2. Manfaat Penulisan
Menelaah  batasan  permasalahan  di  atas,  penelitian  ini  nantinya  diharapkan memberi faedah sebagai berikut :
a. Dari  segi  teoritis,  sebagai  suatu  wujud  penambahan  literatur  di  bidang
administrasi  pemerintahan  daerah  khususnya  di  bidang  retribusi  Angkutan Umum.
b. Dari  segi  praktis,  sebagai  wujud  sumbang  pikiran  dan  upaya  pemantapan
kinerja aparatur pemerintahan di daerah terutama dalam pengelolaan retribusi angkutan umum di daerah.
D.  Keaslian Penulisan
Berdasarkan  hasil  penelusuran  kepustakaan,  ternyata  penulisan  yang berkaitan dengan “Implementasi Perda Nomor 05 tentang Retribusi Jasa Usaha
Angkutan  Umum  Ditinjau  dari  Hukum  Administrasi  Negara    Studi  Kota Padangsidimpuan  , belum pernah ada sebelumnya.
Oleh  karenanya  dapat  dikatakan  bahwa  penulisan  ini  asli  dan  dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
E.  Tinjauan Pustaka
Untuk  memberikan  pengertian  yang  sesuai  dengan  yang  di  harapkan, terlebih dahulu Penulis akan mencoba menguraikan pengertian dasar dari pokok
bahasan  skripsi  ini  yang  telaah  dari  aspek  Hukum  Administrasi  Negara  sebagai berikut :
1.
Pengertian Implementasi
Arti kata implementasi adalah pelaksanaan atau penerapan.
Universitas Sumatera Utara
8
Pengertian Implementasi Para Ahli, http:www.jualbeliforum.compendidikan215357-  pengertian- implementasi-menurut-para-ahli.html  , di akses Januari 29, 2014
9
Undang – Undang  Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang – Undangan Pasal 1
angka 8
Pengertian Implementasi menurut beberapa ahli : Majone  dan  Wildavsky  dalam  Nurdin  dan  Usman,  2002,  mengemukakan
implementasi sebagai evaluasi. Browne  dan  Wildavsky  dalam  Nurdin  dan  Usman,  2004:70  mengemukakan
bahwa  ”implementasi  adalah  perluasan  aktivitas  yang  saling  menyesuaikan”. Pengertian  implementasi  sebagai  aktivitas  yang  saling  menyesuaikan  juga
dikemukakan oleh Mclaughin dalam Nurdin dan Usman, 2004. Implementasi  menurut  Schubert  dalam  Nurdin  dan  Usman,  2002:70
mengemukakan bahwa ”implementasi adalah sistem rekayasa.” Pengertian-pengertian  di  atas  memperlihatkan  bahwa  kata  implementasi
bermuara  pada  aktivitas,  adanya  aksi,  tindakan,  atau  mekanisme  suatu  sistem. Ungkapan  mekanisme  mengandung  arti  bahwa  implementasi  bukan  sekadar
aktivitas,  tetapi  suatu  kegiatan  yang  terencana  dan  dilakukan  secara  sungguh- sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh
karena  itu,  implementasi  tidak  berdiri  sendiri  tetapi  dipengaruhi  oleh  obyek berikutnya yaitu kurikulum.
8
2. Pengertian Peraturan Daerah
Perda  kabupaten    kota  adalah  Peraturan  Perundang  -  undangan  yang dibentuk  oleh  Dewan  Perwakilan  Rakyat  Daerah  Kabupaten  atau  Kota  dengan
persetujuan bersama Bupati atau Walikota
9
Hierarki  peraturan  perundang  -  undangan  dalam  sistem  hukum  di Indonesia  mengacu  pada  Pasal  7  Ayat  1  Undang  -  Undang  Nomor  12  Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
10
Ibid Pasal 7 ayat 1
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
c. Undang-UndangPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
d. Peraturan Pemerintah;
e. Peraturan Presiden;
f. Peraturan Daerah Provinsi; dan
g. Peraturan Daerah Kabupaten  Kota.
10
Dan kekuatan hukumnya ditegaskan pada pasal 7 ayat 2 : Kekuatan  hukum  Peraturan  Perundang-undangan  sesuai  dengan  hierarki
sebagaimana dimaksud pada ayat 1. Pasal 8 ayat 1 dan 2 :
1 Jenis  Peraturan  Perundang-undangan  ini  mencakup  peraturan  yang
ditetapkan  oleh  Majelis  Permusyawaratan  Rakyat,  Dewan  Perwakilan Rakyat,  Dewan  Perwakilan  Daerah,  Mahkamah  Agung,  Mahkamah
Konstitusi,  Badan  Pemeriksa  Keuangan,  Komisi  Yudisial,  Bank  Indonesia, Menteri, badan, lembaga, atau komisi yang setingkat  yang dibentuk dengan
Undang-Undang  atau  Pemerintah  atas  perintah  Undang-Undang,  Dewan Perwakilan  Rakyat  Daerah  Provinsi,  Gubernur,  Dewan  Perwakilan  Rakyat
Daerah  Kabupaten    Kota,  Bupati    Walikota,  Kepala  Desa  atau  yang setingkat.
2 Peraturan  perundang  –  undangan  sebagaimana  yang  dimaksud  dalam  ayat
1  diakui  keberadaannya  dan  mempunyai  kekuatan  hukum  mengikat
Universitas Sumatera Utara
11
Ibid Pasal 7 ayat 2
12
Ibid Pasal 9 ayat 1 dan 2
13
http:tehangatsekali.blogspot.com201111tata-perundangan-menurut-uu-no12-tahun.html, diakses januari 29, 2014
14
Ibid
sepanjang  diperintahkan  oleh  Undang – undang yang lebih Tinggi atau dibentuk
berdasarkan kewenangan
11
Pada  pasal  Pasal  9  ayat  1  dan  2  Undang –  undang  Nomor  12  Tahun  2011
dijelaskan  bahwa    Suatu  undang-undang  yang  diduga  bertentangan  dengan Undang-Undang  Dasar  Negara  Republik  Indonesia  Tahun  1945,  maka
pengujiannya  dilakukan  oleh  Mahkamah  Konstitusi.  Sedangkan,  suatu  Peraturan Perundang-undangan  di  bawah  Undang  -  Undang  diduga  bertentangan  dengan
Undang-Undang, pengujiannya dilakukan oleh Mahkamah Agung
12
. Peraturan  Daerah  Kabupaten    Kota,  yang  berlaku  di  kabupaten    kota
tersebut.  dibentuk  oleh  DPRD  Kabupaten    Kota  dengan  persetujuan  bersama Bupati  Walikota. Peraturan Daerah Kabupaten  Kota tidak subkordinat terhadap
Peraturan  Daerah  Provinsi.  Materi  muatan  Peraturan  Daerah  Kabupaten    Kota berisi  materi  muatan  dalam  rangka  penyelenggaraan  otonomi  daerah  dan  tugas
pembantuan  serta  menampung  kondisi  khusus  daerah  danatau  penjabaran  lebih lanjut Peraturan Perundang - undangan yang lebih tinggi
13
. Undang-Undang  Nomor  11  Tahun  2006  tentang  Pemerintahan  Aceh
merupakan tatanan hukum  dalam sistem hukum  dan sistem perundang-undangan nasional.  Dalam  Pasal  1  angka  21,  ditentukan  bahwa  “Qanun  Aceh  adalah
peraturan  perundang-undangan  sejenis  peraturan  daerah  provinsi  yang  mengatur penyelenggaraan  pemerintahan  dan  kehidupan  masyarakat  Aceh.”  Dalam  Pasal
233  ayat  1  ditentukan  bahwa  “qanun  dibentuk  dalam  rangka  penyelenggaraan Pemerintahan  Aceh,  pemerintahan  kabupaten    kota,  dan  penyelenggaraan  tugas
pembantuan.”
14
Universitas Sumatera Utara
15
Undang - Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang  Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Pasal 1
Dari  hal  di  atas  dapat  dilihat  bahwa  kedudukan  Qanun  dengan  Perda  Provinsi mempunyai hubungan yang sederejat tingkatannya.
3. Pengertian Retribusi Jasa Usaha
Dalam  Undang  -  Undang  Nomor  28  tahun  2009  tentang  Pajak  Daerah  dan Retribusi  Daerah  pasal  1  angka  64,  65,  dan  67  disebutkan  beberapa  pengertian
antara lain : 64 Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut Retribusi, adalah pungutan daerah
sebagai  pembayaran  atas  jasa  atau  pemberian  izin  tertentu  yang  khusus disediakan  danatau  diberikan  oleh  Pemerintah  Daerah  untuk  kepentingan
orang pribadi atau badan. 65  Jasa  adalah  kegiatan  pemerintah  daerah  berupa  usaha  dan  pelayanan  yang
menyebabkan  barang,  fasilitas,  atau  kemanfaatan  lainnya  yang  dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.
67  Jasa  Usaha  adalah  jasa  yang  disediakan  oleh  pemerintah  daerah  dengan menganut  prinsip-prinsip  komersial  karena  pada  dasarnya  dapat  pula
disediakan oleh sektor swasta.
15
F.  Metode Penelitian