Sistematika Penulisan BAB I: PENDAHULUAN Profil Pihak yang Bersengketa 1 Profil Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Padang Lawas

dokumen, peraturan-peraturan, laporan-laporan dan lain sebagainya yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini. G.5 Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif. Metode kualitatif dapat didefenisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa ucapan, tulisan dan perilaku yang diamati. Teknik analisis data dalam penelitian ini dimulai dari proses pengumpulan data kemudian data tersebut dianalisis dengan variabel-variabel yang terdapat dalam kerangka teori. Dari hasil analisis data tersebut, dihasilkan suatu kesimpulan dari jawaban permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

H. Sistematika Penulisan BAB I: PENDAHULUAN

Bab pertama berisi uraian dan penjelasan yang terdapat dalam delapan bagian, yaitu latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II: DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN DAN GAMBARAN SENGKETA PERTANAHAN ANTARA PT SRL DAN PT SSL DENGAN MASYARAKAT ADAT KECAMATAN AEK NABARA BARUMUN Universitas Sumatera Utara Bab ini penulis akan menjabarkan mengenai profil dari pihak-pihak yang bersengketa, sejarah singkat sengketa lahan tersebut, termasuk upaya-upaya apa saja yang sudah dilakukan untuk menyelesaikan sengketa lahan tersebut. Selain itu, penulis juga akan memberikan penjabaran mengenai gambaran umum kondisi terkini dari sengketa lahan antara pihak yang bersengketa BAB III: PERAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PADANG LAWAS DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PERTANAHAN ANTARA PT SUMATERA RIANG LESTARI DAN PT SUMATERA SILVA LESTARI DENGAN MASYARAKAT ADAT KECAMATAN AEK NABARA BARUMUN KABUPATEN PADANG LAWAS Bab ketiga ini penulis akan membagi pembahasan ke dalam dua bagian, yang pertama yaitu menggambarkan mengenai peran anggota DPRD Padang Lawas dalam penyelesaian sengketa pertanahan antara PT Sumatera Riang Lestari SRL dan PT Sumatera Silva Lestari SSL dengan masyarakat adat Kecamatan Aek Nabara Barumun. Bagian kedua adalah kendala-kendala yang dihadapi oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Padang Lawas dalam penyelesaian sengketa pertanahan antara PT Sumatera Riang Lestari SRL dan PT Sumatera Silva Lestari SSL dengan masyarakat adat Kecamatan Aek Nabara Barumun. BAB IV: PENUTUP Bab keempat ini berisi kesimpulan, saran, dan implikasi teoritis dari hasil analisis data dan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Universitas Sumatera Utara BAB II A. Profil Pihak yang Bersengketa A.1 Profil Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Padang Lawas Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Padang Lawas terbentuk pada Tahun 2008 bersamaan dengan mekarnya kabupaten Padang Lawas dari Kabupaten induk Tapanuli Selatan. Pada saat itu anggota DPRD yang berjumlah 30 orang diambil dari hasil pemilihan umum tahun 2004 yang berada dalam daerah pemilihan Padang Lawas. Setelah pemilihan umum 2009, anggota dewan terpilih sebanyak 30 orang. Alamat kantor DPRD Kabupaten Padang Lawas adalah di Ibu kota Kabupaten Padang Lawas, yaitu Sibuhuan. Di bawah ini adalah struktur organisasi DPRD Kabupaten Padang Lawas periode 2009-2014 : Ketua DPRD : H. M. Rido Harahap, SE Wakil ketua : H. Syahwil Nasution Wakil ketua : Ammar Makruf Lubis, SE Badan Legislasi : Ketua : H. Erwin Hamonangan. P. SH. MH Wakil ketua : M. Soleh Daulay Sekretaris : Jamila Mardiah L. Tobing, SH Anggota : Syahruddin Hakim Nst Drs. Irwan Hsb Pinayungan Universitas Sumatera Utara Irwan Hsb Ir. Harris Simbolon Guntur Hasibuan Badan anggaran : Ketua : H.M.Rido Harahap, SE Wakil Ketua : H. Syahwil Nasution Wakil Ketua : Ammar Makruf Lubis, SE Sekretaris : Jamila Mardiah L. Tobing, SE Anggota : H. Fahmi Anwar Nst Sahrul Efendi Hsb Ir. Hotman Parhimpunan Pinayungan Ir. H. Syarifuddin Hsb Ali Gusnar Hasibuan Rinal Dyansah H. Hsb Baharuddin Daulay Idham Hasibuan Komisi A : Ketua : H. Amir Husin Hasibuan Wakil ketua : H. Erwin H. Pane, SH, MH Sekretaris : Nur Asiah Jamil Hrp Anggota : Drs. Irwan Hsb Rinal Dyansah H. Hsb H. Baginda Oloan Hsb Baharuddin Daulay M. Soleh Daulay Universitas Sumatera Utara M. Haris Hasibuan Komisi B : Ketua : H. M Yunan Hasibuan Wakil ketua : H. Fahmi Anwar Nst Sekretaris : Ir. Harris Simbolon Anggota : Ir. H. Syarifuddin Hsb Ir. Hotman P. Nst Ali Gusnar Hsb Guntur Hasibuan Sukrianda Hsb Sahrul Efendi Hsb Komisi C : Ketua : Idham Hasibuan Wakil ketua : Irwan, SH Wakil ketua : Ahmad Yuspan Pulungan Anggota : H. Tambunan Hsb Ir. Samson Faredy Amir Hud Nst M. Sayur Daulay Pinayungan Syahruddin Hakim Badan kehormatan : Ketua : Ir. H. Syarifuddin Hsb Sekretaris : Nur Asiah Jamil Hrp Anggota : Ahmad Yuspan Pulungan Badan musyawarah : Universitas Sumatera Utara Ketua : H. M. Rido Hrp. SE Wakil ketua : H. Syahwil Nst Wakil ketua : Ammar Makruf Lubis, SE Anggota : Sukrianda Hsb Ahmad Yuspan Pulungan Drs. Irwan Irwan, SH Nur Asiah Jamil H. Amir Husin Hsb H. Erwin H. Pane M. Sayur Daulay Guntur Hsb Syahruddin Hakim H. Baginda Oloan Hsb Fraksi Demokrat : Penasehat : H.M Rido Harahap, SE Ketua : Ir. Hotman P, Nst Wakil ketua : Pinayungan Sekretaris : Nur Asiah Jamil Hrp Anggota : Irwan Hsb, SH Fraksi Golkar : Pembina : Ir. H. Syarifuddin Hasibuan Penasehat : H. Syahwil Nst Ketua : H. Tambunan Hsb Wakil ketua : H. Amir Husin Sekretaris : M. Soleh Daulay Universitas Sumatera Utara Fraksi PDI Perjuangan : Ketua : Idham Hasibuan Sekretaris : Ir. Harris Simbolon Anggota : H. Baginda Oloan Fraksi PKPB : Penasehat : Ammar Makruf Lubis, SE Ketua : Baharuddin Daulay Sekretaris : Syahruddin Hakim Nst Fraksi PPP : Ketua : Ir. Samson Fareddy Wakil ketua : H. M Yunan Hsb Sekretaris : H. Erwin Pane, SH. MH Fraksi Nasional Bersatu : Ketua : Amir Hut Nasution Wakil ketua : Ahmad Yuspan Pulungan Sekretaris : Drs. Irwan Hsb Anggota : M. Haris Hasibuan H. Fahmi Anwar Sahrul Efendi Hsb Sukrianda Hsb Fraksi Palas Bersatu : Ketua : Guntur Hasibuan Wakil ketua : Rinaldi Dyansah H Sekretaris : M. Sayur Daulay Universitas Sumatera Utara Anggota : Ali Gusnar Hsb. 28 a. Pimpinan Menurut Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Padang Lawas Nomor 17 Tahun 2010 alat kelengkapan DPRD terdiri atas : b. Badan musyawarah c. Komisi d. Badan legislasi daerah e. Badan anggaran f. Badan kehormatan g. Alat kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk oleh rapat paripurna. 29 Pimpinan DPRD merupakan lembaga yang bersifat kolektif, yang terdiri dari ketua dan wakil-wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota DPRD, pimpinan DPRD terdiri atas unsur fraksi dalam DPRD, pimpinan DPRD memiliki masa kerja selama 5 tahun. 30 a. Komisi I atau A yang mengurusi bidang Politik dan Pemerintahan. Meliputi sub bidang : Sosial Politik dan Kamtibmas, Kependudukan dan Catatan Sipil, Pemberdayaan Masyarakat dan Ormas, Tata Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Kepegawaianaparatur Pemerintahan Daerah, Hukum dan HAM, Perundang-undangan, Inspektorat dan Pertanahan, serta Perizinan. Berdasarkan peraturan tersebut diatur mengenai pembagian komisi berdasarkan bidang-bidang yang dibawahinya, yaitu : b. Komisi II atau B yang mengurusi bidang Ekonomi dan Keuangan. Meliputi sub bidang : Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi dan UKM, Penanaman Modal Daerah, Pertambangan dan Sumber Daya Alam, Pertanian dan Ketahanan Pangan, Peternakan dan Perikanan, Pengadaan Pangan dan Logistik, Perkebunan dan Kehutanan, Perencanaan 28 Lihat Lampiran Bagan Organisasi DPRD Kabupaten Padang Lawas 29 Lihat Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Padang Lawas No 17 Tahun 2010 pasal 16. 30 Hanif Nurcholis. 2007. Teori dan Praktek Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia, hal 223 Universitas Sumatera Utara Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan, Keuangan dan Aset Daerah, Dunia Usaha, Pasar dan Perbankan, BUMN dan BUMD. c. Komisi III atau C yang mengurusi bidang Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat. Meliputi sub bidang : Pembangunan infrastruktur, Pertamanan dan Kebersihan, Perhubungan, Perumahan Rakyat, Tata Ruang, Lingkungan Hidup, Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kesehatan, Pemuda dan Olahraga, Agama, Kebudayaan, Sosial, Ke luarga Berencana dan Peranan Wanita, Transmigrasi dan Tenaga Kerja, Informasi dan Telekomunikasi, Pariwisata. 31 Tugas komisi dalam hal ini adalah menyusun rencana kerja dan kegiatan komisi sesuai bidang tugasnya dan menyampaikan laporan kegiatan yang disampaikan dalam rapat kerja DPRD. Komisi juga mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan melakukan pembahasan terhadap rancangan peraturan daerah dan rancangan keputusan DPRD sesuai dengan pembidangan tugas komisi. Selain itu komisi juga bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan APBD sesuai dengan ruang lingkup tugas komisi-komisi sekaligus juga membantu pimpinan DPRD untuk mengupayakan penyelesaian masalah yang disampaikan oleh Kepala Daerah dan atau masyarakat kepada DPRD. Sebagai represntasi dari konstituen, komisi juga menerima, menampung, dan membahas serta menindaklanjuti aspirasi masyarakat, memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah. Komisi juga bertugas melakukan kunjungan kerja komisi atas persetujuan Pimpinan DPRD, melakukan rapat kerja dan rapat dengar pendapat, mengajukan usul kepada Pimpinan DPRD yang termasuk dalam ruang lingkup bidang tugas masing-masing. Dan yang terakhir 31 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Padang Lawas No 17 Tahun 2010 Op.cit pasal 29. Universitas Sumatera Utara tugas komisi adalah memberikan laporan tertulis kepada pimpinan DPRD tentang hasil pelaksanaan tugas komisi. 32 1. H. Erwin H. Pane, SH, MH sebagai Wakil Ketua Komisi A yang mengurusi bidang politik dan Pemerintahan, dan juga berasal dari daerah pemilihan Kecamatan Aek Nabara Barumun. Berdasarkan pemaparan di atas, yang menjadi objek penelitian adalah Komisi A karena komisi tersebut yang mengurusi masalah Pertanahan dan Perijinan yang ada di Padang Lawas. Selain Komisi A, Komisi B juga akan menjadi objek penelitian karena komisi B adalah komisi yang mengurusi masalah perkebunan dan kehutanan. Oleh karena itu, yang akan menjadi narasumber utama dalam penelitian ini adalah : 2. H. M Yunan Hasibuan, sebagai Ketua Komisi B yang mengurusi Bidang Ekonomi dan Keuangan 3. Ir. Harris Simbolon, sebagai Sekretaris Komisi B yang mengurusi Bidang Ekonomi dan Keuangan, dan juga berasal dari daerah pemilihan Kecamatan Aek Nabara Barumun. A.2 Profil PT. Sumatera Riang Lestari dan PT Sumatera Sylva Lestari PT Sumatera Riang Lestari SRL dan PT Sumatera Sylva Lestari adalah dua perusahaan yang berbeda tetapi berafiliasi dengan satu perusahaan induk yang sama yaitu Asia Pacific Resources International Limited APRIL yang memiliki 32 Ibid, Pasal 30 Universitas Sumatera Utara kantor pusat di Pekan Baru dan Jakarta. 33 PT. SRL memperoleh Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu IUPHHK Hutan Tanaman dari Menteri Kehutanan sesuai Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 208MENHUT-II2007 tanggal 25 Mei 2007. Dari luas total 215.305 ha tersebut, luas hutan PT SRL yang ada di Sumatera Utara adalah seluas 65.000ha tersebar di tiga kabupaten yaitu Labuhan Batu Selatan, Padang Lawas dan Padang Lawas Utara. PT SSL memperoleh izin IUPHHK-HTI berdasarkan Surat Keputusan Menteri Nomor 82KPTS-112001 Tanggal 15 maret 2001 seluas 42.530 yang seluruhnya terletak di Kabupaten Padang Lawas. PT SRL dan PT SSL merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan tanaman. Perusahaan ini merupakan salah satu mitra PT Riau Andalan Pulp and Paper. Luas keseluruhan konsesi PT SRL 215.305 hektar yang terletak di dua provinsi Sumatera Utara dan Riau. PT. RAPP yang menjadi salah satu pabrik pulp di bawah payung Asia Pacific Resources International Holdings Ltd. APRIL, mulai dibangun pada tahun 1992 di Pangkalan Kerinci provinsi Riau. PT RAPP memiliki pabrik pulp dan kertas dengan kapasitas produksi 750.000 ton pulp per tahun. Pabrik ini mulai beroperasi pada tahun 1995 dengan kebutuhan bahan baku kayu pulp sebesar ± 3,5 juta meter kubik per tahun. 34 Untuk lebih lengkapnya lihat di tabel dibawah ini : 33 - Eyes on the Forest Investigated.Investigative Report in 2010. Published in February 2011 34 Profil Kehutanan yang diterbitkan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu IUPHHK pada Hutan Tanaman No Nama Perusahaan Luas ha Lokasi 1 PT. Hutan Barumun Perkasa 11.845 Padang Lawas Utara 2 PT. Putra Lika Perkasa 13.000 Tapanuli Selatan dan Labuhan Batu 3 PT. Sinar Belantara 6.200 Labuhan Batu Selatan 4 PT. Sumatera Riang Lestari 65.000 Labuhan Batu Selatan, Padang Lawas dan Padang Lawas Utara 5 PT. Sumatera Sylva Lestari 42.530 Padang Lawas 6 PT. Toba Pulp Lestari 188.055 Tapanuli Utara, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Dairi, Pulau Samosir dan Tapanuli Selatan 7 Pt. PIR Hutan Lestari 30.000 Tapanuli Utara dan Toba Samosir 8 PT. Anugerah Rimba Makmur 49.230 Madina Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara Gambar 2.1 Peta Sebaran Spasial Hutan Tanaman Industri berdasarkan IUPHHKHHTHTR per Desember 2010 Universitas Sumatera Utara Sumber: Website Kementrian Kehutanan Republik Indonesia dan diolah oleh Kelompok Tani Torang Jaya Mandiri KTTJM Berdasarkan data IUPHKK-HTI TAHUN 2009, PT SSL dimiliki secara patungan oleh beberapa orang, tetapi dari data tersebut tidak disebutkan siapa- siapa yang merupakan pemilik saham di perusahaan tersebut. Dibawah ini adalah jajaran direksi PT SSL: Kepengurusan: - Direktur Utama : H. Ridwan Ruslan - Direktur Produksi : H. Ir. Julian Sukrisna - Direktur Keuangan : S. Ganesh Imam Gazali, SE Sedangkan berdasarkan data perusahaan IUPHKK-HTI TAHUN 2009 PT SRL disebutkan dimiliki oleh pihak swasta dengan komposisi pemegang saham PT. Agam Sempurna 50, PT. Semesta Karya Terpadu 28 dan Ahli Waris Tn. Polar Yanto Tanoto 22. Sedangkan jajaran direksi PT SRL adalah : Universitas Sumatera Utara Kepengurusan: - Direktur Utama : Ferry Minggus - Direktur : Marsil Simin Kedua Perusahaan ini memiliki kantor pusat di Pekan Baru Provinsi Riau dan memiliki dua direksi yang berbeda. Perusuhaan ini memiliki izin pengelolaan hutan tanaman industri yang memiliki tumpang tindih kebijakan dengan peraturan lain sehingga menyebabkan banyak terjadi konflik dan sengketa lahan. Tidak hanya dengan masyarakat Kecamatan Aek Nabara Barumun saja, PT SRL dan PT SSL juga terlibat konflik dan sengketa lahan dengan masyrakat daerah lain di Padang Lawas, seperti Pasir Pangarayan dan Sosa. Dan sampai saat ini konflik- konflik tersebut belum bisa terselesaikan dan PT SRL dengan PT SSL masih terus bersengketa dengan masyarakat. Selain di Padang Lawas, PT SRL dan PT SSL juga banyak dikritik oleh Aktivis Lingkungan Hidup dan LSM-LSM lingkungan karena dinilai telah merusak lahan hutan di Padang Lawas dan di Provinsi Riau, seperti di Pulau Rupat. 35 Kecamatan Aek Nabara Barumun merupakan Kecamatan yang baru dimekarkan pada tahun 2011 berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Padang Lawas Nomor 03 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Kecamatan Aek Nabara Barumun. Kecamatan Aek Nabara Barumun sebelumnya bergabung dengan A.2.3 Profil Kecamatan Aek Nabara Barumun 35 Ibid, Investigative Report in 2010 Universitas Sumatera Utara Kecamatan Barumun Tengah. Kecamatan Aek Nabara Barumun memiliki luas wilayah ± 487,75 km 2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah sebanyak 9.996 jiwa dengan ibu kota kecamatan berada di Pasar Aek Nabara Tonga. Dibawah ini adalah tabel nama desa, luas wilayah dan jumlah penduduk Kecamatan Aek Nabara Barumun : Tabel 2.2 Nama Desa, Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk di Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas. NO NAMA DESA LUAS WILAYAH KM 2 JUMLAH PENDUDUK 1 Aek Nabara Tonga 10,00 1.213 2 Aek Nabara Jae 5,00 213 3 Padang Garugur Jae 5,00 552 4 Huta Bargot 1,05 209 5 Janji Maria 21,00 176 6 Padang Garugur Julu 20,00 219 7 Sidokan 1,00 99 8 Tobing 1,00 195 9 Hadungdung Aek Rampah 10,00 218 10 Tobing Tinggi 14,25 359 11 Sipagabu 30,00 817 12 Tanjung 20,00 421 13 Paran Tonga 15,00 502 14 Paran Julu 15,00 388 15 Hadungdung Pintu Padang 20,00 437 16 Tanjung Rokan 2,00 223 17 Aek Bonban 1,85 432 18 Marenu 9,00 1.015 19 Aek Nabara Julu 10,00 280 20 Padang Garugur Tonga 1,50 98 21 Bangkuang 1,10 36 22 Paya Bahung 1,50 293 23 Aek Buaton 3,50 800 24 Sayur Matua 4,00 234 25 Sayur Mahincat 4,00 567 JUMLAH 487,75 9,996 Universitas Sumatera Utara Sumber: Peraturan Daerah Kabupaten Padang Lawas Nomor 03 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Kecamatan Aek Nabara Barumun. Dari tabel tersebut yang menjadi pusat daerah konflik yang terjadi dengan PT SRL dan PT SSL adalah Desa Tobing Tinggi. Selain Desa Tobing Tinggi, seluruh wilayah Kecamatan Aaek Nabara Barumun yang berbatasan langsung dengan PT SRL dan PT SSL juga terlibat konflik dengan kedua perusahaan tersebut. Wilayah Kecamatan Aek Nabara Barumun sebagian besarnya adalah lahan pertanian dan hutan negara. Berdasarkan data dari Camat Aek Nabara Barumun, sebanyak 800 orang warganya merupakan keluarga pra sejahtera yang menggantungkan hidupnya kepada pertanian dan perkebunan. 36 Sementara itu yang dimaksud dengan masyarakat adat sendiri menurut AMAN Aliansi Masyarakat Adat Nusantara pada Kongres I tahun 1999 dan masih dipakai sampai saat ini adalah: Komunitas-komunitas yang hidup berdasarkan asal usul leluhur secara turun-temurun di atas suatu wilayah adat, yang memiliki kedaulatan atas tanah dan kekayaan alam, kehidupan sosial budaya Daerah ini merupakan daerah yang sangat rawan terjadi konflik pertanahan dan sengketa lahan. Menurut masyarakat setempat, mereka sudah mendiami lahan tersebut sejak leluhur mereka menempati daerah tersebut. 36 Lihat lampiran Rekapitulasi Laporan Bulanan Kependudukan Kecamatan Aek Nabara Barumun per Bulan Mei 2014 Universitas Sumatera Utara yang diatur oleh Hukum adat dan Lembaga adat yang mengelolah keberlangsungan kehidupan masyarakatnya”. 37 Berdasarkan wawancara dengan Camat Aek Nabara Barumun, yaitu Bapak Drs. Pamonoran Siregar, sejarah konflik bisa dirunut mulai dari sejarah kepemilikan tanah seluas ±1500 Ha, di Kecamatan Aek Nabara Barumun oleh masyarakat yang berawal pada pertengahan tahun 2004 tepatnya pada bulan Juni. Pada saat itu seorang warga yang bekerja sebagai petani sedang membutuhkan lahan untuk pertanian dan perkebunan kemudian menjumpai Kepala Desa salah satu desa di Kecamatan Aek Nabara Barumun, yaitu Desa Sipagabu dan Desa Tobing Tinggi. Dalam pertemuan tersebut Kepala Desa kedua desa tersebut mengatakan bahwa ada lahan kosong yang bisa dijual. Setelah melakukan beberapa kali pertemuan antara petani dan dari pihak penjual tanah, dan memastikan bahwa tanah tersebut adalah benar milik masyarakat adat Kecamatan Aek Nabara Barumun dan tidak sedang dalam permasalahan atau sengketa, maka disetujuilah perjanjian jual beli antara petani tersebut dengan masyarakat adat Kecamatan Aek Nabara Barumun. B. Sejarah dan Perkembangan Konflik B.1 Sejarah Konflik