Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Penjatuhan sanksi perkawinan bagi pelaku khalwatMesum didasari dari penyelesian secara adat yaitu dalam bentuk mediasi. Pihak yang terlibat dalam penyelesaian ini adalah pelaku, keluarga pelaku, perangkat gampong dan Wilayatul Hisbah. Penjatuhan sanksi perkawinan diambil dengan tujuan demi kemaslahatan, karena didapati keterangan bahwa pelaku telah melakukan perbuatan zina. Hukuman bagi pelaku khalwat menurut ketentuan adalah hukuman cambuk danatau denda. Pemberian sanksi perkawinan melalui mediasi ini jika diperhatikan lebih dominan diarahkan kepada menimbulkan rasa malu bagi pelaku serta takut dan malu bagi masyarakat lain. 2. Status perkawinan yang dilakukan sebagai sanksi khalwat adalah tidak sah karena mempelai wanita keberatan melakukan perkawinan tersebut. Tujuan perkawinan adalah menciptakan kebahagiaan yang kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa. Oleh karenanya kesukarelaan para pihak untuk melangsungkan perkawinan menjadi salah satu syaratnya. Keberatan mempelai wanita dalam hal ini melanggar salah satu syarat perkawinan yaitu persetujuan kedua calon mempelai. 3. Perkawinan yang dilangsungkan bagi pelaku khalwat yaitu menimbulkan keadaan terpaksa. Dampak buruk terhadap perkawinan dengan keterpaksaan adalah tidak tercipta kehidupan yang berkasih sayang dalam rumah tangga tersebut, dikhawatirkan lagi dapat terjadi kekerasan dalam rumah tangga, memberi pengaruh buruk pada mental anak, serta memicu terjadinya Universitas Sumatera Utara perselingkuhan. Undang-undang memberi jalan untuk melakukan pembatalan perkawinan bagi perkawinan yang dilakukan dengan terpaksa.

B. Saran

1. Diharapkan kepada Pemerintah untuk menegakkan qanun jinayah secara efektif agar tidak terjadi kekaburan hukum dalam pelaksanaan Syariat Islam di Aceh. Sehingga sanksi hukum bagi pelaku zina dan pelaku khalwat memiliki kepastian hukum yang jelas. 2. Diharapkan kepada Pemerintah Kota Langsa, khususnya Dinas Syariat Islam, untuk menjatuhkan sanksi bagi pelaku khalwat sesuai dengan Qanun Nomor 14 Tahun 2003 Tentang khalwatMesum, agar terciptanya kepastian hukum. Perkawinan bukan merupakan suatu sanksi. Karena salah satu syarat adalah para pihak adalah para pihak yang melangsungkan perkawinan dalam keadaan sukarela. 3. Diharapkan kepada masyarakat untuk mendukung pelaksanaan Syariat Islam dengan mematuhi aturan hukum dan tidak melanggarnya. Dalam hal ini semua komponen masyarakat memiliki kewajiban bersama dalam menegakkan Syariat Islam, terutama orang tua untuk menanamkan pendidikan agama yang continyu kepada anak, agar anak tidak terjerumus dalam perbuatan maksiat. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Dokumen yang terkait

Perkawinan Campuran Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Tentang Perkawinan

2 93 97

Perkawinan Dibawah Umur Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Hukum Adat Serta Kompilasi Hukum Islam

6 131 125

NIKAH TAFWIDH MENURUT HUKUM ISLAM DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM.

1 5 1

PERBANDINGAN HUKUM TENTANG AKIBAT PEMBATALAN PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM.

0 0 12

PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

0 0 35

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERKAWINAN A. Pengertian Perkawinan Dan Asas Perkawinan Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam 1. Pengertian Perkawinan Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 - Pelaksanaa

0 0 42

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pelaksanaan Perkawinan Sebagai Sanksi Bagi Pelaku Khalwat Dalam Persepektif Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam (Atudi di Kota Langsa)

0 0 13

Pelaksanaan Perkawinan Sebagai Sanksi Bagi Pelaku Khalwat Dalam Persepektif Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam (Atudi di Kota Langsa)

0 0 11

PERKAWINAN DI BAWAH UMUR DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DAN HUKUM ADAT SERTA KOMPILASI HUKUM ISLAM SKRIPSI

0 0 13

BAB IV ANALISIS PENGATURAN USIA PERKAWINAN DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN PERSPEKTIF POLITIK HUKUM ISLAM - Pengaturan Usia Perkawinan Dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Perspektif Politik Hukum Islam. - Ra

0 0 37