metastasis  kelenjar limfe peritoneal ataupun jauh Ib
: Tumor  tunggal  atau  dua  tumor  dengan diameter ≤  5  cm  di separuh hati, tanpa emboli tumor, tanpa metastasis kelenjar limfe
peritoneal ataupun jauh IIa
: Tumor  tunggal  atau  dua  tumor  dengan  diameter  gabungan ≤  10 cm  di  separuh  hati,  atau  dua  tumor  dengan  gabungan ≤  5  cm  di
kedua  belahan  hati kiri  dan  kanan  tanpa  emboli  tumor,  tanpa metastasis kelenjar limfe peritoneal ataupun jauh
IIb : Tumor tunggal atau multiple dengan diameter gabungan ≥ 10 cm
di separuh hati, atau  tumor multiple dengan gabungan ≥ 5 cm di kedua  belahan  hati  kiri  dan kanan  tanpa  emboli  tumor,  tanpa
metastasis kelenjar limfe peritoneal ataupun jauh IIIa
: Tidak  peduli  kondisi  tumor,  terdapat  emboli  tumor  di  pembuluh utama  vena  porta  atau  vena  kava  inferior,  metastasis  kelenjar
limfe peritoneal jauh salah satu daripadan ya IIIb
: Tidak  peduli  kondisi  tumor,  tidak  peduli  emboli  tumor, metastasis Desen, 2008.
2.8. Diagnosis
Melakukan  pemeriksaan  berkala  bagi  kelompok  risiko  tinggi antara  lain pengidap  virus  Hepatitis  B  dan  C,  dokter,  promiskus,  dan  bagi  orang  yang
mempunyai anggota keluarga penderita kanker hati. Pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan  sekali  pada  penderita  sirosis  hati  dengan  HBsAg  positif  dan  pada  penderita
hepatitis  kronis  dengan  HBsAg  negatif  atau  penderita  penyakit  hati  kronis  atau dengan  sirosis  dengan  HBsAg  negatif  pernah  mendapat  transfusi  atau  hemodialisa
diperiksa  6  bulan  sekali.  Diagnosis  dilakukan  dengan  anamnesis,  pemeriksaan  fisik, dan pemeriksaan penunjang.
2.8.1. Anamnesis
Sebagian besar penderita yang datang berobat sudah dalam fase lanjut dengan keluhan  nyeri  perut  kanan  atas.  Sifat  nyeri  ialah  nyeri  tumpul, terus-menerus,
kadang- kadang  terasa  hebat  apabila  bergerak. Di  samping  keluhan  nyeri  perut  ada pula  keluhan  seperti  benjolan  di  perut  kanan  atas  tanpa  atau  dengan  nyeri,  perut
membuncit karena adanya asites dan keluhan yang paling umum yaitu merasa badan semakin  lemah,  anoreksia,  perasaan  lekas  kenyang,  feses  hitam,  demam,  bengkak
kaki, perdarahan dari dub ur Sujono, 2000.
2.8.2. Pemeriksaan fisik
Biasanya  hati  terasa  besar  dan  berbenjol -benjol,  tepi  tidak  rata,  tumpul, kadang-kadang  terasa  nyeri  bila  ditekan.  Bila  letak  tumor  di  lobus  kiri  maka
pembesaran  hati  terlihat  di  epigastrium,  tapi  bila  tumor tersebut  terletak  di  lobus kanan maka pembesaran hati terlihat di hipokhondrium kanan Sujono, 1999 .
2.8.3. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan  laboratorium  yang  dilakukan  adalah  pemeriksaan  Alfa - fetoprotein AFP yaitu protein serum normal yang disintesis oleh sel hati
fetal.  Rentang  normal  AFP  serum  adalah  0 -20  ngml,  kadar  AFP meningkat pada 60-70 pada penderita kanker hati. Hussodo,  2009
2. Ultrasonografi USG Abdomen
Untuk meminimalkan kesalahan hasil pemeriksaan FP, pasien sirosis hati dianjurkan  menjalani  pe meriksaan  USG  setiap  tiga  bulan.  Untuk  tumor
kecil pada pasien dengan risiko tinggi USG lebih sensitif dari pada AFP serum  berulang.  Sensitivitas  USG  untuk  neoplasma  hati  bekisar  anatara
70-80. Tampilan USG yang khas untuk HCC kecil adalah gambaran mosaik,  formasi  septum,  bagian  perifer  sonolusen  ber -halo,  bayangan
lateral  yang  dibentuk  oleh  pseudokapsul  fibrotik,  serta  penyangatan  eko