Komponen Pengungkit petunjuk monitoring dan evaluasi pelaksanaan rbp gel iii tahun 2016 2019

7 Petunjuk Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 c. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas pelaksanaan system manajemen kinerja organisasi. Hasil yang diharapkan melalui program ini adalah: 1 meningkatnya kualitas penerapan sistem akuntabilitas keuangan dan kinerja yang terintegrasi; 2 meningkatnya kualitas penerapan sistem pengadaan barang dan jasa yang adil, transparan, dan profesional; 3 meningkatnya penerapan sistem manajemen kinerja nasional; 4 meningkatnya akuntabilitas aparatur. Sasaran yang akan dicapai melalui program ini adalah meningkatnya kinerja instansi pemerintah dengan ukuran keberhasilan peningkatan nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah AKIP mencapai 70 sebelumnya 68,04. Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program ini digunakan satu kegiatan indikator yaitu pembangunanpengembangan teknologi informasi dalam manajemen kinerja. Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah: 1 dokumen perjanjian kinerja sudah sesuai Perkap Nomor 6 Tahun 2015? 2 telah tersedia alat pengolah data dengan menggunakan aplikasi BPP dan GPP pada tingkat Mabes Polri dan Polda? 3 Personel Polri telah mengikuti pelatihan pengadaan barang dan jasa dan 50 peserta pelatihan bersertifiksasi PBJ? 4 Polres, Polda dan Satker Mabes, telah menggunakan e-proc? 5 Naskah IKU, sudah disusun? d. Program Penguatan Kelembagaan. Program ini bertujuan untuk membentuk organisasi pemerintahan yang tepat struktur, efektif, efisien dan berkinerja tinggi. Hasil yang diharapkan melalui program ini adalah: 1 meningkatnya kualitas pelaksanaan agenda reformasi birokrasi nasional; 2 meningkatnya ketepatan ukuran, ketepatan fungsi dan sinergisme kesinergisan kelembagaan KementerianLembaga pemerintah non KementerianLembaga non struktural; 8 Petunjuk Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 3 menurunnya tumpang tindih tugas dan fungsi antar Kementerian Lembaga dan antar KementerianLembaga dengan Pemerintah daerah; 4 meningkatnya kejelasan pembagian kewenangan antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupatenkota; 5 meningkatnya sinergisme kelembagaan antara instansi pemerintah pusat dan daerah; 6 meningkatnya sinergisme dan penguatan kelembagaan pada masing- masing bidang pembangunan; 7 meningkatnya kinerja aparatur. Sasaran yang akan dicapai melalui program ini adalah terwujudnya organisasi Polri yang tepat ukuran, tepat fungsi, tidak tumpang tindih dan bersinergi antar instansi, sehingga mampu mendorong upaya perwujudan tata kelola kepolisian yang baik, dengan ukuran keberhasilan postur Polri yang tepat fungsi tepat ukuran dan Indeks Kelembagaan berdasarkan PMPRB Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri dan Indeks Tata Kelola Polri ITK dengan nilai 70 sebelumnya 67,23 dari skala 1-100. Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program ini digunakan satu kegiatan indikator yaitu evaluasi dan restrukturisasi kelembagaan di lingkungan Polri. Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah: 1 Polsek baru hasil evaluasi dan restrukturisasi kelembagaan di lingkungan Polri, sudah terbentuk? 2 Peningkatan Rumah Sakit Bhayangkara dari tingkat IV menjadi tingkat III, sudah terbentuk? 3 Polda Sulawesi Barat dan Kalimantan Utara, sudah terbentuk? 4 Kep Kapolri tentang Peningkatan Tipologi Polres, sudah tersusun? 5 Perkap tentang SOTK tingkat Mabes Polri, Polda dan Polres, sudah tersusun? 6 MoU Sinergi tingkat pusat dan daerah, sudah terealisasi? e. Program Penguatan Tatalaksana. Program ini bertujuan untuk membentuk proses manajemen birokrasi yang sederhana, transparan, efektif dan efisien berbasis TIK. Hasil yang diharapkan melalui program ini adalah: 1 meningkatnya penerapan sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, cepat, terukur sederhana, transparan, partisipatif, dan berbasis e-Government; 9 Petunjuk Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 2 meningkatnya kualitas tata hubungan antara pemerintah pusat dan daerah; 3 meningkatnya penerapan keterbukaan informasi publik; 4 meningkatnya penerapan sistem pengadaan barang dan jasa secara elektronik; 5 meningkatnya penerapan manajemen kearsipan yang handal; 6 meningkatnya kualitas pelayanan. Sasaran yang akan dicapai melalui program ini ada 2 point yaitu 1 terwujudnya ketatalaksanaan yang efektif dan efisien dalam rangka mendorong upaya perwujudan tatakelola kepolisian yang baik, dengan ukuran keberhasilan yaitu penerapan ketatalaksanaan yang baik dan Indeks Tatalaksana dengan ITK di atas rata-rata nasional atau setara nilai 7 dari skala 1-10 dan 2 terwujudnya ketatalaksanaan yang berbasis elektronik yang menyeluruh dan terpadu dengan ukuran keberhasilan skor Indeks e-Government dengan nilai 2,66 dan penggunaan e-procurement s.d. 80. Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program ini digunakan empat kegiatan indikator: 1 Perluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan; Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah: a Satker telah menerapkan LPSE pengadaan barang dan jasa pada tingkat Satker, sudah terealisasi dan ada data dukung? b Penerapan e-document tingkat Mabes Polri dan 32 Satker Polda, penerapan pengintegrasian e-office e-post, Aplikasi Naskah Dinas Elektronik ANDE, Sistem Informasi Kearsipan Dinamis SIKD dan aplikasi daftar nama pejabat, sudah terealisasi? c Perkap Kapolri tentang Almatsus Polri, sudah terealisasi? d hasil kajian HTCK pada tingkat Polda, 54 HTCK Polair pada tingkat Polda dan Polres, 25 HTCK Satfung Mabes, sudah dilaksanakan? 2 Penerapan efisiensi penyelenggaraan Pemerintah; Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah: a SOP Satfung Mabes Polri, sudah terealisasi dan ada data dukung? b dokumen Perhitungan tunjangan kinerja berdasarkan Analisa Beban Kerja ABK, sudah terealisasi dan ada data dukung? 10 Petunjuk Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 3 Implementasi Undang-Undang Keterbukaan Infomasi; Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah: a rencana umum pengadaan barangjasa seluruh Satker di lingkungan Polri dapat diakses publik, sudah terealisasi? b dokumen laporan evaluasi, sudah terealisasi? c dokumen laporan evaluasi Perkap, sudah terealisasi? 4 Penerapan sistem kearsipan yang handal. Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah e-post, ANDE, SIKD dan aplikasi daftar nama pejabat, sudah terealisasi dan ada data dukung ? f. Program Penguatan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme anggota Polri, hasil yang diharapkan melalui program ini adalah: 1 meningkatnya kemampuan unit yang mengelola SDM ASN untuk mewujudkan SDM aparatur yang kompeten dan kompetitif; 2 meningkatnya kepatuhan instansi untuk penerapan manajemen SDM aparatur yang berbasis merit; 3 meningkatnya jumlah instansi yang mampu menerapkan manajemen kinerja individu untuk mengidentifikasi dan meningkatkan kompetensi SDM aparatur; 4 meningkatnya jumlah instansi untuk membentuk talent pool kelompok suksesi untuk pengembangan karier pegawai di lingkungannya; 5 meningkatnya jumlah instansi yang mampu mewujudkan sistem informasi manajemen SDM yang terintegrasi di lingkungannya; 6 meningkatnya penerapan sistem pengembangan kepemimpinan untuk perubahan; 7 meningkatnya pengendalian penerapan sistem merit dalam Manajamen SDM aparatur; 8 meningkatnya profesionalisme aparatur. Sasaran yang akan dicapai melalui program ini adalah meningkatnya profesionalisme anggota Polri, dengan ukuran keberhasilan skor Indeks Profesionalitas anggota Polri 86 dari skor 1-100; Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program ini digunakan 14 kegiatan indikator: 1 perbaikan berkelanjutan sistem perencanaan kebutuhan personel Polri; Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah : 11 Petunjuk Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 a dokumen perencanaan kebutuhan personel Polri tahun 2015-2019, sudah tersedia? b Keputusan Kapolri tentang pendistribusian hasil didik secara proporsional dengan mempertimbangkan kebutuhan Satker dan Satwil dan kaderisasi personel, sudah tersedia? 2 perumusan dan penetapan kebijakan sistem rekruitmen dan seleksi secara transparan dan berbasis kompetensi; Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah: a 10 anggota Polri yang direkrut dari wilayah perbatasan negara, wilayah pesisir dan pulau-pulau terluar, sudah dilaksanakan? b 33 Polda menggunakan teknologi online, sudah terlaksana? c Pelaksanaan rekrutmen yang proaktif melalui kampanye rekrutmen setiap hari sepanjang tahun di 453 Polres , sudah dilaksanakan? 3 perumusan dan penetapan kebijakan sistem promosi secara terbuka; Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah Peraturan Kapolri tentang sistem promosi terbuka di lingkungan Polri, sudah tersedia? 4 perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan assessment center; Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah: a Peraturan ASSDM Kapolri tentang Kebijakan kompetensi dalam jabatan struktural di tingkat Mabes, Polda, Polres dan Polsek maupun jabatan fungsional umum, sudah ditetapkan? b Hasil revisi Peraturan Kapolri tentang Assessment Center, sudah ditetapkan? c Peraturan Kapolri tentang Assessment Center, sudah ditetapkan? d Penyelenggaraan uji kompetensi jabatan dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test CAT di tingkat Mabes Polri dan 16 Polda, sudah dilaksanakan? e pelatihan dan sertifikasi bagi para assessor di 33 Polda, sudah dilaksanakan? 5 perumusan dan penetapan kebijakan penilaian kinerja personel Polri; Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah Peraturan Kapolri tentang Sistem Penilaian Kinerja Individu, sudah terealisasi? 12 Petunjuk Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 6 perumusan dan penetapan kebijakan reward and punishment berbasis kinerja; Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah Peraturan Kapolri tentang Reward and punishment system, sudah ditetapkan dan diimplementasikan? 7 pembangunanpengembangan sistem informasi personel Polri; Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah telah tersedia aplikasi rekam jejak personel Polri di seluruh Satker Mabes Polri dan 33 Polda ? 8 perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan personel Polri; Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah Peraturan Kapolri tentang penerimaan anggota Polri terpadu, sudah ditetapkan dan diimplementasikan? 9 perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatanpengembangan data base profil kompetensi calon dan pejabat tinggi Polri; Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah Keputusan Kapolri tentang Sistem Pembinaan Karier, sudah ditetapkan? 10 perumusan dan penetapan kebijakan pengendalian kualitas pendidikan dan pelatihan; Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah Laporan hasil evaluasi dan validasi, sudah disusun? 11 penerapan sistem promosi secara terbuka, kompetitif dan berbasis kompetensi didukung oleh makin efektifnya pengawasan; Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah: a naskah profil kompetensi jabatan, sudah diterapkan? b Assesment tingkat Mabes, di 33 Polda dan Polres, sudah dilaksanakan? 12 menyusun dan menetapkan pola karier; Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah : a Peraturan Kapolri tentang sistem promosi terbuka di lingkungan Polri, sudah ditetapkan? b Assesment tingkat Mabes, 33 Polda dan Polres, sudah dilaksanakan? 13 Petunjuk Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 13 pengukuran gap competency kesenjangan kompetensi antara pemangku jabatan dan syarat kompetensi jabatan; Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah laporan Hasil Monitoring dan evaluasi, sudah disusun? 14 penguatan sistem dan kualitas pendidikan dan pelatihan untuk mendukung kinerja. Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah MoU, sudah terealisasi? g. Program Penguatan Peraturan Perundang –Undangan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kebijakan publik berbasis kebutuhan publik. Hasil yang diharapkan melalui program ini adalah: a. meningkatnya keterlibatan publik dalam proses perumusan kebijakan; b. meningkatnya kualitas regulasi yang melindungi, berpihak pada publik, harmonis, tidak tumpang tindih dan mendorong iklim kondusif bagi publik. Sasaran yang akan dicapai melalui program ini adalah meningkatnya kualitas peraturan perundang-undangan, dengan ukuran keberhasilan tercapainya peraturan perundang-undangan yang harmonis, sinkron dan pelaksanaannya efektif dan efisien; Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program ini digunakan dengan tiga kegiatan indikator: a. evaluasi secara berkala berbagai peraturan perundang-undangan yang sedang diberlakukan; Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah Pemetaan Perkap sudah dilaksanakan? b. menyempurnakanmengubah berbagai peraturan perundang-undangan yang dipandang tidak relevan lagi, tumpang tindih atau disharmonis dengan peraturan perundang-undangan lain; Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah hasil harmonisasi dan sinkronisasi Perkap, sudah tercapai 100 42 Perkap? c. melakukan deregulasi untuk memangkas peraturan perundang-undangan yang dipandang menghambat pelayanan. Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah hasil revisi Perkap 26 Tahun 2010, sudah terealisasi? 14 Petunjuk Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 h. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik secara terus menerus. Hasil yang diharapkan melalui program ini adalah: 1 meningkatnya sistem monitoring dan evaluasi terhadap kinerja pelayanan publik; 2 meningkatnya kualitas pelayanan publik sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat; 3 meningkatnya profesionalisme aparatur. Sasaran yang akan dicapai melalui program ini ada 2 point yaitu 1 meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan ukuran keberhasilan skor hasil Survei Kepuasan Masyarakat SKM 90 dan 2 meningkatkan kapasitas manajemen penyelenggaraan pelayanan publik dengan ukuran keberhasilan jumlah inovasi pelayanan, hasil evaluasi kinerja penyelenggara pelayanan publik, skor Indeks Integritas Pelayanan Publik dengan nilai 8,5; Persentase tingkat kepatuhan dalam pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, tindak lanjut pengaduan pelayanan publik dan Public Service Index dengan menetapkan Zona Hijau ada pelayanan di 10 Satpas dan 453 pelayanan SKCK. Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program ini digunakan empat kegiatan indikator: 1 penerapan pelayanan satu atap; 2 percepatan pelayanan menjadi maksimal 15 hari; 3 deregulasi dalam rangka mempercepat proses pelayanan 4 pembangunanpengembangan penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah: a Bidang Lalu Lintas 1 koordinasi dengan Dinas Kependudukan Kementerian Dalam Negeri terkait penggunaan NIK dalam pelayanan penerbitan dan perpanjangan SIM online, sudah terealisasi? 2 revisi Kerja sama dengan PT BRI Tbk pembayaran PNBP bidang SIM dengan sistem SIMPONI, sudah terealisasi? 3 penambahan mobil SIM Keliling tingkat Polres, sudah terealisasi? 15 Petunjuk Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 4 unit layanan SIM online sebanyak 399 satpas, sudah terealisasi? 5 revisi Perkap 9 Tahun 2012 tentang SIM, sudah terlaksana? 6 pelatihan dan sertifikasi kompetensi petugas penguji SIM di seluruh Satpas Indonesia, sudah terlaksana? 7 Standarisasi tata layanan dan gedung di 11 Kantor Satpas pada 10 Polda: Satpas Daan mogot Polda Metro Jaya, Satpas Polrestabes Semarang Polda Jateng, Satpas Polresta Surakarta Polda Jateng, Satpas Polresta Manado Polda Sulut, Satpas Polresta Jogyakarta Polda DIY, Satpas Polresta Denpasar Polda Bali, Satpas Polrestabes Surabaya Polda Jatim, Satpas Polrestabes Bandung Polda Jabar, Satpas Polresta Samarinda Polda Kaltim, Satpas Polrestabes Makassar Polda Sulsel, dan Satpas Polresta Medan Polda Sumut, sudah terlaksana? 8 Mewujudkan Zona bebas percaloan layanan SIM di 10 Satpas Daan mogot Polda Metro Jaya, Satpas Polrestabes Bandung Polda Jabar, Satpas Polrestabes Semarang Polda Jateng, Satpas Polresta Medan Polda Sumut, Satpas Polrestabes Surabaya Polda Jatim, Satpas Polrestabes Makassar Polda Sulsel, Satpas Polresta Palembang Polda Sumsel, Satpas Polresta Pontianak Polda Kalbar, Satpas Polres Cimahi Polda Jabar, Satpas Polres Banyumas Polda Jateng, sudah terlaksana? 9 Score survey Indeks Kepuasan Masyarakat IKM, sudah tercapai 90? 10 penambahan hardware dan software pada unit layanan BPKB dan STNK di 33 Polda, sudah terlaksana? 11 revisi Perkap 5 tahun 2012 tentang Regident Ranmor, sudah terlaksana? 12 pelatihan dan sertifikasi kompetensi petugas penerbit BPKB dan STNK di seluruh Indonesia, sudah terlaksana? 13 operasional Regident Ranmor yang terintegrasi di 33 Polda dengan Korlantas Polri, sudah terlaksana? 14 mewujudkan Zona bebas percaloan layanan Samsat dan unit BPKB di Polda Metro Jaya, Samsat Polda Jabar, Samsat Polda Jateng, Samsat Polda Sumut, Samsat Polda Jatim, Samsat Polda Sulsel, Samsat Polda Sumsel, Samsat Polda Kalbar, Samsat Polres Cimahi Polda Jabar, Samsat Polres Banyumas Polda Jateng, sudah terlaksana? 16 Petunjuk Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 b Bidang Intelkam 1 mewujudkan Zona bebas percaloan pelayanan SKCK di 33 Polda dan 453 Polres, sudah terealisasi? 2 sertifikasi kompetensi petugas penerbitan SKCK di 33 Polda dan 453 Polres, sudah terealisasi? 3 aplikasi penerimaan dan penyetoran PNBP secara online di 1 Mabes Polri, 33 Polda, 453 Polres dan 4.872 Polsek, sudah terealisasi? 4 laporan hasil Survei Kepuasan Masyarakat SKM di 453 Polres dengan score indeks 90 , sudah terealisasi? 5 naskah deklarasi pernyataan zona bebas percaloan SKCK di tingkat Mabes Polri, 33 Polda dan 453 Polres, sudah terealisasi? 6 Membangun Link Sistem online tentang Data Kriminalitas perorangan dengan Pusiknas di tingkat Mabes Polri, 33 Polda dan 453 Polres, sudah terbangun? 7 Penerapan Sistem First In First Out di level Polda dan Polres, sudah terealisasi? c Bidang Binmas 1 Peraturan Direktur dan Perkabaharkam tentang Alternative Dispute ResolutionRestorative Justice, sudah tersusun? 2 unit system aplikasi BUJP online, sudah tersedia? 3 dokumen Peraturan KabaharkamDir Binmas ttg layanan BUJP online, sudah tersusun? 4 Unit mobile SPM pada tingkat Polda dan tingkat Polres, sudah tersedia? d Bidang Polair 1 kejadian pencurian di atas kapal di 10 hot spot area prioritas dan di luar hot spot berdasarkan laporan hasil kegiatan pengamanan, sudah berkurang tidak melebihi 25 di tahun 2016? 2 kegiatan Polmas Perairan dan sambang nusa pulau kecil terluar berpenghuni, sudah dilaksanakan? 3 MoU Polri dan KKP tentang Pengintegrasian sistem monitoring dan kontrol terhadap kapal-kapal ikan kerja sama dengan KKP dalam rangka penanggulangan IUU Illegal Unreported Unregulated fishing, sudah dilaksanakan? 17 Petunjuk Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 e Bidang Sabhara 1 naskah Peraturan Kabaharkam hasil revisi tentang Patroli, sudah tersusun? 2 revisi Peraturan Kabaharkam tentang Patroli di 33 Polda, sudah disosialisasikan? 3 laporan hasil kegiatan Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, Patroli, di tempat rawan kriminalitas dan rawan kemacetan, sudah tersusun? 4 monitoring pelaksanaan Patroli sesuai route yang telah ditentukan dan Kecepatan mendatangi TKP, sudah terlaksana? f Bidang Reskrim 1 laporan hasil Koordinasi rencana pembangunan database SPDP online dengan Kemenkum dan HAM, Kejaksaan dan Bappennas, sudah tersusun? 2 MoU dengan Kemenkum dan HAM, Kejaksaan dan Bappennas tentang Sistem informasi LP, SPDP online, sudah terlaksana? 3 laporan hasil monitoring SP2HP online di tingkat Mabes Polri, di 33 Polda dan 453 Polres, sudah tersusun? 4 revisi Perkap, Peraturan kaba dan SOP, sudah disahkan? 5 Penyidik Polri dan PPNS di tingkat Mabes Polri, Polda dan Polres sudah bersertifikasi penyidik? g Bidang Brimob 1 unit tingkat Korbrimob Polri, unit tingkat Satbrimobda untuk bantuan SAR dan KBR serta bom, sudah disiagakan? 2 laporan hasil peningkatan back up kewilayahan dan 32 unit tim siaga gangguan Kamtibmas berintensitas tinggi pada tingkat Polda, sudah tersusun? 3 laporan hasil peningkatan layanan telepon siaga Brimob di 33 Polda, sudah tersusun? i. Program Monitoring dan Evaluasi Program ini bertujuan untuk menjamin agar pelaksanaan Reformasi Birokrasi dijalankan sesuai dengan ketentuan dan rencana aksi yang ditetapkan. Hasil yang ingin dicapai melalui program ini adalah memberikan peringatan dini tentang resiko kegagalan pencapaian target yang ditetapkan. 18 Petunjuk Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program ini digunakan dengan dua kegiatan indikator yaitu: a. Monitoring; Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah: 1 SOP tentang pedoman Monitoring dan Evaluasi, sudah terususun? 2 laporan Monitoring, sudah tersusun? b. Evaluasi; Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah: 1 laporan tahunan, sudah disusun? 2 laporan keseluruhan, sudah disusun?

2. Komponen Hasil

Mewujudkan Birokrasi yang Bersih dan Akuntabel, ukuran keberhasilan : No. Indikator Baseline 2015 Target 2019 1. Opini WTP dari BPK Opini WTP Opini WTP 2. Tingkat Kapabilitas APIP skor 1-5 1 2 3. Tingkat Kematangan Implementasi SPIP skor 1-5 1 2 4. Nilai AKIP Skor 68,04 Skor 70 5. Penggunaan e-procurement 30 80 Mewujudkan Birokrasi yang Efektif dan Efisien, ukuran keberhasilan : 1. Indeks Reformasi Birokrasi Polri PMPRB Skor 67,23 B Skor 70 B 2. Indeks Profesionalitas Aparatur Polri Skor 1-100 Skor 86 Skor 86 3. Indeks e-Government Polri Skor 0-4 Skor 2,66 Skor 2,66 Mewujudkan Birokrasi yang memiliki Pelayanan Publik Berkualitas, ukuran keberhasilan : 1. Indeks Integritas Pelayanan Publik Skor 0-10 Skor 7,22 Skor 8,5 2. Survei Kepuasan Masyarakat SKM 80 90 3. Persentase kepatuhan pelaksanaan UU Pelayanan Publik Zona Hijau - 10 Satpas, 453 Yan SKCK 19 Petunjuk Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 [ TATA CARA DAN MEKANISME PENILAIAN Penilaian pada komponen pengungkit dari 8 area perubahan dalam mewujudkan 3 sasaran Reformasi Birokrasi pada komponen hasil

1. Metodologi Evaluasi.

Metodologi yang digunakan untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri pada komponen pengungkit dengan cara menilai indikator target yang telah ditetapkan dalam program, kegiatan, rencana aksi dan quick wins sedangkan untuk evaluasi pada komponen hasil, dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. target dalam rangka mewujudkan Birokrasi yang Bersih dan Akuntabel. 1 opini BPK, berkoordinasi dengan BPK-RI untuk peningkatan kapasitas dan peran APIP, peningkatan penerapan sistem pengawasan yang independen, profesional, dan sinergis, peningkatan anggota Polri yang bersih dan bebas dari KKN, peningkatan efisiensi penyelenggaraan birokrasi Polri, menurunnya tingkat penyimpangan oleh anggota Polri. 2 tingkat Kapabilitas APIP dan tingkat kematangan implementasi SPIP untuk memperoleh skor 2, berkoordinasi dengan BPKP-RI agar para APIP memiliki sertifikasi. 3 nilai AKIP untuk memperoleh skor 70, berkoordinasi dengan Kementerian PAN dan RB. 4 penggunaan e-procurement untuk mencapai 80, berkoordinasi dengan LKPP terkait dengan surat menyurat dengan elektronik e-office dan e-book dan pengadaan barang dan jasa. b. target dalam rangka Mewujudkan Birokrasi yang Efektif dan Efisien. 1 indeks Reformasi Birokrasi Polri mencapai target skor 70 BB, berkoordinasi dengan Kementerian PAN dan RB; 2 indeks Profesionalitas Aparatur Polri mencapai skor 86, berkoordinasi dengan BKN; 3 indeks e-government Polri mencapai skor 2,66, berkoordinasi dengan Kemenkominfo. c. target dalam rangka Mewujudkan Birokrasi yang memiliki Pelayanan Publik Berkualitas. 1 indeks integritas pelayanan publik mencapai skor 8,5. Menggunakan survei eksternal berkoordinasi dengan Kementerian PAN dan RB; 20 Petunjuk Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 2 survei Kepuasan Masyarakat SKM dengan skor 90, menggunakan survei eksternal berkoordinasi dengan Kementerian PAN dan RB; 3 Persentase kepatuhan pelaksanaan UU Pelayanan Publik Zona Hijau pada 10 Satpas dan 453 Pelayanan SKCK menggunakan survei eksternal berkoordinasi dengan Ombudsman Republik Indonesia ORI.

2. Teknik Evaluasi

Teknik evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri antara lain: kuisioner, wawancara, observasi, studi dokumentasi berdasarkan bukti evident based dan kombinasi beberapa teknik tersebut. Sedangkan teknik analisis data antara lain: telaahan sederhana, analisis dari instansilembaga terkait pencapaian target. Dalam pelaksanaannya melalui Monitoring dan Evaluasi, sebagai berikut: a. Monitoring Monitoring dilakukan untuk mempertahankan agar rencana aksi yang dituangkan dalam Road Map Reformasi Birokrasi Polri dan dijabarkan dalam rencana aksi Satker dapat berjalan sesuai dengan jadwal, target dan tahapan sebagaimana telah ditetapkan. Dari proses monitoring, berbagai hal yang perlu dikoreksi dapat langsung dikoreksi pada saat kegiatan Reformasi Birokrasi Polri dilaksanakan, sehingga tidak terjadi penyimpangan dari target-target yang telah ditentukan. Kegiatan monitoring dapat dilakukan melalui beberapa media sebagai berikut: 1 pertemuan rutin untuk membahas kemajuan, hambatan yang dihadapi pengukuran target-target kegiatan Reformasi Birokrasi Polri sebagaimana diuraikan dalam Road Map mengingat Reformasi Birokrasi Polri harus terus dimonitor untuk menjaga keberlanjutannya dengan menggunakan Lembar Kerja Evaluasi LKE; 2 survei terhadap kepuasan masyarakat, pengaduan masyarakat dan tindak lanjutnya; Pada tingkat Mabes Polri monitoring dilakukan melalui beberapa media dan pada tingkat Satker menyesuaikan, sebagai berikut: 1 pertemuan rutin pada tingkat Tim Pengarah; 2 pertemuan rutin pada tingkat Tim Pelaksana; 3 survei kepuasan masyarakat, pengaduan masyarakat dan tindak lanjutnya oleh Tim Reformasi Birokrasi Polri. 21 Petunjuk Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 b. Evaluasi Evaluasi terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri dilakukan dalam rentang waktu tertentu setiap tahun dan keseluruhan pada akhir pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri. Evaluasi dilakukan untuk menilai kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri secara keseluruhan termasuk tindak lanjut hasil monitoring yang dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan. Evaluasi dilakukan dengan pengisian Lembar Kerja Evaluasi LKE melalui tahapan pada tingkat Satker kewilayahan, Satker jajaran Mabes Polri dan Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Polri tingkat Mabes Polri. Evaluasi dilaksanakan per tahun pada akhir pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri untuk membahas kemajuan, hambatan yang dihadapi, dan penyesuaian kegiatan yang perlu dilakukan pada satu tahun ke depan, sehingga tidak terjadi permasalahan yang sama atau dalam rangka merespons perkembangan lingkungan strategis. Evaluasi dilakukan secara menyeluruh terhadap program, kegiatan, rencana aksi, indikator, target dan quick wins yang akan dicapai dari seluruh prioritas yang telah ditetapkan, secara berjenjang sebagai berikut; 1 tingkat Satker dipimpin oleh Kasatker; 2 tingkat Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Polri dipimpin oleh Ketua Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi dan dikonsolidasikan oleh Asrena Kapolri selaku Ketua Pelaksana Reformasi Birokrasi Polri yang difasilitasi Biro Reformasi Birokrasi Polri Srena Polri; 3 tingkat Mabes Polri, dipimpin oleh Kapolri selaku Ketua Tim Pengarah Reformasi Birokrasi Polri yang difasilitasi Biro Reformasi Birokrasi Polri Srena Polri. Dalam pelaksanaannya pada tingkat Satker Mabes Polri dan Kewilayahan agar menyesuaikan dengan komposisi organisasi dan pejabat pada tingkat Mabes Polri sesuai dengan area perubahan, program, kegiatan, rencana aksi dan quick wins.

3. Lembar Kerja Evaluasi LKE

Lembar Kerja Evaluasi berisi hasil penilaian mandiri pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri dari 8 area perubahan, program, kegiatan, rencana aksi, quick wins dan target pencapaian Reformasi Birokrasi Polri yang menggambarkan pencapaian pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri dalam periode semester untuk laporan monitoring, tahunan dan periode keseluruhan. Hasil penilaian dalam LKE selanjutnya diproses dalam narasi analisa dan evaluasi untuk perumusan rekomendasi dan rencana tindak lanjut agar target yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai dengan rencana.