Renstra 2011-2015 Page 9
Kondisi geografis alam kendala dalam mengembangkan infrastruktur jalan. Sampai saat ini, Pesisir Selatan hanya memiliki satu jalan poros, sebagai
penghubung dengan daerah lain. Jika dilakukan penambahan jalan poros ke daerah tetangga, semuanya akan memasuki wilayah hutan lindung.
Sebaran penduduk Pesisir Selatan saat ini relatif bervariasi. Tersebar pada 12 kecamatan. Jumlah penduduk tahun 2010 mencapai 448.488 jiwa
dengan laju pertumbuhan tahunan 1,17 dan kepadatan penduduk 6.229
jiwa per Nagari atau 78,00 jiwa per Km² . Laju pertumbuhan ini relatif berbeda antara satu kecamatan dengan kecamatan lainnya. Kecamatan dengan laju
pertumbuhan penduduk terendah adalah Kecamatan Bayang dan Bayang utara yaitu sebesar 0,70 , sedangkan laju pertumbuhan tertinggi terdapat
pada Kecamatan Sutera yaitu sebesar 1,48 . Dari aspek kepadatan penduduk, kabupaten ini terus mengalami
peningkatan dari tahun ketahun. Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi saat ini adalah Kecamatan Bayang, yaitu 494 jiwa per
kilometer persegi. Sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Bayang Utara dengan kepadatan 30 jiwa perkilometer persegi.
Potensi sumber daya alam Kabupaten Pesisir Selatan memiliki : a.
Pertanian Lahan sawah seluas 30.777 Ha, yang terdiri dari irigasi ½ teknis 11.799
Ha, irigasi sederhana 2.772 Ha, sawah irigasi desa Non PU 7.837 Ha dan tadah hujan 7.127 Ha, serta lahan sawah lebak seluas 1.242 Ha.
Disamping itu juga tersedia lahan kering seluas 246.680 Ha, yang terdiri rumah dan pekarangan 18.608 Ha, lahan tegal kebun 114.350 Ha, lahan
peladangan huma 30.475 Ha, lahan pengembalaan padang rumput 808 Ha, lahan sementara tidak diusahakan 15.158 Ha, lahan ditanami
pohon hutan rakyat 67.281 Ha, total luas lahan pertanian 277.457 Ha
Renstra 2011-2015 Page 10
b. Perikanan
Panjang garis pantai 234,2 Km
2
, perairan payau 26.278 Ha, rawa dan telaga 491 Ha, Magrove 325 Ha, tambak kolam tebat empang 128 Ha, jalan sungai danau
26.427 Ha. Jumlah produksi perikanan sebesar 30.362,29 ton dan produksi perikanan
bididaya sebesar 2.244,23 ton. c.
Peternakan Disektor peternakan terdapat sebanyak 117,479 KK Rumah Tangga Pemelihara
RTP yang terdiri dari 33.578 KK RTP ternak sapi, 5.667 KK RTP ternak kerbau, 5.653 KK RTP ternak kambing, 65.933 KK RTP ternak ayam buras, 25 KK RTP
ternak ayam ras pedaging, 10 KK RTP ternak ayam buras, dan 6.568 KK ternak itik.
Besarnya RTP ternak diatas berbanding lurus dengan populasi ternak, yaitu populasi sapi potong 91.777 ekor, kerbau 32.503 ekor, kambing 48.452 ekor,
ayam buras 793.528 ekor, ayam ras petelur 85.293 ekor, ayam ras pedaging 145.810 ekor, itik 113.405 ekor dan anjing 24.401 ekor.
2.3.2 Capaian Kinerja Badan Ketahanan dan Penyuluhan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan dibentuk berdasarkan Perda No. 12 Tahun
2010 tanggal 30 November 2010 yang sebelumnya Kantor Ketahanan Pangan . Capaian Kinerja Kantor Ketahanan Pangan adalah sebagai berikut :
Program ketahanan pangan dan penyuluhan yang telah dilaksanakan sampai dengan tahun 2010 adalah :
A. Bidang
Distribusi Dan Ketersediaan Pangan 1.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
a Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan
Kegiatan Desa Mandiri Pangan dimulai sejak tahun 2006, sampai pada tahun 2010 kegiatan Desa Mandiri Pangan telah melakukan pembinaan pada tujuh
kelompok afinitas dan tiga kelompok replikasi dalam tujuh nagari pada empat kecamatan, dapat dilihat pada tabel berikut :
Renstra 2011-2015 Page 11
Tabel.2.4 Kegiatan Program Aksi Desa Mandiri Pangan
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010 No
Kecamatan Nagari
Nama Kelompok Tahun
berdiri Tahap Kegiatan
1. Bayang
Utara Pancung Taba
Koto Ranah Koto Ranah
Koto Ranah Koto Ranah
Harapan Jaya Ranah Bayang
Padang Pasir Limau Puruik
Taratak Byg Janiah
2006 2006
2010 2010
2010 Tahap Mandiri
Tahap Mandiri Replikasi
Replikasi Replikasi
2. Bayang
Koto Berapak Gurun Panjang
Kapujan I ndah Bakung Mekar
2007 2007
Tahap Mandiri Tahap Mandiri
3. I V Jurai
Tambang Salido
Sari Bulan Jasa Mandiri
2008 2009
Tahap Pengembangan Tahap Penumbuhan
4. Batang
Kapas Koto Nan Duo I V
Koto Hilir Sungai Bungin
2010 Tahap Persiapan
b Pemberdayaan Lumbung Pangan Masyarakat
Program Pemberdayaan lumbung pangan di kabupaten Pesisir Selatan dengan dana APBN dimulai tahun 2009, terdapat dilokasi Kampung
Kapujan Nagari Koto Berapak Kecamatan Bayang dan Kampung Salido Kecil Nagari Tambang Kecamatan I V Jurai.
Tabel.2.5 Kegiatan Pemberdayaan Lumbung Pangan Masyarakat
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010 No
Kecamatan Nagari
Kelompok Tahun
Berdiri Tahap
1
2 Bayang
I V Jurai Koto
Berapak Tambang
Karang Putih Kampung Kapujan
Sari Bulan Sakato Kamp. Salido Kecil
2009
2009 Pengembangan
Pengembangan
Renstra 2011-2015 Page 12
c Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat
Untuk program
pemberdayaan masyarakat
dibidang Lembaga
Distribusi Pangan Masyarakat ada di tiga lokasi yaitu Kampung Bungo Pasang Nagari Bungo Pasang Salido, Kampung Batu Kunik Nagari
Lumpo Kecamatan I V Jurai dan Kampung Sawah Laweh Nagari Batu Hampar Kecamatan Koto XI Tarusan.
Tabel.2.6 Kegiatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010 No
Kecamatan Nagari
Kelompok Tahun
Berdiri Tahap
1
2
3 I V Jurai
I V Jurai Koto
XI Tarusan
Bungo Pasang Salido
Lumpo Batu Hampar
Serumpun Pagar
Gunung Saiyo
Naga Bahar 2009
2009
2009 Pengembangan
Pengembangan Pengembangan
2. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
a Penanganan daerah rawan pangan
Penanganan daerah rawan pangan dilakukan terhadap daerah yang teridentifikasi rawan pangan pada hasil data SKPG tahun 2009 di 4
kecamatan yaitu : Kecamatan Koto XI Tarusan, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Sutera dan Kecamatan Basa I V Balai Tapan.
Penanganan yang dilakukan berdasarkan permasalahan yang muncul yaitu rawan pangan gizi dan sosial ekonomi.
Dalam penetapan penanganan terhadap rawan pangan ini dilakukan berdasarkan hasil survey tim investigasi yang dilakukan oleh Pokja
Pangan dan Gizi yang terdapat pada Dewan Ketahanan Pangan yang ditunjuk oleh Bupati Pesisir Selatan yang kemudian dihasilkan
rekomendasi kegiatan berupa pemberian makan terhadap balita
Renstra 2011-2015 Page 13
kurang gizi
sebanyak 14
orang dan
pelaksanaan kegiatan
pemberdayaan ekonomi keluarga penderita kurang gizi melalui pemberian bantuan ternak ayam dan benih ikan beserta pakan ayam
dan ikan kepada 9 keluarga penderita kurang gizi. Pelaksanaan pemberian makan telah dilakukan sejak bulan Oktober
2010 sedangkan pendistribusian ternak ayam dan bibit ikan dibulan November 2010, dengan pendanaan dari tugas pembantuan APBN
tahun anggaran 2010. Kejadian Puso yang terjadi di kecamatan lengayang yang di alami oleh
240 kepala keluarga mendapat bantuan berupa beras dari dana Penangan Daerah Rawan pangan Badan Ketahanan Pangan Provinsi
Sumatera Barat.
B. Bidang
Penganekaragaman Konsumsi Pangan 1.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
a Diversifikasi Konsumsi Pangan
Kegiatan diversifikasi pangan terdiri dari empat kegiatan yaitu : 1.
Penguatan kelembagaan ketahanan pangan Penganekaragaman
pangan diselenggarakan
dengan memperhatikan sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal.
Untuk mempercepat
penganekaragaman konsumsi
pangan, dirancang model kegiatan yang dapat mendorong peningkatan
kesadaran dan motovasi masyarakat dalam mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi, berimbang dan aman melalui langkah
operasional sebagai berikut : a
Pengembangan usaha pengolahan pangan lokal berbasis tepung-tepungan
b Optimalisasi pemanfaatan pekarangan dan pemberdayaan
kelompok wanita
Renstra 2011-2015 Page 14
c Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi
P2KP bagi siswa SD MI Untuk kegiatan optimalisasi pemanfaatan pekarangan pada
peringatan Hari Pangan Sedunia HPS Kabupaten Pesisir Selatan yang diwakili oleh KWT Sejahtera di Nagari Duku Kecamatan Koto
XI Tarusan mendapat Juara I I I tingkat provinsi Sumatera Barat Tahun 2010.
Lokasi penerima kegiatan P2KP tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut :
Renstra 2011-2015 Page 15
Tabel 2.7 Daftar Lokasi Dan Penerima Manfaat Kegiatan P2kp Tahun Anggaran 2010
KECAMATAN NagariKampung
OPTIMALISASI PEKARANGAN P2KP BAGI SDMI
TEPUNG-TEPUNGAN NAMA
NAMA NAMA
KEPALA NAMA
NAMA KELOMPOK
KETUA SEKOLAH
SEKOLAH KELOMPOK
KETUA
KOTO XI
TARUSAN Duku Kampung Simauang
KWT Sejahtera Endriati
SD N 017 Koto Lua JAFRI SPD
KWT Sejahtera Endriati
Batu Hampar Kampung Sako KWT Kampung Sawah
Rosma B SD N.11 KAMP TARANDAM
Asnimar Pondok I ndah
M. Haris BAYANG
Talaok Kampung Ganting KWT Jeruk Manis
Gusmawati SD N 29 Ganting
Kasnirman, S.Pd KWT Jeruk Manis
Gusmawati Gurung
Panjang Kampung
Teluk Bakung
KWT Melati Rosni
SD N. 09 Taluk Bakung Ardinal, S.Pd
Gurun Panjang Kampung Ambacang Kamba
KWT Rawang
Sepakat Aminas
I V JURAI Salido Kampung Laban Salido
KWT Kamboja Syafna Yanti
SD N 27 Sago Asril. K S.Pdi
Sago Salido Kampung Karang Sago KWT Anggrek
Mardiana Painan Kampung Painan Timur
SD N 28 Painan Ali
Marni KS,
S.Pd Kelompok ONE
Parni Painan Kampung Painan Selatan
Kelompok Mak I nang Mainar
BATANG KAPAS Koto Nan Tigo I V Koto Hilie Kamp.
S.Pampan KWT Anggrek
Yusmainis SDN 028 Sungai Pampan
Jafri, Amd Kel Usaha Ubi
Herlida Taluak Kampung Tanjung Kandis
KWT Bonsai Heri Fesni
SD N 18 Tj. Kandi I rmidalmi, SPd
KWT Harapan I ndah Fitri Dalsi
RANAH PESI SI R Palangai Kamp. Limau Sundai Taratak
Tangah KWT Wanita Berkarya
Yunita Hastian Pelangai Kamp. Koto VI I I Hilir
SDN 05 Ranah Pesisir Martini Ama
FMA Koto I V Hilir Sri Hartati
Pelangai Kampung Kelok Sungai Liku KWT Saiyo Sakato
Syamsimar Pelangai Kampung Sungai Liku Tengah
SD N.12 Ranah Pesisir Eni Febni
KWT Cempaka Biru Rasida
Pelangai Kampung Sungai Liku Ateh
Renstra 2011-2015 Page 16
2. Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan
Promosi dilakukan melalui baliho, leaflet yang dibagikan kepada pendamping kegiatan P2KP untuk disalurkan ke kolompok penerima
P2KP. I bu-ibu PKK kecamatan dan sosialisasi lewat radio 3.
Pembinaan Penganekaragaman Pangan dan Kualitas konsumsi Pangan
Pembinaan penganekaragaman pangan dan kualitas konsumsi pangan ditujukan untuk mendukung diversifikasi pangan melalui
kegiatan : sosialisasi, apresiasi, pengumpulan dan pengolahan data, analisis situasi konsumsi pangan, pemantauan dan evaluasi pola
konsumsi, penganekaragaman dan keamanan pangan, serta fasilitasi gerakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan
dan lomba cipta menu. Untuk kegiatan lomba cipta menu beragam, bergizi dan berimbang
Kabupten Pesisir Selatan Tahun 2008 mendapat Juara I tingkat Provinsi Sumatera Barat dan tahun 2009 mengikuti Festival Lomba
Cipta Menu yang berbasis potensi sumberdaya pangan lokal tingkat nasional di Yogyakarta, mendapat juara I Menu berprotein yaitu
rendang ikan tuna. Tahun 2009 Pada Festival Lomba cipta menu berbasis potensi sumber daya lokal mendapat juara I I tingkat
Provinsi Sumatera Barat. Tahun 2010 mengikuti Lomba Cipta menu 3B mendapat juara I I tingkat provinsi Sumatera Barat.dalam tabel
4. Penanganan Keamanan Pangan Segar
Penanganan pangan
segar dilakukan
melalui sosialisasi,
pembinaan, advokasi, pengawasan serta sertifikasi produk pangan segar yang diarahkan baik pada produsen maupun konsumen.
Renstra 2011-2015 Page 17
C. Bidang Penyuluhan
Program penyuluhan sampai akhir tahun 2010 tersebar di empat instansi yang berupakan bidang pada instasi yaitu : Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Holtikultura, Dinas Peternakan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan dan Dinas Kelautan dan Perikanan. Dengan program dan kegiatan sebagai
berikut :
1. Program penyuluhan pendamping bagi pertanianperkebunan
a. Penyusunan programa pertanian tingkat kabupaten 1 satu Kali.
b. Penyusunan programa pertanian tingkat kecamatan di 12 kecamatan.
c. Mimbar sarah sehan tingkat kabupaten 1 kali.
2. Program peningkatan lembaga petani Penunjang FEATI
a. Pertemuan kelompok FMA di 30 Desa dalam kabuapaten Pesisir Selatan.
b. Pertemuan Koordinasi FMA tingkat kabupaten 2 dua kali satu tahun.
3. Program Pemberdayaan Usaha Agribisnis pedesaan
a. Pelatihan bagi pengurus Lembaga keuangan Mikro Agribisnis LKMA
b. Rapat Monitoring Tingkat Kabupaten.
c. Rapat Koordinasi Tingkat Kabupaten
4. Program peningkatan kesejahteraan tenaga penyuluh pertanian
. a.
Memberikan sarana
dana prasarana
bagi penyuluh
dalam melaksanakan bantuan yang diberikan penyuluh pertanian berupa
bahan bakar minyak. b.
Memberikan honor upah bagi petugas kebun Memberikan honor kepada petugas kebun sebanyak 12 BPP yang
tersebar di 12 kecamatan. Memberikan honor tenaga harian lepas tenaga bantu penyuluh
pertanian THL TBPP sebanyak 96 orang. c.
Training di BPP sebanyak 2 dua kali dalam satu bulan. d.
Melaksanakan pertemuan teknis petugas dan penyuluh pertanian dan perkebunan 2 dua kali dalam satu tahun.
e. Mengadakan buku kerja penyuluh
Renstra 2011-2015 Page 18
BAB III VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, MASALAH,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
3.1 Visi dan Misi
Visi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan adalah
“Terwujudnya Ketahanan Pangan dan Peningkatan Sumberdaya Petani Nelayan
Kabupaten Pesisir Selatan”
Makna yang terkandung dalam Visi diatas adalah sebagai berikut : Terwujudnya ketahanan pangan bagi masyarakat kabupaten pesisir selatan
adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman,
merata dan terjangkau. Sesuai dengan Undang-undang nomor 7 tahun 1996 Sumberdaya petani dan nelayan adalah pelaku utama dan pelaku usaha
disektor pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan.
Untuk mencapai visi tersebut misi yang diemban adalah sebagai berikut: 1.
Mengupayakan ketersediaan kecukupan pangan masyarakat 2.
Memasyarakatkan dan
meningkatkan mutu
konsumsi dan
penganekaragaman pangan 3.
Mengupayakan kelancaran pelaksanaan distribusi pangan 4.
Pemberdayaan kelembagaan penyuluhan 5.
Memfasilitasi kelompok tani nelayan dengan pelaku usaha 6.
Peningkatan koordinasi dalam perumusan kebijakan dan pengembangan ketahanan pangan, serta pemantauan dan evaluasi.
7. Mengoptimalkan peran penyuluh dalam pembinaan kemandirian kelompok
tani nelayan dilapangan. 8.
Menciptakan iklim
yang kondusif
bagi petani
nelayan untuk
menumbuhkembangkan organisasinya secara partisipatif.
Renstra 2011-2015 Page 19
9. Meningkatkan kemampuan petugas, pelaku utama dan pelaku usaha dalam
mengakses dan menganalisa potensi pasar dan wilayah. 10.
Meningkatkan kamampuan daya saing dalam mengelola usaha tani berkelanjutan dan ramah lingkungan.
11. Mengembangkan kemampuan untuk menciptakan teknologi spesifik lokasi
12. Meningkatkan Kompetensi petugas penyuluh melalui diklat dan pembinaan
karir. 13.
Meningkatkan fungsi Balai Penyuluhan Kecamatan BPK 14.
Terbentuknya Pos Penyuluhan Pertanian Nagari di tingkat nagari.
3.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan
Tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1.
Terpenuhinya ketersediaan pangan masyarakat. 2.
Mengembangkan sistem distribusi, harga dan akses pangan untuk turut serta memelihara stabilitas pasokan dan harga pangan bagi masyarakat.
3. Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi guna menurunkan
konsumsi beras. 4.
Mengembangkan sistem penanganan keamanan pangan segar. 5.
Pengembangan teknologi pengolahan pangan lokal. 6.
Membangun kesiapan dalam mengantisipasi dan menanggulangi kerawanan pangan.
7. Tersedianya informasi kegiatan usaha petani nelayan.
8. Terjalinnya kemitraan yang sejajar antara petani nelayan dengan penyedia
modal dan pelaku usaha. 9.
Meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. 10.
Meningkatkan fungsi kelembagaan petani nelayan. 11.
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani nelayan dalam melaksanakan usaha taninya.
12. Meningkatkan kinerja penyuluh pertanian, peternakan, perkebunan dan
perikanan dalam membina kelompok tani nelayan.