dan daerah, optimalisasi instrument
pengendalian pemanfaatan ruang dalam aspek pengurangana resiko bencana, mendorong
keterlibatan dan
partisipasi masyarakat
dalam upaya
penanggulangan bencana , peningkatan sumberdaya penanganan kedaruratan dan bantuan kemanusiaan serta percepatan pemulihan wilayah yang terkena
dampak bencana. Dalam RPJMD Propinsi Sumatera Barat tahun 2010-2015 , visi
Pembangunan Jangka Menengahnya adalah “Terwujudnya Masyarakat
Sumatera Barat Madani yang Adil , Sejahtera dan Bermartabat”