B. Pembahasan
Dari hasil penelitian berdasarkan tabel 5.2 diperolah bahwa pengetahuan siswi tentang dismenore primer sebelum diberikan penyuluhan mayoritas berpengetahuan
kurang sebanyak 55 orang 50,5. Berdasarkan tabel 5.3 diperoleh pengetahuan siswi tentang dismenore primer sesudah diberikan penyuluhan mayoritas
berpengetahuan baik sebanyak 55 orang 50,5 Dari hasil penelitian juga diperoleh rata-rata pengetahuan siswi sebelum diberikan
penyuluhan adalah 8,45 dengan nilai minimal 3 dan nilai maksimal 13, dengan standar deviasi 2,226. Rata-rata pengetahuan siswi sesudah diberikan penyuluhan
11,49 dengan nilai minimal 7 dan nilai maksimal 15, dengan standar deviasi 1,884. Diperoleh P = 0,001. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan
pengetahuan siswi sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan yang signifikan
sesudah mendapatkan penyuluhan. Keadaan ini menggambarkan bahwa penyuluhan merupakan suatu kegiatan yang dapat mempengaruhi perubahan pengetahuan.
Dengan diberikan penyuluhan, maka responden mendapat pembelajaran yang menghasilkan suatu perubahan dari semula yang belum diketahui manjadi tahu, yang
dahulu belum dimengerti menjadi mengerti. Priyanka Ganesa Utami 2012 dalam hasil penellitiannya juga menjelaskan
bahwa penyuluhan mengenai dismenore memiliki pengaruh terhadap tingkat pengetahuan dan perilaku penanganan dismenore pada siswi SMA dengan hasil uji
paired t test diperoleh nilai sig = 0,000 0,05. Penyuluhan kesehatan merupakan suatu proses belajar untuk mengembangkan
pengertian yang benar dan sikap yang positif dari individu atau kelompok terhadap
Universitas Sumatera Utara
kesehatan yang bersangkutan mempunyai cara hidup sehat sebagai bagian dari cara hidupnya sehari-hari atas kesadaran dan kemauannya sendiri Syafrudin, 2009.
Penyuluhan kesehatan dilakukan dengan cara memberikan pengetahuan tentang prinsip dasar hidup sehat, mengajarkan sikap dan perilaku hidup sehat, serta
membentuk kebiasaan hidup sehat Mubarak, 2011. Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu sesorang terhadap objek melalui indra yang
dimilikinya Notoatmodjo, 2010. Hal ini sesuai dengan tujuan penyuluhan agar masyarakat dapat mengetahui dan
melaksanakan perilaku hidup sehat. Perubahan perilaku tersebut dapat berupa pengetahuan, sikap, tindakan, maupun kombinasi dari ketiga komponen tersebut
Notoatmodjo, 2005. Metode dan media penyuluhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode ceramah dengan media elektronik. Metode dan media penyuluhan adalah suatu kombinasi antara cara-cara atau metode dan alat-alat bantu atau media yang
digunakan dalam setiap pelaksanaan penyuluhan. Dengan kata lain, metode dan media penyuluhan adalah dengan cara dan alat apa yang digunakan oleh pelaku
penyuluhan untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan atau mentransformasikan perilaku kesehatan kepada sasaran atau masyarakat Notoatmodjo, 2005.
Ceramah adalah salah satu cara menerangkan atau menjelaskan suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok pendengar yang disertai
diskusi dan Tanya jawab, serta dibantu oleh beberapa alat peraga yang diperlukan Syafrudin Yudhia Fratidhina, 2009.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Rata-rata usia menarche siswi di SMA Istiqlal Deli Tua yaitu usia 13 tahun.
2. Pengetahuan siswi sebelum diberikan penyuluhan tentang dismenore primer
mayoritas berpengetahuan kurang. 3.
Pengetahuan siswi sesudah diberikan penyuluhan tentang dismenore primer mayoritas berpengetahuan baik.
4. Ada pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan siswi sebelum dan
sesudah diberikan penyuluhan.
B. Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan kepada institusi agar dapat memberikan penyuluahan kepada remaja untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan
reproduksi. 2.
Bagi penelitian kebidanan Diharapkan pada peneliti selanjutnya, agar mengembangkan penelitian
tentang pengaruh penyuluhan terhadap perilaku siswi tentang dismenore primer.
Universitas Sumatera Utara