10
2.5 Faktor-Faktor Pembatas Terumbu Karang
Keanekaragaman, penyebaran dan pertumbuhan karang serta kelestarian terumbu karang sangat tergantung pada kondisi lingkungannya. Kondisi
lingkungan tidak selalu tetap, namun selalu dinamis karena adanya gangguan, baik yang berasal dari alam maupun aktivitas manusia. Berikut adalah beberapa
faktor lingkungan pembatas kehidupan terumbu karang:
2.5.1 Cahaya
Cahaya memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pertumbuhan hewan karang mengingat hidupnya bersimbiosis dengan ganggang zooxanthellae yang
melakukan proses fotosintesis. Tanpa cahaya yang cukup, laju fotosintesis akan berkurang dan kemampuan karang menghasilkan kalsium karbonat pembentuk
terumbu juga akan berkurang. Jumlah spesies terumbu karang dapat berkurang secara nyata pada kedalaman penetrasi cahaya sebesar 15-20 dari penetrasi
permukaan yang secara cepat menurun mulai dari kedalaman 10 m Mellawati et al
., 2012.
2.5.2 Suhu
Karang pembentuk terumbu memiliki kepekaan yang tinggi terhadap perubahan suhu. Meskipun batas toleransi karang terhadap suhu bervariasi
antarspesies dan antardaerah pada spesies yang sama, tetapi dapat dinyatakan bahwa karang dan organisme terumbu hidup pada suhu dekat dengan batas
toleransinya. Suhu optimum untuk pertumbuhan karang di perairan adalah berkisar antara 23-30
C dengan suhu minimum 18 C. Namun hewan karang
masih bisa hidup sampai suhu 15 C, tetapi akan terjadi penurunan pertumbuhan
reproduksi, metabolisme serta produktivitas kalsium karbonat Arini, 2013.
2.5.3 Kedalaman
Selain suhu faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan karang adalah kedalaman. Menurut Nybakken 1998, kedalaman berkaitan dengan pengaruh
cahaya, sehingga kebanyakan terumbu karang hidup di kedalaman di bawah 25 m. Hewan karang tidak dapat berkembang di perairan yang lebih dalam dari 50-70 m.
11 Kedalaman lebih dari 50-100 m 150-300 ft juga terlalu dingin sehingga
menghambat sekresi kalsium karbonat Sverdrup, 2006. Semakin dalam suatu lautan maka penetrasi cahaya yang masuk semakin berkurang sehingga
mempengaruhi laju fotosintesis pada karang.
2.5.4 Sedimentasi
Sedimentasi yang terjadi di ekosistem terumbu karang akan memberikan pengaruh semakin menurunnya kemampuan karang untuk tumbuh dan
berkembang. Sedimentasi dapat menutupi karang dan menghalangi proses makannya, dan juga dapat mengurangi cahaya yang diperlukan oleh zooxanthellae
dalam melakukan fotosintesis Nybakken, 1992. Beberapa kegiatan manusia yang berhubungan erat dengan sedimentasi adalah semakin tingginya aktivitas
pengerukan, pertambangan, pengeboran minyak, pembukaan hutan Arini, 2013.
2.5.5 Arus dan Gelombang
Pada umumnya, terumbu karang lebih berkembang pada daerah-daerah yang mengalami arus dan gelombang cukup besar. Arus dan gelombang
memberikan oksigen dalam air laut, mengurangi dan menghilangkan proses sedimentasi pada terumbu karang, serta mensuplai plankton dan sumber makanan
lain yang berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan terumbu karang Nybakken, 1992. Selain itu, arus juga berfungsi untuk pemindahan larva serta
menghalau sampah Tomascik et al., 1997
2.5.6 Salinitas
Salinitas suatu perairan mempengaruhi pertumbuhan karang. Salinitas air laut di daerah tropis adalah sekitar 35‰. Salinitas optimum bagi pertumbuhan
karang adalah sekitar 32-35‰ Nybakken, 1992.
2.6 Ancaman Pada Ekosistem Terumbu Karang