Pemerian bahan sampo yang digunakan

d. Surfaktan amfoterik Surfaktan amfoterik mengandung dua gugus hidrofil yang bermuatan positif kationik dan negatif anionik. Contoh: betain. 2. Bahan tambahan Bahan tambahan ini berguna untuk pemeliharaan kesehatan rambut dan memberikan bentuk yang baik pada sampo, terdiri dari Wasitaatmadja, 1997: a. Bahan pelembut conditioning agent untuk melemaskan rambut, bahan uang digunakan adalah gliserin, propilenglikol, sorbitol, dll b. Bahan pembusa foam builder c. Bahan pengental thickener dan pengeruh opacifier untuk menyenangkan konsumen dan keduanya tidak menggambarkan daya bersih atau konsentrasi bahan aktif dalam sampo. d. Pemisah logam sequestering agent untuk mengikat logam K, Mg yang terdapat dalam air pencuci rambut, misalnya tween 80. e. pH balance untuk menetralkan reaksi basa yang terjadi dalam penyampoan rambut, misalnya asam sitrat. f. Warna dan bau untuk memberi kesan nyaman pada pemakai. g. Bahan antiketombe sulfur, seng pirition dll.

2.10.4 Pemerian bahan sampo yang digunakan

1. Natrium lauril sulfat Natrium lauril sulfat berupa hablur, kecil, berwarna putih atau kuning muda, agak berbau khas, mudah larut dalam air membentuk larutan opalesen Ditjen POM, 1995.Natrium lauril sulfat adalah detergen dan agen pembasah Universitas Sumatera Utara yang efektif pada kondisi basa maupun asam.Penggunaan natrium lauril sulfat dalam formulasi bervariasi.Dengan konsentrasi 1 sudah data digunakan sebagai pembersih pada sediaan topikal sedangkan untuk penggunaan pada sampo natrium lauril sulfat dapat digunakan hingga lebih dari 10 Rowe dkk, 2009. 2. Gliserin Gliserin jernih seperti sirup, tidak berwarna, rasa manis, higroskopis, netral terhadap lakmus. Fungsi gliserin dalam formulasi farmasetik bervariasi.Pada pemakaian topikal, gliserin digunakan sebagai pelembut dan pelembab.Gliserin juga digunakan sebagai pelarut maupun pelarut pembantu cosolven pada krim dan emulsi.Pada konsentrasi kurang dari 20 gliserin juga bersifat sebagai antimikroba Rowe dkk, 2009. 3. Hidroksi propil metil selulosa Dikenal juga sebagai methocel, hypromellose dan pharmacoat.Hidroksi propil metil selulosa HPMC berwarna putih, tidak berbau dan tidak berasa, berbentuk serbuk berserat atau granul.HPMC berfungsi sebagau coating agent, controlled-release agent, foaming agent, stabilizing agent, pengental dan meningkatan viskositas. Untuk meningkatkan viskositas, HPMC digunakan dengan kadar antara 10-80 sedangkan sebagai pengental konsentrasi HPMC yang digunakan 0,25-5 Rowe dkk, 2009. 4. Tween 80 Dikenal juga sebagai polisorbat 80.Pada suhu 25 o C berwarna kuning dan berupa cairan berminyak.Tween digunakan dalam formuasi farmasetik Universitas Sumatera Utara sebagai zat pendispersi, pengemulsi, surfaktan nonionik, suspending agent, solubilizingagent dan zat pembasah. Sebagai zat pengemulsi dan solubilizing agent, tween 80 dgunakan pada konsentrasi 1-15 dan sebagai zat pembasah digunakan konsentrasi 0,1-3 Rowe dkk, 2009. 5. Air murni akuades Air murni adalah air yang dimurnikan dengan destilasi, perlakuan mengunakan penukar ion, osmosis balik atau proses lain yang sesuai. Di buat dari air yang memenuhi persyaratan air minum. Tidak mengandun zat tambahan lain, tidak berwarna dan tidak berbau Ditjen POM, 1995.

2.10.5 Sampo antijamur sampo antiketombe