T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Makan dan Status Gizi Mahasiswa Asal Tolikara dalam Perubahan Lingkungan Budaya T1 BAB IV
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Partisipan Penelitian
Partisipan penelitian ini seluruhnya berjumlah 10 mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana yang berasal dari suku bangsa Lani, Tolikara, Papua. Partisipan terdiri atas 2 mahasiswi dan 8 mahasiswa dengan rentang usia antara 19-21 tahun.
Partisipan 1 (J.W) adalah mahasiswa asal Tolikara yang lahir dan tinggal selama 18 tahun di Tolikara. Sebelum bermahasiswa di Salatiga, partisipan tidak pernah tinggal di daerah lainnya selain Tolikara.
Partisipan yang kedua (R.E) adalah mahasiswi asal Tolikara yang lahir di Karubaga, Tolikara dan merupakan suku asli Tolikara yaitu suku Lani, namun partisipan tidak tinggal di Tolikara. Partisipan tinggal selama 19 tahun di Kota Jayapura.
Selanjutnya, partisipan 3 (M.W) merupakan mahasiswi yang berasal dari Tolikara. Sebelum bermahasiswa di Salatiga, partisipan pernah tinggal selama 14 tahun di
Tolikara dan juga pernah tinggal selama 3 tahun di Wamena.
Sebelum bermahasiswa di Salatiga, partisipan 4 (M.W) belum pernah tinggal didaerah lain selain Tolikara. Partisipan sudah 19 tahun tinggal di Tolikara.
Sama halnya dengan partisipan lainnya, sebelum bermahasiswa di Salatiga, partisipan 5 (W.L), partisipan 6 (N.G), partisipan 7 (N.W), partisipan 9 (Y.K), serta partisipan
10 (F.K) tinggal selama 17 tahun di Tolikara dan belum pernah tinggal di daerah lain sebelumnya.
Partisipan 8 juga sama dengan partisipan 3 (M.W) yaitu partisipan pernah tinggal selama 3 tahun di Wamena pada saat menempuh pendidikan SMP, sebelum tinggal di Wamena, partisipan tinggal di Tolikara, dan setelah menyelesaikan pendidikan di Wamena, partisipan pindah dan tinggal selama 1 tahun di Timika kemudian partisipan kembali tinggal di Tolikara, sebelum akhirnya bermahasiswa di Salatiga.
4.1.2 Jenis, Jumlah dan Frekuensi Makan Partisipan
Hasil penelitian mengenai jenis dan jumlah makanan serta frekuensi makan, pada 10 orang partisipan dipaparkan pada Tabel 4.3. Jenis, jumlah makanan serta frekuensi
24 jam dengan 4 kali pengukuran (setiap 1 hari dalam 1 minggu), kemudian metode wawancara dan observasi langsung.
Tabel 4.1. Jenis, Jumlah Makanan Serta Frekuensi Makan Partisipan Partisipan 1
Waktu Jumlah
1 Nasi Uduk
Sayur tempe
1 10.00 6 sdm
14.00 40 sdm
Telur dadar
1 10.00 1 buah
Bening bayam
Tahu goreng
1 09.30 1 ptg
Pisang goreng
1 23.00 3 ptg
Tumis kangkung
1 14.00 4 sdm
Tempe goreng
1 23.00 1 ptg
Hati ayam rebus
1 14.00 1 ptg
Ayam goreng
1 23.00 1 ptg
Nasi goreng
Teh manis
2 09.30 1 gls
Teh manis
Tumis kangkung
1 14.30 7 sdm
Telur mata sapi
1 07.00 1 bh
Tumis kacang
1 21.00 9 sdm
Soto ayam
1 12.00 35 sdm
panjang Tempe goreng
1 14.30 1 ptg
Perkedel kentang
1 12.00 1 bh
Ayam goreng
1 21.00 1 ptg
Tumis sawi
Tempe goreng
1 19.30 3 bh
Biskuit roma
1 11.00 6 bh
Teh kotak
Bening bayam
Teh manis
1 11.00 1 gls
19.00 40 sdm
4 Nasi
2 12.00 16 sdm
Tumis kangkung
1 13.30 5 sdm
20.30 30 sdm
Tahu goreng
1 13.30 2 ptg
Tumis kacang
1 12.00 7 sdm
Ayam goreng
1 2 ptg
panjang Telur dadar
1 12.00 1 bh
Ubi goreng
Tumis sawi
1 19.00 10 sdm
Tumis kangkung
1 20.30 8 sdm
Telur dadar
1 19.00 1 bh
Teh manis
1 16.30 1 gls
Teh manis
Telur mata sapi
1 10.30 1 bh
Tumis kangkung
1 15.00 15 sdm
Tempe goreng
1 15.00 2 ptg
Sayur bayam +
1 20.30 15 sdm
wortel Coca cola
Waktu Jumlah
Telur dadar
1 09.00 1 bh
Ayam goreng
1 12.30 1 ptg
Tahu goreng
2 12.30 2 ptg
Tumis buncis
1 20.30 10 sdm
19.00 1 ptg
Telur rebus
1 20.30 1 bh
Pisang goreng
Bening bayam
1 19.00 12 sdm
Teh manis
1 12.30 1 gls
Teh manis
Sayur sop
1 13.00 10 sdm
14.00 32 sdm
Tempe goreng
1 13.00 1 ptg
Telur dadar
1 08.30 1 bh
Ubi goreng
1 16.30 6 ptg
Tumis kangkung
1 14.00 7 sdm
Telur dadar
1 19.30 1 bh
Ayam goreng
1 14.00 1 ptg
Sayur tempe
1 19.30 7 sdm
Nasi goreng
1 20.00 48 sdm
Pisang ambon
1 19.30 1 bh
Teh manis
3 08.30 1 gls
Teh manis
Tumis bayam
1 13.30 9 sdm
Tumis kangkung
1 10.00 8 sdm
Tumis kacang
1 19.00 10 sdm
panjang
Tumis kacang
1 13.00 8 sdm
Tempe goreng
2 13.30 2 ptg
panjang Telur dadar
1 10.00 1 bh
19.00 1 ptg
Sayur sop
Tempe goreng
Soto ayam
1 13.30 20 sdm
13.30 32 sdm
Biscuit roma
1 16.00 6 bh
19.30 30 sdm
Ayam goreng
1 20.30 1 ptg
Sayur sop
2 09.30 12 sdm
Bening bayam
1 20.30 8 sdm
13.30 10 sdm
Teh manis
1 16.00 1 gls
Tempe goreng
1 01.30 1 ptg
Kopi
1 10.30 1 gls
Telur dadar
Waktu Jumlah
Tumis kol
1 12.00 12 sdm
Sayur tempe
1 13.30 6 sdm
Telur dadar
1 12.00 1 bh
Ikan pindang
1 13.30 1 bh
Ayam goreng
1 19.00 1 ptg
Tumis sawi
1 13.30 8 sdm
Kerupuk udang
1 19.00 2 bh
Telur dadar
1 19.00 1 bh
Pisang ambon
Pisang goreng
Tumis kangkung
1 14.30 9 sdm
Teh manis
1 19.00 1 gls
Ayam goreng
Tahu goreng
Sayur tempe
1 19.00 6 sdm
13.00 38 sdm
Telur dadar
1 19.00 1 bh
19.30 20 sdm
Pisang ambon
1 19.00 1 bh
Sayur sop
Tempe goreng
1 09.30 2 ptg
20.00 25 sdm
Telur dadar
1 13.00 1 bh
Tumis kangkung
1 12.30 8 sdm
Tumis kangkung
1 19.30 10 sdm
Tempe goreng
1 12.30 2 ptg
Ayam goreng
1 19.30 1 ptg
Tahu goreng
1 12.30 1 ptg
teh manis
Teh manis
1 20.00 1 gls
3 Nasi
2 11.00 20 sdm
Tempe goreng
1 11.00 2 ptg
Tumis sawi
1 13.30 4 sdm
Tahu goreng
1 11.00 1 ptg
Tahu goreng
2 13.30 3 ptg
Tumis sawi
1 13.30 7 sdm
19.00 1 ptg
Telur dadar
1 13.30 1 bh
Tempe goreng
1 19.00 1 ptg
Nasi goreng
1 19.00 40 sdm
Kerupuk udang
Tempe goreng
1 12.00 2 ptg
Tahu goreng
Waktu Jumlah
Tumis kangkung
1 11.30 8 sdm
Telur dadar
1 09.00 1 bh
Tempe goreng
1 11.30 2 ptg
Teh manis
2 09.00 1 gls
Bening bayam
1 15.30 10 sdm
19.00 1 gls
Tumis buncis
Ayam goreng
1 19.30 1 ptg
Tahu goreng
Tempe goreng
1 14.00 2 ptg
Tempe goreng
1 09.30 1 ptg
Tumis kangkung
1 19.00 5 sdm
Ubi goreng
1 09.30 4 ptg
Ayam goreng
1 19.00 1 ptg
Tumis sawi
1 13.30 4 sdm
2 Susu cokelat
1 09.30 1 gls
Ayam goreng
Nasi goreng
1 19.30 45 sdm
Tempe goreng
2 09.30 1 ptg
teh manis
Nasi putih
Susu coklat
1 07.30 1 gls
Ayam goreng
1 13.00 1 ptg
Roti isi mocca
1 07.30 1 bh
Tumis ikan teri
Tumis sawi
1 19.00 5 sdm
Tumis kangkung
1 12.30 7 sdm
Teh manis
1 19.00 1 gls
Daging babi
1 12.30 9 sdm
3 Pisang goreng
1 08.00 2 bh
Tempe goreng
Teh manis
Tumis kacang
1 19.00 8 sdm
Sayur sop
1 12.30 4 sdm
panjang Ayam goreng
1 19.00 1 ptg
Ayam goreng
Nasi goreng
1 19.00 38 sdm
18.30 35 sdm
Telur dadar
1 19.00 1 bh
Bening bayam
1 13.00 8 sdm
Teh manis
2 08.00 1 gls
Ikan pindang
1 13.00 1 bh
19.00 1 gls
Pisang goreng
Sayur sop
1 18.30 8 sdm
19.00 36 sdm
Tahu goreng
1 18.30 2 ptg
Telur dadar
1 09.00 1 bh
Susu cokelat
1 08.00 1 gls
Tumis kol
1 13.00 10 sdm
Tumis kangkung
1 19.00 6 sdm
Tempe goreng
1 19.00 2 ptg
Tumis ikan teri
1 19.00 4 sdm
Teh manis
Waktu Jumlah
Susu putih
1 09.30 1 gls
Tumis kangkung
1 12.30 12 sdm
Biscuit roma
1 09.30 10 bh
Hati ayam rebus
1 12.30 1 ptg
Pisang goreng
1 09.30 4 bh
Tempe goreng
1 12.30 2 ptg
Tumis sawi
1 12.00 9 sdm
Tumis kol
1 19.00 12 sdm
Ayam goreng
1 12.00 1 ptg
Telur dadar
1 19.00 1 bh
Tumis kol
Susu coklat
1 09.00 1 gls
Sayur sop
1 10.30 6 sdm
Ubi goreng
1 09.00 5 bh
Ayam goreng
1 10.30 1 ptg
Tempe goreng
1 09.00 2 bh
Ikan pindang
1 13.00 1 bh
Tumis kangkung
1 15.00 8 sdm
Tumis buncis
1 13.00 8 sdm
Ayam goreng
1 15.00 1 ptg
Tumis kangkung
1 20.30 8 sdm
Daging babi goreng
1 19.30 12 sdm
Daging babi goreng
Susu cokelat
1 09.30 1 gls
Indomie goreng
1 08.30 18 sdm
Biskuit roma
1 09.30 10 bh
Tumis sawi
1 13.30 10 sdm
Bening bayam
1 12.30 5 sdm
Tempe goreng
1 13.30 1 ptg
Tahu goreng
1 12.30 5 ptg
Tahu goreng
1 13.30 3 ptg
Tumis kangkung
1 19.00 10 sdm
Nasi goreng
1 19.00 43 sdm
Ayam goreng
1 19.00 1 ptg
Teh manis
Sayur sop
1 13.00 9 sdm
4 Susu coklat
1 07.30 1 gls
Telur dadar
1 13.00 1 ptg
Indomie goreng
1 07.30 18 sdm
Nasi goreng
Telur ceplok
1 19.30 1 bh
14.30 40 sdm
Teh manis
1 19.30 1 gls
20.00 45 sdm
Tumis kacang
1 14.30 8 sdm
panjang Teh manis
2 14.30 1 gls
20.00 1 gls
Keterangan: 1 sdm = 10 g, biscuit roma 6 buah = 52 g, tempe 1 ptg = 50 g, telur 1 bh = 80 g
Berdasarkan Tabel 4.1, selama 4 hari, jenis makanan yang dikonsumsi partisipan beraneka ragam, mulai dari nasi, sayur, hingga lauk pauk. Frekuensi makan partisipan bervariasi, frekuensi makan partisipan 1 (J. W), partisipan 5 (W.L) sebanyak 2 kali dalam sehari, selanjutnya frekuensi makan partisipan 2 (R.E), partisipan 3 (M. W), partisipan 6 (N. G), partisipan 7 (N.W), partisipan 8 (S.C) serta partisipan
9 (Y.K) sebanyak 3 kali dalam sehari, sedangkan frekuensi makan partisipan 4 (M.W) pada hari 1 dan hari 3 sebanyak 3 kali dalam sehari dan pada hari 2 dan hari 4 sebanyak 2 kali. Selanjutnya frekuensi makan partisipan 10 (F.K) pada hari 1 sebanyak 2 kali dalam sehari, sedangkan 3 hari lainnya sebanyak 3 kali dalam sehari.
4.1.3 Kecukupan Nilai Zat Gizi Makanan yang Dikonsumsi
Analisis kecukupan nilai zat gizi pada 10 partisipan diperoleh melalui metode recall makanan selama 4 kali pengukuran disetiap minggu yang berbeda (4x24 jam) dan disesuaikan dengan angka kecukupan gizi sesuai Permenkes (2013), dan berdasarkan berat dan tinggi badan partisipan, kemudian data diolah dengan aplikasi
Nutrisurvey (2007). Kandungan dan nilai zat gizi yang direkomendasikan dipaparkan dalam Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Angka Kecukupan Gizi yang Direkomendasikan Sesuai Permenkes (2013)
Kelompok Umur
Jenis Zat Gizi
Laki-laki
Perempuan
19-29 tahun
Kalori (Kkal)
Karbohidrat (gr)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Vitamin
Vitamin A (mcg)
Vitamin E (mg)
Vitamin B1 (mg)
Vitamin B2 (mg)
Vitamin B6 (mg)
Vitamin C (mg)
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
Zat besi (mg)
1. Kalori
Nilai kecukupan kalori 10 partisipan diperoleh melalui data recall makanan yang dikonsumsi selama 4 hari (1 hari di setiap minggu) dihitung dan dianalisis dengan aplikasi Nutrisurvey (2007). Selama 4 hari, nilai rata-rata kalori yang dikonsumsi oleh partisipan 1 (J.W) yaitu (3534.68 Kkal), partisipan 2 (R.E) yaitu (2461.325 Kkal), partisipan 3 (M.W) yaitu (2046.925 Kkal), partisipan 4 (M.W) yaitu (2307.65
Kkal), partisipan 5 (W.L) yaitu (1810.075 Kkal), rata-rata nilai kalori partisipan 6 (N.G) yaitu (2875.25 Kkal), partisipan 7 (N.W) yakni (2846.375 Kkal), partisipan 8 (S.C) yakni (2800.9 Kkal), partisipan 9 (Y.K) yaitu (2959.125 Kkal), partisipan 10 (F.K) yaitu (2288.475 Kkal). Nilai tertinggi konsumsi kalori selama 4 hari adalah partisipan 9 (Y.K) yaitu (3766.5 Kkal), dan nilai terendah adalah partisipan 5 (W.L) yaitu (1354.3 Kkal).
Gambar 4.1 Kecukupan Zat Gizi Kalori yang Dikonsumsi Partisipan Selama 4 Hari di Salatiga
Berdasarkan Gambar 4.1, nilai kalori yang dikonsumsi 10 partisipan berbeda, pada hari tertentu konsumsi dan nilai zat gizi kalori partisipan menjadi rendah atau tinggi. Pada hari 4
(minggu keempat), konsumsi kalori sebagian besar partisipan menjadi rendah dibawah nilai kalori standar, hanya nilai zat gizi kalori partisipan 7 (N. W) pada hari 4 yang berada diatas standar yaitu (2929.6 Kkal). Konsumsi dan nilai zat gizi kalori partisipan 1 (J.W), partisipan 4 (M.W), partisipan 5 (W.L) dan partisipan 10 (F.K) selama 4 hari observasi selalu dibawah nilai kalori standar. Nilai rendah konsumsi Partisipan 1 (J.W) adalah pada hari 3 yaitu (1736.5 Kkal) dan tertinggi pada hari 1 yaitu (2680.8 Kkal), nilai rendah konsumsi partisipan 2 (R.E) adalah pada hari 4 yaitu (2102.1Kkal) dan tertinggi pada hari
3 yaitu (2841.7 Kkal), nilai rendah konsumsi partisipan 3 (M.W) adalah (1751.4 Kkal) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (2521.9 Kkal). Selanjutnya, nilai rendah konsumsi kalori partisipan 4 (M.W) adalah (2042.9 Kkal) dan nilai tertinggi pada hari 4 yaitu (2619.7 Kkal), nilai rendah konsumsi kalori partisipan 5 (W.L) pada hari 4 yaitu (1478.7 Kkal) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (2234.7 Kkal), nilai rendah konsumsi kalori partisipan 6 (N.G) pada hari 4 yaitu (1693.5 Kkal) kemudian nilai tertinggi pada hari 3 yaitu (3417.8 Kkal), nilai rendah konsumsi kalori partisipan 7 (N.W) pada hari 1 yaitu (1889.7 Kkal) dan nilai tertinggi pada hari 3 yaitu (3593.9 Kkal), nilai rendah konsumsi kalori 3 yaitu (2841.7 Kkal), nilai rendah konsumsi partisipan 3 (M.W) adalah (1751.4 Kkal) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (2521.9 Kkal). Selanjutnya, nilai rendah konsumsi kalori partisipan 4 (M.W) adalah (2042.9 Kkal) dan nilai tertinggi pada hari 4 yaitu (2619.7 Kkal), nilai rendah konsumsi kalori partisipan 5 (W.L) pada hari 4 yaitu (1478.7 Kkal) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (2234.7 Kkal), nilai rendah konsumsi kalori partisipan 6 (N.G) pada hari 4 yaitu (1693.5 Kkal) kemudian nilai tertinggi pada hari 3 yaitu (3417.8 Kkal), nilai rendah konsumsi kalori partisipan 7 (N.W) pada hari 1 yaitu (1889.7 Kkal) dan nilai tertinggi pada hari 3 yaitu (3593.9 Kkal), nilai rendah konsumsi kalori
2. Karbohidrat
Nilai kecukupan karbohidrat 10 partisipan diperoleh melalui makanan yang dikonsumsi partisipan selama 4 hari. Selama
4 hari, nilai rata-rata karbohidrat yang dikonsumsi oleh partisipan 1 (J.W) yaitu (383.7 g), partisipan 2 (R.E) yaitu (363.875 g), partisipan 3 (M.W) yaitu (329.075 g), partisipan
4 (M.W) yaitu (440.125 g), partisipan 5 (W.L) yaitu (234.275 g), rata-rata nilai karbohidrat partisipan 6 (N.G) yaitu (451.175 g), partisipan 7 (N.W) yakni (433.725 g), partisipan
8 (S.C) yakni (345.3 g), partisipan 9 (Y.K) yaitu (380.7 g), partisipan 10 (F.K) yaitu (322.725 g). Nilai tertinggi konsumsi karbohidrat adalah partisipan 4 (M.W) yaitu (587.1 g) dan nilai terendah adalah partisipan 5 (W.L) yaitu (177.6 g)
Gambar 4.2 Kecukupan Zat Gizi Karbohidrat yang
Dikonsumsi Partisipan Selama 4 Hari di Salatiga
Berdasarkan Gambar 4.2, nilai karbohidrat yang dikonsumsi
10 partisipan berbeda. Konsumsi karbohirat yang selalu berada rendah dibawah standar selama 4 hari adalah partisipan 5 (W.L). Nilai rendah konsumsi Partisipan 1 (J.W) adalah pada hari 2 yaitu (246.3 g) dan tertinggi pada hari 1 yaitu (472.9 g), nilai rendah konsumsi partisipan 2 (R.E) adalah pada hari 2 yaitu (282.5 g) dan tertinggi pada hari 3 yaitu (491.4 g), nilai rendah konsumsi karbohidrat partisipan 3 (M.W) adalah
pada hari 4 yaitu (294.8 g) dan nilai tertinggi pada hari 1 yaitu (391.7 g). Selanjutnya, nilai rendah konsumsi karbohidrat partisipan 4 (M.W) adalah pada hari 3 yaitu (324.8 g) dan nilai tertinggi pada hari 1 yaitu (587.1 g), nilai rendah konsumsi karbohidrat partisipan 5 (W.L) pada hari 4 yaitu (177.6 g) dan nilai tertinggi pada hari 1 yaitu (271.4 g), nilai rendah konsumsi karbohidrat partisipan 6 (N.G) pada hari 4 yaitu (268.5 g) kemudian nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (523 g), nilai rendah konsumsi karbohidrat partisipan 7 (N.W) pada hari 1 yaitu (339.2 g) dan nilai tertinggi pada hari 3 yaitu (478.4 g), nilai rendah konsumsi karbohidrat partisipan 8 (S.C) pada hari 3 yaitu (269.6 g) sedangkan nilai tertinggi konsumsi karbohidrat pada hari 2 yaitu (478.4 g). Nilai rendah konsumsi karbohidrat partisipan 9 (Y.K) pada hari 4 yaitu (189.4 g), dan nilai tinggi konsumsi karbohidrat pada hari 2 yaitu (515 g), terakhir nilai rendah konsumsi karbohidrat partisipan 10 (F.K) pada hari 1 yaitu (243.2 g) dan nilai tertinggi konsumsi karbohidrat pada hari 4 yaitu (510.4 g).
3. Protein
Nilai kecukupan protein 10 partisipan diperoleh melalui makanan yang dikonsumsi partisipan selama 4 hari.
Selama 4 hari, nilai rata-rata protein yang dikonsumsi oleh partisipan 1 (J.W) yaitu (59.275 g), partisipan 2 (R.E) yaitu (79.525 g), partisipan 3 (M.W) yaitu (59.425 g), partisipan 4 (M.W) yaitu (76.325 g), partisipan 5 (W.L) yaitu (60 g), rata- rata nilai kalori partisipan 6 (N.G) yaitu (69.025 g), partisipan
7 (N.W) yakni (101.625 g), partisipan 8 (S.C) yakni (90.95 g), partisipan 9 (Y.K) yaitu (109.15 g), partisipan 10 (F.K) yaitu (71.5 g). Nilai tertinggi konsumsi protein adalah partisipan 9 (Y.K) yaitu (141.7 g) dan nilai terendah adalah partisipan 1 (J. W) yaitu (20.8 g).
Gambar 4.3 Kecukupan Zat Gizi Protein yang Dikonsumsi Partisipan Selama 4 Hari di Salatiga
Berdasarkan Gambar 4.3, konsumsi dan nilai zat gizi protein bervariasi, ada hari tertentu konsumsi protein diatas standar yang ditentukan dan ada hari konsumsi protein tidak mencukupi nilai standar yang ditentukan. Konsumsi nilai gizi protein 10 partisipan pada hari 1 diatas standar yang ditentukan. Nilai rendah konsumsi Partisipan 1 (J.W) adalah pada hari 3 yaitu (20.8 g) dan tertinggi pada hari 1 yaitu (109.7 g), nilai rendah konsumsi partisipan 2 (R.E) adalah pada hari 4 yaitu (56 g) dan tertinggi pada hari 3 yaitu (118.2 g), nilai rendah konsumsi protein partisipan 3 (M.W) adalah pada hari 4 yaitu (43.8 g) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (89.7 g). Selanjutnya, nilai rendah konsumsi protein partisipan 4 (M.W) adalah pada hari 2 yaitu (52.8 g) dan nilai tertinggi pada hari 1 yaitu (119.6 g), nilai rendah konsumsi protein partisipan 5 (W.L) pada hari 4 yaitu (37.8 g) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (89.7 g), nilai rendah konsumsi protein partisipan 6 (N.G) pada hari 4 yaitu (44.2 g) kemudian nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (98 g), nilai rendah konsumsi protein partisipan 7 (N.W) pada hari 4 yaitu (82.3
g) dan nilai tertinggi pada hari 1 yaitu (101.9 g), nilai rendah konsumsi protein partisipan 8 (S.C) pada hari 4 yaitu (57.5g) g) dan nilai tertinggi pada hari 1 yaitu (101.9 g), nilai rendah konsumsi protein partisipan 8 (S.C) pada hari 4 yaitu (57.5g)
4. Lemak
Nilai kecukupan lemak 10 partisipan diperoleh melalui makanan yang dikonsumsi partisipan selama 4 hari. Selama
4 hari, nilai rata-rata lemak yang dikonsumsi oleh partisipan
1 (J.W) yaitu (58.325 g), partisipan 2 (R.E) yaitu (84.7 g), partisipan 3 (M.W) yaitu (75.425 g), partisipan 4 (M.W) yaitu (57.825 g), partisipan 5 (W.L) yaitu (70.55 g), rata-rata nilai lemak partisipan 6 (N.G) yaitu (89.725 g), partisipan 7 (N.W) yakni (93.9 g), partisipan 8 (S.C) yakni (116.175 g), partisipan 9 (Y.K) yaitu (119.425 g), partisipan 10 (F.K) yaitu (79.025 g). Nilai tertinggi konsumsi lemak adalah partisipan 8 (S.C) yaitu pada hari 3 (152 g) dan nilai terendah konsumsi lemak adalah partisipan 1 (J.W) yaitu pada hari 3 (20.8 g).
Gambar 4.4 Kecukupan Zat Gizi Lemak yang Dikonsumsi Partisipan Selama 4 Hari di Salatiga
Berdasarkan Gambar 4.4, konsumsi dan nilai zat gizi lemak partisipan bervariasi, konsumsi lemak partisipan 1 (J.W) dan partisipan 4 (M.W) selama 4 hari tidak mencukupi nilai standar yang ditentukan, sedangkan konsumsi lemak partisipan 9 (Y.K) selama 4 hari diatas nilai standar yang ditentukan. Nilai rendah konsumsi lemak partisipan 1 (J.W) adalah pada hari 3 yaitu (14.2 g) dan tertinggi pada hari 4 yaitu (85.6 g), nilai rendah konsumsi lemak partisipan 2 (R.E) adalah pada hari 4 yaitu (55 g) dan tertinggi pada hari 1 yaitu (108.8 g), Berdasarkan Gambar 4.4, konsumsi dan nilai zat gizi lemak partisipan bervariasi, konsumsi lemak partisipan 1 (J.W) dan partisipan 4 (M.W) selama 4 hari tidak mencukupi nilai standar yang ditentukan, sedangkan konsumsi lemak partisipan 9 (Y.K) selama 4 hari diatas nilai standar yang ditentukan. Nilai rendah konsumsi lemak partisipan 1 (J.W) adalah pada hari 3 yaitu (14.2 g) dan tertinggi pada hari 4 yaitu (85.6 g), nilai rendah konsumsi lemak partisipan 2 (R.E) adalah pada hari 4 yaitu (55 g) dan tertinggi pada hari 1 yaitu (108.8 g),
3 yaitu (131.5 g), nilai rendah konsumsi lemak partisipan 7 (N.W) pada hari 1 yaitu (42.7 g) dan tertinggi pada hari 3 yaitu (131.2 g), nilai rendah konsumsi lemak partisipan 8 (S.C) pada hari 4 yaitu (70 g) sedangkan tertinggi konsumsi lemak pada hari 3 yaitu (152 g). Nilai rendah konsumsi lemak partisipan 9 (Y.K) pada hari 1 yaitu (107.4 g), dan nilai tinggi konsumsi lemak pada hari 3 yaitu (135.4 g), terakhir nilai rendah konsumsi lemak partisipan 10 (F.K) pada hari 4 yaitu (39.5 g) dan nilai tertinggi konsumsi lemak pada hari 3 yaitu (122.5 g).
5. Vitamin A
Nilai kecukupan vitamin A 10 partisipan diperoleh melalui makanan yang dikonsumsi partisipan selama 4 hari (1 hari dalam 1 minggu).
Gambar 4.5 Kecukupan Zat Gizi Vitamin A yang Dikonsumsi Partisipan Selama 4 Hari di Salatiga
Selama 4 hari, nilai rata-rata vitamin A yang dikonsumsi oleh partisipan 1 (J.W) yaitu (362.25 mcg), partisipan 2 (R.E) yaitu (2856.475 mcg), partisipan 3 (M.W) yaitu (738.35 mcg), partisipan 4 (M.W) yaitu (667.425 mcg), partisipan 5 (W.L) yaitu (288.5 mcg), rata-rata nilai vitamin A partisipan 6 (N.G) yaitu (441.35 mcg), partisipan 7 (N.W) yakni (1048.375 mcg), partisipan 8 (S.C) yakni (615.725 mcg), partisipan 9 (Y.K) yaitu (1268.35 mcg), partisipan 10 (F.K) yaitu (2450.25 mcg). Berdasarkan Gambar 4.5, nilai tertinggi konsumsi vitamin A adalah partisipan 2 (R.E) yaitu pada hari 1 (8499.7 mcg) dan Selama 4 hari, nilai rata-rata vitamin A yang dikonsumsi oleh partisipan 1 (J.W) yaitu (362.25 mcg), partisipan 2 (R.E) yaitu (2856.475 mcg), partisipan 3 (M.W) yaitu (738.35 mcg), partisipan 4 (M.W) yaitu (667.425 mcg), partisipan 5 (W.L) yaitu (288.5 mcg), rata-rata nilai vitamin A partisipan 6 (N.G) yaitu (441.35 mcg), partisipan 7 (N.W) yakni (1048.375 mcg), partisipan 8 (S.C) yakni (615.725 mcg), partisipan 9 (Y.K) yaitu (1268.35 mcg), partisipan 10 (F.K) yaitu (2450.25 mcg). Berdasarkan Gambar 4.5, nilai tertinggi konsumsi vitamin A adalah partisipan 2 (R.E) yaitu pada hari 1 (8499.7 mcg) dan
2 (R.E) dan partisipan 10 (F.K) cenderung lebih tinggi pada hari 1 dibandingkan dengan hari lainnya. Konsumsi vitamin
A partisipan 1 (J.W) selama 4 hari belum memenuhi standar vitamin A yang direkomendasikan. Sedangkan untuk partisipan lainnya, ada hari tertentu konsumsi vitamin A menjadi tinggi dan ada hari tertentu konsumsi vitamin A menjadi rendah. Nilai rendah konsumsi vitamin A partisipan 1 (J.W) adalah pada hari 2 yaitu (282.9 mcg) dan tertinggi pada hari 3 yaitu (458 mcg), nilai rendah konsumsi vitamin A partisipan 2 (R.E) adalah pada hari 2 yaitu (425.1 mcg) dan tertinggi pada hari 1 yaitu (8499.7 mcg), nilai rendah konsumsi vitamin A partisipan 3 (M.W) adalah pada hari 2 yaitu (429.6 mcg) dan nilai tertinggi pada hari 4 yaitu (1755.3 mcg). Selanjutnya, nilai rendah konsumsi vitamin A partisipan 4 (M.W) adalah pada hari 3 yaitu (202.8 mcg) dan nilai tertinggi pada hari 1 yaitu (1299.6 mcg), nilai rendah konsumsi vitamin A partisipan 5 (W.L) pada hari 4 yaitu (90.1 mcg) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (604.8 mcg), nilai rendah konsumsi vitamin A partisipan 6 (N.G) pada hari
4 yaitu (22.4 mcg) kemudian nilai tertinggi pada hari 2 yaitu
(865.8 mcg), nilai rendah konsumsi vitamin A partisipan 7 (N.W) pada hari 2 yaitu (173.1 mcg) dan nilai tertinggi pada hari 4 yaitu (1728.4 mcg), nilai rendah konsumsi vitamin A partisipan 8 (S.C) pada hari 4 yaitu (330.8 mcg) sedangkan nilai tertinggi konsumsi vitamin A pada hari 2 yaitu (1317.5mcg). Nilai rendah konsumsi vitamin A partisipan 9 (Y.K) pada hari
4 yaitu (754.7 mcg), dan nilai tinggi konsumsi vitamin A pada hari 3 yaitu (1617 mcg), terakhir nilai rendah konsumsi vitamin A partisipan 10 (F.K) pada hari 3 yaitu (267.6 mcg) dan nilai tertinggi konsumsi vitamin A pada hari 1 yaitu (7296.4 mcg).
6. Vitamin E
Nilai kecukupan vitamin E 10 partisipan diperoleh melalui makanan yang dikonsumsi partisipan selama 4 hari (1 hari dalam 1 minggu). Selama 4 hari, nilai rata-rata vitamin E yang dikonsumsi oleh partisipan 1 (J.W) yaitu (3.6 mg), partisipan 2 (R.E) yaitu (6.625 mg), partisipan 3 (M.W) yaitu (5.6mg), partisipan 4 (M.W) yaitu (2 mg), partisipan 5 (W.L) yaitu (2.975 mg), rata- rata nilai vitamin E partisipan 6 (N.G) yaitu (6.675 mg), partisipan 7 (N.W) yakni (6.775 mg), partisipan 8 (S.C) yakni
(7.25 mg), partisipan 9 (Y.K) yaitu (9.1 mg), partisipan 10 (F.K) yaitu (5.375 mg).
Gambar 4.6 Kecukupan Zat Gizi Vitamin E yang Dikonsumsi Partisipan Selama 4 Hari di Salatiga
Berdasarkan Gambar 4.6, konsumsi vitamin E 10 partisipan selama 4 hari tidak mencukupi nilai standar yang ditentukan semua nilai gizi vitamin partisipan berada di bawah standar. Nilai rendah konsumsi vitamin E partisipan 1 (J.W) adalah pada hari 3 yaitu (0 mg) dan tertinggi pada hari 4 yaitu (6.4 mg), nilai rendah konsumsi vitamin E partisipan 2 (R.E) adalah pada hari 1 dan 2 yaitu (6 mg) dan tertinggi pada hari
4 yaitu (8.1 mg), nilai rendah konsumsi vitamin E partisipan
3 (M.W) adalah pada hari 1 yaitu (4.6 mg) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (7.8 mg). Selanjutnya, nilai rendah konsumsi vitamin E partisipan 4 (M.W) adalah pada hari 1 dan 4 yaitu (0 mg) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (5 mg), nilai rendah konsumsi vitamin E partisipan 5 (W.L) pada hari 4 yaitu (1.8 mg) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (4.6 mg), nilai rendah konsumsi vitamin E partisipan 6 (N.G) pada hari 4 yaitu (1.6 mg) kemudian nilai tertinggi pada hari 3 yaitu (9.4 mg), nilai rendah konsumsi vitamin E partisipan 7 (N.W) pada hari 1 yaitu (2.8 mg) dan nilai tertinggi pada hari 4 dan 5 yaitu (9 mg), nilai rendah konsumsi vitamin E partisipan 8 (S.C) pada hari 1 yaitu (4.6 mg) sedangkan nilai tertinggi konsumsi vitamin E pada hari 2 yaitu (11 mg). Nilai rendah konsumsi vitamin E partisipan 9 (Y.K) pada hari
3 yaitu (6.8 mg), dan nilai tinggi konsumsi vitamin E pada hari 1 yaitu (13 mg), terakhir nilai rendah konsumsi vitamin E partisipan 10 (F.K) pada hari 2 yaitu (3.2 mg) dan nilai tertinggi konsumsi vitamin E pada hari 3 yaitu (7.5 mg).
7. Vitamin B1
Nilai kecukupan vitamin E 10 partisipan diperoleh melalui makanan yang dikonsumsi partisipan selama 4 hari (1 hari dalam 1 minggu).
Selama 4 hari, nilai rata-rata vitamin B1 yang dikonsumsi oleh partisipan 1 (J.W) yaitu (0.425 mg), partisipan 2 (R.E) yaitu (0.65 mg), partisipan 3 (M.W) yaitu (0.45 mg), partisipan 4 (M.W) yaitu (0.55 mg), partisipan 5 (W.L) yaitu (0.425 mg), rata-rata nilai vitamin B1 partisipan 6 (N.G) yaitu (0.475 mg), partisipan 7 (N.W) yakni (0.925 mg), partisipan
8 (S.C) yakni (0.675 mg), partisipan 9 (Y.K) yaitu (1.15 mg), partisipan 10 (F.K) yaitu (0.675 mg).
Gambar 4.7 Kecukupan Zat Gizi Vitamin B1 yang
Dikonsumsi Partisipan Selama 4 Hari di Salatiga
Berdasarkan Gambar 4.7, konsumsi vitamin B1 10 partisipan selama 4 hari bervariasi, dari 10 partisipan sebagian besar konsumsi vitamin B1 tidak mencukupi nilai Berdasarkan Gambar 4.7, konsumsi vitamin B1 10 partisipan selama 4 hari bervariasi, dari 10 partisipan sebagian besar konsumsi vitamin B1 tidak mencukupi nilai
3 yaitu (0.2 mg) Nilai rendah konsumsi vitamin B1 partisipan 1 (J.W) adalah pada hari 3 yaitu (0.2 mg) dan tertinggi pada hari 1 yaitu (0.7 mg), nilai rendah konsumsi vitamin B1 partisipan 2 (R.E) adalah pada hari 2 dan 4 yaitu (0.5 mg) dan tertinggi pada hari 3 yaitu (1 mg), nilai rendah konsumsi vitamin B1 partisipan 3 (M.W) adalah pada hari 2 dan 3 yaitu (0.4 mg) dan nilai tertinggi pada hari 1 dan 4 yaitu (0.5 mg). Selanjutnya, nilai rendah konsumsi vitamin B1 partisipan 4 (M.W) adalah pada hari 3 dan 4 yaitu (0.4 mg) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (0.8 mg), nilai rendah konsumsi vitamin B1 partisipan 5 (W.L) pada hari 3 dan 4 yaitu (0.3 mg) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (0.6 mg), nilai rendah konsumsi vitamin B1 partisipan 6 (N.G) pada hari 3 dan 4 yaitu (0.4 mg) kemudian nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (0.6 mg), nilai rendah konsumsi vitamin B1 partisipan 7 (N.W) pada hari 2 yaitu (0.6 mg) dan nilai tertinggi pada hari
3 yaitu (1.6 mg), nilai rendah konsumsi vitamin B1 partisipan
8 (S.C) pada hari 3 dan 4 yaitu (0.5 mg) sedangkan nilai tertinggi konsumsi vitamin B1 pada hari 2 yaitu (1.1 mg).
Nilai rendah konsumsi vitamin B1 partisipan 9 (Y.K) pada hari 4 yaitu (0.3 mg), dan nilai tinggi konsumsi vitamin B1 pada hari 2 yaitu (2 mg), terakhir nilai rendah konsumsi vitamin B1 partisipan 10 (F.K) pada hari 3 yaitu (0.3 mg) dan nilai tertinggi konsumsi vitamin B1 pada hari 2 yaitu (1.1mg).
8. Vitamin B2
Nilai kecukupan vitamin B2 10 partisipan diperoleh melalui makanan yang dikonsumsi partisipan selama 4 hari (1 hari dalam 1 minggu).
Gambar 4.8 Kecukupan Zat Gizi Vitamin B2 yang
Dikonsumsi Partisipan Selama 4 Hari di Salatiga
Selama 4 hari, nilai rata-rata vitamin B2 yang dikonsumsi oleh partisipan 1 (J.W) yaitu (0.6 mg), partisipan 2 (R.E) yaitu (1.35 mg), partisipan 3 (M.W) yaitu (0.8 mg), partisipan
4 (M.W) yaitu (0.6 mg), partisipan 5 (W.L) yaitu (0.7 mg), rata-rata nilai vitamin B2 partisipan 6 (N.G) yaitu (0.875 mg), partisipan 7 (N.W) yakni (0.975 mg), partisipan 8 (S.C) yakni (1.2 mg), partisipan 9 (Y.K) yaitu (1.7mg), partisipan 10 (F.K) yaitu (1.225 mg). Berdasarkan Gambar 4.8, konsumsi vitamin B2 10 partisipan selama 4 hari bervariasi, sebagian besar konsumsi vitamin B2 tidak mencukupi nilai standar yang ditentukan yaitu partisipan 1 (J.W), partisipan 3 (M.W), partisipan 4 (M.W), partisipan 5 (W.L), dan partisipan 6 (N.G). Nilai rendah konsumsi vitamin B2 partisipan 1 (J.W) adalah pada hari 3 yaitu (0.3 mg) dan tertinggi pada hari 1 yaitu (0.8 mg), nilai rendah konsumsi vitamin B2 partisipan 2 (R.E) adalah pada hari 3 dan 4 yaitu (0.9 mg) dan tertinggi pada hari 1 yaitu (2.5 mg), nilai rendah konsumsi vitamin B2 partisipan 3 (M.W) adalah pada hari 4 yaitu (0.7 mg) dan nilai tertinggi pada hari 1 yaitu (0.9 mg). Selanjutnya, nilai rendah konsumsi vitamin B2 partisipan 4 (M.W) adalah pada hari 1 yaitu (0.2 mg) dan nilai tertinggi pada hari 2 dan 4 yaitu (0.9 mg), nilai rendah konsumsi vitamin B2 partisipan 5 (W.L) pada hari 3 dan 4 yaitu (0.3 mg) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (1.2 mg), nilai 4 (M.W) yaitu (0.6 mg), partisipan 5 (W.L) yaitu (0.7 mg), rata-rata nilai vitamin B2 partisipan 6 (N.G) yaitu (0.875 mg), partisipan 7 (N.W) yakni (0.975 mg), partisipan 8 (S.C) yakni (1.2 mg), partisipan 9 (Y.K) yaitu (1.7mg), partisipan 10 (F.K) yaitu (1.225 mg). Berdasarkan Gambar 4.8, konsumsi vitamin B2 10 partisipan selama 4 hari bervariasi, sebagian besar konsumsi vitamin B2 tidak mencukupi nilai standar yang ditentukan yaitu partisipan 1 (J.W), partisipan 3 (M.W), partisipan 4 (M.W), partisipan 5 (W.L), dan partisipan 6 (N.G). Nilai rendah konsumsi vitamin B2 partisipan 1 (J.W) adalah pada hari 3 yaitu (0.3 mg) dan tertinggi pada hari 1 yaitu (0.8 mg), nilai rendah konsumsi vitamin B2 partisipan 2 (R.E) adalah pada hari 3 dan 4 yaitu (0.9 mg) dan tertinggi pada hari 1 yaitu (2.5 mg), nilai rendah konsumsi vitamin B2 partisipan 3 (M.W) adalah pada hari 4 yaitu (0.7 mg) dan nilai tertinggi pada hari 1 yaitu (0.9 mg). Selanjutnya, nilai rendah konsumsi vitamin B2 partisipan 4 (M.W) adalah pada hari 1 yaitu (0.2 mg) dan nilai tertinggi pada hari 2 dan 4 yaitu (0.9 mg), nilai rendah konsumsi vitamin B2 partisipan 5 (W.L) pada hari 3 dan 4 yaitu (0.3 mg) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (1.2 mg), nilai
9. Vitamin B6
Nilai kecukupan vitamin B6 untuk 10 partisipan diperoleh melalui makanan yang dikonsumsi partisipan selama 4 hari (1 hari dalam 1 minggu). Selama 4 hari, nilai rata-rata vitamin B6 yang dikonsumsi oleh partisipan 1 (J.W) yaitu (0.825 mg), partisipan 2 (R.E) yaitu (1.3mg), partisipan 3 (M.W) yaitu (1.125 mg), partisipan 4 (M.W) yaitu (1.125 mg), partisipan 5 (W.L) yaitu (1.15 mg), rata-rata nilai vitamin B6 partisipan 6 (N.G) yaitu (1.3 mg), partisipan 7 (N.W) yakni (1.3 mg), partisipan 8
(S.C) yakni (1.325 mg), partisipan 9 (Y.K) yaitu (1.625 mg), partisipan 10 (F.K) yaitu (1.15 mg).
Gambar 4.9 Kecukupan Zat Gizi Vitamin B6 yang
Dikonsumsi Partisipan Selama 4 Hari di Salatiga
Berdasarkan Gambar 4.9, konsumsi vitamin B6 10 partisipan selama 4 hari bervariasi, pada hari tertentu konsumsi dan nilai zat gizi vitamin B6 partisipan menjadi rendah ataupun menjadi tinggi. Nilai rendah konsumsi vitamin B6 partisipan 1 (J.W) adalah pada hari 3 yaitu (0.3 mg) dan tertinggi pada hari 1 yaitu (1.5 mg), nilai rendah konsumsi vitamin B6 partisipan 2 (R.E) adalah pada hari 1, 2 dan 4 yaitu (1.2 mg) dan tertinggi pada hari 3 yaitu (1.6 mg), nilai rendah konsumsi vitamin B6
partisipan 3 (M.W) adalah pada hari 2 yaitu (0.8 mg) dan nilai tertinggi pada hari 1 yaitu (1.9 mg). Selanjutnya, nilai rendah konsumsi vitamin B6 partisipan 4 (M.W) adalah pada hari 1 yaitu (0.4 mg) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (2.3 mg), nilai rendah konsumsi vitamin B6 partisipan 5 (W.L) pada hari 4 yaitu (0.6 mg) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (1.8 mg), nilai rendah konsumsi vitamin B6 partisipan 6 (N.G) pada hari 4 (0.7 mg) kemudian nilai tertinggi pada hari 1 yaitu (2.1 mg), nilai rendah konsumsi vitamin B6 partisipan 7 (N.W) pada hari 1 dan 2 yaitu (0.9 mg) dan nilai tertinggi pada hari 3 dan 4 yaitu (1.7 mg), nilai rendah konsumsi vitamin B6 partisipan 8 (S.C) pada hari 4 yaitu (1 mg) sedangkan nilai tertinggi konsumsi vitamin B6 pada hari 2 yaitu (1.7 mg). Nilai rendah konsumsi vitamin B6 partisipan 9 (Y.K) pada hari 4 yaitu (0.7 mg), dan nilai tinggi konsumsi vitamin B6 pada hari 2 yaitu (2.6 mg), terakhir nilai rendah konsumsi vitamin B6 partisipan 10 (F.K) pada hari 3 yaitu (0.8 mg) dan nilai tertinggi konsumsi vitamin B6 pada hari 2 yaitu (1.7mg).
10. Vitamin C
Nilai kecukupan vitamin C untuk 10 partisipan diperoleh melalui makanan yang dikonsumsi partisipan selama 4 hari (1 hari dalam 1 minggu).
Selama 4 hari, nilai rata-rata vitamin C yang dikonsumsi oleh partisipan 1 (J.W) yaitu (16.675 mg), partisipan 2 (R.E) yaitu (51.7 mg), partisipan 3 (M.W) yaitu (17.6 mg), partisipan 4 (M.W) yaitu (30.6 mg), partisipan 5 (W.L) yaitu (18.925 mg), rata-rata nilai vitamin C partisipan 6 (N.G) yaitu (21.025 mg), partisipan 7 (N.W) yakni (52.775 mg), partisipan 8 (S.C) yakni (25.425 mg), partisipan 9 (Y.K) yaitu (83.65 mg), partisipan 10 (F.K) yaitu (39.05 mg).
Gambar 4.10 Kecukupan Zat Gizi Vitamin C yang
Dikonsumsi Partisipan Selama 4 Hari di Salatiga
Berdasarkan Gambar 4.10, konsumsi vitamin C sebagian besar partisipan cenderung tidak mencukupi nilai standar yang direkomendasikan, yaitu partisipan 1 (J.W), partisipan
3 (M.W), partisipan 5 (W.L), partisipan 6 (N.G) partisipan 7 (N.W), partisipan 8 (S.C) dan partisipan 10 (F.K). Konsumsi vitamin C dengan nilai tertinggi adalah partisipan 9 (Y.K) pada hari 2 yaitu (134.5 mg), dan konsumsi vitamin C dengan nilai terendah adalah partisipan 9 (Y.K) pada hari 4 yaitu (2.7 mg). Nilai rendah konsumsi vitamin C partisipan 1 (J.W) adalah pada hari 3 yaitu (5.3 mg) dan tertinggi pada hari 4 yaitu (23.6 mg), nilai rendah konsumsi vitamin C partisipan 2 (R.E) adalah pada hari 2 yaitu (16.8 mg) dan tertinggi pada hari 3 yaitu (119.3 mg), nilai rendah konsumsi vitamin C partisipan 3 (M.W) adalah pada hari 3 yaitu (6.6 mg) dan nilai tertinggi pada hari 3 yaitu (25.4 mg). Selanjutnya, nilai rendah konsumsi vitamin C partisipan 4 (M.W) adalah pada hari 4 yaitu (2.9 mg) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (94.7 mg), nilai rendah konsumsi vitamin C partisipan 5 (W.L) pada hari 4 yaitu (7.6 mg) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (37.2 mg), nilai rendah konsumsi vitamin C partisipan 6 (N.G) pada hari 4 (3.6 mg) kemudian nilai tertinggi pada hari 1 yaitu (40.4 mg), nilai rendah konsumsi vitamin C partisipan 7 (N.W) pada hari 1 yaitu (35.5 mg) dan nilai tertinggi pada hari 3 yaitu (73.6 mg), nilai rendah konsumsi vitamin C partisipan 8 (S.C) pada hari 3 3 (M.W), partisipan 5 (W.L), partisipan 6 (N.G) partisipan 7 (N.W), partisipan 8 (S.C) dan partisipan 10 (F.K). Konsumsi vitamin C dengan nilai tertinggi adalah partisipan 9 (Y.K) pada hari 2 yaitu (134.5 mg), dan konsumsi vitamin C dengan nilai terendah adalah partisipan 9 (Y.K) pada hari 4 yaitu (2.7 mg). Nilai rendah konsumsi vitamin C partisipan 1 (J.W) adalah pada hari 3 yaitu (5.3 mg) dan tertinggi pada hari 4 yaitu (23.6 mg), nilai rendah konsumsi vitamin C partisipan 2 (R.E) adalah pada hari 2 yaitu (16.8 mg) dan tertinggi pada hari 3 yaitu (119.3 mg), nilai rendah konsumsi vitamin C partisipan 3 (M.W) adalah pada hari 3 yaitu (6.6 mg) dan nilai tertinggi pada hari 3 yaitu (25.4 mg). Selanjutnya, nilai rendah konsumsi vitamin C partisipan 4 (M.W) adalah pada hari 4 yaitu (2.9 mg) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (94.7 mg), nilai rendah konsumsi vitamin C partisipan 5 (W.L) pada hari 4 yaitu (7.6 mg) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (37.2 mg), nilai rendah konsumsi vitamin C partisipan 6 (N.G) pada hari 4 (3.6 mg) kemudian nilai tertinggi pada hari 1 yaitu (40.4 mg), nilai rendah konsumsi vitamin C partisipan 7 (N.W) pada hari 1 yaitu (35.5 mg) dan nilai tertinggi pada hari 3 yaitu (73.6 mg), nilai rendah konsumsi vitamin C partisipan 8 (S.C) pada hari 3
4 yaitu (2.7 mg), dan nilai tinggi konsumsi vitamin C pada hari 2 yaitu (134.5 mg), terakhir nilai rendah konsumsi vitamin C partisipan 10 (F.K) pada hari 3 yaitu (19 mg) dan nilai tertinggi konsumsi vitamin C pada hari 4 yaitu (56 mg).
11. Kalsium
Nilai kecukupan kalsium untuk 10 partisipan diperoleh melalui makanan yang dikonsumsi partisipan selama 4 hari (1 hari dalam 1 minggu). Selama 4 hari, nilai rata-rata kalsium yang dikonsumsi oleh partisipan 1 (J.W) yaitu (277.05 mg), partisipan 2 (R.E) yaitu (388.275 mg), partisipan 3 (M.W) yaitu (233.825 mg), partisipan 4 (M.W) yaitu (283.775 mg), partisipan 5 (W.L) yaitu (222.05 mg), rata-rata nilai kalsium partisipan 6 (N.G) yaitu (333.95 mg), partisipan 7 (N.W) yakni (841.2 mg), partisipan 8 (S.C) yakni (504.825 mg), partisipan 9 (Y.K) yaitu (1314.025 mg), partisipan 10 (F.K) yaitu (477.325 mg). Nilai konsumsi kalsium tertinggi adalah partisipan 9 (Y.K) hari 1 yaitu (2182.7 mg), dan nilai konsumsi kalsium terendah adalah partisipan 5 (W.L) pada hari 1 yaitu (105.8 mg).
Berdasarkan Gambar 4.11, konsumsi kalsium sebagian besar partisipan yaitu partisipan 1(J.W), partisipan 2 (R.E), partisipan 3 (M.W), partisipan 4 (M.W), partisipan 5 (W.L), dan partisipan 6 (N.G) selama 4 hari tidak mencukupi nilai standar yang direkomendasikan. Sedangkan konsumsi kalsium partisipan lainnya bervariasi, ada hari yang nilai konsumsinya rendah, dan ada hari yang nilai konsumsinya tinggi melebihi standar.
Gambar 4.11 Kecukupan Zat Gizi Kalsium yang Dikonsumsi Partisipan Selama 4 Hari di Salatiga
Nilai rendah konsumsi kalsium partisipan 1 (J.W) adalah pada hari 2 yaitu (152.7 mg) dan tertinggi pada hari 1 yaitu (432 mg), nilai rendah konsumsi kalsium partisipan 2 (R.E) adalah pada hari 4 yaitu (321 mg) dan tertinggi pada hari 2
yaitu (513.9 mg), nilai rendah konsumsi kalsium partisipan 3 (M.W) adalah pada hari 4 yaitu (161 mg) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (289mg). Selanjutnya, nilai rendah konsumsi kalsium partisipan 4 (M.W) adalah pada hari 3 yaitu (199.4 mg) dan nilai tertinggi pada hari 1 yaitu (408.9 mg), nilai rendah konsumsi kalsium partisipan 5 (W.L) pada hari 3 yaitu (211.2 mg) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (299.8 mg), nilai rendah konsumsi kalsium partisipan 6 (N.G) pada hari 4 (222.9 mg) kemudian nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (385.9 mg), nilai rendah konsumsi kalsium partisipan 7 (N.W) pada hari 1 yaitu (374.5 mg) dan nilai tertinggi pada hari 4 yaitu (1304.3 mg), nilai rendah konsumsi kalsium partisipan 8 (S.C) pada hari 3 yaitu (148 mg) sedangkan nilai tertinggi konsumsi kalsium pada hari 2 yaitu (1371.4 mg). Nilai rendah konsumsi kalsium partisipan 9 (Y.K) pada hari 4 yaitu (135.6 mg), dan nilai tinggi konsumsi kalsium pada hari
1 yaitu (2182.7 mg), terakhir nilai rendah konsumsi kalsium partisipan 10 (F.K) pada hari 3 yaitu (244.4 mg) dan nilai tertinggi konsumsi kalsium pada hari 4 yaitu (1162.9 mg).
12. Fosfor
Nilai kecukupan gizi fosfor untuk 10 partisipan diperoleh melalui makanan yang dikonsumsi partisipan selama 4 hari (1 hari dalam 1 minggu). Selama 4 hari, nilai rata-rata fosfor yang dikonsumsi oleh partisipan 1 (J.W) yaitu (694.95 mg), partisipan 2 (R.E) yaitu (1003.675 mg), partisipan 3 (M.W) yaitu (720.75 mg), partisipan 4 (M.W) yaitu (800.6 mg), partisipan 5 (W.L) yaitu (674.925 mg), rata-rata nilai fosfor partisipan 6 (N.G) yaitu (901.925 mg), partisipan 7 (N.W) yakni (1349.5 mg), partisipan 8 (S.C) yakni (1144.325 mg), partisipan 9 (Y.K) yaitu (1673.65 mg), partisipan 10 (F.K) yaitu (958.55 mg).
Gambar 4.12 Kecukupan Zat Gizi Fosfor yang Dikonsumsi Partisipan Selama 4 Hari di Salatiga
Berdasarkan Gambar 4.12, konsumsi fosfor beberapa partisipan yaitu partisipan 2 (R.E), partisipan 7 (N.W), serta partisipan 8 (S.C) selama 4 hari berada diatas nilai standar fosfor yang direkomendasikan. Sedangkan konsumsi fosfor partisipan lainnya bervariasi, ada hari konsumsi fosfor rendah da nada hari konsumsi fosfor tinggi. Nilai konsumsi fosfor tertinggi adalah partisipan 9 (Y.K) hari 1 yaitu (2261.6 mg), dan nilai konsumsi fosfor terendah adalah partisipan 1 (J.W) pada hari 1 yaitu (349.3 mg) Nilai rendah konsumsi fosfor partisipan 1 (J.W) adalah pada hari 3 yaitu (394.3 mg) dan tertinggi pada hari 1 yaitu (1154.1 mg), nilai rendah konsumsi fosfor partisipan 2 (R.E) adalah pada hari 4 yaitu (812.8 mg) dan tertinggi pada hari 3 yaitu (1342.9 mg), nilai rendah konsumsi fosfor partisipan 3 (M.W) adalah pada hari 1 yaitu (602.2 mg) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (923.7 mg). Selanjutnya, nilai rendah konsumsi fosfor partisipan 4 (M.W) adalah pada hari 3 yaitu (676 mg) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (894.2 mg), nilai rendah konsumsi fosfor partisipan 5 (W.L) pada hari 4 yaitu (493.1 mg) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (960.3 mg), nilai rendah konsumsi fosfor partisipan 6 (N.G) pada hari 4 (590.6 mg) kemudian nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (1156.1 mg), nilai rendah Berdasarkan Gambar 4.12, konsumsi fosfor beberapa partisipan yaitu partisipan 2 (R.E), partisipan 7 (N.W), serta partisipan 8 (S.C) selama 4 hari berada diatas nilai standar fosfor yang direkomendasikan. Sedangkan konsumsi fosfor partisipan lainnya bervariasi, ada hari konsumsi fosfor rendah da nada hari konsumsi fosfor tinggi. Nilai konsumsi fosfor tertinggi adalah partisipan 9 (Y.K) hari 1 yaitu (2261.6 mg), dan nilai konsumsi fosfor terendah adalah partisipan 1 (J.W) pada hari 1 yaitu (349.3 mg) Nilai rendah konsumsi fosfor partisipan 1 (J.W) adalah pada hari 3 yaitu (394.3 mg) dan tertinggi pada hari 1 yaitu (1154.1 mg), nilai rendah konsumsi fosfor partisipan 2 (R.E) adalah pada hari 4 yaitu (812.8 mg) dan tertinggi pada hari 3 yaitu (1342.9 mg), nilai rendah konsumsi fosfor partisipan 3 (M.W) adalah pada hari 1 yaitu (602.2 mg) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (923.7 mg). Selanjutnya, nilai rendah konsumsi fosfor partisipan 4 (M.W) adalah pada hari 3 yaitu (676 mg) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (894.2 mg), nilai rendah konsumsi fosfor partisipan 5 (W.L) pada hari 4 yaitu (493.1 mg) dan nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (960.3 mg), nilai rendah konsumsi fosfor partisipan 6 (N.G) pada hari 4 (590.6 mg) kemudian nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (1156.1 mg), nilai rendah
13. Zat Besi
Nilai kecukupan gizi zat besi untuk 10 partisipan diperoleh melalui makanan yang dikonsumsi partisipan selama 4 hari (1 hari dalam 1 minggu). Selama 4 hari, nilai rata-rata zat besi yang dikonsumsi oleh partisipan 1 (J.W) yaitu (7.7 mg), partisipan 2 (R.E) yaitu (10.55 mg), partisipan 3 (M.W) yaitu (7.15 mg), partisipan 4 (M.W) yaitu (7.725 mg), partisipan 5 (W.L) yaitu (9.25 mg), rata-rata nilai zat besi partisipan 6 (N.G) yaitu (11.625 mg), partisipan 7 (N.W) yakni (13.075 mg), partisipan 8 (S.C) yakni (10.9 mg), partisipan 9 (Y.K) yaitu (19.5 mg), partisipan 10 (F.K) yaitu (10.425 mg).
Berdasarkan Gambar 4.13, konsumsi zat besi beberapa partisipan masih jauh dibawah standar kebutuhan zat gizi yang direkomendasikan, seperti partisipan 1 (J.W), partisipan 2 (R.E), partisipan 3 (M.W), partisipan 4 (M.W). Konsumsi zat besi tertinggi adalah partizipan 9 pada hari 3 yaitu (29.6 mg), sedangkan konsumsi zat besi terendah adalah partisipan 3 pada hari 2 yaitu (4.5 mg).
Gambar 4.13 Kecukupan Zat Gizi Zat Besi yang Dikonsumsi Partisipan Selama 4 Hari di Salatiga
Nilai rendah konsumsi zat besi partisipan 1 (J.W) adalah pada hari 2 yaitu (6.2 mg) dan tertinggi pada hari 1 yaitu (9.5 mg), nilai rendah konsumsi zat besi partisipan 2 (R.E) adalah pada hari 2 yaitu (7.8 mg) dan tertinggi pada hari 1 yaitu (13.7 mg), nilai rendah konsumsi zat besi partisipan 3
(M.W) adalah pada hari 2 yaitu (4.5 mg) dan nilai tertinggi pada hari 1 yaitu (11.7 mg). Selanjutnya, nilai rendah konsumsi zat besi partisipan 4 (M.W) adalah pada hari 1 yaitu (5.6 mg) dan nilai tertinggi pada hari 4 yaitu (10 mg), nilai rendah konsumsi zat besi partisipan 5 (W.L) pada hari 1 yaitu (5.8 mg) dan nilai tertinggi pada hari 2 dan 4 yaitu (12.3 mg), nilai rendah konsumsi zat besi partisipan 6 (N.G) pada hari 4 (9.8 mg) kemudian nilai tertinggi pada hari 2 yaitu (13.2 mg), nilai rendah konsumsi zat besi partisipan 7 (N.W) pada hari 1 yaitu (5.5 mg) dan nilai tertinggi pada hari 4 yaitu (19.4 mg), nilai rendah konsumsi zat besi partisipan 8 (S.C) pada hari 4 yaitu (5.9 mg) sedangkan nilai tertinggi konsumsi zat besi pada hari 2 yaitu (20.2 mg). Nilai rendah konsumsi zat besi partisipan 9 (Y.K) pada hari 4 yaitu (4.7 mg), dan nilai tinggi konsumsi zat besi pada hari 3 yaitu (29.6 mg), terakhir nilai rendah konsumsi zat besi partisipan 10 (F.K) pada hari 2 yaitu (7.5 mg) dan nilai tertinggi konsumsi zat besi pada hari 4 yaitu (14 mg).
4.1.4 Indeks Massa Tubuh Partisipan (IMT)
Hasil penelitian mengenai Indeks Massa Tubuh (IMT) partisipan diperoleh melalui pengukuran antropometri yaitu Hasil penelitian mengenai Indeks Massa Tubuh (IMT) partisipan diperoleh melalui pengukuran antropometri yaitu
Tabel 4.3 Status Antropometri 10 Partisipan
Berat Tinggi
badan badan
19 65 1.60 25.3 BB lebih
19 65 1.60 25.3 BB lebih
19 63 1.58 25.2 BB lebih
19 65 1.60 25.3 BB lebih
Berdasarkan Tabel 4.3, terdapat 5 orang partisipan dengan indeks massa tubuh (IMT) yang normal dengan rentang 22.03 sampai 24.8, yaitu partisipan 1, partisipan 3, partisipan 4, partisipan 5 dan partisipan 7. Sedangkan 4 orang partisipan lainnya memiliki indeks massa tubuh dengan kategori kelebihan berat badan (overweight) tingkat ringan dengan rentang 25.2 sampai 25.3 yaitu partisipan 6, partisipan 8, partisipan 9 dan partisipan 10, dan 1 orang partisipan lainnya yang memiliki indeks massa tubuh dengan kategori obesitas 28.9 yaitu partisipan 2.
4.1.5 Pola Aktivitas Partisipan
Pola
aktivitas partisipan
berdasarkan hasil
wawancara, partisipan memiliki aktivitas yang hampir sama setiap harinya yaitu pada hari senin sampai jumat, aktivitas yang dilakukan adalah berkuliah, mengerjakan tugas kuliah, baik tugas individu maupun tugas kelompok, selain itu beberapa partisipan, seperti partisipan 1, partisipan 2, partisipan 4, partisipan 5, partisipan 6 dan partisipan 8 mengikuti kegiatan KBM atau kegiatan ekstrakurikuler kampus seperti sepak bola, dan voli. Aktivitas ringan lainnya seperti membersihkan kamar kos atau kontrakan, serta memasak makanan.
4.1.6 Perilaku Makan Partisipan Penelitian di Papua Sebelum Bermahasiswa di Salatiga