Kesimpulan Implementasi Perda Nomor 05 Tahun 2010 Tentang Retribusi Jasa Usaha Angkutan Umum Ditinjau dari Hukum Administrasi Negara (Studi Kota Padang Sidempuan)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diselesaikan di depan, maka dapat ditarik kesimpulan dalam skripsi ini yaitu ; 1. Pengelolaan retribusi jasa usaha angkutan umum sebagai salah satu sumber PAD di kota Padangsidimpuan dilakukan oleh Kantor Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika pada 3 tiga tahun terakhir ini yaitu tahun 2011, 2012, dan 2013, telah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, yaitu dengan proses atau cara sebagai berikut : a Petugas memungut retribusi angkutan umum di tempat pemungutan retribusi TPR yang berada di terminal kepada supir angkutan umum dengan menggunakan karcis atau yang dipersamakan dengan Surat Ketetapan Retribusi Daerah SKRD b Petugas menyetor dan melaporkan jumlah hasil pungutan retribusi kepada Komandan Regu atau petugas yang mengkoordinasi di lapangan. c Komandan Regu menyetor dan melaporkan jumlah retribusi kepada Kasi Terminal perparkiran dan Pos Retribusi d Kasi Terminal Perparkiran dan Pos Retribusi akan menyerahkan kepada Kabid dan Bendahara Bidang Sarana dan Prasarana untuk di setor ke Kas Daerah Kota Padangsidmpuan melalui Bank dan dengan Surat Tanda Setoran. Universitas Sumatera Utara e Kabid Bidang Sarana dan prasarana akan melaporkan hasil retribusi dengan Surat Tanda Setoran tersebut ke Kepala Dinas Namun demikian sekalipun sudah dikelola sesuai ketentuan dan peraturan yang ada, ternyata hasilnya belum dapat memberikan kontribusi PAD kota Padangsidimpuan secara signifikan hal ini dapat terlihat pada belum tercapainya target yang telah ditentukan dari tahun 2011, 2012, dan 2013. Seperti pada tahun 2011 target yang ditentukan adalah Rp.504.000.000, sedangkan realisasinya hanya mencapi Rp. 106.432.000 atau hanya sekitar 32 dari yang ditentukan dengan kriteria efektifitas c Cukup . Tahun 2012 target yang ditentukan Rp. 504.000.000, terealisasi sebesar Rp. 202. 750.000 atau sebesar 40,23 dari terget yang ditentukan dengan kriteria efeltifitas B Baik . Dan pada tahun 2013 target yang ditentukan Rp. 750. 000. 000, dengan realisasi Rp. 251.190.000 atau hanya sebesar 34 dengan kriteria Efektifitas C Cukup . 2. Pelaksanaan retribusi jasa usaha angkutan umum kota Padangsidimpuan telah sesuai dengan Perda Nomor 5 Tahun 2010 tentang Retribusi Jasa Usaha. Namun Hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan yang seharusnya menjadi target yang ditentukan tiap tahunnya bagi retribusi untuk angkutan umum yaitu sebesar Rp. 427. 515. 000, sebenarnya nilai nominal retribusi terminal tiap tahunnya terus meningkat namun target menurun.hal itu terjadi karena berbagai macam persoalan antara lain berkurangnya angkutan umum yang memasuki terminal, selain itu banyaknya pungutan – pungutan liar atau Universitas Sumatera Utara terminal terminal liar yang berada di beberapa titik di kota Padangsidimpuan sehingga supir angkot merasa terbebani atas pungutan retribusi tersebut. 3. Adapun kendala yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Padangsidimpuan dalam hal pengelolaan retribusi jasa usaha angkutan umum antara lain sebagai berikut : a Kurangnya sosialiasi tentang peraturan tentang perpajakan dan retribusi kepada masyarakat, b Kesadaran warga masyarakat dalam membayar retribusi masih rendah, c Prasarana penunjang operasional para petugas di lapangan kurang memadai d Adanya petugas yang tidak bertanggung jawab dalam menyerahkan hasil retribusi dan menyetor tidak sesuai dengan yang di dapatkan. e Kurangnya jumlah petugas dan ketersedian tenaga-tenaga profesional yang mampu menangani perkara retribusi masih minim f Tidak adanya ketegasan atau sanksi hukum yang tepat bagi masyarakat yang tidak membayar retribusi terminal g Belum adanya pemahaman dari semua unit kerja terkait dengan tugas pokok, fungsi serta kewenangan satuan kerja yang menangani retribusi terminal. h Adanya oknum operator dari masing-masing bagian yang belum mempunyai sikap mental jujur serta penuh tanggung jawab. Universitas Sumatera Utara

B. Saran