MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PREPOSISI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI JERUK TIPIS 1 DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME.

(1)

Mafrukhah, 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PREPOSISI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI JERUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PREPOSISI BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI JERUK TIPIS 1

DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN

KONSTRUKTIVISME

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan guru sekolah dasar konsentrasi Bahasa Indonesia

Oleh MAFRUKHAH

1004248

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG


(2)

Meningkatkan Hasil Belajar

Preposisi Bahasa Indonesia Siswa

Kelas IV SD Negeri Jeruk Tipis 1

Dengan Menggunakan Pendekatan

Konstruktivisme

Oleh Mafrukhah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Pendidikan Indonesia

Kampus Serang

© Mafrukhah 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2014


(3)

Mafrukhah, 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PREPOSISI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI JERUK


(4)

ABSTRAK

Judul dalam penelitian ini adalah “Meningkatkan Hasil Belajar Preposisi Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri Jeruk Tipis 1 Dengan Menggunakan Pendekatan Kontruktivisme”. Materi pembelajaran preposisi Bahasa Indonesia, khususnya pada jenjang sekolah dasar (SD) dimaksudkan untuk mendukung penguasaan aspek kebahasaan mereka. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses dan hasil belajar yang dilakukan di kelas IV SDN Jeruk Tipis 1 Kragilan diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam materi preposisi bahasa Indonesia masih rendah. Hal itu terdeteksi pada saat siswa diminta oleh guru untuk menuangkan gagasan secara tertulis baik dalam bentuk kalimat maupun dalam bentuk paragraf. Dari 20 siswa kelas IV SDN Jeruk Tipis 1, 85% siswa belum dapat menggunakan preposisi bahasa Indonesia dengan tepat bahkan belum mengetahui sepenuhnya penggolongan preposisi. Tujuan penelitian tindakan kelas ini tidak lain untuk: (1) memperoleh gambaran tentang langkah-langkah pendekatan konstruktivisme guna meningkatkan pemahaman siswa dalam materi pelajaran preposisi Bahasa Indonesia, (2) menganalisis hasil belajar siswa kelas IV SDN Jeruk Tipis 1 Kragilan dalam materi pelajaran preposisi Bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme. Upaya yang dilakukan oleh penulis dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi preposisi Bahasa Indonesia adalah melakukan kegiatan pembelajaran preposisi yang berorientasi pada kegiatan melatih siswa dengan mengunakan pendekatan kontruktivisme pada saat menuangkan gagasan secara tertulis, baik dalam bentuk kalimat maupun paragraf. Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian maka diperoleh gambaran tentang langkah-langkah pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi pelajaran preposisi Bahasa Indonesia. Dan dari analisis hasil belajar siswa kelas IV SDN Jeruk Tipis 1 Kragilan dalam materi pelajaran preposisi Bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme menunjukan peningkatan. Dimana dapat terlihat dari peningkatan persentase langkah-langkah pembelajaran konstruktivisme yang dapat tergambarkan dalam kegiatan guru dan siswa serta kenaikan nilai akhir siswa pada setiap siklus yang diperoleh. Dari hasil pengamatan siklus I, kegiatan guru hanya terlaksana 46,66%, kegiatan siswa hanya terlaksana 33,33%, hasil belajar atau nilai akhir dalam siklus I menunjukan peningkatan dari pra-siklus yaitu sebesar 71,33. Hasil pengamatan siklus II, kegiatan guru hanya terlaksana 86,66%, kegiatan siswa hanya terlaksana 83,33%, hasil belajar atau nilai akhir


(5)

iv

Mafrukhah, 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PREPOSISI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI JERUK

NIPIS 1 DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat dan guru harus lebih kreatif serta inovatif.

Kata kunci: Preposisi Bahasa Indonesia, Pendekatan Konstruktivisme. ABSTRACT

Titles in this study is “Improving Learning Outcomes Of Preposition Indonesian fourth grade Jeruk Tipis 1 Elementary School By Using The Constructivist Approach”. Indonesian preposition learning materials, especially at the elementary school level is intended to support those aspects of language mastery. Based on the observation of the process and outcomes of learning is done in the fourth grade Jeruk Tipis 1 Kragilan elementary school note that results for students in the Indonesian preposition material is still low. It was detected when the students were asked by the teacher for expressing ideas in writing in the form of sentences and in paragraph form. Of the 20 students the fourth grade Jeruk Tipis 1 Kragilan elementary school 85% of students have not been able to use prepositions correctly Indonesian classification has not even fully aware of the preposition. The purpose of this study is not another class action for: (1) obtain an overview of the steps constructivist approach to improve students' understanding of subject matter prepositions in Indonesian, (2) analyze student learning outcomes fourth grade Jeruk Tipis 1 Elementary School in the subject matter Indonesian prepositions using a constructivist approach. Efforts made by the author in improving student learning outcomes in the material prepositions Indonesian is prepositions learning activities are oriented to the activities to train students to use constructivism approach when expressing ideas in writing, either in the form of sentences and paragraphs. Based on the discussion and the research results obtained by an overview of the steps constructivism approach can improve student learning outcomes in the subject matter Indonesian preposition. And from the analysis of student learning outcomes fourth grade Jeruk Tipis 1 Elementary School in the subject matter Indonesian prepositions using a constructivist approach showed improvement. Which can be seen from the increase in the percentage of constructivism learning steps that can be represented in the activities of teachers and students as well as the increase in the student's final grades obtained in each cycle. From the results of the first cycle of observation, teacher activities carried only 46.66%, the activities carried only 33.33% of students, learning outcomes or final value showed an increase in the first cycle of pre-cycle is equal to 71.33. The observation of the second cycle, the activities carried only 86.66% of teachers, student activities carried only 83.33%, the result of learning or the final value in the second cycle, showed improvement from the first cycle is equal to 84.33. And the third cycle observations, teacher activities implemented 100%, to 100% implemented student activities, learning outcomes or final value in the second cycle, showed an increase from the second cycle is equal to 89.67. Recommendations that can be delivered in this study is for educators, should continue to strive to improve its ability to develop materials, delivering


(6)

materials, as well as in managing the class, so does the quality of learning can continue to increase and teachers to be more creative and innovative.


(7)

vi

Mafrukhah, 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PREPOSISI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI JERUK

NIPIS 1 DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 3

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 4

BAB II MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PREPOSISI BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME A. Pengertian Preposisi ... 6

B. Jenis-Jenis Preposisi ... 7

C. Aturan Penggunaan Preposisi ... 9

D. Implikasi Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran ... 14

E. Penelitian yang Relevan ... 20

F. Asumsi ... 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 22


(8)

B. Subjek dan Lokasi ... 24

C. Definisi Operasional ... 25

D. Instrumen Penelitian ... 27

E. Prosedur Penelitian ... 28

F. Tekhnik Pengumpulan dan Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 43

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 98

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ...102

B. Saran ...103 DAFTAR PUSTAKA


(9)

viii

Mafrukhah, 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PREPOSISI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI JERUK

NIPIS 1 DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt karena berkat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Preposisi Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri Jeruk Tipis 1 Dengan Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme”.

Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan. Di dalam laporan ini disajikan pembahasan mengenai permasalahan dan solusi peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi preposisi atau kata depan Bahasa Indonesia.

Bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, baik berupa bimbingan, pengarahan dan saran-sarannya, serta data dan informasi yang diperluakan, Sangat membantu dalam proses pelaksanaan penyusunan laporan ini sehingga dapat berjalan dengan baik.

Akhirnya kepada Allah swt penulis serahkan segala sesuatunya, karena penulis hanya bisa berencana. Mudah-mudahan Allah swt. senantiasa memudahkan jalan petunjuknya kepada penulis yang telah berupaya dengan itikad baik untuk menyelesaikan laporan ini. Semoga amal yang telah dicurahkan kepada penulis mendapat imbalan yang setimpal dari Allah swt. Aamiin.

Serang, Juni 2014


(10)

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terimakasih yang tak terhingga dan penghargaan yang mendalam penulis sampaikan kepada.

1. Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M. Pd. Selaku Rektor UPI.

2. Prof. Dr. H. M. Abdul Somad, M. Pd. Selaku direktur UPI Kampus Serang.

3. Drs. Ajo Sutarjo, M. Pd. Selaku ketua program S1 PGSD UPI Kampus Serang.

4. Drs. Effendi Zulkifly, M. Pd. Selaku Sekretaris Direktur UPI Kampus Serang.

5. Neneng Sri Wulan, M. Pd. Selaku pembimbing I. 6. Drs. H. Widjojoko, M. Pd. Selaku pembimbng II.

7. Seluruh Dosen dan Staf Tata Usaha UPI Kampus Serang.

8. Masum Ependi, S. Pd. Selaku kepala SD Negeri Jeruk Tipis 1 Kragilan. 9. M. Tarmidi, S. Pd. Selaku guru kelas IV SD Negeri Jeruk Tipis 1

Kragilan.

10.Kedua Orang tua, terima kasih atas do’a dan motivasi serta bantuannya baik berupa moril maupun materil.

11.Dan untuk sahabat-sahabatku yang telah memberikan motivasi.

Dan hanya Allah swt sematalah yang dapat membalas segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.


(11)

x

Mafrukhah, 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PREPOSISI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI JERUK

NIPIS 1 DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pedoman Observasi Mengajar Guru dengan Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme... 34 Tabel 3.2 Pedoman Observasi Siswa dalam Pembelajaran dengan

Mengguanakan Pendekatan Konstruktivisme... 36 Tabel 3.3 Kisi-kisi soal Bahasa Indonesia SD Negeri Jeruk Tipis 1 kelas

IV semester 2... 38 Tabel 4.1 Pedoman Observasi Mengajar Guru dengan Menggunakan

Pendekatan Konstruktivisme pada Siklus I... 53 Tabel 4.2 Pedoman Observasi Siswa dalam Pembelajaran dengan

Mengguanakan Pendekatan Konstruktivisme pada Siklus I... 57 Tabel 4.3 Hasil Evaluasi Siswa Kelas IV SDN Jeruk Tipis 1 Pada Siklus

I... 59 Tabel 4.4 Pedoman Observasi Mengajar Guru dengan Menggunakan

Pendekatan Konstruktivisme pada Siklus II... 72 Tabel 4.5 Pedoman Observasi Siswa dalam Pembelajaran dengan

Mengguanakan Pendekatan Konstruktivisme pada Siklus II... 76 Tabel 4.6 Hasil Evaluasi Siswa Kelas IV SDN Jeruk Tipis 1 Pada Siklus

II... 77 Tabel 4.7 Pedoman Observasi Mengajar Guru dengan Menggunakan

Pendekatan Konstruktivisme pada Siklus III... 92 Tabel 4.8 Pedoman Observasi Siswa dalam Pembelajaran dengan

Mengguanakan Pendekatan Konstruktivisme pada Siklus III... 94 Tabel 4.9 Hasil Evaluasi Siswa Kelas IV SDN Jeruk Tipis 1 Pada Siklus


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2008, hlm. 16)... 29 Gambar 4.1 Grafik Peningkatan nilai hasil observasi atau pengamatan

mengajar guru, nilai hasil observasi atau pengamatan siswa dalam pembelajaran dan nilai rata-rata kelas dari siklus I sampai dengan siklus III... 101


(13)

xii

Mafrukhah, 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PREPOSISI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI JERUK

NIPIS 1 DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pelaksanaan siklus I, siklus II, dan siklus III

Lampiran 2 Pedoman Observasi Mengajar Guru dengan Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme

Lampiran 3 Pedoman Observasi Siswa dalam Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme

Lampiran 4 Kisi-kisi soal Bahasa Indonesia SD Negeri Jeruk Tipis 1 kelas IV semester 2

Lampiran 5 Pedoman Observasi Mengajar Guru dengan Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme pada Siklus I

Lampiran 6 Pedoman Observasi Siswa dalam Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme pada Siklus I

Lampiran 7 Lembar Evaluasi Siswa Kelas IV SDN Jeruk Tipis 1 Pada Siklus I

Lampiran 8 Dokumentasi Proses Belajar Mengajar Siklus I

Lampiran 9 Pedoman Observasi Mengajar Guru dengan Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme pada Siklus II

Lampiran 10 Pedoman Observasi Siswa dalam Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme pada Siklus II

Lampiran 11 Lembar Evaluasi Siswa Kelas IV SDN Jeruk Tipis 1 Pada Siklus II

Lampiran 12 Dokumentasi Proses Belajar Mengajar Siklus II

Lampiran 13 Pedoman Observasi Mengajar Guru dengan Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme pada Siklus III

Lampiran 14 Pedoman Observasi Siswa dalam Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme pada Siklus III Lampiran 15 Lembar Evaluasi Siswa Kelas IV SDN Jeruk Tipis 1 Pada Siklus


(14)

III

Lampiran 16 Dokumentasi Proses Belajar Mengajar Siklus III Lampiran 17 SK Pengangkatan Dosen Pembimbing

Lampiran 18 Surat Observasi Mengadakan Penelitian

Lampiran 19 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian SDN Jeruk Tipis 1 Lampiran 20 Daftar Riwayat Hidup


(15)

1

Mafrukhah, 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PREPOSISI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI JERUK

NIPIS 1 DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah mencakup tiga komponen pokok, yaitu kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan. Penguasaan komponen tersebut dimaksudkan agar siswa dapat berkomunikasi dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun secara tertulis. Hal ini dapat tercapai apabila guru dapat menyiapkan materi pembelajaran Bahasa Indonesia yang mengarah pada penguasaan tiga komponen tersebut, sesuai dengan pembelajaran yang ada dalam kurikulum.

Salah satu komponen pembelajaran bahasa yang harus dikuasai siswa adalah komponen kebahasaan. Komponen ini dianggap penting karena kedua komponen lainya (pemahaman dan penggunaan) tidak dapat dikuasai dengan baik oleh siswa, bila tidak menguasai komponen kebahasaan. Berdasarkan hal tersebut, pembelajaran kebahasaan yang dilaksanakan oleh guru, baik terpadu maupun terpisah dengan yang lainnya tetap mendapat perhatian utama dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Salah satu materi pembelajaran kebahasaan yang patut dikuasai siswa adalah preposisi. Materi ini telah diperkenalkan kepada siswa sejak jenjang Sekolah Dasar.

Ramlan (1987, hlm. 9) mengemukakan bahwa “kemampuan memahami preposisi bagi siswa di sekolah adalah sangat penting untuk menunjang kecermatan mereka menuangkan gagasan secara tertulis”. Pernyataan tersebut dikemukakan karena pada kenyataanya masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menempatkan preposisi ataupun menuliskan preposisi bahasa indonesia dengan tepat ketika mereka ingin menuangkan gagasan secara tertulis, baik dalam bentuk kalimat maupun paragraf.

Materi pembelajaran preposisi Bahasa Indonesia, khususnya pada jenjang sekolah dasar (SD) adalah mengenal dan memahami berbagai jenis dan aturan


(16)

2

penggunaan preposisi Bahasa Indonesia, hal tersebut dimaksudkan untuk mendukung penguasaan aspek kebahasaan mereka.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses dan hasil belajar yang dilakukan di kelas IV SDN Jeruk Tipis 1 Kragilan diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam materi preposisi bahasa Indonesia masih rendah. Hal itu terdeteksi pada saat siswa diminta oleh guru untuk menuangkan gagasan secara tertulis baik dalam bentuk kalimat maupun dalam bentuk paragraf. Dari 20 siswa kelas IV SDN Jeruk Tipis 1, 85% siswa belum dapat menggunakan preposisi bahasa Indonesia dengan tepat bahkan belum mengetahui sepenuhnya penggolongan preposisi.

Dalam evaluasi yang di lakuakan pada tahap prasiklus didapat nilai terendah siswa adalah 20,00 dan nilai tertinggi siswa adalah 66,66. Dari 20 siswa yang mencapai nilai tertinggi yaitu 66,66 yang berarti mencapai nilai KKM sebanyak 2 siswa atau 15%, dan 18 siswa atau 75% mendapatkan nilai di bawah KKM.

Faktor yang menyebabkan permasalahan yang dihadapi siswa tersebut, adalah guru kurang terampil dalam menggunakan pendekatan pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran preposisi Bahasa Indonesia dan guru kurang mampu atau kurang penguasaan dalam menyampaikan materi pelajaran preposisi Bahasa Indonesia.

Dari kenyataan yang dikemukakan tersebut perlu dilakukan upaya peningkatan hasil belajar isiwa pada materi preposisi Bahasa Indonesia. Upaya yang dilakukan oleh penulis dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi preposisi Bahasa Indonesia adalah melakukan kegiatan


(17)

3

Mafrukhah, 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PREPOSISI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI JERUK

NIPIS 1 DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

Dari semua yang telah terurai, penulis merumuskan judul penelitian tindakan ini sebagai berikut: “Meningkatkan Hasil Belajar Preposisi Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri Jeruk Tipis 1 Dengan

Menggunakan Pendekatan Kontruktivisme”

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Dari latar belakang di atas penulis mengidentifikasi masalah, antara lain. 1. Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Jeruk Tipis 1 Kragilan dalam

materi preposisi atau kata depan Bahasa Indonesia masih rendah.

2. Pengetahuan dan kemampuan penguasaan siswa dalam memahami Preposisi Bahasa Indonesia masih rendah.

3. Guru kurang terampil dalam menggunakan pendekatan pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran Preposisi Bahasa Indonesia.

4. Guru kurang mampu atau kurang penguasaan dalam menyampaikan materi pelajaran Preposisi Bahasa Indonesia.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Masalah utama yang ingin dicarikan pemecahannya melalui penelitian tindakan kelas ini, antara lain.

1. Bagaimana langkah-langkah pendekatan Konstruktivisme dalam materi pelajaran Preposisi Bahasa Indonesia untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Jeruk Tipis 1 Kragilan?

2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas IV SDN Jeruk Tipis 1 Kragilan dalam materi pelajaran Preposisi Bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme?

D. Tujuan Penelitian


(18)

4

1. memperoleh gambaran tentang langkah-langkah pendekatan konstruktivisme guna meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi pelajaran preposisi Bahasa Indonesia.

2. menganalisis hasil belajar siswa kelas IV SDN Jeruk Tipis 1 Kragilan dalam materi pelajaran preposisi Bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. sebagai wujud pengalaman belajar yang berpusat pada subyek didik, yang dirasa menyenangkan, dapat memacu aktivitas belajar, dan meningkatkan kemampuan siswa terhadap konsep materi Preposisi Bahasa Indonesia. 2. untuk mendorong semangat agar lebih meningkatkan kompetensi dan

profesionalisme guru.

3. untuk menambah dan memperkaya khazanah kepustakaan sekolah serta hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, tentang penyusunan hasil penelitian ini, peneliti menyusun sistematika pembahasan sebagai berikut. 1. BAB I Pendahuluan

Dalam bab ini penulis menguraikan garis besar pokok permasalahan penelitian, yang tersusun secara sistematis mulai dari latang belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian,


(19)

5

Mafrukhah, 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PREPOSISI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI JERUK

NIPIS 1 DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

materi pembelajaran Preposisi Bahasa Indonesia, konsep pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Konstruktivisme, dan rumus-rumus utama untuk menganalisis temuan dalam penelitian serta penelitian terdahulu yang relevan termasuk prosedur, subjek dan temuannya yang dapat menunjang keberhasilan penelitian.

3. BAB III Metode Penelitian

Dalam bab ini berisi penjabaran mengenai jenis metode penelitian yang digunakan peneliti, metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimana didalamnya terdiri dari penjabaran atau penjelasan mengenai metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), subjek dan lokasi penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur penelitian, tekhnik pengumpulan dan analisis data. 4. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini akan membahas tentang pengolahan dan analisis data secara deskriptif untuk menghasilkan temuan yang berkaitan dengan masalah penelitian, rumusan masalah penelitian dan tujuan penelitian. 5. BAB V Simpulan dan Saran

Dalam bab ini akan disajikan penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil analisis data temuan yang akan diuraikan secara deskriptif.


(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK disebut sebagai suatu penelitian tindakan kelas karena PTK bertujuan untuk meningkatkan pendidikan dengan melakukan perubahan kearah perbaikan terhadap hasil pendidikan dan pembelajaran yang tentu saja dalam proses penelitiannya melibatkan guru dan siswa didalam kelas.

Menurut Arikunto (2008, hlm. 3) “penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama”. Tindakan sendiri berarti suatu kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, latar atau tempat terjadinya pencermatan yaitu di dalam kelas, dimana didalam kelas terdiri dari sekelompok siswa yang menerima pembelajaran yang sama dari guru dalam waktu yang bersamaan.

Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran, guru perlu menyampaikan materi pembelajaran tidak hanya satu kali tetapi juga diperlukan penyampaian materi yang sama dilain pertemuan, hal itu dimaksudkan untuk memperbaiki proses maupun hasil belajar, yang kemudian peningkatan hasil belajar itu yang akan menjadi poin utama dalam tujuan pembelajaran tersebut. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tidak tercapainya suatu tujuan pembelajaran, misalnya karena faktor guru maupun dari faktor siswa sendiri maka dari itu dibutuhkan suatu perbaikan pembelajaran yang biasanya disebut


(21)

23

Mafrukhah, 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PREPOSISI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI JERUK

menerapkan tindakan di dalam kelas dengan menggunakan aturan sesuai dengan metodologi penelitian yang dilakukan dalam beberapa periode atau siklus. Banyaknya siklus yang digunakan tergantung pada pencapaian keberhasilan yang di harapka oleh peneliti.

Untuk membedakan dari jenis penelitian lain maka berikut ini akan dikemukakan ciri-ciri PTK. Menurut Wardhani & Wihardit (2011, hlm. 1.5) ciri-ciri PTK antara lain.

1. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran dari guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan.

2. Self-reflective inquiry atau penelitian melalui refleksi diri, merupakan ciri PTK yang paling esensial.

3. Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa prilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi.

4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran, perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus, selama kegiatan penelitian dilakukan. oleh karena itu, dalam PTK dikenal adanya siklus pelaksanaan berupa pola: perencanaan-pelaksanaan-observasi-refleksi-revisi (perencanaan ulang).

Karakteristik PTK yaitu penelitian didasarkan pada problema yang harus dipecahkan. PTK harus selalu berangkat dari persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru. Kemudian dari persoalan itu guru menyadari pentingnya persoalan tersebut untuk dipecahkan secara professional.

Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik antara lain. 1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional 2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaanya.

3. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi 4. Bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas instruksional


(22)

5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus

Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas. Kegiatan penelitian ini tidak saja bertujuan untuk memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan. PTK juga bertujuan untuk meningkatkan kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesionalnya.

Pada intinya PTK bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam peningakatan mutu pembelajaran di kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar.

Secara lebih rinci , tujuan PTK antara lain.

1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses. Serta hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam da luar kelas.

3. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan. 4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah

sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan (sustainable).

Bila tujuan tersebut tercapai, maka sesungguhnya telah tercapai pula tujuan lainnya ialah berupa terjadinya proses latihan dalam jabatan selama proses penelitian tindakan kelas itu berlangsung.


(23)

25

Mafrukhah, 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PREPOSISI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI JERUK

tamatan Sekolah Dasar. Mata Pencahariannya 85% sebagai wiraswasta dan sisanya sebagai buruh dan petani.

Siswa/i SDN Jeruk Tipis 1 Kragilan, dari kelas I sampai dengan kelas VI adalah berjumlah 124 siswa, 61 siswa laki-laki dan 63 siswi perempuan. Jumlah tenaga pendidik di SDN Jeruk Tipis 1 berjumlah 11 orang. Terdiri dari, 1 orang kepala sekolah, 6 orang guru kelas, 2 orang guru mata pelajaran (PAI dan PJOK), 1 orang operator sekolah, dan 1 orang penjaga sekolah.

2. Lokasi

Yang menjadi lokasi dalam penelitian ini adalah SDN Jeruk Tipis 1 Kragilan, berikut adalah data lengkap mengenai lokasi dalam penelitian ini.

Nama Sekolah : SD Negeri Jeruk Tipis 1 NPSN / NSS : 20605819 / 101280411012 Jenjang Pendidikan : SD

Status Sekolah : Negeri

Alamat : Jl. Sentul-Jonjing KM.04

RT/RW : 001/005

Nama Dusun : Cikopyah

Desa/Kelurahan : Tegalmaja

Kode pos : 42184

Kecamatan : Kec. Kragilan

Email : sdnjeruktipissatu@ymail.com

Penentuan lokasi penelitian tersebut di tentukan secara purposive (sengaja). Beberapa alasan penulis memilih lokasi tersebut karena jarak sekolah tersebut sangat dekat dengan rumah peneliti dan adanya kedekatan emosional dengan guru-guru maupun disekolah tersebut.


(24)

Agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran istilah-istilah yang digunakan dalam judul penelitian dalam memberikan arahan yang jelas dalam proses penelitian, maka perlu dijelaskan definisi operasional sebagai berikut:

1. Meningkatkan

Meningkatkan adalah menaikan suatu kuantitas atau kualitas sehingga terjadi perubahan ke arah yang lebih tinggi.

Yang dimaksud meningkatkan dalam penelitian ini adalah menaikan nilai atau mutu maupun sebagai tolak ukur pemahaman siswa mengenai materi pelajaran preposisi atau kata depan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya, artinya mengalami perubahan pemahaman yang lebih tinggi, yang dapat diukur melalui hasil belajar.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar didapat setelah diberikannya evaluasi atau tes pada setiap akhir pembelajaran biasanya berbentuk angka-angka. Hasil belajar merupakan nilai pencapaian siswa terhadap materi yang telah dipelajari, dapat diartikan juga sebagai perubahan tingkah laku siswa dari yang tidak bisa menjadi bisa setelah mengalami proses belajar yang tentunya dapat diukur melalui nilai evaluasi yang diberikan oleh guru.

3. Preposisi

Preposisi merupakan salah satu komponen kebahasaan yang wajib dikuasi oleh siswa, preposisi sudah diajarkan ditingkat sekolah dasar yang dikenal sebagai kata depan.


(25)

27

Mafrukhah, 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PREPOSISI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI JERUK

dinamakan frasa preposisi. Jika ditinjau dari segi bentuknya, preposisi ada dua macam preposisi yaitu preposisi tunggal dan preposisi majemuk.

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan batasan preposisi berdasarkan standar kompetensi yang dijabarkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), dimana materi pembelajaran mengenai preposisi atau kata depan di SD termasuk ke dalam tinjauan dari segi sintaksisnya, yaitu preposisi yang berada didepan nomina, adjektiva, atau adverbia sehingga termasuk frasa yang dinamakan frasa preposisi. Dalam penggolongan preposisi untuk pembelajaran di SD sendiri mencakup preposisi yang menandai tempat, preposisi yang menandai maksud dan tujuan, preposisi yang menandai waktu, dan preposisi yang menandai sebab.

Sedangkan dalam penilaiannya penulis akan menggunakan acuan aturan penggunaan preposisi menurut Chaer dalam bukunya yang berjudul Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia (2000, hlm. 122).

5. Pendekatan kontruktivisme

Pendekatan konstruktivisme adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pemberian stimulus kepada peserta didik yang kemudian dikaitkan pada pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Pendekatan konstruktivisme diyakini dapat membantu siswa agar dapat belajar lebih aktif dan dapat mengembangkan pemikirannya secara luas.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, sebagaimana yang dikemukankan oleh Sugiyono (2009, hlm. 307) yang menyatakan bahwa

dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitin sederhana, yang


(26)

diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan.

Peneliti akan terjun ke lapangan sendiri, baik pada grand tour question, tahap focused and selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan.

Digunakannya instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri karena beberapa alasan, yaitu sebagai berikut.

1. Peneliti dianggap alat yang peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dan lingkungan.

2. Peneliti sebagai alat yang dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.

3. Tiap situasi merupakan keseluruhan, tidak ada suatu instrumen berupa test atau angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi kecuali manusia. 4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami

dengan pengetahuan semata.

5. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh. 6. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan

berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan atau perbaikan.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur dapat di artikan sebagai tata cara atau langkah-langkah dalam melakukan serangkaian tindakan yang di lakukan dengan cara yang sama agar


(27)

29

Mafrukhah, 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PREPOSISI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI JERUK

dari tingkat keberhasilan dari target yang akan dicapai, dimana setiap siklus bisa terdiri dari satu atau lebih pertemuan, bergantung pada selesai atau tidaknya proses belajar mengajar dalam setiap tindakan pada siklus.

Dalam setiap siklus, secara garis besar terdapat empat tahapan yang biasanya dilakukan dalam penelitian tindakan kelas, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Dimana pada setiap tahapannya dilakukan secara berurut atau sistematis yang di dasarkan pada prosedur yang telah dibuat.

Meskipun para ahli mengemukakan tahapan tersebut dengan bagan yang berbeda-beda tetapi secara garis besar dapat terlihat seperti bagan berikut ini.

Perencanaan

SIKLUS I

SIKLUS II Perencanaan

Pelaksanaan Refleksi

Refleksi Pelaksanaan


(28)

Gambar 3.1

Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2008, hlm. 16)

Dalam gambar 3.1 model penelitian tindakan kelas diatas dapat terlihat setiap alur dari tahapan penelitian tindakan kelas, berikut adalah penjabaran tentang empat tahapan penelitian tindakan kelas, yaitu.

1. Perencanaan (planning)

Tahap ini menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimaa tindakan tersebut akan dilakukan. Tindakan kegiatan penelitian yang dilakukan yaitu menentukan kelas dan subyek penelitian yang sesuai dengan hakikat dan masalah penelitian tindakan kelas kemudian melakukan pendekatan pembicaraan dengan kepala sekolah dan satu orang guru sebagai model. Kegiatan berikutnya adalah merencanakan tindakan yang akan dilakukan oleh model.

Langkah-langkah yang harus ditempuh adalah membuat scenario pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme yang mencakup langkah-langkah yang akan dilaksnakan oleh guru dan apa yang akan dilakukan oleh siswa dan terlebih dahulu mnganalisis

Pengamatan


(29)

31

Mafrukhah, 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PREPOSISI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI JERUK

Pada tahap ini dilakukanlah pelaksanaan tindakan yaitu Implementasi atau penerapan isi rancangan. Peneliti melaksanakan tindakan penelitian yang berupa pelaksanaan kegiatan atau rancangan pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu perancangan pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme untuk membantu observer dalam melakukan pengamatan pelaksanaan tindakan dibuat alat pengumpul data sebagai alat dokumentasi atau catatan yang digunakan untuk memberikan umpan balik yang sangat diperlukan dalam pelaksanaan tindakan. Di sepakati pula antara model dan observer bahwa kehadiran observer tidak akan mengganggu kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.

Hal yang perlu di garis bawahi adalah bahwa dalam tahap dua ini pelaksana atau guru harus ingat dan taat pada apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan dan harus berlaku wajar ketika dalam proses pembelajaran. Tentu saja membuat modifikasi tetap diperbolehkan, selama tidak mengubah prinsip.

3. Pengamatan (observing)

Dalam tahap ke-3 ini adalah dilakukannnya kegiatan pengamatan (observing), yaitu semua kegiatan untuk mengenal, merekam, dan mendokumentasikan setiap hal dari proses dan hasil yang dicapai dari tindakan yang direncanakan. Pada kenyataan tahap observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

Kegiatan pengamatan dilakukan oleh pengamat, kegiatan ini di lakukan karena ketika guru tersebut sedang melakukan tindakan, tentu tidak dapat menganalisis peristiwa yang sedang terjadi, oleh karena itu pengamat mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya.

4. Refleksi (reflecting)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu melakukan analisis, sintesis, interprestasi dan eksplanasi terhadap semua informasi yang di peroleh melalui alat pengumpul data yang terekam oleh model dan


(30)

observer akan dikonfirmasikan. Dianalisis dan di evaluasi agar dapat diketahui apakah pelaksanaan tindakan tersebut telah sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya.

Maksudnya adalah dalam kegiatan ini guru pelaksana mengemukakan kembali apa yang sudah dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Istilah refleksi lebih tepat digunakan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti dan subjek penelitian (siswa-siswa yang diajari), untuk bersama-sama mendiskusikan implementasi rencana tindakan. Inilah inti dari penelitian tindakan, yaitu ketika guru pelaksana mengatakan kepada pengamat tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan bagian mana yang belum.

Kegiatan refleksi dilakukan berkelanjutan sehingga kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan selalu dapat ditingkatkan efektivitas dan efisiensinya. Berpikir reflektif sebagai kegiatan berpikir secara berulang-ulang melalui kegiatan mencermati kenyataan empiris dan mencernakan kenyataan empiris itu dengan pemikiran abstrak, adalah salah satu modal penting bagi seorang peneliti dalam memudahkan penelitiannya.

F. Tekhnik Pengumpulan dan Analisis Data

1. Tekhnik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan


(31)

33

Mafrukhah, 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PREPOSISI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI JERUK

Observasi yaitu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis (Arikunto, 2006, hlm. 30).

Observasi ini digunakan untuk mengamati aktifitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi pelajaran preposisi atau kata depan dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme kelas IV SDN Jeruk Tipis 1. Kegiatan yang akan peneliti lakukan dalam proses pembelajaran yaitu mengamati aktifitas belajar siswa.

Jenis observasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.

Pedoman observasi dalam penelitian ini berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati. Dalam proses observasi, observator (pengamat) tinggal memberi tanda pada kolom tempat pristiwa muncul.

Observasi dalam penelitian ini dikembangkan menjadi dua jenis yaitu, observasi terhadap guru dan observasi terhadap siswa.

1) Observasi terhadap guru

Pada kegiatan pembelajaran, yang berperan sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran ialah peneliti. Observasi ini didasarkan pada tahap-tahap penerapan pembelajaran dengan pendekatan kobstruktivisme dalam proses pembelajaran.

Mengarah pada pedoman penilaian observasi, aspek yang akan dinilai dalam observasi adalah ada tidaknya langkah-langkah pembelajaran konstruktivisme dalam kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru, dimana langkah-langkah pembelajarannya mengacu pada tahap-tahap pembelajaran menggunakan pendekatan konstruktivisme menurut Sidik yang meliputi tahapan apersepsi, eksplorasi, diskusi dan penjelasan


(32)

konsep, pengembangan dan aplikasi. Berikut adalah tabel pedoman observasi mengajar guru dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme

Tabel 3.1

Pedoman observasi mengajar guru dengan menggunakan pendekatan Konstruktivisme

No Aspek yang di Nilai

Keterangan

Ya Tidak

1 Apersepsi

a. Mengucapkan salam dan menyapa siswa

b. Mengajak siswa untuk berdo’a

c. Mengecek kehadiran siswa (absensi)

d. Guru menyampaikan kompetensi dan indikator yang diharapkan. e. Guru memberikan motivasi


(33)

35

Mafrukhah, 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PREPOSISI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI JERUK

b. Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok kecil (1 kelompok terdiri dari 5 anggota kelompok)

c. Guru mengajak siswa untuk membacakan sebuah paragraf yang mengandung preposisi atau kata depan.

3 Diskusi dan Penjelasan Konsep

a. Guru menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami. b. Guru memberi kesempatan kepada

siswa untuk bertanya

c. Guru mengarahkan siswa untuk mengidentifikasi jenis-jenis preposisi atau kata depan yang terdapat dalam paragraf.

d. Guru mengarahkan siswa untuk melaporkan hasil diskusi kelompok di depan kelas.

4 Pengembangan dan Aplikasi

a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa b. Guru bersama siswa bertanya

jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan

penguatan dan penyimpulan c. Pemberian tugas (evaluasi)

Jumlah


(34)

Jika indikator tidak muncul maka ceklis ( v ) TIDAK Adapun cara penilaian yang digunakan adalah:

Nilai =� � � �� � � � �

indikator maksimum X 100 Keteranagan:

Nilai maksimum = 15 2) Observasi terhadap siswa

Observasi ini didasarkan pada kegiatan yang diharapkan akan muncul pada setiap kegiatan penggunaan pendekatan konstruktivisme pada meteri preposisi atau kata depan Bahasa Indonesia. Pedoman observasi siswa ini mengacu pada tahap-tahap pembelajaran menggunakan pendekatan konstruktivisme menurut Sidik.

Tabel 3.2

Pedoman observasi siswa dalam pembelajaran dengan mengguanakan pendekatan Konstruktivisme

No Aspek yang di Nilai

Keterangan

Ya Tidak

1 Siswa dapat menyebutkan pengertian preposisi atau kata depan.

2 Siswa membentuk kelompok

3 Di dalam kelompok, siswa dapat menyebutkan preposisi atau kata depan yang terdapat dalam paragraf yang telah


(35)

37

Mafrukhah, 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PREPOSISI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI JERUK

5 Siswa melaporkan hasil diskusi kelompok ke depan kelas dan kelompok lain menanggapi laporan yang disampaikan temannya.

6 Siswa mengerjakan tugas akhir (evaluasi)

Jumlah

Keterangan: Jika indikator muncul maka ceklis ( v ) YA

Jika indikator tidak muncul maka ceklis ( v ) TIDAK

Adapun cara penilaian yang digunakan adalah:

Nilai =� � � �� � � � �

indikator maksimum X 100 Keteranagan:

Nilai maksimum = 6 b. Tes

Tes yaitu serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data pemahaman siswa. Lembar tes digunakan untuk melaksanakan tes, guna memperoleh gambaran tentang pemahaman awal dan akhir siswa mengenai penggolongan dan penggunaan atau pemakaian preposisi.

Pembuatan soal tes dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut.

1) Menentukan jenis tes dan bentuk tes yang akan digunakan. Bentuk tes terbagi menjadi dua jenis, yaitu tes subjektif dan tes objektif. Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya


(36)

dapat dilakukan secara objektif. Tes objektif yang di gunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tes melengkapi (completion), yang terdiri dari sepuluh soal.

Tes subjektif pada umumnya berbentuk essai (uraian). Tes bentuk esai adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian-uraian. Tes esai dalam penelitian ini terdiri atas lima soal.

2) Membuat kisi-kisi soal.

Kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukkan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom (Arikunto,2006, hlm. 162).

Adapun kisi-kisi soal tes penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Soal Bahasa Indonesia SD Negeri Jeruk Tipis 1

Kelas IV Semester 2

Standar Kompetensi : 7. Memahami teks melalui membaca intensif. Kompetensi

Dasar Indikator Tingkatan

K-1 K-2 K-3

Jumlah (Hafalan) (Pemaham) (Aplikasi)

ML Esay ML Esay ML Esay 7.1.

Menemukan kalimat utama pada tiap

paragraf

7.1.1 Mengenal Preposisi atau kata depan

Mudah

Sedang 1 1


(37)

39

Mafrukhah, 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PREPOSISI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI JERUK

dalam paragraf berdasarkan aturan

penggunaannya Sukar 14

11 &

13 3

JUMLAH 2 1 4 2 4 2 15

Keterangan: Mudah (2 soal), Sedang (10 soal), Sukar (3 soal) 3) Membuat butir-butir soal

Membuat butir-butir soal dimaksudkan untuk mengukur pemahaman siswa mengenai materi yang telah diajarkan.

Berikut adalah butir soal yang di gunakan dalam penelitian ini.

I. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kata depan? 2. Sebutkan jenis-jenis kata depan?

3. Sebutkan contoh kata depan yang menandai tempat?

4. Sebutkan contoh kata depan yang menandai maksud dan tujuan?

5. Sebutkan contoh kata depn yang menandai waktu dan sebab?

II. Lengkapilah paragraf rumpang di bawah ini dengan

menggunakan kata depan yang tepat (di, ke, dari, untuk, guna, hingga, hampir, demi, atas)

Berbagai perkembangan yang terjadi __________ bidang teknologi informasi dalam beberapa tahun terakhir, hendaknya ditanggapi bukan dengan sikap cemas. Perkembangan tersebut justru harus dilihat __________ sisi positifnya sambil menyiasati berbagai kemungkinan __________ memetik keuntungan __________ perkembangan teknologi tersebut. Perkembangan ini bahkan melaju lebih cepat dibandingkan dengan perkembangan masyarakat. Perkembangan ini pasti akan mengubah banyak hal dalam masyarakat, mulai dari gaya


(38)

hidup, kecendrungan mental __________ pendangan hidup. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi mencakup __________ semua kalangan dan __________ berbagai bidang misalnya bidang industri, pendidikan, pemerintahan dll, tetapi hal tersebut __________ mendukung kemajuan bangsa. Dan yang perlu di ingat adalah kita tidak boleh menyalahgunakan teknologi __________ terjaganya fungsi positif __________ teknologi.

4) Membuat kunci jawaban

Membuat kunci jawaban atas butir-butir soal yang telah dibuat akan sangat membantu untuk memberikan penilaian yang objektif dan hal tersebut manjadi wajib dilakukan untuk sebuah penilaian.

Berikut adalah kunci jawaban dari butir soal yang telah di buat dalam penelitian ini.

Kunci jawaban bagian I

1. Preposisi atau depan adalah kata-kata yang digunakan di depan kata benda, kata sifat dan kata keterangan.

2. Kata depan yang menandai tempat, maksud dan tujuan, waktu dan sebab.

3. di, ke, dari 4. untuk, guna


(39)

41

Mafrukhah, 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PREPOSISI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI JERUK

10.Hingga 11.Hampir 12.Ke 13.Guna 14.Demi 15.Dari

5) Kriteria penilaian

Adapun kriteria penilaian sebagai berikut:

Na = � ���� � � ℎ � ��

Nilai maksimum X 100

Rata−rata = � �ℎ ℎ � �� � ��

Jumlah siswa

Keteranagan:

Na = Nilai akhir Nilai maksimum = 15

Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa dalam memahami materi pelajaran preposisi atau kata depan dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme. Ada pun jenis tes yang digunakan dalam penelitian tentang preposisi atau kata depan, yaitu tes tertulis. Bentuk tes yang digunakan oleh peneliti, yaiatu: esay dengan jumlah 5 soal dan melengkapi dengan jumlah 10 soal.

2. Analisis Data

Adapun data yang dikumpulkan melalui instrument penelitian yaitu: a. Data aktivitas siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Data aktivitas siswa dalam KBM diperoleh melalui observasi yang dilakukan pada saat proses belajar mengajar dikelas dengan


(40)

menggunakan instrument penelitian lembar observasi sesuai dengan pendekatan konstruktivisme.

b. Data hasil belajar siswa

Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes tertulis yang diberikan kepada siswa setelah dilaksanakan proses belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme. Lembar tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa.

Setelah data diperoleh dari hasil pengumpulan data, maka data perlu diolah.langkah-langkah pengumpulan data yaitu, menentukan instrument penelitian, yaitu menyusun lembar observasi dan menyusun soal-soal tes, menyusun data dan mengolah data. Secara garis besar pengolahan data mencakup tiga langkah yaitu:

1) Langkah persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada langkah persiapan ini adalah sebagai berikut :

 Mengecek kelengkapan data, yaitu memeriksa instrument penelitian

 Mengecek isian data 2) Tahap pengelompokkan

 Penilaian pada hasil observasi

 Pemberian skor pada setiap aspek observasi kegiatan siswa

 Pemberian skor (skala nilai) terhadap soal-soal tes dan menjumlahkan skor yang diperoleh siswa disetiap siklus untuk dibuat rata-ratanya.


(41)

102

Mafrukhah, 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PREPOSISI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI JERUK

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas IV SD Negeri Jeruk Tipis 1 Kragilan dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi. Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian maka diperoleh gambaran tentang langkah-langkah pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi pelajaran preposisi Bahasa Indonesia. Dan dari analisis hasil belajar siswa kelas IV SDN Jeruk Tipis 1 Kragilan dalam materi pelajaran preposisi Bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme menunjukan peningkatan.

Dimana dapat terlihat dari peningkatan persentase langkah-langkah pembelajaran konstruktivisme yang dapat tergambarkan dalam kegiatan guru dan siswa serta kenaikan nilai akhir siswa pada setiap siklus yang diperoleh. Dari hasil pengamatan siklus I, langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme untuk kegiatan guru hanya terlaksana 46,66%, untuk kegiatan siswa hanya terlaksana 33,33%, hasil belajar atau nilai akhir dalam siklus I, sudah menunjukan peningkatan dari pra-siklus yaitu sebesar 71,33.

Hasil pengamatan siklus II, langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme untuk kegiatan guru hanya terlaksana 86,66%, untuk kegiatan siswa hanya terlaksana 83,33%, hasil belajar atau nilai akhir dalam siklus II, sudah menunjukan peningkatan dari siklus I yaitu sebesar 84,33.

Dan hasil pengamatan siklus III, langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme untuk kegiatan guru terlaksana 100%, untuk kegiatan siswa terlaksana 100%, hasil belajar atau nilai akhir dalam siklus II, sudah menunjukan peningkatan dari siklus II yaitu sebesar 89,67.


(42)

103

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa langkah-langkah pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar preposisi Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri Jeruk Tipis 1 Kragilan.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian, maka berikut adalah beberapa saran yang dapat peneliti samapaikan, yaitu sebagai berikut.

1. Bagi guru

Hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas, sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat dan guru harus lebih kreatif serta inovatif dalam menerapkan pendekatan yang sesuai dengan tingkat kemauan siswa supaya pembelajaran lebih bervariasi dan tidak monoton menggunakan paradigma lama sehingga anak tidak bosan.

2. Bagi Kepala Sekolah

Dukungan kepala sekolah merupakan faktor yang terkait langsung dengan penyelenggaraan proses pendidikan di sekolah. Jelasnya sebagai pemimpin yang mengembangkan dan mengevaluasi kemampuan guru dalam pembelajaran lebih lanjut dan menentukan pula kelangsungan daya inovatif guru, terutama dalam menjadikan pendekatan konstruktivisme sebagai suatu pendekatan yang efektif dan hendaknya berguna bagi peningkatan mutu proses dan pembelejaran di SD.


(43)

Mafrukhah, 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PREPOSISI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI JERUK

NIPIS 1 DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DAFTAR PUSTAKA

Alawi, H., Dardjowidjojo, S., Lapoliwa, H., & Moeliono, A. m. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Anggoro, T. (2011). Metode Penelitian. Jakarta: UT.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S., Suhardjono, & Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Arisetyawan, A. (2010). Penggunaan Model Kontruktivis Dalam Upaya Meningkatkan Pembelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan Dasar , 17-21. Chaer, A. (2000). Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Endarmoko, E. (2006). Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Muslich, M. (2010). Garis-Garis Besar Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia. Bandung: Refika Aditama.

Nasional, D. P. (2000). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif,

kualitatif, dan R&D). Bandung: CV. Alvabeta.

Sundari, N. (2008). Teori dan Implementasi Pendekatan Whole Language dalam Pembelajaran Menulis. Bandung: Sonagar Press.

Taufik, A., Mikarsa, H. L., & Prianto, P. L. (2012). Pendidikan Anak Di SD. Tangerang: UT.

Wardana, D. (2013). Belajar Menulis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). JURNAL PETEKA (Pembelajaran dan Penelitian Tindakan Kelas) , 56-70.

Wardani, I., & Wihardit, K. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wardoyo, S. M. (2013). Pembelajaran Konstruktivisme Teori Dan Aplikasi Pembelajaran Dalam Bentuk Karakter. Bandung: ALFABETA.


(1)

40

hidup, kecendrungan mental __________ pendangan hidup. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi mencakup __________ semua kalangan dan __________ berbagai bidang misalnya bidang industri, pendidikan, pemerintahan dll, tetapi hal tersebut __________ mendukung kemajuan bangsa. Dan yang perlu di ingat adalah kita tidak boleh menyalahgunakan teknologi __________ terjaganya fungsi positif __________ teknologi.

4) Membuat kunci jawaban

Membuat kunci jawaban atas butir-butir soal yang telah dibuat akan sangat membantu untuk memberikan penilaian yang objektif dan hal tersebut manjadi wajib dilakukan untuk sebuah penilaian.

Berikut adalah kunci jawaban dari butir soal yang telah di buat dalam penelitian ini.

Kunci jawaban bagian I

1. Preposisi atau depan adalah kata-kata yang digunakan di depan kata benda, kata sifat dan kata keterangan.

2. Kata depan yang menandai tempat, maksud dan tujuan, waktu dan sebab.

3. di, ke, dari 4. untuk, guna

5. Kata depan yang menandai waktu: hingga Kata depan yang menandai sebab: demi, atas Kunci jawaban bagian II

6. Di 7. Dari 8. Untuk 9. Atas


(2)

10.Hingga 11.Hampir 12.Ke 13.Guna 14.Demi 15.Dari

5) Kriteria penilaian

Adapun kriteria penilaian sebagai berikut:

Na = � ���� � � ℎ � ��

Nilai maksimum X 100

Rata−rata = � �ℎ ℎ � �� � ��

Jumlah siswa

Keteranagan:

Na = Nilai akhir Nilai maksimum = 15

Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa dalam memahami materi pelajaran preposisi atau kata depan dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme. Ada pun jenis tes yang digunakan dalam penelitian tentang preposisi atau kata depan, yaitu tes tertulis. Bentuk tes yang digunakan oleh peneliti, yaiatu: esay dengan jumlah 5 soal dan melengkapi dengan jumlah 10 soal.

2. Analisis Data

Adapun data yang dikumpulkan melalui instrument penelitian yaitu: a. Data aktivitas siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)


(3)

42

menggunakan instrument penelitian lembar observasi sesuai dengan pendekatan konstruktivisme.

b. Data hasil belajar siswa

Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes tertulis yang diberikan kepada siswa setelah dilaksanakan proses belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme. Lembar tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa.

Setelah data diperoleh dari hasil pengumpulan data, maka data perlu diolah.langkah-langkah pengumpulan data yaitu, menentukan instrument penelitian, yaitu menyusun lembar observasi dan menyusun soal-soal tes, menyusun data dan mengolah data. Secara garis besar pengolahan data mencakup tiga langkah yaitu:

1) Langkah persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada langkah persiapan ini adalah sebagai berikut :

 Mengecek kelengkapan data, yaitu memeriksa instrument penelitian

 Mengecek isian data 2) Tahap pengelompokkan

 Penilaian pada hasil observasi

 Pemberian skor pada setiap aspek observasi kegiatan siswa  Pemberian skor (skala nilai) terhadap soal-soal tes dan

menjumlahkan skor yang diperoleh siswa disetiap siklus untuk dibuat rata-ratanya.

3) Tahap penerapan data

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan, yaitu :

 Menyesuaikan data dengan pertanyaan penelitian

 Mendeskripsikan hasil penemuan berdasarkan hasil analisis dan membahasnya untuk menarik kesimpulan


(4)

102

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas IV SD Negeri Jeruk Tipis 1 Kragilan dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi. Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian maka diperoleh gambaran tentang langkah-langkah pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi pelajaran preposisi Bahasa Indonesia. Dan dari analisis hasil belajar siswa kelas IV SDN Jeruk Tipis 1 Kragilan dalam materi pelajaran preposisi Bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme menunjukan peningkatan.

Dimana dapat terlihat dari peningkatan persentase langkah-langkah pembelajaran konstruktivisme yang dapat tergambarkan dalam kegiatan guru dan siswa serta kenaikan nilai akhir siswa pada setiap siklus yang diperoleh. Dari hasil pengamatan siklus I, langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme untuk kegiatan guru hanya terlaksana 46,66%, untuk kegiatan siswa hanya terlaksana 33,33%, hasil belajar atau nilai akhir dalam siklus I, sudah menunjukan peningkatan dari pra-siklus yaitu sebesar 71,33.

Hasil pengamatan siklus II, langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme untuk kegiatan guru hanya terlaksana 86,66%, untuk kegiatan siswa hanya terlaksana 83,33%, hasil belajar atau nilai akhir dalam siklus II, sudah menunjukan peningkatan dari siklus I yaitu sebesar 84,33.

Dan hasil pengamatan siklus III, langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme untuk kegiatan guru terlaksana 100%, untuk kegiatan siswa terlaksana 100%, hasil belajar atau nilai akhir


(5)

103

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa langkah-langkah pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar preposisi Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri Jeruk Tipis 1 Kragilan.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian, maka berikut adalah beberapa saran yang dapat peneliti samapaikan, yaitu sebagai berikut.

1. Bagi guru

Hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas, sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat dan guru harus lebih kreatif serta inovatif dalam menerapkan pendekatan yang sesuai dengan tingkat kemauan siswa supaya pembelajaran lebih bervariasi dan tidak monoton menggunakan paradigma lama sehingga anak tidak bosan.

2. Bagi Kepala Sekolah

Dukungan kepala sekolah merupakan faktor yang terkait langsung dengan penyelenggaraan proses pendidikan di sekolah. Jelasnya sebagai pemimpin yang mengembangkan dan mengevaluasi kemampuan guru dalam pembelajaran lebih lanjut dan menentukan pula kelangsungan daya inovatif guru, terutama dalam menjadikan pendekatan konstruktivisme sebagai suatu pendekatan yang efektif dan hendaknya berguna bagi peningkatan mutu proses dan pembelejaran di SD.

3. Bagi Siswa

Hendaknya dalam setiap pembelajaran dapat melibatkan diri atau aktif dalam pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, serta siswa dapat membangun dan mengembangkan pemikirannya sehingga dapat berpikir secara luas.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Alawi, H., Dardjowidjojo, S., Lapoliwa, H., & Moeliono, A. m. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Anggoro, T. (2011). Metode Penelitian. Jakarta: UT.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S., Suhardjono, & Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Arisetyawan, A. (2010). Penggunaan Model Kontruktivis Dalam Upaya Meningkatkan Pembelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan Dasar , 17-21. Chaer, A. (2000). Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Endarmoko, E. (2006). Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Muslich, M. (2010). Garis-Garis Besar Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia. Bandung: Refika Aditama.

Nasional, D. P. (2000). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif,

kualitatif, dan R&D). Bandung: CV. Alvabeta.

Sundari, N. (2008). Teori dan Implementasi Pendekatan Whole Language dalam Pembelajaran Menulis. Bandung: Sonagar Press.

Taufik, A., Mikarsa, H. L., & Prianto, P. L. (2012). Pendidikan Anak Di SD. Tangerang: UT.

Wardana, D. (2013). Belajar Menulis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). JURNAL PETEKA (Pembelajaran dan Penelitian Tindakan Kelas) , 56-70.

Wardani, I., & Wihardit, K. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAVI PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI BANYUBANG LAMONGAN

0 6 21

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARTIKULASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NO 101799 DELI TUA T.A 2015/2016.

0 2 30

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Dengan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Brajan Prambanan Klaten Tahun Ajaran 20

0 0 14

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS IV SD NEGERI 104314 DOLOK MASIHUL T.A 2012/2013.

0 1 23

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENGAJARAN RECIPROCAL TEACHING PADA MATA PELAJARAN SAINS KELAS IV SD NEGERI 135564 TANJUNGBALAI.

0 1 21

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PONTEKSTUAL PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 101783 SAENTIS T.A 2011/2012.

0 1 17

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Tentang Menulis Cerita Pada Siswa Kelas V SDN 03 Nangsri Kebakkramat Tahun 2

0 1 19

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN STRATEGI GUIDE NOTE TAKING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Menggunakan Strategi Guide Note Taking Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Cakraningratan No.32 Kecamat

0 1 17

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD :PTK di Kelas IV SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang.

0 0 38

Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme pada Siswa Kelas IV SD Negeri 09 IV Koto Aur Malintang Kabupaten Padang Pariaman

0 0 8