Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN

5.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif komparatif yaitu membandingkan variabel yang sama untuk sampel yang berbeda. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran indeks plak pada murid SMA Swasta Harapan 1 dan SMA Negeri 1 Medan. Selanjutnya membandingkan skor indeks plak pada kedua sampel tersebut.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Aula SMA Swasta Harapan 1 dan SMA Negeri 1 Medan. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 - Mei 2015.

3.3 Populasi dan Sampel penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah murid SMA Swasta Harapan 1 dan SMA Negeri 1 Medan yang sedang menggunakan pesawat ortodonti cekat.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini adalah murid SMA Swasta Harapan 1 dan SMA Negeri 1 Medan yang sedang menggunakan pesawat ortodonti cekat dan memenuhi criteria inklusi. Jumlah sampel didapat berdasarkan perhitungan besar sampel. Universitas Sumatera Utara Kriteria inklusi untuk penelitian ini terdiri dari: 1. Murid SMA Swasta Harapan 1 Medan. 2. Murid SMA Negeri 1 Medan. 3. Telah menggunakan pesawat ortodonti cekat minimal satu bulan. 4. Menggunakan pesawat ortodonti cekat rahang atas dan rahang bawah. 5. Bersedia menjadi subjek penelitian yang dibuktikan dengan kesediaan untuk mengisi surat persetujuan sebagai subjek penelitian dan kooperatif dalam pengambilan data. Kriteria Ekslusi untuk penelitian ini terdiri dari: 1. Subjek penelitian memakai pesawat ortodonti cekat kurang dari satu bulan. 2. Tidak hadir saat penelitian dilakukan.

3.3.2 Besar Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik simple random sampling. Adapun besar sampel ditentukan dengan rumus: Keterangan: n : besar sampel minimum Z  : derajat kepercayaan, untuk  = 0,1 P : proporsi penelitian sebelumnya, yaitu 89,47 d : presisi mutlak, dipilih sebesar 10 Pada penelitian ini tingkat kepercayaan ditetapkan 90, α = 10 = 0,1 Zα = 1,64 d = 0,1 � = �� 2 .�. 1 − � � 2 Universitas Sumatera Utara P = 0,8947 � = �α 2. . P. 1 − P � 2 = 1,64 2 . 0,8947 . 0,1053 0,01 2 = 25,339 = 26 Dengan demikian, besar sampel minimal yang diperlukan masing-masing kelompok adalah 26 orang. Pada penelitian ini total besar sampel yang digunakan adalah 60 orang dengan masing-masing kelompok terdiri dari 30 orang.

3.4 Definisi Operasional

a. Indeks plak adalah indeks yang digunakan untuk menghitung skor plak gigi. Indeks yang digunakan pada penelitian ini adalah indeks PHP-M. Indeks PHP- M adalah indeks yang digunakan khusus pada pengguna pesawat ortodonti cekat. Pemeriksaan dilakukan pada enam gigi, yaitu gigi insisivus sentralis kanan atas, kaninus kiri atas, premolar dua kiri atas, insisivus sentralis kiri bawah, kaninus kanan bawah, premolar dua kanan bawah. Pemeriksaan dilakukan pada permukaan mahkota gigi bagian fasial atau lingual dengan membagi tiap permukaan mahkota gigi menjadi sembilan subdivisi Gambar 3. Adapun subdivisinya yaitu sepertiga gingiva pada bagian mesial, sepertiga tengah gingiva, sepertiga gingiva pada bagian distal, sepertiga tengah pada bagian mesial, sepertiga tengah pada bagian distal, sepertiga insisal atau oklusal pada bagian mesial, sepertiga tengah insisal atau oklusal, sepertiga insisal atau oklusal pada bagian distal, dan bagian tengah. 4 Pada bagian yang terdapat plak diberi skor 1, sedangkan daerah yang tidak terdapat plak diberi skor 0. Daerah yang terdapat braket tidak dihitung. Selanjutnya skor indeks plak dihitung dan dikategorikan status kebersihan mulutnya. Adapun cara menentukan indeks plak PHP-M, yaitu dengan rumus: 2 IP: Jumlah total skor plak seluruh permukaan gigi yang diperiksa Jumlah seluruh permukaan gigi yang diperiksa Universitas Sumatera Utara Kategori indeks PHP-M berdasarkan jumlah rata-rata plak yang nampak pada permukaan gigi digunakan untuk menentukan status kebersihan mulut. Kategori indeks PHP-M yaitu sangat baik, baik, sedang, dan buruk tabel 1. Kategori sangat baik apabila di dapatkan skor 0, baik 0,1 – 1,7, sedang 1,8 – 3,4, dan buruk 3,5 – 5,0. b. Pesawat ortodonti cekat adalah alat kedokteran gigi yang dicekatkan langsung pada gigi untuk perawatan gigi tidak beraturan dan hanya dapat dilepas pasang oleh ahli ortodonti. c. Pendidikan orang tua adalah tingkat pendidikan terakhir orang tua yang terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu:  Tidak sekolah SD  SMP SMA D1 D2 D3  S1 S2 S3 d. Pendapatan orang tua adalah penghasilan orang tua setiap bulan yang terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu:  Rp 5.000.000,00  Rp 2.000.000,00 – Rp 5.000.000  Rp 2.000.000,00 e. Kontrol rutin ke dokter gigi adalah kontrol terjadwal pada pengguna pesawat ortodonti cekat yang tebagi menjadi empat kelompok, yaitu:  Bulan saat penelitian  1 bulan sebelum penelitian  3 – 6 bulan sebelum penelitian  Lebih dari 6 bulan sebelum penelitian f. Jenis sikat gigi adalah jenis sikat yang digunakan untuk membersihkan gigi dan mulut sehari-hari. Terdapat dua jenis sikat gigi, yaitu:  Sikat gigi khusus ortodonti  Sikat gigi konvensional Universitas Sumatera Utara 3.5 Alat dan Bahan Penelitian 3.5.1 Alat