29 2.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS, buku literatur, internet, jurnal, serta bacaan lain yang berhubungan dengan
penelitian yang digunakan sebagai data penunjang.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu : 1.
Kuisioner Kuisioner adalah salah satu teknik pengumpulan data dengan cara
menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden.
2. Studi Kepustakaan
Teknik studi kepustakaan merupakan cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi melalui berbagai literatur yang
berhubungan dengan penelitian ini. Data dan informasi dapat diperoleh melalui buku-buku, internet, jurnal, tesis dan sebagainya.
3.8 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Analisis Deskriptif Analisis ini digunakan untuk menganalisis distribusi rumah tangga
berdasarkan kelas pendapatan dengan melihat hasil tabulasi dari penelitian yang telah dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
30 2.
Koefisien Gini Gini Ratio Analisis yang digunakan adalah metode Koefisien Gini Gini Ratio, terutama
untuk menghitung tingkat ketimpangan pendapatan. Rumus angka Gini Ratio adalah sebagai berikut:
dengan:
G = Gini Ratio
Pi = Persentase rumah tangga pada kelas pendapatan ke-i
Qi = Persentase kumulatif pendapatan sampai dengan kelas ke-i
Qi-1 = Persentase kumulatif pendapatan sampai dengan kelas ke-i-1
K = Banyaknya kelas pendapatan
Kategori tingkat ketimpangan berdasarkan nilai dari koefisien Gini Gini Ratio dibagi kedalam tiga kriteria sebagaimana tertera pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1 Indikator Ketimpangan
Gini Ratio
Sumber: Diadaptasi dari Widodo 1990
3. Kriteria Bank Dunia
Berdasarkan kriteria bank dunia ketimpangan distribusi pendapatan diukur dengan menghituing persentase jumlah pendapatan masyarakat dari kelompok
yang berpendapatan rendah dibandingkan dengan dengan total pendapatan penduduk.
Nilai Gini Ratio Tingkat Ketimpangan
0,30 Rendah
0,31 – 0,40
Sedang 0,40
Tinggi
Universitas Sumatera Utara
31
Tabel 3.2 Indikator Ketimpangan Menurut Bank Dunia
World Bank
4. Analisis Tingkat Kesejahteraan
Menurut Badan Pusat Statistik, indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan ada delapan yaitu pendapatan, konsumsi atau
pengeluaran keluarga, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan,
kemudahan memasukkan anak ke jenjang pendidikan, kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 3.3 Indikator Keluarga Sejahtera Berdasarkan Badan Pusat Statistik 2005
Klasifikasi Distribusi Pendapatan
Ketimpangan Tinggi 40 penduduk berpendapatan rendah
menerima 12 dari total pendapatan Ketimpangan Sedang
40 penduduk berpendapatan rendah menerima 12
–17 dari total pendapatan
Ketimpangan Rendah 40 penduduk berpendapatan rendah
menerima 17 dari total pendapatan
No Indikator
Kesejahteraan Kriteria
Skor
1 Pendapatan
Tinggi Rp 10.000.000 3
Sedang Rp 5.000.000- Rp 10.0000.000 2
Rendah Rp 5.000.000 1
2 Konsumsi atau
Pengeluaran Rumah Tangga
Tinggi Rp 5.000.000 3
Sedang Rp 1.000.000- Rp5.0000.000 2
Rendah Rp 1.000.000 1
3 Keadaan Tempat
Tinggal Permanen 11-15
3 Semi Permanen 6-10
2 Non Permanen 1-5
1 4
Fasilitas Tempat Tinggal
Lengkap 34-44 3
Cukup 23-33 2
Kurang 12-22 1
Universitas Sumatera Utara
32 Kriteria untuk masing-masing klasifikasi sebagai berikut:
Tingkat kesejahteraan tinggi : nilai skor 20-24. Tingkat kesejahteraan sedang : nilai skor 14-19.
Tingkat kesejahteraan rendah : nilai skor 8-13. 5
Kesehatan Anggota Keluarga
Bagus 25 3
Cukup 25-50 2
Kurang 50 1
6 Kemudahan
Mendapatkan Pelayanan Kesehatan
Mudah 16-20 3
Cukup 11-15 2
Sulit 6-10 1
7 Kemudahan
Memasukkan Anak ke Jenjang
Pendidikan Mudah 7-9
3 Cukup 5-6
2 Sulit 3-4
1 8
Kemudahan Mendapatkan
Fasilitas Transportasi Mudah 7-9
3 Cukup 5-6
2 Sulit 3-4
1
Universitas Sumatera Utara
33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum